Jakarta, CNN Indonesia -- Manajer asal Argentina Mauricio Pochettino resmi dipecat oleh Tottenham Hotspur pada Selasa (19/11) malam waktu setempat. Dilansir Daily Mail , Pochettino didepak dari posisinya setelah awal buruk The Lilywhites pada musim ini. Tottenham saat ini menghuni peringkat ke-14 klasemen sementara Liga Inggris.
"Pihak klub mengumumkan Mauricio Pochettino dan tim pelatih Jesus Perez, Miguel D'Agostino, dan Antoni Jimenez telah dibebaskan dari tugasnya," tulis pernyataan resmi Tottenham. "Disesalkan hasil di kompetisi domestik pada akhir musim lalu dan awal musim ini sangat mengecewakan." Posisi ke-14 di Liga Inggris ditempati Harry Kane dkk karena baru meraih tiga kemenangan hingga pekan ke-12. [Gambas:Video CNN] Tottenham saat ini baru mengoleksi 14 poin dan terpaut 20 poin dari puncak klasemen yang ditempati Liverpool. Pemecatan Pochettino ini lebih cepat dari perkiraan awal. Dikabarkan masa depan mantan pelatih Espanyol itu akan ditentukan hasil melawan West Ham United pada akhir pekan ini.
Pochettino ditunjuk sebagai manajer Tottenham tahun 2013 lalu. Meski gagal menukangi tim London Utara, Pochettino berhasil membuat Tottenham menjelma sebagai tim papan atas di Liga Inggris dan finalis Liga Champions musim lalu. (jal)
Liputan6.com, London - Tottenham Hotspur dilaporkan sudah berencana untuk mencari calon pengganti Mauricio Pochettino. Klub London itu mengharapkan pelatih kepala mereka segera pindah dalam waktu dekat.
Tottenham mencapai final Liga Champions musim lalu. Tapi, penampilan mereka selanjutnya di Liga Inggris musim ini cukup mengecewakan.
Spurs hanya memenangkan tiga dari 12 pertandingan Liga Inggris. Mereka kini duduk di urutan ke-14 klasemen sementara, terpaut 20 poin dari pemimpin klasemen Liverpool.
Raksasa London itu akan menghadapi rival sengitnya West Ham United akhir pekan ini. Dan, kabarnya kekalahan dari The Hammers bisa berarti berakhirnya waktu Pochettino bertanggung jawab di klub.
Dilansir Daily Mail, tokoh senior di Tottenham telah mengadakan pembicaraan dengan pelatih Bournemouth Eddie Howe, dan manajer RB Leipzig Julian Nagelsmann. Mereka juga dilaporkan sudah bertemu pelatih Napoli Carlo Ancelotti, yang dianggap layak sebagai pengganti Pochettino. Berita video Manajer Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino, yang menunjukkan reaksi emosional setelah timnya menang dramatis 3-2 atas Ajax pada semifinal leg kedua Liga Champions 2018-2019.
"Jika Manchester United punya sekeping kredibilitas atau ambisi untuk benar-benar menjadi klub elite lagi, kami akan bergegas menggaet Pochttino sekarang. Jika ragu dan melihatnya pergi ke klub lain, lalu berakhir dengan memecat Solskjaer tahun depan tanpa punya bayangan siapa yang menggantikannya."
If Manchester United have a shred of credibility or ambition to truly become an elite club again, we’d be on the blower to Pochettino right now. Yet we’ll dither and watch him go elsewhere, then end up sacking Solskjaer next year anyway with no clue who to replace him with.
TEMPO.CO , Jakarta - Tottenham Hotspur memecat pelatih Mauricio Pochettino . Klub Liga Inggris tersebut mengumumkan pemecatan itu pada Selasa, 19 November 2019. "Kami sangat enggan untuk melakukan perubahan ini dan itu bukan keputusan yang diambil dewan dengan ringan, juga tidak dengan tergesa-gesa," kata Ketua Tottenham Daniel Levy. "Hasil domestik yang disesalkan di akhir musim lalu dan awal musim ini sangat mengecewakan." Pochettino mulai jadi pelatih Tottenham pada tahun 2014. Ia antara lain mampu membawa tim finis di urutan kedua di Liga Premier pada 2016-17. Ia juga membawa klub ke final Liga Champions musim lalu, namun dikalahkan Liverpool. Musim ini, mereka tampil kedodoran dan kini hanya menempati posisi ke-14 klasemen Liga Inggris dengan hanya mengemas 14 poin dari 12 laga.
Selai Pochettino, Tottenham juga mendepak anggota staf pelatihnya, yakni Jesus Perez, Miguel D'Agostino, dan Antoni Jimenez. Pemecatan Pochettino ini sebenarnya tak terlalu mengejutkan. Isu soal dia akan didepak sudah muncul lama, setelah Tottenham Hotspur kedodoran di awal musim. Selama ini nama-nama pelatih yang akan jadi calon penggantinya bahkan sudah banyak dimunculkan media, termasuk Jose Mourinho, Carlo Ancelotti, Eddie Howe, Rafael Benitez, Julian Nagelsmann, dan Massimiliano Allegri.
Performa Tottenham Hotspur musim ini bisa dikatakan jauh dari ekspektasi. Bagaimana tidak, klub yang musim lalu tampil begitu ciamik kini terjerembab di posisi 14 klasemen sementara Liga Inggris dan baru mengoleksi tiga kemenangan dari 12 laga.
Tak mengherankan jika posisi Mauricio Pochettino sebagai pelatih tengah memanas. Isu pemecatan mulai berdengung, bahkan Spurs kabarnya sudah memiliki nama yang dibidik untuk menggantikan pelatih asal Argentina tersebut. Siapakah dia?
Menurut informasi yang dikutip dari The Sun, satu nama yang dikaitkan dengan Spurs adalah Jose Mourinho. Pelatih penuh kontroversi yang pernah membesut berbagai klub besar tersebut dikabarkan dengan senang hati bakal menerima posisi pelatih Spurs.
Jose Mourinho on Champions League final and his future
Mourinho saat ini memang masih belum memiliki klub pasca dipecat oleh Manchester United pada akhir tahun 2018. Namun bukan perkara mudah untuk Spurs bisa mendapatkan tanda tangan Mourinho, sebab ada satu klub yang juga menginginkan jasanya.
Klub yang dimaksud adalah raksasa La Liga Spanyol, Real Madrid. Los Blancos juga disebut tertarik untuk memilih Mou sebagai pelatih lagi. Sebelumnya Madrid pernah dilatih oleh Mourinho pada 2010 hingga 2013. Menarik untuk dinanti akan ke mana Mou berlabuh.
London - Mauricio Pochettino tak punya banyak waktu lagi di Tottenham Hotspur . Pochettino terancam dipecat jika Tottenham kalah di pertandingan berikutnya. Start Tottenham di Liga Inggris 2019/2020 jauh dari kata mulus. Dari 12 pertandingan yang sudah dimainkan, Harry Kane dkk cuma menang tiga kali, imbang lima kali, dan kalah empat kali. Tottenham bahkan tidak menang dalam lima pertandingan terakhirnya di Liga Inggris. Terakhir, mereka ditahan imbang tim promosi Sheffield United 1-1.
Baru mengumpulkan 14 poin, Tottenham tertahan di peringkat ke-14 klasemen Liga Inggris . Mereka berjarak 11 poin dari Manchester City yang ada di posisi keempat. Usai jeda internasional, Tottenham akan menghadapi West Ham United dalam lanjutan Liga Inggris. Menurut laporan The Telegraph , laga tersebut bisa menjadi penentu nasib Pochettino. Kekalahan dari West Ham akan semakin meningkatkan keraguan terhadap Pochettino. Apalagi sejauh ini tak ada pernyataan dukungan secara terbuka dari klub untuk manajer asal Argentina itu. Meski demikian, memecat Pochettino akan membuat Tottenham harus mengeluarkan banyak dana. Kabarnya, Tottenham harus mengeluarkan kompensasi senilai 12,5 juta pound sterling (Rp 226 miliar) karena Pochettino baru memperpanjang kontraknya pada Mei lalu. Simak Video " 'Tottenham Sulit Istirahat karena Uang Besar dari TV' "
Bola.com, Jakarta - Manajer Tottenham Hotspur , Mauricio Pochettino, dikabarkan kesal dengan manajemen klub yang lambat dalam mengamankan jasa Philippe Coutinho. Pochettino menilai Coutinho akan menjadi pemain yang sangat penting untuk Tottenham Hotspur.
Pada bursa transfer musim panas 2019, Tottenham Hotspur memiliki kesempatan untuk mendatangkan Coutinho. Hal itu terjadi setelah Barcelona membuka negosiasi untuk klub yang berminat kepada Coutinho.
Tottenham dan Manchester United disebut menjadi Premier League yang tertarik untuk memboyong Coutinho. Namun, Tottenham berada di garis terdepan karena Coutinho tak berminat bergabung ke Manchester United karena sejarahnya bersama Liverpool.
Namun, tidak adanya kepastian dari Tottenham membuat Coutinho memilih bergabung ke Bayern Munchen. Ia berada di klub tersebut selama satu musim dengan status pinjaman dan opsi pembelian.
Hal itu membuat Pochettino geram dengan manajemen Tottenham Hotspur . Hal itu diperburuk dengan kondisi klub yang kurang konsisten. The Lilywhites berada di peringkat ke-14 dari 12 laga yang sudah dijalani.
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Posisi Mauricio Pochettino bersama Tottenham Hotspur terancam pemecatan. Terbaru, media Inggris mengklaim apabila pertandingan Spurs versus West Ham United pada pekan ke-13 Liga Primer Inggris bakal jadi laga penentu bagi nasib Pochettino di London Utara. Spurs tampil impresif pada kompetisi musim lalu hingga menjadi finalis Liga Champions. Namun kini Pochettino dinilai gagal dalam mempertahankan reputasi the Lillywhites pada kampanye 2019/2020. Buktinya, hingga pekan ke-12 Tottenham tercecer di peringkat 14 klasemen Liga Primer Inggris. Harry Kane dan kolega hanya bisa mengumpulkan 14 poin hasil tiga kemenangan, lima imbang, dengan empat kekalahan. Itu juga termasuk catatan terburuk Pochettino selama membesut Si Lili Putih. Seperti diberitakan Telegraph Sport disadur Sportkeeda , Rabu (13/11), manajemen klub bakal memutuskan nasib entrenador asal Argentina pada satu pertandingan ke depan melawan West Ham. Desakan pemecatan juga menyeruak dari tribun penonton. Para fan meminta pihak klub untuk menyudahi hubungan dengan juru taktik 47 tahun itu. Sebelumnya, harapan tinggi terjadi di kalangan pendukung Spurs. Para fan menilai timnya dapat memperebutkan titel liga bersama Liverpool dan Manchester City, setelah mendatangkan Tanguy Ndombele, Giovani Lo Celso, dan Ryan Sessegnon musim panas 2019. Tetapi, Spurs mendapati diri dengan sangat mengejutkan. Rival sekota Arsenal itu terpaut 20 poin di belakang pemimpin liga, Liverpool, dan 11 poin di belakang Manchester City yang duduk di zona empat besar. Sementara itu, Presiden Tottenham Daniel Levy diyakini tidak mau melakukan perubahan kepelatihan di pertengahan musim dan telah dilaporkan bahwa klub akan menelan biaya 12,5 juta poundsterling untuk berpisah dengan Pochettino. Ini sebagai bagian dari paket kompensasi yang disepakati dengan perpanjangan kontrak terbarunya. Adapun beberapa kandidat calon pelatih baru mengapung, seperti Jose Mourinho dan Massimiliano Allegri, meski masih ada kemungkinan bahwa klub akan bertahan dengan Pochettino sampai akhir musim. Terlepas dari situasi saat ini, Pochettino secara luas dianggap sebagai salah satu pelatih terbaik dalam sepak bola dunia dan tidak akan kekurangan pelamar jika ia berpisah dengan Spurs dalam waktu dekat. Ia diyakini menjadi target dari Real Madrid dan Manchester United.
Given the chance to offer a little clarity and reassurance, though, Pochettino demurred. Over the following weeks, rather than backtrack, he doubled down. He might leave even if Spurs did not beat Liverpool, he said at one point, accompanied again by that enigmatic smile.
No more than five months later, Pochettino is gone, dismissed by Daniel Levy, the Tottenham chairman, after a dreadful run of domestic form that has left the club drifting in 14th place in the Premier League, not just left gasping for air by Liverpool and Manchester City in pursuit of the championship, but by Leicester City and Chelsea, too, in the race for a place in the Champions League.
It is no momentary stumble: Spurs has taken only 25 points from its last 24 league games, dating to February. Maintaining that form for much longer and relegation would become, if not a genuine concern, then at least a hazy possibility. Levy and the club’s board were “extremely reluctant” to relieve Pochettino of his duties, the chairman said when announcing the decision, but felt they had to act in “the best interests of the club.”
Looking back now, it is hard not to wonder if perhaps Pochettino saw something like this on the horizon; perhaps not to this scale, or with this immediacy, or even this outcome, but enough to make him wonder if the final in Madrid signified if not the high point of his time at Spurs, then certainly the end of the road.