Contact Form

 

Niat, Rukun, Syarat Lengkap Itikaf, Amalan Anjuran Rasulullah SAW di 10 Hari Terakhir Ramadhan


TRIBUNKALTIM.CO  - Sabtu (25/5/2019) merupakan hari ke 20 Ramadhan 1440 Hijriyyah / Ramadhan 2019.

Sabtu malam, Ummat Muslim sedunia akan memasuki malam ke 21 Ramadhan.

Satu di antara ibadah yang disyari'atkan di bulan Ramadhan adalah i'tikaf.

Tulisan Ustadz Muhammad Abdul Tuasikal yang dikutip Tribunkaltim.co dari situs   www.rumasyo.com   ini mengulas   panduan i'tikaf.

I’tikaf secara bahasa berarti menetap pada sesuatu. Sedangkan secara syar’i, i’tikaf berarti menetap di masjid dengan tata cara yang khusus disertai dengan niat. [1]

Ibnul Mundzir mengatakan, “Para ulama sepakat bahwa i’tikaf itu sunnah, bukan wajib kecuali jika seseorang mewajibkan bagi dirinya bernadzar untuk melaksanakan i’tikaf.” [2]

“ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa beri’tikaf pada bulan Ramadhan selama sepuluh hari. Namun pada tahun wafatnya, Beliau beri’tikaf selama dua puluh hari ”. [3]

Waktu i’tikaf yang lebih afdhol adalah di akhir-akhir ramadhan (10 hari terakhir bulan Ramadhan) sebagaimana hadits ‘Aisyah, ia berkata,




TRIBUNSTYLE.COM - Panduan lengkap Itikaf, salah satu hal anjuran Rasulullah SAW yang bisa dilakukan di 10 hari terakhir Ramadhan 1440 H menjemput keistimewaan malam Lailatul Qadar .

Niat, rukun, hingga syarat Itikaf lengkap, amalan ibadah yang bisa dilakukan di 10 hari terakhir Ramadhan 1440 H mencari malam Lailatul Qadar .

Itikaf menjadi amalan sunnah yang biasa dilakukan Rasulullah SAW di 10 hari terakhir Ramadhan .

Itikaf sendiri berarti berhenti (diam) di dalam masjid dengan syarat-syarat tertentu, semata-mata niat beribadah kepada Allah.

Dikutip TribunStyle.com dari rumaysho.com, Sabtu (25/5/2019), berikut tata cara, niat, rukun, hingga syarat Itikaf selama bulan Ramadhan 1440 H.

• 4 Hal yang Dilakukan Rasulullah SAW di 10 Hari Terakhir Ramadhan agar Dapat Kemuliaan Lailatul Qadar

Itikaf pada 10 hari terakhir bulan Ramadan bisa dikatakan sebagai ruang perawatan khusus untuk menghilangkan kanker dosa dari dalam hati.

Itikaf merupakan lingkungan khusus yang jauh dari noda dan kotoran dunia.

Adakah Salat Khusus di Malam Lailatul Qadar Jelang 10 Hari Terakhir Ramadhan 1440 H? (Islami.co)

Konon Rasulullah selalu melakukan itikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan.

Kemudian pada tahun di mana beliau meninggal dunia, beliau beritikaf selama dua puluh hari.







BANJARMASINPOST.CO.ID - Amalan itikaf pada 10 Hari terakhir di Ramadhan 2019 menurut Ustadz Abdul Somad.

Memasuki 10 hari terakhir bulan ramadhan 1440 H, sangat dianjurkan bagi umat muslim dan memperbanyak ibadah termasuk beri'tikaf.

Itikaf dilakukan umat muslim di 10 hari terakhir ramadhan karena di hari-hari itulah dipercaya akan terjadinya malam lailatul qadar.

Lalu apa saja amalan inti dari i'tikaf yang nantinya dilaksanakan?

Ustadz Abdul Somad pernah berceramah tentang hal tersebut seperti dikutip Banjarmasinpost.co.id dari saluran Youtube Goto70 yang tayang 6 Juni 2018 silam.

Baca: Ciri Malam Lailatul Qadar Menurut Quraish Shihab, Malam yang Dinanti Pada Ramadhan 1440 H/2019

Baca: Jelang Malam Selikur 21 Ramadhan 1440 H, Saat Rasulullah SAW Mulai Itikaf & Ciri Lailatul Qadar

Baca: Kapan Malam Lailatul Qadar Ramadhan 1440 H? Simak Tausiah Ustadz Abdul Somad

Menurut Ustadz Abdul Somad, ada beberapa amalan ini yang harus dilakukan ketika beri'tikaf.

"Amalan intinya apa, Shiyam, tahan makan, tahan minum, tahan mata, tahan telinga, tahan kaki, tahan lidah, satu lagi, tahan jempol," ujar UAS.

Ustadz menjelaskan, hal tersebut memang sulit dilakukan. Terlebih saat ini handphone sudah menjadi kebutuhan pokok orang-orang.

Karenanya, di bulan puasa utamanya 10 hari terakhir ramadhan, penggunaan handphone baiknya dikurangi.

Menyambut Idul Fitri jemaah melakukan Itikaf di Masjid Nabawi dinihari waktu setempat (pagi waktu Indonesia). (banjarmasinpost.co.id/ernawati (repro TV Masjid Nabawi))




Tata Cara I'tikaf Ramadhan 2019, Niat dan Amalan di 10 Hari Terakhir Ramadan untuk Mendapatkan Malam Lailatul Qadar

POS-KUPANG.COM - Tata Cara I'tikaf, Niat dan Amalan 10 Hari Terakhir Ramadhan 2019, Mendapatkan Malam Lailatul Qadar

Pada sepuluh hari terakhir Ramadan, umat Islam dianjurkan untuk semakin memperbanyak ibadahnya.

Satu di antara ibadah yang paling dianjurkan adalah i'tikaf atau berdiam diri di masjid.

Rasulullah SAW selalu i'tikaf di 10 hari terakhir Ramadan.

Bahkan di tahun wafatnya, ia beri'tikaf selama 20 hari.

Bagi Anda yang ingin melaksanakan i'tikaf, ada beberapa hal yang harus dipahami.

Di antaranya adalah lafal niat untuk i'tikaf. Begini niatnya:

• Niat Sahur Ramadan dan Doa yang Anjuran Selama Ramadan 2019, Adab Sahur Menurut Nabi Muhammad SAW

• Zakat Fitrah - Besaran, Waktu dan Bacaan Niat Zakat Fitrah, Bolehkah Diganti Uang?




Sebentar lagi masuk 10 hari terakhir Ramadhan. Ada beberapa rekomendasi masjid yang nyaman untuk melakukan iktikaf bareng keluarga . Di mana saja itu? Iktikaf dilakukan seseorang dengan berdiam diri di dalam masjid dalam rangka mencari rida Allah. Iktikaf dilakukan memasuki 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Lalu di masjid mana dapat melakukan iktikaf dengan nyaman? Berikut rekomendasi masjid yang bisa kamu pilih:

1. Masjid Istiqlal Masjid Istiqlal dapat menampung banyak jemaah sehingga membuat nyaman dan leluasa. Masjid ini berada di daerah Sawah Besar, Jakarta Pusat. Selain karena masjid ini luas yang membuat nyaman, di sana tersedia kudapan untuk berbuka puasa dan sahur secara gratis. Kamu bisa menghabiskan waktu dengan lebih fokus beribadah. 2. Masjid Sunda Kelapa Masjid Sunda Kelapa tidak seluas Masjid Istiqlal, namun di sana kamu juga akan merasakan kenyamanan saat beriktikaf di masjid ini. Udaranya yang sejuk dan jumlah toiletnya yang banyak menjadi nilai plus masjid ini. Agenda beriktikaf di masjid ini dimulai dari salat Tarawih dan ceramah, kemudian dilanjutkan dengan tadarus Alquran, qiyamullail , muhasabah, dan ditutup dengan sahur bersama. 3. Masjid Jogokariyan Masjid Jogokariyan merupakan masjid yang berada di Yogyakarta. Masjid ini membuka pendaftaran untuk yang ingin melakukan iktikaf di sana. Panitia menyiapkan aula tempat menginap, makan buka dan sahur, materi kajian, buah, camilan kecil, dan masih banyak yang lainnya. Pendaftaran dapat dilakukan secara online dengan memberikan fotokopi KTP dan uang pendaftaran. Masjid ini membatasi kuota yang bisa mengikuti kegiatan iktikaf. Peserta pria dibatasi 100 orang dan wanita 50 orang. 4. Masjid An-Nahl Masjid An-Nahl berada di kompleks The Icon BSD City, Tangerang. Masjid ini biasanya membuka kegiatan iktikaf selama satu bulan penuh selama Ramadhan. Terdapat beberapa kegiatan, di antaranya tarawih berjemaah, tahajud, bimbingan belajar Alquran, serta kajian tafsir ayat-ayat Alquran. Masjid An-Nahl juga menyediakan fasilitas ruangan ber-AC, lingkungan yang bersih, makanan sahur, berbuka puasa gratis, akses Wi-Fi 24 jam, dan laundry gratis. Bagi yang ingin menjalani iktikaf di kawasan Tangerang ini bisa melakukan pendaftaran terlebih dahulu. 5. Masjid Al-Akbar Masjid Al-Akbar di Surabaya biasanya selalu dipenuhi jemaah yang beriktikaf. Masjid ini dapat menampung lebih dari 40 orang yang ingin beriktikaf. Pihak Masjid Al-Akbar mempersiapkan saf tambahan di lantai 2, yang biasanya digunakan sebagai ruangan serbaguna. Di sana disiapkan jalur khusus untuk disabilitas dan kursi untuk lansia agar dapat menjalankan ibadah. 6. Masjid Raya Bandung Masjid Raya Bandung terletak di pusat kota sehingga sangat strategis untuk didatangi jemaah untuk melakukan iktikaf. Panitia masjid juga menyiapkan makanan sahur untuk jemaah. Masjid ini sudah rutin menyiapkan kegiatan iktikaf pada bulan Ramadhan. Ribuan orang biasanya selalu memadati masjid ini untuk beribadah pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Ada banyak masjid yang menyiapkan iktikaf yang dapat kamu pilih. Kamu dapat memilih masjid yang nyaman di atas untuk melakukan itikaf pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Masjid mana yang menjadi pilihanmu? Simak Juga 'Masjid Babah Alun, Simbol Akulturasi Budaya Tionghoa dan Islam': [Gambas:Video 20detik]




Pada bulan Ramadan ada malam istimewa, dimana Allah SWT akan memberikan hamba-Nya yang beribadah kusyuk di 10 malam terakhir .

Pada malam Lailatul Qadar , amal yang dilaksanakan pada malam itu memiliki nilai lebih dibandingkan amal-amal yang dilakukan di malam-malam lainnya.

Para ulama salaf berpendapat bahw keutamaan lailatul qadar itu akan diperoleh oleh setiap muslim yang diterimanya amalnya di malam tersebut.

• Ini Jadwal Imsak dan Buka Puasa Kari Ke-20 Ramadhan 1440 H pada Sabtu (25/5/2019)

• Menambah Pahala, Ini 7 Amalan Sunnah Ketika Puasa Ramadan

• Amalan ini Sangat Disukai Allah yang Dikerjakan Pada Saat Sahur Ramadan, Jaminannya Masuk Surga

Ada yang berkecil hati karena tidak bisa melakukan itikaf di masjid , lantas ia menilai bahwa ia tidak bisa mendapatkan keutamaan lailatul qadar. Apakah benar sangsi demikian?

Perlu dipahami, para ulama salaf berpendapat bahwa Ibnu Rajab dalam kitabnya Lathoif Al Ma’arif (hal. 341) membawakan hadits dalam musnad Imam Ahma, sunan An Nasai, dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,

فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ

“Di dalam bulan Ramadhan itu terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Siapa yang tidak mendapati malam tersebut, maka ia akan diharamkan mendapatkan kebaikan.” (HR. An Nasai no. 2106, shahih)

Bahkan sampai musafir dan wanita haidh pun bisa mendapatkan malam Lailatul Qadar .

Juwaibir pernah mengatakan bahwa dia pernah bertanya pada Adh Dhohak, “Bagaimana pendapatmu dengan wanita nifas, haidh, musafir dan orang yang tidur (namun hatinya tidak lalai dalam dzikir), apakah mereka bisa mendapatkan bagian dari lailatul qadar?” Adh Dhohak pun menjawab, “Iya, mereka tetap bisa mendapatkan bagian. Siapa saja yang Allah terima amalannya, dia akan mendapatkan bagian malam tersebut.” (Lathoif Al Ma’arif, hal. 341)

Ibnu Rajab menasehatkan, “Wahai saudaraku … Yang terpenting bagaimana membuat amalan itu diterima, bukan kita bergantung pada kerja keras kita. Yang jadi patokan adalah pada baiknya hati, bukan usaha keras badan.




I'tikaf Ramadhan 2019! Niat, Tata Cara, dan Lima Amalan di 10 Hari Terakhir Ramadan

POS-KUPANG.COM - Pada sepuluh hari terakhir Ramadan, umat Islam dianjurkan untuk semakin memperbanyak ibadahnya.

Satu di antara ibadah yang paling dianjurkan adalah i'tikaf atau berdiam diri di masjid.

Rasulullah SAW selalu i'tikaf di 10 hari terakhir Ramadan.

Bahkan di tahun wafatnya, ia beri'tikaf selama 20 hari.

Bagi Anda yang ingin melaksanakan i'tikaf, ada beberapa hal yang harus dipahami.

• Zakat Fitrah - Besaran, Waktu dan Bacaan Niat Zakat Fitrah, Bolehkah Diganti Uang?

• 5 Adab dan Sunnah Rasullullah SAW kala Berbuka Puasa

• Inilah Lafaz Doa Buka Puasa yang Dianjurkan, Berikut Penjelasan Ustaz Abdul Somad

Di antaranya adalah lafal niat untuk i'tikaf. Begini niatnya:

“Saya niat I’tikaf karena iman dan mengharap akan Allah, karena Allah ta’ala."




Pada malam Lailatul Qadar , adalah malam yang diburu oleh umat islam di akhir bulan ramadan.

Karena amal yang dilaksanakan pada malam itu memiliki nilai lebih dibandingkan amal-amal yang dilakukan di malam-malam lainnya.

Salah satu cara umat Muslim untuk memperoleh Lailatul Qadar salah satunya dengan melakukan Itikaf pada 10 hari terakhir di bulan Ramadan.

• Sudah Setengah Bulan Ramadan, Ini dia Lailatul Qadar yang Penuh Berkah dan Di Nanti

Arti dari itikaf ialah berhenti (diam) di dalam masjid dengan syarat-syarat tertentu, semata-mata niat beribadah kepada Allah.

Faktor pendukung ibadah itikaf juga perlu diperhatikan.

Mulai dari kesiapan diri dan fasilitas pendukung yang disediakan oleh pihak masjid yang menjadi tempat dilakukannya itikaf.

Berikut rekomenadasi 5 masjid di Jakarta yang bisa anda jadikan pilihan:

Masjid Istiqlal berlokasi di daerah Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat.






Total comment

Author

fw

0   comments

Cancel Reply