Jakarta - Jalan kaki memang salah satu jenis aktivitas fisik untuk menjaga kesehatan. Namun tidak semua jalan kaki masuk dalam kategori olahraga. Riset British Journal of Sports Medicine menyatakan, hanya jalan kaki dengan jumlah tertentu yang merupakan bentuk olahraga . Riset dilakukan terhadap 76 orang dengan rentang usia 21-40 tahun. "Dengan hasil riset ini, jalan kaki bukan menjadi alternatif namun melengkapi olahraga lain yang telah dilakukan. Misal lari, bersepeda, atau olahraga lainnya. Menambahkan jalan kaki akan meningkatkan manfaat olahraga yang telah rutin dilakukan sebelumnya," kata salah satu peneliti Scott Ducharme dari University of Massachusetts Amherst dikutip dari Runner's World. Riset dengan menghitung jumlah langkah per menit ini telah dimuat dalam British Journal of Sports Medicine. Jalan kaki 100 langkah per menit adalah aktivitas fisik dengan intensitas sedang. Jumlah langkah ini setara dengan jalan kaki sejauh 2,5 mile atau setara 4 kilometer. Total langkah ini memungkinkan tubuh meraih skor 3 metabolic equivalent of task (MET). Nilai MET makin besar seiring jumlah langkah yang meningkat, yang mengindikasikan manfaat bagi tubuh. Jumlah langkah 100-129 menit setara dengan skor MET 3-5,9 yang masukd dalam aktivitas fisik berintensitas sedang. Jumlah langkah 130 masuk dalam aktivitas fisik berintensitas tinggi (vigorous) dengan nilai MET minimal 6. U.S. Physical Activity Guidelines merekomendasikan aktivitas fisik berintensitas sedang 150-300 menit per minggu, atau 75-150 menit untuk intensitas tinggi misal aerobik. Waktu yang diperlukan untuk menuntaskan jalan kaki memang sesuai rekomendasi. Namun sesuai saran Ducharme, jalan sebaiknya menjadi pelengkap bentuk olahraga lain yang telah dilakukan. Simak juga videonya di sini: [Gambas:Video 20detik] (up/up)
KOMPAS.com - Kamu mungkin sering mendengar saran untuk berjalan kaki beberapa ribu langkah dalam sehari agar mendapatkan manfaat kesehatan.
Sayangnya, menurut riset dalam British Journal of Sports Medicine , tak semua langkah kaki kita yang kita ambil itu bisa dianggap olahraga .
Dalam riset ini, peneliti mencari tahu seperti apa kegiatan jalan kaki yang kita lakukan bisa memiliki efek yang sama dengan olahraga.
Riset diikuti oleh 76 peserta dari rentang usia 21 hingga 40 tahun yang dilakukan dengan mengukur irama atau jumlah langkah per menit.
Hasilnya, irama atau kecepatan 100 langkah per menit baru dianggap sesuai dengan ambang batas untuk aktivitas fisik intensitas sedang.
Kecepatan ini setara dengan 4 kilometer per jam dan membantu kita mencapai sekitar 3 METs, satuan metabolisme tubuh saat bekerja, yang mengukur seberapa banyak energi untuk melakukan aktivitas tertentu.
Temuan tersebut menunjukan, kecepatan berjalan 100 hingga 129 langkah per menit kemungkinan mencapai 3 hingga 5,9 METs. Hal itu masih dianggap sebagai aktivitas fisik intensitas sedang.
Tapi, saat kita menaikkan menjadi 130 langkah per menit, maka aktivitas itu setara dengan ambang batas untuk olahraga intensitas tinggi, setidaknya 6 METs.
Pedoman Aktivitas Fisik AS merekomendasikan orang dewasa untuk melakukan setidaknya 150 hingga 300 menit aktivitas fisik intensitas sedang setiap minggu, atau 75 hingga 150 menit aktivitas aerobik intensitas tinggi.
Hal tersebut sebenarnya bisa dicapai dengan rutin berlari. Namun dari riset ini setidaknya bisa membantu kita mengetahui aktivitas apa sajakah yang bisa membantu rutinitas olahraga kita.
Baca juga: Berapa Kalori yang Terbakar dengan Jalan Kaki?
"Berlari adalah salah satu jenis aktivitas fisik yang bisa dimasukkan dalam olahraga intensitas sedang atau tinggi. Karenanya rekomendasi ini tidak dimaksudkan untuk menggantikannya, namun sekedar melengkapinya," ujar Cott Ducharme, selaku pemimpin riset.
Nah agar pelengkap itu menjadi sesuatu yang berarti, cobalah perhatikan kecepatan langkah saat kita berjalan, agar bisa dihitung sebagai olahraga.
Berjalan dengan irama cepat sangat membantu untuk mengurangi efek negatif dari gaya hidup pasif.
Ada banyak aplikasi yang bisa membantu kita untuk menghitungnya. Tapi, kita juga bisa menghitung secara manual dengan bantuan jam jika tak memiliki aplikasi tersebut.
"Ini dapat dilakukan selama berjalan untuk memverifikasi irama langkah agar mencapai ambang yang diinginkan," ucap Ducharme.
Menurutnya, menambahkan berjalan kaki sebagai aktivitas fisik akan membantu seseorang menjadi lebih bugar walau ia sudah rutin melakukan olahraga lainnya.
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Grace Onoda Zebua (22) merasa harus mengimbangi gaya hidupnya dengan menyempatkan untuk berolahraga.
"Kadang kerja memang sangat menyita waktu, belum lagi kalau disuruh lembur dan lain-lain. Kebanyakan pasti memikirkan tentang pekerjaan, sedangkan pikiran tentang diri, kesehatan dan kebahagiaan sendiri malah terabaikan. Itu yang saya rasakan," tutur lulusan Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ini, Sabtu (30/3/2019).
Sejak bekerja di sebuah bank swasta dengan gaya pekerjaan yang mengharuskan berada di depan komputer setiap hari, peraih Juara 3 Bulu Tangkis Liga Mahasiswa se-Jawa Timur 2016 tersebut semakin jarang olahraga, utamanya bulu tangkis.
Padahal, sejak SD hingga kuliah, Grace rajin berolahraga.
Karenanya, penggemar Greysia Polii itu berusaha menyiasati dengan melakukan olahraga ringan.
"Karena kegemaran saya adalah bulu tangkis, di mana kalau dilakukan di hari biasa tidak bisa karena saya pulang malam terus, saya menyempatkan olahraga ringan, misalnya pada hari kerja Senin-Jumat, ditentukan hari untuk jogging pagi. Tidak perlu lama-lama, cukup 1,5-1 jam saja, sesuaikan dengan jam masuk kerja pagi," jelasnya.
Kalau telat bangun, alumnus SMA Negeri 15 Surabaya ini mengakali dengan melakukan olahraga sepulang kerja.
Namun, Grace tetap tidak bisa melepaskan bulu tangkis.
Pada hari kerja, biasanya ia menyempatkan hari Selasa atau Jumat untuk bulu tangkis.
Lalu saat akhir pekan juga ia manfaatkan main bulu tangkis.
"Seringnya sih Jumat karena Sabtunya libur, dan hari Sabtu atau Minggu biasanya saya pakai bulu tangkis. Kalau Sabtunya jalan-jalan, ya Minggu bulu tangkis. Atau Sabtu pagi bulu tangkis, Minggu istirahat karena Senin kerja lagi," paparnya.
Menurutnya, olahraga sangat penting selain untuk menjaga kesehatan, juga sebagai ajang refresh pikiran dan tubuh yang sudah lelah bekerja.
Apalagi jika bulu tangkis, Grace kerap bertemu dengan banyak orang termasuk teman-temannya, sehingga ia juga bisa bersantai dengan kawan.
"Sudah dapat sehat, refresh otak, menurunkan berat badan juga bisa," pungkasnya.
Brilio.net - Penggemar film dan musik Indonesia pastinya sudah tak asing lagi dengan nama Bunga Citra Lestari. Wanita yang kerap disapa BCL ini lahir di Jakarta pada 22 Maret 1983. Pelantun lagu Sunny ini pernah tinggal di Aceh saat duduk di bangku SMP. Karier BCL dimulai sebagai pemain sinetron. Beberapa sinetron yang pernah dibintanginya antara lain Bukan Perempuan Biasa, Senandung Masa Puber, Penjaga Hati, dan masih banyak lagi. Tak hanya terjun di dunia akting, BCL juga menggeluti dunia tarik suara.
Lagu BCL yang pernah populer adalah Ade Irma Suryani & Aku Tak Mau Sendiri dan Sunny. Lagu Sunny ciptaan Dewiq menghantarkan BCL menuju puncak popularitas di dunia musik. Ia semakin dikenal sebagai penyanyi top Indonesia saat menyanyikan lagu tersebut. Pastinya sudah tak diragukan lagi kemampuan berakting dan juga menyanyi dari Bunga Citra Lestari. Maka tak heran jika saat ini kariernya terus melejit. Sebagai artis papan atas, wajar jika BCL selalu menjaga kesehatan badannya dengan berolahraga. Istri dari Ashraf Sinclair ini kerap membagikan aktivitasnya saat berolahraga di akun Instagram miliknya. Kali ini brilio.net telah merangkum beberapa potret BCL saat berolahraga dari Instagram @bclsinclair, Minggu (31/3). 1. Salah satu olahraga yang digemarinya adalah lari.
2. Dengan berpakaian olahraga lengkap, BCL berlari di bawah terik matahari.
3. Selain lari, BCL juga sering datang ke tempat fitness untuk workout.
5. Dalam keterangannya, Bunga menuliskan mempersiapkan badan di umur 36 tahun.
6. BCL merupakan salah satu selebriti yang selalu menjaga kesehatan badannya.
7. Ini adalah potret BCL habis lari, tetap memesona bukan?
8. Tak sendirian, BCL selalu kompak berolahraga dengan keluarga kecilnya.
TRIBUNJABAR.ID - Jika Anda sedang berada di Kota Bandung , salah satu hal terbaik yang harus dilakukan adalah olahraga .
Ya, olahraga di Bandung tentunya baik dilakukan lantaran udara kota kembang yang sejuk kemungkinan bisa kembali menyegarkan badan Anda yang berolahraga.
Selain itu, di Bandung pun tersedia beberapa tempat olahraga yang memiliki fasilitas yang terawat dan bersih.
Nah, langsung saja, diolah dari berbagai sumber, ini dia lima tempat olahraga terbaik di Bandung.
Puluhan ibu-ibu sedang melakukan gerak jalan di area jogging trek Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Jumat (8/9/2017). (TRIBUN JABAR)
Dulunya, Lapangan Gasibu Bandung memang dikenal dipenuhi oleh pedagang kaki lima.
Namun, setelah direvitalisasi, kondisi Lapangan Gasibu sudah jauh lebih baik
Jogging track atau lintasan lari di Lapangan Gasibu menarik perhatian lantaran berwarna putih–biru yang mencolok.
• Ingin Langsing Tanpa Olahraga? Coba Terapkan Trik Pernapasan ala Jepang Ini
Keadaan sekitarnya juga sudah lebih nyaman lantaran bersih tak ada sampah dan ada fasilitas WC.
Di pojok Lapangan Gasibu pun sudah ada perpustakaan kecil yang menyediakan beragam buku bacaan.
KOMPAS.com - Olahraga adalah salah satu cara untuk meningkatkan kesehatan, baik fisik maupun mental.
Namun, ketika sedang mengalami depresi , mengetahui manfaat olahraga saja tidak cukup.
Sebab ketika depresi, seseorang cenderung malas melakukan aktivitas apa pun.
" Depresi bisa membuat kegiatan sekecil apapun tampak sulit dilakukan, dan membutuhkan upaya keras."
Demikian kata psikoterapis sekaligus spesialis nutrisi kebugaran tersertifikasi dan pendiri Chicagi Mind and Body, Sarah Farris.
Kondisi itu bukanlah hal yang mengejutkan, mengingat gejala-gejala emosional (seperti kesedihan dan pesimisme) dan fisik (seperti mudah lelah, sakit pencernaan dan sakit kepala) kerap melanda mereka yang menderita depresi.
Semua rasa negatif tersebut bergabung menjadi satu dan membuat penderita depresi semakin terpuruk dalam kondisinya.
Oleh karena itu, penting bagi penderita depresi untuk melawan segala hal yang dirasakannya, berkonsultasi dengan ahlinya bahkan memulai langkah positif.
Berikut enam cara untuk para penderita depresi agar tetap aktif secara fisik:
Depresi bisa hilang dan timbul.Jika kamu mengalaminya, kamu bisa memanfaatkan momentum ketika depresi itu hilang, untuk merencanakan hal-hal apa yang akan dilakukan ketika momentum buruk itu tiba.
Ingatlah bahwa jika kamu membuat keputusan ketika depresi itu datang, kamu akan cenderung membuat keputusan yang tidak sehat.
Buatlah semacam "naskah" atau memikirkan bagaimana perilakumu, pikiranmu, dan perasaanmu biasanya ketika depresi itu datang.
Kemudian, atur strategi untuk bisa membuangnya. Demikian saran dari psikolog olahraga di University of Kansas, Darrell L. Phillips.
Tulislah naskah lainnya tenrang detail seperti apa kamu ingin berperilaku.
Ketika kamu menyadari momentum depresi itu akan datang, kamu bisa mengaplikasikannya.
Contohnya, jika salah satu tanda depresimu akan muncul adalah bermain-main ketika bekerja, tulislah bahwa itu adalah tanda bahwa kamu perlu pergi ke luar dan berjalan-jalan sejenak.
Baca juga: Depresi pada Usia 20-an Tahun Picu Penurunan Ingatan Ketika Usia 50-an
Atau, melakukan bodyweight circuit singkat, atau pergi ke ruang latihan beban untuk melepas semua rasa depresi.
Tulislah secara rinci tentang apa yang perlu kamu lakukan dan kapan harus melakukannya.
Letakan catatan itu di tempat yang selalu kamu lihat. Seperti di sebelah kursi atau tempat tidur, sehingga melatihmu untuk rutin melakukannya.
Jika olahraga tampak mustahil bagimu, kemungkinan kamu meraih pakaian olahraga dan pergi ke gym adalah hal yang terdengar tidak mudah.
Ketika menuliskan naskah, Farris menyarankan agar kamu memikirkan semua tantangan yang mungkin menjadi alasanmu untuk tidak berolahraga.
Kemudian, pikirkanlah bagaimana kamu bisa menghilangkan semua tantangan tersebut.
Solusinya bisa saja sesederhana bangkit dari tempat tidur dan meraih pakaian olahragamu di hari esok, atau pergi ke gym untuk berolahraga.
Motivasi adalah sesuatu yang bisa berubah-ubah, jadi jangan mengandalkannya.
Farris mengatakan, daripada bergantung pada motivasi, lebih baik kita menerima ketidaknyamanan dan memanfaatkannya untuk menguatkan komitmen dalam pengambilan keputusan.
Contohnya, jika kita sudah berkomitmen olahraga di pagi hari, namun merasa malas berolahraga ketika bangun pagi, berlatihlah untuk menerim kondisi tersebut.
Baca juga: Benarkah Olahraga Selalu Mampu Mengatasi Masalah Depresi?
Alih-alih membiarkan diri larut pada perasaan malas, dan tidak tertarik pada olahraga, fokuslah untuk memberi ruang untuk keduanya.
"Kita bisa saja tidak tertarik melakukan olahraga, namun tetap menjalankan rencana yang telah disusun," ujar dia.
Mungkin ini terdengar lebih mudah diucapkan ketimbang dilakukan, namun kita bisa mulai dari hal kecil.
Misalnya, melakukan aktivitas cepat seperti push up atau sit up 10 kali.
"Mengenali rasa atau perasaan enggan yang kerap muncul juga bisa membantumu jika lain kali kembali merasa malas berolahraga sesuai rencana," kata Farris.
4. Melupakan anggapan "olahraga keras sebelum pulang"
Membuat perencanaan olahraga rutin bukan berarti harus melakukan olahraga keras dan menghabiskan banyak waktu.
Olahraga yang dilakukan bisa saja hanya merupakan aktivitas ringan. Seperti, berdiri-duduk di kursi selama 15 kali atau melakukan squat .
Kebiasaan-kebiasaan kecil ini bisa membuat orang-orang depresi lebih aktif ke depannya.
Sekali orang depresi rutin melakukan gerakan dan endorfinmu terpacu, kamu akan terbiasa melakukannya lalu ingin melakukannya lagi dan lagi.
Ingatlah bahwa melakukan squat 15 kali masih lebih baik daripada tidak sama sekali.
Baca juga: Justin Bieber Beberkan Perjuangan Hadapi Depresi Lewat Instagram
Farris mengatakan, dirinya mendiskusikan hal-hal tentang olahraga rutin bersama sejumlah klien, dan merekomendasikan agar menyesuaikan perencanaan dengan kemampuan mereka agar tetap realistis.
"Mereka yang mengalami depresi seringkali perlu berusaha keras untuk menjaga intensitas olahraga."
"Menggunakan pendekatan perilaku kognitif, kami mendiskusikan tentang keyakinan atau perasaan kecil hati yang terjadi karena penurunan usaha latihan," kata dia.
Penting untuk menghilangkan pikiran seperti: "aku harus berlatih enam hari per minggu, kalau tidak aku tidak melakukannya aku tidak akan berolahraga sama sekali".
Atau, "segala hal terasa berat hari ini, aku mau berhenti saja".
Penting untuk menjaga diri agar tetap fokus dan menjaga target tetap realistis supaya tercapai.
Ketika mengalami depresi, kemungkinan negatif membandingkan dirimu dengan orang lain bisa membuat dirimu kehilangan motivasi dan kepercayaan diri untuk melanjutkan rutinitas itu.
Demikian diungkapkan oleh psikolog asal Kentucky dan anggota Anxiety and Depression Association of America, L. Kevin Chapman .
Atas alasan itu, kamu mungkin ingin menghindari olahraga yang memungkinkanmu bertemu dengan orang-orang yang berpotensi menjadi rival.
Baca juga: Kala Depresi Patah Hati Berujung Bunuh Diri...
Misalnya, olahraga kelompok atau angkat beban bersama teman yang selalu membuatmu merasa rendah diri.
Daripada memilih hal tersebut, berbicaralah dengan teman-teman yang mendukungmu mengenai banyak hal.
Mulai dari target olahragamu dan menerima ajakan olahraga bersama mereka ketika mereka menyadari kamu sedang tidak bersemangat.
Prioritaskan jenis olahraga yang bisa membuatmu merasa kuat dan mampu. Hindari orang-orang yang menganggapmu rendah atau membuatmu frustrasi.
Ketika kamu mengalami depresi, pergerakan apapun adalah hal positif.
"Menjaga rencana tetap berjalan dan memberlakukan sistem hadiah bisa membantu orang-orang yang mengalami depresi mampu melaluinya," kata Phiips.
Kamu bisa menghadiahi dirimu sendiri dumbbell atau alat kebugaran lainnya setelah menjalani 10 sesi olahraga.
Baca juga: Mari, Mengurangi Depresi dengan Olahraga
Bahkan, kamu bisa menghadiahi dirimu sendiri hal sederhana seperti bintang emas pada kalender.
Itu dapat meningkatkan perasaan positif terhadap dirimu sendiri dan menjaga dirimu tetap menjalani rutinitasmu.
Kamu juga bisa berbagi target dan pencapaianmu lewat media sosial atau kerika berbincang bersama teman-teman agar semakin semangat menjalani rutinitas tersebut.
Depresi mungkin memang berat, namun ketika kamu mampu melaluinya, dukungan yang kamu terima akan membuatmu lebih mudah menjalaninya.
KOMPAS.com - Ketika depresi melanda, bangkit dari tempat tidur bisa jadi adalah hal yang sangat sulit, apalagi beranjak untuk berolahraga. Namun, olahraga bisa menjadi alat yang membantu melawan gejala-gejala depresi. "Olahraga membantu kita melepaskan hormon endorfin atau hormon bahagia yang bisa membantu mengurangi perasaan negatif dan memperbaiki mood," kata kepala aktivitas fisik di organisasi amal Mind, Hayley Jarvis. Selain itu, olahraga juga bisa membantu mengurangi pikiran-pikiran yang memicu depresi. Sebab kondisi tubuh yang lelah juga membuat pikiran lelah. Membuat kita lebih tenang dan bisa berpikir jernih. Mind berpartner dengan Anytime Fitness meluncurkan Pekan Olahraga dan Kesehatan nasional, sebuah pekan selebrasi kesehatan fisik dan mental.
Baca juga: Mengapa Olahraga Adalah Cara Terbaik Menghilangkan Stres Namun, istilah "olahraga" sendiri sebetulnya terlalu luas. Jadi, aktivitas fisik mana yang dinilai paling efektif membantu melawan depresi? 1. Jalan ke luar rumah Banyak orang menganggap bahwa istilah "olahraga" berarti harus melakukan aktivitas fisik berat agar efektif. Padahal, seringkali hal yang dibutuhkan adalah sebaliknya. Olahraga berat bisa memicu pelepasan hormon kortisol atau hormon stres. Hormon ini hadir dalam jumlah yang besar pada orang-orang yang mengalami depresi. Untuk itu, kepala kebugaran Anytime Fitness Inggris, Marvin Burton merekomendasikan olahraga dalam bentuk yang lebih ringan, misalnya jalan kaki. "Jalan kaki di ruangan terbuka bisa menjadi hal positif untuk melawan depresi," kata Marvin. Banyak orang yang mengatakan pergi ke luar bisa menjernihkan pikiran. Anggapan tersebut sangatlah tepat. Jika kita memiliki pikiran yang jernih, kita akan cenderung mendapatkan kesehatan fisik dan mental yang lebih baik. Hayley Jarvis juga sepakat dengan pernyataan tersebut. Menurutnya, riset ilmiah menyebutkan bahwa olahraga luar ruangan bisa lebih efektif sebagai obat antidepresan bagi depresi tingkat ringan hingga moderat. "Warna-warna, suara dan bau yang kita temui di luar ruangan mampu menstimulasi rasa kita. Kontak sosial dengan orang lain juga bisa membantu meningkatkan kepercayaan diri dan mengurangi kesepian," jelas Hayley.
Baca juga: Manfaat Jalan Kaki Bukan Hanya untuk Kesehatan Fisik, Tapi Juga Mental 2. Lari Lari adalah jenis olahraga yang membuat kita mampu mencapai perkembangan level kebugaran. Hayley sangat menganjurkan olahraga ini bagi penderita depresi. Dengan lari, kita bisa dengan mudah melihat peningkatan kemampuan kita. "Tapi, penting untuk menentukan aktivitas yang kita sukai sehingga bisa menjalankannya secara rutin," kata Hayley. Marvin menambahkan, lari bisa menjadi olahraga yang tepat untuk "kabur" dari rutinitas harian serta membuat kita fokus, berjuang dan meraih target personal. Selain itu, lari juga menjadi bentuk olahraga yang mudah diakses. Kita tak membutuhkan banyak hal, hanya sepatu dan niat yang bulat.
Baca juga: Atasi Stres Hingga Kecanduan, Ini 9 Manfaat Lari bagi Kesehatan Mental 3. Olahraga kelompok Ketika mengalami depresi, kita bisa saja ingin menarik diri kita dan mengisolasi diri dari orang lain. Namun, hal ini tak disarankan. Olahraga berkelompok bisa menjadi cara untuk menghindarinya. Menurut Marvin, berkesempatan berbicara dengan orang lain dan bersosial sambil olahraga bisa memberikan manfaat yang besar. Hayley menambahkan, aktivitas kelompok juga merupakan pilihan yang baik jika kita terdorong untuk meningkatkan elemen sosial yang kuat. "Kita juga akan cenderung terus melakukannya secara rutin jika aktivitas tersebut menyenangkan dan kamu menikmati kegiatan bersama orang-orang tersebut," ujarnya. Baca juga: Olahraga Berkelompok Bikin Lebih Efektif dan Semangat, Apa Alasannya?
Suara.com - Pernahkah Anda mengalami badan sakit seperti habis dipukuli usai olahraga ? Biasanya rasa ini timbul ketika kita berolahraga untuk pertama kalinya setelah absen untuk beberapa waktu.
Nah menurut Head of Personal Trainer Celebrity Fitness, Triesca Ariesandy, hal ini biasanya terjadi pada orang yang jarang olahraga sehingga ototnya lemah. Ketika olahraga kembali, maka otot mengalami penguatan melebihi kapasitasnya. Hal inilah yang membuat tubuh menjadi sakit keesokan harinya.
"Karena saat olahraga, sel-sel otot mengalami penghancuran. Tetapi keesokannya sudah terjadi pembentukan sel otot baru. Jadi rasanya kayak digebukin," ujar Triesca di sela-sela peluncuran CelFitTV di Gandaria City, Sabtu (30/3/2019).
Triesca menambahkan, butuh waktu hingga 48 jam bagi otot untuk meregenerasi sel-sel baru. Itu sebabnya, ia mengimbau agar seseorang tidak melakukan olahraga yang sama dalam kurun waktu kurang dari 48 jam.
"Ada yang gagal membentuk otot karena belum 48 jam sudah latihan yang sama. Boleh olahraga, tapi yang bebannya tidak mengenai anggota tubuh yang sama. Jadi olahraga selingan saja," imbuhnya.
Selain itu, Anda juga harus mengonsumsi makanan sehat yang tinggi protein untuk membantu mempercepat proses pembentukan otot. Makanan itu bisa berupa telur atau sumber protein lainnya.
"Makanan kaya nutrisi jadi katalis pembentukan sel baru. Karena olahraga kita menghancurkan sel otot, jadi setelah selesai olahraga harus makan yang kaya nutrisi seperti protein untuk bahan pembentukan sel baru," tandas dia.
Nah, sudah tahu kan cara supaya tidak mengalami badan sakit setelah olahraga?
Dalam upaya meningkatkan kualitas dan menggairahkan olah raga arung jeram di Kota Medan, Federasi Arung Jeram Indonesia Medan menggelar kejuaraan arung jeram antar wilayah Medan di Sungai Deli.
Tiga kategori lomba digelar oleh FAJI Medan yang terdiri dari kategori sprint, head to head dan slalom . Kategori ini dibagi dalam dua kelas putra dan putri yang di ikuti oleh 10 klub arung jeram. Untuk kejuaraan terbuka hanya ada satu kelas putra dengan kategori lomba down river race sejauh 4 kilometer.
FAJI Medan memastikan pelaksanaan kejuaraan lomba arung jeram antar wilayah Kota Medan akan terus dilaksanakan setiap tahunnya untuk menggairahkan klub-klub arung jeram yang ada di Medan. Dan sebagai persiapan pekan olah raga nasional tahun 2020 di Papua mendatang.