Contact Form

 

Menkominfo Sindir Pegawai Pilih 02: Yang Gaji Kamu Siapa?


SERAMBINEWS.COM - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara melontarkan pernyataan pada aparatur sipil negara (ASN) yang memilih nomor 02.

Dalam kesempatan itu, Menkominfo Rudiantara tampak memberi pertanyaan kepada seorang ASN tentang siapa membayar gaji pegawai di kementeriannya.

Hal tersebut tampak dalam video berjudul 'Kominfo Next' yang diunggah di saluran YouTube Kemkominfo TV, Kamis (31/1/2019).

Diketahui, video itu menunjukkan Rudiantara saat berada di acara 'Kominfo Next' yang digelar di Hall Basket Senayan, Jakarta, Kamis.

Dalam video itu awalnya, Rudiantara meminta ratusan pegawai Kemenkominfo untuk memilih desain dari stiker sosialisasi Pemilu 2019 yang akan ditempel di kantor kementerian kominfo.

Baca: Menteri Kominfo Tegur ASN yang Pilih 02: Yang Gaji Kamu Siapa? Ini Klarifikasi Rudiantara

Baca: Viral! Kakek 60 Tahun Nikahi Janda 21 Tahun, Begini Kisah dan Uang Panainya?

Sementara desain nomor 2 memiliki warna dominan putih.

"Saya akan tanya kepada teman-teman, preferensi teman-teman itu memilih nomor 1 atau nomor 2?" tanya Rudiantara.

Baca: Shalat Jumat Perdana di Masjid Haji Keuchiek Leumiek, Jamaah Kagumi Keindahan Masjid

Baca: Fakta-fakta Imbauan Nyanyikan Indonesia Raya di Bioskop: Baru Diterbitkan Langsung Dicabut




Pernyataan Menkominfo Rudiantara yang menyindir pegawainya soal pemberi gaji menuai kontroversi. Politikus Partai Gerindra Andre Rosiade menilai Rudiantara emosi lantaran pegawainya disebutnya banyak yang memilih nomor 02. "Terlihat emosi ya bahwa ternyata mayoritas pegawai Kominfo pilih 02 sehingga dia emosi. Jadi ibarat sudah jatuh, tertimpa tangga pula," kata Andre kepada wartawan, Jumat (1/2/2019). Pernyataan Rudiantara bermula saat dia meminta pegawainya memilih satu di antara dua desain stiker, Kamis kemarin (31/1). Konteksnya sebetulnya bukan mengenai pilihan di Pilpres 2019, melainkan memang melalui voting sorakan terdengar lebih banyak yang memilih desain nomor 2 yang berwarna putih.

Singkat cerita, dia seakan-akan tidak terima dengan jawaban salah satu pegawainya yang memilih desain nomor 2 karena menurutnya menjurus ke nuansa pilihan pilpres. Saat pegawainya itu kembali ke tempat, terlontarlah kalimat yang kemudian jadi viral di media sosial menjadi ' yang gaji kamu siapa '. Kebetulan di Pilpres 2019, pasangan nomor 02 adalah Prabowo Subianto-Sandiaga Uno . Sedangkan Presiden Jokowi yang merupakan petahana dan berpasangan dengan KH Ma'ruf Amin mendapat nomor urut 01. Tonton video: Rudiantara Minta #YangGajiKamuSiapa Tidak Dipolitisasi [Gambas:Video 20detik] "Yang gaji kan bukan pemerintah, tapi gaji PNS didapatkan dari pajak negara dan pendapatan negara, intinya uang negara. Namun ini menunjukkan Rudiantara mendapatkan kejadian sangat memalukan," ungkap Andre yang juga juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi. Menurut Andre, Rudiantara agaknya mau membangun narasi bahwa pegawainya mayoritas mendukung Jokowi. Namun tak disangka, kata Andre, justru kebanyakan yang bersorak memilih nomor 2. "Ternyata di luar ekspektasi mayoritas dukung Prabowo, lalu marah kepada ibu-ibu, itu pelanggaran," kata Andre.




Menkominfo Sindir Pegawai Pilih 02: Yang Gaji Kamu Siapa?

Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Rudiantara menyindir salah satu aparatur sipil negara (ASN) atau pegawai negeri sipil (PNS) di kementeriannya yang memilih pasangan calon nomor urut 02 di Pilpres 2019 , Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Kejadian itu bermula saat Rudiantara meminta ratusan pegawai Kemenkominfo memilih stiker sosialisasi  Pemilu 2019 yang akan ditempel di komplek kementerian tersebut.

Ada dua desain stiker. Stiker pertama berwarna dasar merah, Rudiantara menamainya nomor satu. Sementara desain kedua berwarna dominan putih, ia menamainya nomor 2. "Preferensi teman-teman memilih nomor satu atau nomor dua?" tanya Rudiantara dalam acara Kominfo Next di Hall Basket Senayan, Jakarta, Kamis (31/1). Sontak pertanyaan itu memicu sorak sorai para pegawai Kominfo. Namun Rudiantara yang menyadari maksud dari sorakan para pegawai itu pun langsung mengklarifikasi bahwa voting itu tak berkaitan dengan Pilpres 2019. Pria yang karib dengan sapaan Chief RA itu pun melanjutkan pemungutan suara berdasarkan teriakan terkencang. Hasilnya, desain nomor dua adalah yang sorakannya paling kencang. Mengetahui hasil berdasarkan voting suara tersebut, ratusan pegawai Kominfo yang ada di ruangan itu pun semakin kencang berteriak. Dengan wajah serius, Rudiantara memanggil perwakilan pegawai yang memilih desain nomor dua. "Coba ibu tadi yang nyoblos nomor dua sini," ucap dia. Para pegawai pun bersorak lagi. Dan, seorang perempuan pegawai naik ke panggung. Perempuan itu lalu diminta Rudiantara mengutarakan alasan memilih desain nomor dua. Namun, jawaban sang pegawai malah menjurus ke Pilpres 2019. " Bismillahirrahmanirrahim , mungkin terkait keyakinan saja, Pak. Keyakinan atas visi-misi yang disampaikan nomor dua, yakin saja," ucap pegawai tersebut lugas.

Mendengar jawaban tersebut, sontak mereka yang hadir di Hall Basket Senayan pun riuh. Para pegawai Kemenkominfo yang hadir di sana terlihat ada yang tertawa, bersorak, dan bertepuk tangan karena jawaban pegawai tersebut dianggap lugu. Rudiantara pun mementahkan jawaban itu. Ia mengatakan ia bertanya soal desain stiker, bukan pilihan di Pilpres 2019. Selanjutnya, Rudiantara memanggil perwakilan pegawai yang memilih desain pertama ke atas panggung. Ia pun menerima jawaban yang diterima bahwa alasan memilih stiker nomor 1 karena berkaitan dengan desain. "Saya terima alasan yang nomor satu, tapi saya tidak bisa terima alasan nomor dua karena, mohon maaf, ibu tidak bicara mengenai desain. Terima kasih bu, terima kasih," kata Rudiantara. Ia pun mempersilakan dua pegawai itu kembali ke tempat duduk. Rudiantara pun lantas meresmikan desain nomor dua sebagai stiker yang akan ditempel-tempel karena menjadi pilihan mayoritas pegawai Kemenkominfo yang hadir di hall basket tersebut. Namun, saat pegawai pemilih desain nomor dua berjalan ke tempat duduk, Rudiantara berteriak memanggilnya lagi. "Bu! Bu! Yang bayar gaji ibu siapa sekarang? Pemerintah atau siapa? Hah?" ujar Rudiantara dengan suara meninggi. Pegawai itu pun membalikkan badan dan menjawab. Rudiantara langsung menimpalinya. "Bukan yang keyakinan ibu? Ya sudah makasih," kata Rudiantara. Menanggapi dialog tersebut, pegawai Kemenkominfo yang lain pun riuh. Beberapa di antaranya mempertanyakan voting, dan pertanyaan Rudiantara yang dilayangkan ke koleganya tersebut sarat unsur politis. Setelah itu Rudiantara menutup pidato dan pemungutan suara tersebut. Ia mengingatkan para pegawai Kominfo untuk tidak terpolarisasi dalam perdebatan Pilpres 2019. Rudiantara ingin pegawai Kominfo untuk jadi penengah dan pendamai di tengah hoaks dan berita bohong. Kemudian, ia melontarkan pernyataan penutup yang kembali menuai keriuhan di tengah hadirin. "Tapi sekali lagi, jangan dikaitkan dengan pilpres karena ibu-ibu, bapak-bapak, masih digaji oleh Kominfo, digaji oleh pemerintah. Terima kasih banyak," tutup dia. Kontestasi Pilpres 2019 diikuti dua pasang calon presiden-wakil presiden. Paslon nomor urut 01 adalah Presiden petahana RI Joko Widodo (Jokowi) yang berpasangan dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin. Sementara itu paslon nomor urut 02 adalah Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang berpasangan dengan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.




RMOL. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara tengah jadi sorotan gara-gara lontaran pertanyaannya kepada seorang aparatur sipil negara (ASN) di dalam acara internal Kominfo di Hall Basket Senayan, Jakarta, kemarin (Kamis, 31/1).

Berawal ketika Rudiantara memimpin pemilihan desain stiker sosialisasi Pemilu yang akan ditempelkan di lingkungan kantor, dengan skema pemungutan suara. Ada dua opsi desain yang ditunjukkan, yakni nomor 1 dan nomor 2. Sebelum dimulai pemungutan suara, Rudiantara menegaskan pilihan desain ini tidak melambangkan aspirasi politik Pilpres. Namun yang terjadi sebaliknya. Pria yang karib disapa Chief RA ini pun menyindir ASN yang mengaitkan pilihan desain stiker nomor dua dengan Pilpres. "Bu, Bu yang bayar gaji ibu siapa sekarang? Pemerintah atau siapa?" tanya Rudiantara kepada seorang ASN wanita yang memilih disain nomor 2. Rudiantara menimpali lagi. "Bukan yang keyakinan ibu? Ya sudah makasih." Hashtag #YangGajiKamuSiapa mendadak trending di media sosial Twitter berikut video pendek Rudiantara tengah bersama ratusan ASN dalam acara tersebut.  "Kami menyesalkan beredarnya potongan-potongan video yang sengaja dilakukan untuk memutus konteks masalah dan tidak menggambarkan peristiwa secara utuh," kata Plt. Kepala Biro Humas Kominfo, Ferdinandus Setu melalui siaran pers, pagi ini (Jumat, 1/2). Nando, begitu ia disapa, mengklarifikasi bahwa sebelumnya Menkominfo sudah dengan gamblang menegaskan bahwa pemilihan tersebut tidak ada kaitan dengan Pemilu. "Penegasan tersebut terhitung diucapkan sampai empat kalimat, sebelum memanggil ASN tersebut ke panggung," terangnya. Dalam zooming video hasil rekaman, menurut Nando. terlihat bahwa ekspresi Menkominfo terkejut dengan jawaban ASN yang mengaitkan dengan nomor urut capres itu dan sekali lagi menegaskan bahwa tidak boleh mengaitkan urusan ini dengan capres. Momen selanjutnya adalah upaya Menkominfo untuk meluruskan permasalahan desain yang malah jadi ajang kampanye capres pilihan seorang ASN di depan publik. Terlihat bahwa ASN tersebut tidak berusaha menjawab substansi pertanyaan, bahkan setelah pertanyaannya dielaborasi lebih lanjut oleh Menkominfo. "Menkominfo merasa tak habis pikir mengapa ASN yang digaji rakyat/pemerintah menyalahgunakan kesempatan untuk menunjukkan sikap tidak netralnya di depan umum. Dalam konteks inilah terlontar pertanyaan “Yang Gaji Ibu Siapa?” tegasnya. Nando kembali menekankan, Menkominfo hanya ingin menegaskan bahwa ASN digaji oleh negara sehingga ASN harus mengambil posisi netral, setidaknya di hadapan publik. "Atas pernyataan 'yang menggaji pemerintah dan bukan keyakinan Ibu', 'keyakinan' dalam hal ini bukanlah dimaksudkan untuk menunjuk pilihan ASN tersebut, melainkan merujuk kepada sikap ketidaknetralan yang disampaikan kepada publik yang mencederai rasa keadilan rakyat yang telah menggaji ASN," paparnya lebih lanjut. Hal ini kembali ditegaskan Menkominfo dalam penutupnya bahwa posisi ASN yang digaji negara/pemerintah harus netral dan justru menjadi pemersatu bangsa dan memerangi hoax . [wid]



Total comment

Author

fw

0   comments

Cancel Reply