Contact Form

 

Pilkada Sumut Djarot - Sihar Unggul di TPS 4 Kalah di Quick Count


Berbagai lembaga survei menggelar hitung cepat ( quick count ) setelah pemungutan suara Pilkada Serentak 2018 . Hasil quick count Pilgub Sumatera Utara versi Indikator Politik mengunggulkan pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (Eramas). Data quick count Pilkada Sumatera Utara versi Indikator Politik hingga pukul 19.00 WIB dengan data masuk 97,33%, keunggulan pasangan Eramas sudah tak mungkin dikejar oleh lawannya. Berikut rinciannya: Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah: 56,34% Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus: 43,66%

detikcom menampilkan hasil quick count sejumlah daerah yang menggelar Pilkada 2018 . Keempat lembaga survei yang bekerja sama adalah Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC), Indo Barometer, Lingkaran Survei Indonesia (LSI), dan Charta Politika. Bukan hanya quick count , ada juga data exit poll yang akan disajikan oleh SMRC. Selain itu, detikcom akan menampilkan hasil real count Pilkada Serentak 2018 oleh KPU. Ada delapan provinsi yang hasil quick count dan real count -nya akan kami tampilkan dalam bentuk grafis data persentase, yaitu Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Sulawesi Selatan. Data pilkada delapan provinsi tersebut akan ditampilkan secara real time sesuai data yang masuk ke masing-masing lembaga quick count mulai 27 Juni siang. Cara memantaunya mudah. Tinggal arahkan kursor atau jempol Anda ke kolom "pilih daerah" pada laman pilkada.detik.com, klik daerah pilihan, hasil hitung cepat pun akan tampil di layar Anda.




TEMPO.CO , Jakarta - Pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah unggul sementara dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara atau pilgub Sumut 2018. Berdasarkan hitung cepat atau quick count Citra Publik Adv Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Network di Medan, hingga pukul 16.00, pasangan Edy dan Musa meraih 56,27 persen. Sedangkan pasangan Djarot Saiful Hidayat dan Sihar Sitorus atau Djarot dan Sihar meraih 53,73 persen suara. Hasil penghitungan tersebut merupakan total suara yang masuk dari 350 tempat pemungutan suara (TPS), yang dijadikan sampel. Seorang petugas Citra Publik Adv LSI Network, Ersya, mengatakan, dalam penghitungan cepat itu, lembaganya mengambil sampel dari 350 TPS dari total 27.472 TPS di Sumatera Utara. Untuk mendapatkan hasil yang akurat, timnya membagi obyek survei secara proporsional di 33 kabupaten dan kota di Sumatera Utara. Baca juga: Khofifah - Emil Juga Unggul di Quick Qount LSI Denny JA dan Charta Politika

Hingga berita ini ditayangkan, LSI belum menetapkan hasil akhir survei, termasuk tingkat margin error , karena masih menunggu hasil akhir. "Paling tidak, kita menunggu suara masuk hingga 95 persen," katanya. Pilkada Sumut diikuti dua pasangan calon, yakni pasangan Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah (nomor urut 1), yang didukung Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera, Partai NasDem, Partai Golkar, Partai Hanura, dan Partai Gerindra. Sedangkan nomor urut 2, pasangan Djarot Saiful Hidayat dan Sihar Sitorus, didukung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan. Sebelum mencoblos, Sihar menyatakan optimistis memenangi pilgub Sumut karena melihat besarnya dukungan masyarakat. "Apalagi saya marga Sitorus yang tentunya akan mendapat dukungan penuh dari warga Sumut," katanya melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu, 27 Juni 2018. "Warga Sumut harus memanfaatkan hak memilih dengan bijaksana karena hasil pilkada dapat menentukan perubahan Sumut yang lebih baik. Mari gunakan hak pilih untuk menyongsong perubahan menuju lebih baik di Sumut," ujarnya. Quick count bukan merupakan hasil resmi pilkada. Hasil resmi pilkada serentak akan diumumkan Komisi Pemilihan Umum.




TEMPO.CO , Medan - Pilkada Sumut (Sumatera Utara), pasangan calon Djarot Saiful Hidayat - Sihar Sitorus menang di TPS 4 di Jalan Cik Di Tiro Kelurahan Madras Hulu, Kecamatan Medan Polonia, Rabu, 27 Juli 2018. TPS 4 ini merupakan tempat Djarot mencoblos. Namun, pasangan ini kalah dalam perolehan suara berdasarkan hitung cepat atau quick count. Berdasarkan penghitungan di TPS, Djarot - Sihar meraih 174 suara. Sedangkan pasangan Edy Rahmayadi - Musa Rajekshah meraih 53 suara. Penghitungan suara yang disaksikan pengawas dan saksi kedua calon, terdapat dua suara yang dinyatakan rusak. Jumlah pemilih tetap di TPS depan kantor tim pemenangan pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah itu sebanyak 463 jiwa. Baca: Begini Keyakinan Djarot Saiful Hidayat Menang di Pilkada Sumut Koordinator TPS 4 Kelurahan Madras Hulu, Saman Kamu, mengatakan setelah pemungutan suara sejak pukul 07.00 WIB dan berakhir menjelang pukul 14.30 WIB. Hasil perolehan suara tersebut ditandatangani petugas dan saksi yang berada di TPS 4.

Berdasarkan quick count LSI Denny JA untuk Pilkada Sumatera Utara hingga Rabu pukul 14.21 WIB menunjukkan pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah unggul sementara dengan perolehan suara sebesar 57,50 persen. Pasangan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus sebesar 42,50 persen. Dalam data hitung cepat LSI Denny JA untuk Pilkada Sumatera Utara hingga pukul 14.21 WIB, persentase data yang diterima 52 persen dengan vote turnout 58,02 persen dan" margin of error 1 persen. Peneliti senior LSI Denny JA, Ardian Sopa menekankan bahwa tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada Sumut 2018 masih rendah yaitu dibawah 50 persen. Dia menilai pasangan yang bisa memaksimalkan pendukungnya untuk memberikan suara di TPS, maka yang bersangkutan bisa memenangkan kontestasi.  "Partisipasi pemilih menjadi salah satu variabel yang menentukan pasangan calon memenangkan Pilkada Sumut ."




Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Sekjen PDIP ) Hasto Kristiyanto mengaku terkejut dengan perolehan suara Djarot Syaiful Hidayat-Sihar Sitorus dalam Pemilihan Gubernur Sumatera Utara. Perolehan suara Djarot-Sihar kalah oleh Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah.

"Ada beberapa daerah yang jadi perhatian dari PDIP , tentang Sumatera Utara hasilnya memang begitu mengejutkan," ujar Hasto di DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (27/6/2018).

Meski kalah, menurut Hasto perolehan suara Djarot-Sihar cukup bagus. Dari perolehan suara itu, dia memperkirakan adanya pergeseran aspek pemilihan dari warga asli ke warga luar daerah. Namun begitu, Hasto menerima kekalahan pasangan yang disusung partainya.

"Mencalonkan Pak Djarot karena kami berbicara tentang Indonesia Raya, Indonesia dibangun untuk semua, Indonesia dibangun tanpa membeda-bedakan dari aspek suku, etnis, dan golongan. Itu yang menjadi keyakinan dari PDI Perjuangan," ucapnya.

Hasto mengatakan, kekalahan Djarot-Sihar akan dijadikan pengalaman berharga bagi partai berlambang banteng itu. Dia memastikan, PDIP akan menghadapi Pilkada Sumut selanjutnya dengan lebih baik.

"Menang kalah itu hanya lima tahun, kalau kalah kami bisa melakukan perbaikan ya, kalau menang bagaimana menjaga kemenangan untuk rakyat agar tidak ada korupsi dari kemenangan itu. Itu yang kami jaga," tandasnya.

Berdasarkan hasil quick count  lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) dan LSI Denny JA di Pilgub Sumatera Utara, Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah unggul dari pasangan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus.

Sumber : Merdeka.com Hasil quick count Pilkada Sumut versi Charta Politika 23%: sementara Edy mendapat 67,15 % dan Djarot 32,85%.



Total comment

Author

fw

0   comments

Cancel Reply