Contact Form

 

Kesal Dikirim Meme Sindiran "Saya Pancasila, Saya Rp 100 Juta", Mahfud MD: Orang Ini Kurang Ajar


JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Mahfud MD mengaku kesal bukan kepalang dengan seorang rekannya yang mengirimkan meme kepada dirinya.

Meme tersebut berisi sindiran soal gaji jajaran BPIP yang tengah menjadi polemik.

"Isinya itu, 'Saya Pancasila, Saya Rp 100 Juta'. Orang ini kurang ajar," kata Mahfud di Kantor BPIP, Jakarta, Kamis (31/5/2018).

Meme tersebut dikirimkan melalui pesan WhatsApp. Alhasil, nomor tersebut diblok oleh Mahfud.

Baca juga: Kepada BPIP, Jokowi Merasa Tidak Enak soal Polemik Gaji

Menurut Mahfud, orang yang mengirimkan meme tersebut pada dasarnya adalah rekannya yang merupakan kader salah satu parpol di DPR.

Kepada rekannya itu, Mahfud mengungkit parpol itu yang sudah "melahirkan" dua koruptor besar.

"Mau melurus-luruskan orang dengan cara tidak sopan," kata dia.

Mahfud lantas meminta temannya tersebut membandingkan gajinya dengan gaji kader parpol yang kini menjadi pimpinan MPR.

"Coba Anda tanya ke... dia jadi wakil ketua MPR, berapa dia dapat tiap bulan, berapa dia hamburkan ke luar negeri, pergi ke mana," kata dia.

Baca juga: Mahfud: Gaji Anggota DPR Lebih Besar dari BPIP, Kenapa Tidak Diributkan?

Mahfud mengaku heran, gaji BPIP yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan gaji lembaga negara lainnya justru dipersoalkan.

"Kenapa kita yang kecil itu diributkan," ucap mantan Ketua Mahkamah Konstitusi tersebut.

Mahfud juga mengaku belakangan ini sering memblokir akun Twitter warganet yang suka nyinyir.

"Ternyata akun Twitter yang nyinyir itu kelompoknya sama, ini kemarin bilang gini, sudah dijelaskan. Temannya masih nanya lagi, oh berarti ada main," kata dia.

"Saya tidak pernah nyinyir dengan orang, saya lebih bergurau atau serius, nyinyirin orang enggak pernah melalui media sosial," tuturnya.




SERAMBINEWS.COM, JAKARTA — Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Mahfud MD mengaku kesal bukan kepalang dengan seorang rekannya yang mengirimkan meme kepada dirinya.

Meme tersebut berisi sindiran soal gaji jajaran BPIP yang tengah menjadi polemik.

"Isinya itu, 'Saya Pancasila, Saya Rp 100 Juta'. Orang ini kurang ajar," kata Mahfud di Kantor BPIP, Jakarta, Kamis (31/5/2018).

Baca: Sebelum Meninggal, Ali Banat Minta Didoakan, Tak Bisa Bicara Hanya Memberi Isyarat Tangan

Baca: Asam Lambung Naik, Bagaimana Cara Mengatasinya? Ini Tipsnya

Menurut Mahfud, orang yang mengirimkan meme tersebut pada dasarnya adalah rekannya yang merupakan kader salah satu parpol di DPR.

Kepada rekannya itu, Mahfud mengungkit parpol itu yang sudah "melahirkan" dua koruptor besar.

"Mau melurus-luruskan orang dengan cara tidak sopan," kata dia.

Mahfud lantas meminta temannya tersebut membandingkan gajinya dengan gaji kader parpol yang kini menjadi pimpinan MPR.




TRIBUNJOGJA.COM  - Hari Pancasila akan segera diperingati seluruh rakyat Indonesia pada Jumat (1/6/2018) besok.

Tepat pada hari tersebut, pemerintah telah menetapkan hari libur nasional untuk memperingati hari lahir Pancasila .

Pancasila merupakan ideologi dasar bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pancasila di ambil dari bahasa Sanskerta, yang terdiri dari pañca yang berarti lima dan śīla berarti prinsip, asas atau dasar.

Pancasila disusun dan dirumuskan oleh para pendiri bangsa sebagai pedoman kehidupan untuk kita rakyat Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dalam peringatan Hari Pancasila , tentu banyak masyarakat yang ingin merayakannya bersama dengan keluarga, saudara, teman dan seluruh rakyat Indonesia.

Sebagai bentuk perayaan, masyarakat terkadang ingin mengirimkan sebuah pesan ataupun ucapan.

Dilansir Tribunjogja.com berikut kumpulan ucapan selamat Hari Pancasila Tahun 2018 dalam Bahasa Indonesia;

Sekarang banyak prinsip: kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan dan ketuhanan, lima bilangnya. Namun bukan panca dharma, tetapi saya namakan ini dengan dengan petunjuk seseorang teman  ahli bahasa, namanya ialah pancasila. Sila artinya azas atau dasar dan di atas kelima dasar itulah kita mandirikan negara Indonesia, kekal dan abadi. - Ir. Soekarno

Pancasila itu keberagaman, keberagaman yang dihormati oleh dunia. Saya Indonesia. Saya Pancasila .




Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Mahfud MD menjelaskan latar belakang terbentuknya BPIP. Menurutnya, BPIP dibentuk karena adanya ancaman terhadap ideologi Pancasila. "Saya mau katakan latar belakangnya saja. Belakangan, kita merasa ada ancaman terhadap ideologi Pancasila. Ancamannya itu gerakan-gerakan radikal yang ingin mengganti Pancasila dengan ideologi lain, itu jelas ada," ujar Mahfud di kantor BPIP, gedung Wantimpres, Jl Veteran III, Jakarta Pusat, Kamis (31/5/2018). Mahfud mengatakan hal ini didapat dari hasil survei yang menyebut 9 persen rakyat Indonesia tidak setuju dengan ideologi Pancasila. Menurutnya, meski hanya 9 persen, itu dapat merusak negara.

"Hasil survei 9 persen rakyat Indonesia itu tidak setuju ideologi Pancasila. Kecil sih, tapi 9 persen dari 250 juta tuh berapa, kira-kira 24 juta kan. Kalau itu berteriak semua menggunakan media sosial, rusak negara ini," ujarnya. Menurut Mahfud , jumlah tersebut berkembang karena masih ada orang yang tidak tahu nilai Pancasila. Untuk mengatasi hak tersebut, dibentuklah BPIP sebagai unit yang membantu presiden terkait ideologi. "Kenapa mereka begitu berkembang? Karena sejak reformasi itu Pancasila dianggap sesuatu yang tidak gagah, sehingga banyak yang tak tahu nilai-nilai itu," tuturnya. "Lalu kita berpikir, kalau gitu dibentuklah satu unit kegiatan yang membantu presiden untuk membuat kebijakan dalam rangka pembinaan ideologi Pancasila," sambungnya. Hal yang dilakukan BPIP adalah menjaga nilai-nilai Pancasila. Karena itu, BPIP telah meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) kembali menghidupkan pelajaran Pancasila. "Apa yang dilakukan, kami sudah ketemu Mendikbud. 'Tolong, Pak, mata pelajaran Pancasila itu dihidupkan lagi sebagai nama karena selama ini pelajaran itu nggak ada katanya sudah dititipkan materinya ke pelajaran sejarah, PPKN, pelajaran lain," tuturnya. Menurutnya, ajaran yang benar harus diperkenalkan agar tidak hilang. Ia juga telah menemui Kemenristek Dikti untuk membahas kebijakan kurikulum. "Saya katakan begini, sesuatu yg benar itu kalau tidak sering dipropagandakan hilang. Sesuatu yang salah kalau selalu dipropagandakan itu kuat, seperti Hitler fasisme. Lalu kami katakan harus ada di kebijakan kurikulum, Kemenristek Dikti juga kami bertemu," kata Mahfud.



Total comment

Author

fw

0   comments

Cancel Reply