KOMPAS.com - Real Madrid akhirnya mengetahui lawan mereka pada final Liga Champions 2018. Berhati-hatilah karena Si Putih bakal bersua Liverpool FC.
El Real mengisi slot pertama pada laga puncak setelah menyingkirkan Bayern Muenchen di semifinal dengan agregat 4-3.
Sehari kemudian, The Reds ikut lolos berkat kemenangan agregat 7-6 atas AS Roma.
Siapakah yang bakal keluar sebagai pemenang dalam final di Kiev pada 26 Mei mendatang?
Di atas kertas, Madrid lebih diunggulkan karena berstatus juara bertahan.
Baca juga: Kalahkan Cristiano Ronaldo dkk, Trio Firmansah Ciptakan Sejarah di Liga Champions
Dalam empat musim terakhir, sang raksasa Liga Spanyol itu tiga kali lolos ke final dan semuanya berujung gelar juara.
Namun, bukan berarti Liverpool tak punya kans buat menjadi juara Eropa.
Ada lima hal yang membuat Si Merah wajib ditakuti oleh Real Madrid pada partai final nanti.
AFP/FILIPPO MONTEFORTE Trio penyerang Liverpool, Roberto Firmino, Sadio Mane, dan Mohamed Salah merayakan gol timnya ke gawang AS Roma pada laga semifinal Liga Champions di Stadion Anfield, Selasa 924/4/2018).
Komponen utama yang membuat lini depan Liverpool begitu dahsyat pada musim ini adalah kehadiran trisula Roberto Firmino, Sadio Mane, dan Mohamed Salah (Firmansah).
Mereka menjadi trisula tertajam dalam satu musim kompetisi Liga Champions dengan koleksi 29 gol.
Rinciannya adalah 10 gol dari Salah, 10 milik Firmino, dan sembilan dari Mane.
Mereka mengungguli trio Cristiano Ronaldo, Gareth Bale, dan Karim Benzema bersama Real Madrid yang mencetak 28 gol pada 2013-2014.
Baca juga : Sejumlah Rekor Iringi Langkah Liverpool ke Final Liga Champions
Keran gol Liverpool tidak hanya terbuka saat bermain di Anfield, tetapi juga kala melakoni laga tandang.
Di kompetisi antarklub Eropa musim ini, Mane dkk sudah membukukan 20 gol di luar kandang.
Torehan tersebut menjadikan mereka sebagai tim kedua yang bisa mencetak gol tandang terbanyak dalam satu musim Liga Champions.
The Reds mengikuti jejak Real Madrid pada era Carlo Ancelotti.
Liverpool punya kenangan indah tatkala bersua Real Madrid pada final Liga Champions 1981 atau dulu masih bernama Piala Champions.
Saat itu, mereka berhasil membawa pulang trofi Si Kuping Besar berkat gol tunggal Alan Kennedy dalam duel penentuan gelar di Parc des Princes.
Memori tersebut bisa menjadi pendorong semangat bagi anak-anak Liverpool untuk kembali menuai kesuksesan kala bertemu lawan yang sama.
81: Real Madrid 0-1 Liverpool (final) 09: Real Madrid 0-1 Liverpool 09: Liverpool 4-0 Real Madrid 14: Liverpool 0-3 Real Madrid 14: Real Madrid 1-0 Liverpool 18: #UCLfinal #UCL pic.twitter.com/xDJJLHfTLT
— UEFA Champions League (@ChampionsLeague) May 2, 2018
Juergen Klopp punya cukup pengalaman menghadapi Real Madrid.
Rekor pertemuan sang nakhoda dengan El Real memang tak bagus-bagus amat, tetapi juga tidak bisa dibilang jelek.
Ia mengukir tiga kemenangan, dua kekalahan, dan sekali imbang dalam enam bentrokan dengan Madrid.
Madrid juga perlu waswas karena punya tren buruk setiap kali bersua tim asal Inggris di final kompetisi Eropa.
Dari tiga kali perjumpaan dengan wakil Negeri Ratu Elizabeth II di laga puncak, mereka tak pernah menang sekali pun.
Setelah tumbang 1-2 dari Chelsea pada final Piala Winners 1971, Madrid dikalahkan Liverpool pada Piala Champions 1981.
Real Madrid kembali menelan pil pahit kala berjumpa Aberdeen arahan Sir Alex Ferguson pada perebutan titel Piala Winners 1983. (Ade Jayadireja)
ROMA, KOMPAS.com — Pelatih Liverpool Juergen Klopp sampai lupa skor laga antara timnya dan AS Roma pada semifinal Liga Champions karena saking banyaknya gol tercipta.
"Ini pertandingan yang gila. Saya sampai lupa berapa skor pertandingan," kata Klopp kepada BBC seusai laga kedua semifinal Liga Champions, Rabu (2/5/2018) atau Kamis dini hari WIB.
Pada laga di Stadion Olimpico itu, Liverpool kalah dengan skor 2-4. Namun, mereka tetap lolos ke final karena memiliki keungulan agregat 7-6.
Baca juga: Bobol AS Roma 7 Kali, Liverpool Cetak Rekor
Liverpool sempat dua kali unggul melalui gol Sadio Mane (9') dan Georginio Wijnaldum (25'). Namun, AS Roma bisa mengejar dan membalas lewat gol bunuh diri James Milner (15'), Edin Dzeko (52'), dan Radja Naninggolan (86', 90'+4-penalti).
"Pertandingan ini begitu liar. AS Roma berani mengambil risiko dan kami dihukum oleh kelengahan mengantisipasi serangan balik," tutur Klopp melanjutkan.
"Namun, kami akhirnya bisa lolos karena keunggulan gol tandang. Kami 100 persen pantas ke final," tutur pelatih asal Jerman itu.
Baca juga: Benteng Kokoh AS Roma Runtuh Juga oleh Liverpool Setelah 459 Menit
We’re never gonna stop! ???? Kiev, here come the mighty Reds! ???? #YNWA #LFC #UCL #oneteam #inittowinit pic.twitter.com/WaCRUIjjTa
Jumlah 13 gol pada dua laga AS Roma versus Liverpool itu merupakan rekor gol terbanyak sepanjang sejarah semifinal Liga Champions.
"Saya lupa skor totalnya berapa. Benarkan 7-6? Tak bisa dipercaya," kata Klopp.
Seusai mengalahkan AS Roma, Liverpool akan menantang juara bertahan Real Madrid pada final Liga Champions di Kiev, 26 Mei 2018.
Jakarta - Liverpool melangkah ke final Liga Champions dengan sebuah capaian hebat. Mereka adalah tim tersubur sepanjang sejarah kompetisi paling elit antarklub Eropa ini. Liverpool kalah 2-4 dalam lawatan ke AS Roma pada leg kedua semifinal Liga Champions. Itu menjadi kekalahan pertama The Reds di Eropa musim ini, setelah di 13 pertandingan sebelumnya meraih sembilan kemenangan dan empat kali imbang. Meski akhirnya kalah, Liverpool menorehkan rekor baru di Liga Champions . Dengan total sudah melesakkan 46 gol dari 14 laga (termasuk di fase kualifikasi), mereka kini jadi tim tersubur sepanjang sejarah kompetisi itu. Liverpool mematahkan rekor 45 gol yang dibuat Barcelona pada musim 1999/2000. Blaugrana ketika itu melesakkan jumlah tersebut dalam 16 pertandingan. Trio Sadio Mane, Mohamed Salah dan Roberto Firmino jadi mesin gol Si Merah dengan sejauh ini sudah melesakkan 29 gol. Itu membuat Trio Firmansah menjadi trisula paling subur di Liga Champions, mengalahkan BBC-nya Madrid yang membuat 28 gol di musim 2013/2014. Demikian dikutip dari Marca. Dua gol yang dilesakkan di Stadion Olimpico dinihari tadi membuat Liverpool menyamai rekor jumlah gol away terbanyak dalam satu musim Liga Champions. Liverpool sudah membuat 20 gol di tandang, sama separti yang dicatatkan Madrid di 2013/2014. Tonton juga video lainnya: [Gambas:Video 20detik]
Jakarta - Liverpool melaju ke final Liga Champions. Tapi mereka akhirnya merasakan kekalahan pertamanya saat bertamu ke AS Roma. The Reds menjadi satu-satunya tim yang tak terkalahkan hingga leg kedua semifinal. Namun mereka gagal mempertahankan rekor tersebut setelah kalah 2-4 di Olimpico, walau secara agregat tetap unggul 7-6. Menjadi tim yang berjuang sejak kualifikasi, rekor Liverpool di Liga Champions musim ini adalah 9 menang dan 4 kali seri. Meski rekor mereka terbilang impresif, bukan berarti laju Liverpool selalu mulus. Mereka malah mengawali fase grup dengan tersendat setelah dua laga pertama menghadapu Sevilla dan Spartak Moskow berakhir imbang. Namun, sejak itu Liverpool mulai tampil trengginas. Dua di antaranya ketika membantai Maribor dan Spartak dengan skor identik 7-0. Dengan catatan W3 D3, Liverpool lolos sebagai juara grup. Langkah Liverpool malah lebih meyakinkan di fase knock out. Mereka menghajar Porto 5-0 pada leg pertama, dan dilanjutkan dengan hasil 0-0 saat menurunkan banyak pemain pelapis di Anfield. Tantangan besar Liverpool hadir saat hasil drawing mempertemukan mereka dengan Manchester City di 16 besar. Pada di kedua leg The Reds malah berhasil menang (3-0 dan 2-1). Laga Liverpool di Liga Champions Musim Ini Kualifikasi Hoffenheim 1-2 Liverpool Liverpool 4-2 Hoffenheim Liverpool 2-2 Sevilla (Grup) Fase Grup Spartak Moskow 1-1 Liverpool Maribor 0-7 Liverpool Liverpool 3-0 Maribor Sevilla 3-3 Liverpool Liverpool 7-0 Spartak Moskow 16 Besar Porto 0-5 Liverpool Liverpool 0-0 Porto 8 Besar Liverpool 3-0 Manchester City Manchester City 1-2 Liverpool Semifinal Liverpool 5-2 AS Roma AS Roma 4-2 Liverpool Tonton video terkait Liverpool lainnya di 20Detik: [Gambas:Video 20detik]