Contact Form

 

Update Corona 20 April 2020 Indonesia dan Dunia: Info Data Terkini


Jakarta, CNN Indonesia -- Jumlah pasien positif terinfeksi virus corona (Covid-19) di Indonesia hingga Senin (20/4) berjumlah 6.760 kasus. Sebanyak 590 di antaranya  meninggal dunia dan 747 orang dinyatakan sembuh. "Hasil konfirmasi positif sampai saat ini 6.760 kasus," kata Juru Bicara Pemerintah Khusus Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto dalam konferensi pers, di Graha BNPB, Jakarta, Senin (20/4).

Dari angka itu, dia menyebut ada 590 orang yang meninggal dunia.

"Jumlah meninggal 590 kasus," imbuhnya. Yuri juga menyebut ada peningkatan kasus sembuh akibat Covid-19 menjadi total 747 orang. Hal ini berdasarkan dua kali pemeriksaan PCR.

"Sembuh 747 orang," tandasnya. Sehari sebelumnya, yakni Minggu (19/4), tercatat jumlah pasien positif terpapar Covid-19 di Indonesia berjumlah 6.575 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 582 di antaranya meninggal dunia dan 686 pasien orang dinyatakan telah sembuh. Pemerintah berupaya untuk menekan jumlah kasus virus corona di Indonesia. Sejumlah pemerintah daerah telah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). 




tirto.id - Jumlah kasus positif virus corona (Covid-19) di Indonesia kembali bertambah pada hari ini dan semakin mendekati angka tujuh ribu. Namun, terlihat ada penurunan data kasus baru. Informasi yang diumumkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pada Senin sore, 20 April 2020, menunjukkan total kasus positif corona di Indonesia telah mencapai 6.760 pasien. Angka tersebut terhitung setelah ada tambahan kasus positif baru yang terkonfirmasi dalam 24 jam terakhir sebanyak 185 orang. Data kasus baru kali ini jauh lebih rendah dari sehari sebelumnya yang masih di atas 300 pasien. Jumlah kasus baru pada hari ini juga terhitung paling rendah sejak 5 April lalu. Hingga hari ini, sebanyak 5.423 pasien positif corona masih menjalani perawatan. Jumlah pasien dalam perawatan ini setara dengan 80,2 persen dari total kasus positif covid-19 di Indonesia. Sementara pasien positif corona yang berhasil sembuh tercatat mencapai 747 orang. Sedangkan angka kematian akibat covid-19 di Indonesia sejauh ini sudah 590 jiwa. Menurut juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, sampai hari ini, sudah ada 16.343 orang yang berstatus sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Adapun mereka yang ditetapkan menjadi Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 181.770 jiwa. Dia menambahkan, saat ini daerah yang sudah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) semakin banyak. Pemberlakuan PSBB ini, kata Yurianto, juga diikuti dengan pembentukan sejumlah peraturan daerah yang harus dipatuhi oleh masyarakat. "Tujuannya [PSBB] adalah untuk segera menghentikan persebaran epidemiologis [penularan virus corona] yang semakin hari makin banyak, semakin hari semakin menyebar ke daerah yang lebih luas, yang disebabkan karena ada penularan lokal," kata Yurianto dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB pada Senin sore. Kemenkes telah menyetujui pemberlakuan PSBB di belasan daerah, yakni DKI Jakarta, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan Kota Bekasi. PSBB di Kabupaten Bekasi, Kota Pekanbaru, Kota Makassar, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kabupaten Sumedang, Kota Tegal dan Sumatera Barat juga telah disetujui oleh Kemenkes. Ketika memimpin rapat terbatas via telekonferensi di Istana Merdeka, pada hari ini, Presiden Joko Widodo meminta ada evaluasi total terhadap pemberlakuan PSBB yang sudah berjalan di sejumlah daerah. "Hari ini saya ingin ada evaluasi total dari apa yang telah kita kerjakan dalam penanganan Covid-19 ini, terutama evaluasi mengenai PSBB secara lebih detail, kekurangannya apa, plus-minusnya apa, sehingga bisa kita perbaiki," ujar Jokowi . Jokowi juga meminta evaluasi dan perbaikan sistem rujukan maupun manajemen penanganan di rumah sakit-rumah sakit rujukan covid-19, guna mengantisipasi kelebihan kapasitas tampung. Berikut detail update data kasus positif virus corona di Indonesia sesuai dengan informasi yang dirilis Gugus Tugas, pada hari ini. 1. Update data kasus Covid-19 di Indonesia pada 20 April 2020

2. Daftar 10 provinsi dengan kasus positif Covid-19 terbanyak per 20 April 2020

DKI Jakarta: 3.097 kasus, 230 sembuh, 287 meninggal

Jawa Barat: 747 kasus, 56 sembuh, 62 meninggal

Jawa Timur: 590 kasus, 98 sembuh, 56 meninggal

Sulawesi Selatan: 370 kasus, 63 sembuh, 25 meninggal

Jawa Tengah: 351 kasus, 51 sembuh, 44 meninggal

Kalimantan Selatan: 96 kasus, 9 sembuh, 6 meninggal

Sumatera Selatan: 89 kasus, 5 sembuh, 3 meninggal

Data Worldometers menunjukkan total jumlah kasus ositif corona di seluruh dunia kini sudah menyentuh angka 2.418.845. Angka ini merupakan update per pukul 17.00 WIB, 20 April 2020. Secara global, angka kematian akibat penyakit covid-19 mencapai 165.759 jiwa. Sementara pasien covid-19 yang berhasil sembuh kini tercatat sebanyak 633.363 orang. Merujuk kepada data yang sama, 1.619.723 pasien positif corona di dunia saat ini masih menjalani perawatan dan 54.200 orang di antaranya sedang dalam kondisi serius atau kritis. Amerika serikat saat ini sudah memiliki kasus positif corona dengan jumlah mendekati angka 800 ribu atau jauh melampaui data di negara-negara lain. Berdasarkan data Worldometers, sampai pukul 17.00 WIB, hari ini, total jumlah kasus positif covid-19 di AS, telah mencapai 764.265 pasien, dengan angka kematian sebanyak 40.565 jiwa. Berikut daftar 10 negara dengan kasus positif corona terbanyak pada 9 April 2020: 1. Amerika Serikat: 764.265 kasus (40.565 meninggal, 71.012 sembuh) 2. Spanyol: 200.210 kasus (20.852 meninggal, 80.587 sembuh) 3. Italia: 178.972 kasus (23.660 meninggal, 47.055 sembuh) 4. Perancis: 152.894 kasus (19.718 meninggal, 36.578 sembuh) 5. Jerman: 145.743 kasus (4.642 meninggal, 91.500 sembuh) 6. Inggris: 120.067 kasus (16.060 meninggal, tidak ada data sembuh) 7. Turki: 86.306 kasus (2.017 meninggal, 11.976 sembuh) 8. China: 82.747 kasus (4.632 meninggal, 77.084 sembuh) 9. Iran: 82.211 kasus (5.118 meninggal, 57.023 sembuh) 10. Rusia: 47.121 kasus (405 meninggal, 3.446 sembuh). Ketika berbicara dalam pertemuan virtual bersama menteri-menteri kesehatan dari negara anggota G20, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyoroti pelonggaran pembatasan sosial di sejumlah wilayah. Dia mengingatkan keputusan sejumlah negara untuk mengakhiri "lockdown" bukan berarti akhir dari pandemi, melainkan awal dari fase baru. Pada fase baru ini, kata Tedros, setiap negara harus benar-benar mengedukasi masyarakat agar mampu merespons dengan cepat setiap tanda-tanda kemunculan gelombang baru infeksi. Setiap negara juga perlu memastikan bahwa sistem untuk mendeteksi, menguji, mengisolasi serta merawat pasien baru dan melacak kontak kasus positif, memiliki kapasitas yang memadai. "Dan memastikan sistem kesehatan [di setiap negara] punya kapasitas dalam menghadapi [risiko] peningkatan kasus," ujar dia seperti dilansir laman WHO pada 19 April. Tedros mengaku prihatin, saat ini penularan virus corona meningkat di negara-negara berkembang yang memiliki kapasitas jauh di bawah negara-negara G20. Oleh karena itu, ia meminta anggota G20 memberikan dukungan kepada negara-negara berkembang tersebut, terutama di Afrika. "Pandemi covid-19 mengingatkan akan fakta bahwa kita merupakan kesatuan umat manusia. Kita berbagi planet yang sama. Kita berbagi harapan dan impian yang sama. Kita berbagi takdir yang sama," ujar dia.




KOMPAS.com -  Perkembangan kondisi terkait pandemi virus corona masih terjadi. Dinamika penambahan jumlah kasus, kematian, maupun jumlah pasien sembuh terus berubah.

Hingga Minggu (19/4/2020) sore, jumlah kasus infeksi Covid-19 di dunia telah mencapai 2.341.066 (2,3 juta) kasus.

Dari jumlah tersebut, lebih dari 161.000 pasien meninggal dunia. Sementara itu, 599.979 pasien telah dinyatakan sembuh.

Virus ini hampir menjangkit seluruh negara di dunia, termasuk negara-negara anggota ASEAN.

Melansir  ASEAN Briefing,  Minggu (19/4/2020), berikut adalah perkembangan terbaru soal kondisi wabah virus corona di negara-negara ASEAN:

Baca juga: Pemerintah Tambah Reagen untuk Optimalkan Pemeriksaan Spesimen Covid-19

Data terbaru menunjukkan bahwa jumlah kasus infeksi Covid-19 di Brunei Darussalam adalah 137 kasus.

Hingga kini, kasus kematian yang dicatatkan adalah satu kasus.

Sementara, jumlah pasien sembuh sebanyak 113 orang.

Kamboja telah melaporkan 122 kasus infeksi Covid-19 yang terjadi di wilayahnya.

Dari jumlah tersebut, 105 pasien telah dinyatakan sembuh. Kamboja belum mencatatkan adanya kasus kematian yang terjadi akibat virus corona di negaranya.

Baca juga: Dampak Pandemi Corona, Harga Pasar Mbappe Merosot Rp 671 Miliar

Hingga Minggu (19/4/2020), ada 327 kasus baru Covid-19 yang diumumkan pemerintah Indonesia. Dengan adanya kasus baru ini, jumlah total infeksi Covid-19 di negara ini telah mencapai 6.575 kasus.

Jumlah tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara kedua di ASEAN yang memiliki kasus terbanyak virus corona setelah Singapura .

Hingga kini, ada 582 pasien yang telah meninggal. Sedangkan jumlah pasien sembuh adalah sebanyak 686.

Sejauh ini, Laos baru melaporkan 19 kasus virus corona yang terjadi di negaranya.

Dari kasus-kasus yang dilaporkan, 2 pasien telah dinyatakan sembuh. Sementara, Laos belum mengumumkan adanya pasien yang meninggal akibat infeksi Covid-19 ini.

Baca juga: 839 PNS Terdeteksi Covid-19, Ini Imbauan BKN

Malaysia melaporkan 5.389 kasus infeksi Covid-19 yang telah terjadi di negaranya. Angka tersebut merupakan akumulasi dari kasus yang telah dilaporkan sebelumnya dan 84 kasus baru yang diumumkan pada hari ini (19/4/2020).

Selain itu, ada satu kematian baru yang dilaporkan terjadi. Oleh karena itu, jumlah total pasien meninggal dunia adalah 89 orang.

Sedangkan jumlah pasien yang telah dinyatakan sembuh adalah sebanyak 3.197 orang.

Myanmar telah mencatatkan 107 kasus virus corona yang terjadi di wilayahnya.

Jumlah tersebut diperoleh setelah ada 9 kasus baru yang dikonfirmasi pada hari ini, Minggu (19/4/2020).

Sebanyak 5 orang telah dilaporkan meninggal dunia akibat infeksi Covid-19 ini. Sementara itu, jumlah pasien sembuh berjumlah 5 orang.

Baca juga: Ini Imbauan PBNU soal Ibadah Ramadhan di Tengah Pandemi Corona

Filipina menjadi salah satu negara dengan kasus Covid-19 terbanyak di antara negara-negara ASEAN lain setelah Singapura dan Indonesia.

Hari ini (19/4/2020), Filipina melaporkan adanya 172 kasus infeksi baru dan 12 kasus kematian baru yang terjadi di wilayahnya.

Jumlah total kasus virus corona di negara ini pun menjadi 6.259 kasus. Sedangkan jumlah kematian yang telah terjadi adalah 409 kasus.

Sementara itu, jumlah pasien yang telah dinyatakan sembuh adalah sebanyak 572 orang.

Hari ini, terdapat 596 kasus infeksi Covid-19 baru yang dilaporkan di Singapura. Di hari sebelumnya, Sabtu (18/4/2020), 942 kasus baru juga telah dilaporkan.

Jumlah kasus baru yang menunjukkan peningkatan tajam membuat Singapura menjadi negara dengan jumlah kasus virus corona terbanyak di antara negara-negara ASEAN lain.

Hingga Minggu (19/4/2020), jumlah total kasus virus corona di Singapura mencapai 6.588 kasus.

Dari jumlah tersebut, 11 orang meninggal dunia dan 740 pasien telah dinyatakan sembuh.

Baca juga: Mendadak Populer Disebut Sebagai Obat Corona, Apa Itu Daun Laban?

Thailand mencatatkan 32 kasus baru Covid-19 pada Minggu (19/4/2020). Oleh karena itu, jumlah total kasus virus corona di negara ini menjadi 2.765 kasus.

Sementara itu, terdapat  47 kasus kematian yang terjadi. Sedangkan 1.928 pasien telah dinyatakan sembuh.

Hingga kini, jumlah kasus virus corona yang telah dikonfirmasi di Thailand sebanyak 268 kasus.

Dari jumlah tersebut, 203 pasien telah dinyatakan sembuh. Hingga kini Vietnam belum melaporkan adanya pasien yang meninggal akibat Covid-19 ini.

Baca juga: Per 19 April, Jumlah PDP Covid-19 di Indonesia Capai 15.646 Orang




Jakarta, CNN Indonesia -- Peneliti bidang mikrobiologi Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia (LIPI) Sugiyono Saputra menyatakan mikroorganisme bisa keluar dari tubuh manusia lewat saluran cerna, salah satunya saat kentut . Hal itu menanggapi penyataan seorang dokter di Australia, Andy Tagg bahwa penularan penularan  virus corona yang menyebabkan SARS-CoV-2 (Covid-19) dapat terjadi melalui kentut.
 Sugiyono mengatakan penelitian mengatakan mikroorganisme keluar saat proses pelepasan gas dari sistem pencernaan.
 "Kentut sebetulnya proses melepaskan gas dari sistem pencernaan melalui anus. Proses tersebut juga ternyata dibarengi dengan release -nya mikroorganisme yang berasal dari saluran cerna, sebagaimana dilaporkan oleh British Medical Journal," ujar Sugiyono kepada CNNIndonesia.com , Senin (20/4).
 Meski bisa terlepas, Sugiyono menyatakan mikroorganisme yang keluar saat kentut tidak akan bisa menyebar ketika seseorang yang kentut memakai celana. Dalam laporan yang sama, dia berkata celana mampu dijadikan sebagai barrier untuk mencegah kemungkinan menyebarnya mikroorganisme. 

"Jadi sebetulnya tidak perlu khawatir tentang itu, asalkan memakai celana, seperti saran Chinese CDC. Sepengetahuan saya, penyakit yang penularannya lewat feses pun belum pernah dilaporkan bisa lewat kentut juga," ujarnya.
 Di sisi lain, Sugiyono membenarkan Covid-19 pernah dilaporkan terdeteksi pada feses maupun anal swab, serta pada benda mati di area toilet. Namun, dia berkata viabilitas dari virus tersebut belum diuji dan bukti ilmiah yang menunjukkan penularannya secara langsung belum pernah dilaporkan.
 "Mengutip pernyataan WHO, COVID-19 penularan utamanya adalah dari droplet saluran pernapasan," ujar Sugiyono.

Sebelumnya, kentut diklaim bisa menjadi perantara penularan Covid-19. Berdasarkan temuan seorang dokter di Australia, Andy Tagg bahwa 55 persen pasien Covid-19 memiliki virus corona pada feses atau buang air besar mereka. Kentut yang keluar melalui saluran BAB itu disebut juga mengandung kotoran yang dapat menyebarkan bakteri dan virus. "Ya, SARS-CoV-2 dapat dideteksi dalam feses dan telah terdeteksi pada individu tanpa gejala hingga 17 hari pasca-paparan. Mungkin SARS-CoV-2 dapat disebarkan melalui kentut, kita membutuhkan lebih banyak bukti," kata Tagg.




Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ) mengklasifikasikan model penularan virus Corona di Indonesia telah masuk tahapan penularan komunitas. Klasifikasi ini berarti Indonesia sudah mengalami penyebaran yang lebih besar dari penularan lokal atau community transmission . Pakar epidemiologi Universitas Indonesia, Pandu Riono, menyampaikan dalam tahap penularan komunitas, pelacakan orang yang menjadi sumber penularan akan lebih rumit. Karena wabah COVID-19 ini meluas dan orang-orang yang sudah terinfeksi di tengah masyarakat sukar diidentifikasi. Apalagi orang yang terinfeksi Corona sekitar 76 persen terlihat sehat atau tidak bergejala. Lalu sekitar 11 persen hanya mengalami gejala ringan seperti flu atau batuk biasa. "Orang-orang ini membawa virus dan mampu menularkan. Ini yang berbahaya, karena orang ini tidak sadar bahwa dia membawa virus," ujar Pandu.

Akibatnya, akan banyak pasien yang positif menderita COVID-19 meski tidak bepergian ke negara yang terjangkit atau melakukan kontak dengan kasus lain yang terkonfirmasi. Mereka ini tidak tahu terinfeksi di mana dan dari siapa. Penularan virus antar-orang terjadi di tengah masyarakat tanpa klaster yang jelas. "Pelacakan kalau masih di awal pandemi sangat bermanfaat. Tapi sekarang karena levelnya saat ini, Indonesia masuk community transmission sudah hampir sulit diketahui siapa tertular dari siapa," ujar doktor epidemiologi dari University of California, Los Angeles, Amerika Serikat, itu dalam sebuah diskusi virtual, Minggu (19/4/2020). WHO menyebut cara penularan COVID-19 di Indonesia ialah community transmission . (Danu Damarjati/detikcom) Data Terkait Corona Diragukan, Ini Respons Pemerintah:




Jakarta - Ada 185 kasus baru positif COVID-19 di Indonesia, sehingga kini total ada 6.760 kasus positif COVID-19 di Indonesia. Dari jumlah total itu ada 8,72% yang telah meninggal dunia. Angka tersebut merupakan data terbaru kasus penyakit akibat virus Corona yang diumumkan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto , lewat siaran langsung kanal YouTube BNPB Indonesia, Senin (20/4/2020).

Semua provinsi di Indonesia memiliki kasus COVID-19, kasus terbanyak ada di Provinsi DKI Jakarta. Total kasus kematian positif COVID-19 di Indonesia mencapai 590 orang. Jumlah kasus positif COVID-19 yang sembuh melebihi jumlah kasus positif COVID-19 yang berakhir dengan kematian. Jumlah pasien yang sembuh mencapai 746 orang. Dari luar negeri, Kementerian Luar Negeri RI mengabarkan ada 473 WNI yang tercatat terjangkit COVID-19, sebanyak 109 WNI di antaranya telah sembuh. Total WNI yang meninggal dunia di luar negeri akibat COVID-19 ada 19 orang. Berikut data selengkapnya, dihimpun detikcom hingga pukul 16.30 WIB:




ILUSTRASI. Infrografik update jumlah kasus corona per Senin (20/4). Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemerintah memberikan update jumlah kasus positif virus corona di Indonesia. Jumlah kasus positif baru corona masih terus bertambah. Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers, mengatakan, update hingga Senin (20/4) ada tambahan 185 kasus baru yang terinfeksi corona di Indonesia, sehingga total menjadi 6.760 kasus. Baca Juga: Update Corona Indonesia 19 April: 6.575 kasus positif, 686 sembuh, 582 meninggal Dari jumlah itu, jumlah yang meninggal akibat virus corona di Indonesia bertambah 8 orang menjadi sebanyak 590 orang.  Sedangkan pasien yang sembuh setelah sempat mengidap virus corona di Indonesia bertambah 61 orang menjadi 747 orang. Kasus positif corona di Indonesia terbanyak ada di DKI Jakarta, yaitu 3.097 kasus. Lalu Jawa Barat dengan 747 kasus positif corona. Kemudian Jawa Timur dengan 590 kasus positif corona, Sulwesi Selatan 370 kasus positif corona, dan Jawa Tengah 351 kasus positif corona. Sementara kasus meninggal terbanyak karena corona di Indonesia juga di DKI Jakarta, yaitu 287 orang, dan Jawa Barat ada 62 orang. Lalu Jawa Timur ada 56 kematian karena corona. Sedangkan kasus sembuh dari corona paling banyak juga di DKI, yaitu 230 orang. Lalu di Jawa Timur ada 98 orang sembuh dari Corona, Sulawesi Selatan ada 63 orang yang sembuh dari corona. Berikut update data kasus positif virus corona di Indonesia per Senin (20/4) yang bersumber dari BNPB: Baca Juga: Update Corona Indonesia, 19 April: 6.575 kasus positif, 686 sembuh, 582 meninggal Perkembangan Data Kasus Covid-19 2020-04-20 07:00:00 Penambahan Kasus Positif Baru Jumlah Kasus Positif Kumulatif Penambahan Kasus Meninggal Jumlah Kasus Meninggal Kumulatif Penambahan Kasus Sembuh Jumlah Kasus Sembuh Kumulatif 185 6760 8 590 61 747   Kasus Positif Terbanyak No Provinsi Jumlah Kasus 1 DKI Jakarta 3097 2 Jawa Barat 747 3 Jawa Timur 590 4 Sulawesi Selatan 370 5 Jawa Tengah 351   Kasus Meninggal Terbanyak No Provinsi Jumlah Kasus 1 DKI Jakarta 287 2 Jawa Barat 62 3 Jawa Timur 56 4 Jawa Tengah 44 5 Banten 35   Kasus Sembuh Terbanyak No Provinsi Jumlah Kasus 1 DKI Jakarta 230 2 Jawa Timur 98 3 Sulawesi Selatan 63 4 Jawa Barat 56 5 Jawa Tengah 51   Kasus Positif Terendah No Provinsi Jumlah Kasus 1 Nusa Tenggara Timur 1 2 Bengkulu 4 3 Gorontalo 4 4 Maluku Utara 4 5 Aceh 7   Kasus Meninggal Terendah No Provinsi Jumlah Kasus 1 Jambi 0 2 Nusa Tenggara Timur 0 3 Gorontalo 0 4 Maluku 0 5 Maluku Utara 0   Penambahan Kasus Terbanyak Berdasarkan Tanggal No Tanggal Jumlah Penambahan Kasus 1 2020-04-17 07:00:00 407 2 2020-04-12 07:00:00 399 3 2020-04-16 07:00:00 380   Penambahan Kasus Meninggal Terbanyak Berdasarkan Tanggal No Tanggal Jumlah Penambahan Kasus 1 2020-04-14 07:00:00 60 2 2020-04-19 07:00:00 47 3 2020-04-12 07:00:00 46     Penambahan Kasus Sembuh Terbanyak Berdasarkan Tanggal No Tanggal Jumlah Penambahan Kasus 1 2020-04-16 07:00:00 102 2 2020-04-12 07:00:00 73 3 2020-04-20 07:00:00 61                   DONASI Dukungan dari Anda akan menambah semangat kami dalam menyajikan artikel-artikel yang berkualitas dan bermanfaat seperti ini. Jika berkenan, silakan manfaatkan fasilitas donasi berikut ini. Reporter: Herlina KD Editor: Herlina Kartika Dewi




KOMPAS.com - Pasien sembuh dari penyakit Covid-19 semakin bertambah di Indonesia.

Data per tanggal (19/4/2020), jumlah pasien sembuh bertambah sebanyak 55 orang dengan akumulasi seluruh jumlah kasus pasien positif Covid-19 di Indonesia mencapai 6.575 kasus, 582 meninggal dunia, dan 686 pasien sembuh.

Berdasarkan jumlah tersebut, angka pasien sembuh melampaui angka kematian akibat virus corona , SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

Lantas, bagaimana sebenarnya kriteria seorang pasien Covid-19 bisa dinyatakan sembuh?

Baca juga: Makan Daging Kelelawar, Anjing Liar Berpotensi Picu Pandemi Corona

Disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, Achmad Yurianto, kriteria pasien dinyatakan sembuh berdasarkan akumulasi hasil uji laboratorium.

Pasien yang telah masuk dalam daftar konfirmasi positif Covid-19 dari hasil tes laboratorium atau PCR, umumnya mendapatkan perawatan dari tim medis.

Selama dalam masa perawatan tersebut, pasien akan memiliki reaksi yang berbeda-beda antar-pasien positif.

Bisa jadi gejala atau keluhan klinis semakin bertambah, tetapi bisa jadi juga dalam masa perawatan tersebut gejala klinis tubuh pasien justru berkurang atau bahkan tidak ada sama sekali.

Bagi pasien yang sudah tidak menunjukkan gejala, maka tenaga medis akan kembali melakukan tes laboratorium atau tes PCR pada pasien tersebut hingga dua kali.

Baca juga: Kematian Pria Akibat Virus Corona Lebih Tinggi, Ini Penyebabnya

Jika tes laboratorium yang dilakukan pada pasien menunjukkan hasil yang positif, meskipun pasien tidak bergejala, maka pasien tetap harus diisolasi hingga hasil uji laboratorium pasien yang keluar adalah negatif untuk dua kali pengujian berikutnya.




tirto.id - Peningkatan jumlah kasus positif virus corona (Covid-19) di Indonesia masih terjadi sampai hari ini. Penambahan data kasus secara harian melanjutkan tren jumlah kasus baru di atas 300 pasien. Data yang diumumkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 pada Minggu sore, 19 April 2020 menunjukkan total jumlah kasus positif corona di Indonesia telah sebanyak 6.575 pasien. Dalam sehari terakhir tercatat 327 kasus positif baru ditemukan di seluruh tanah air. Penambahan kasus baru ini hanya sedikit lebih rendah dari Sabtu kemarin, yang tercatat 325 pasien.

Sementara jumlah korban meninggal akibat penyakit Covid-19 pada hari ini bertambah 47 pasien sehingga total angka kematian di Indonesia menjadi 582 jiwa. Adapun total jumlah pasien positif Covid-19 yang berhasil sembuh telah sebanyak 686 orang atau ada penambahan angka kesembuhan sebanyak 55 orang dalam sehari terakhir. Data yang diumumkan Gugus Tugas juga memperlihatkan ada penambahan jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 2.667 orang dalam sehari belakangan. Di waktu yang sama, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) bertambah 2.539 jiwa. Hingga kini, kasus-kasus positif Covid-19 telah ditemukan di 250 kabupaten/kota yang tersebar di 34 provinsi. Jumlah kabupaten/kota yang memiliki kasus positif itu bertambah 29 daerah pada hari ini. Detail update data kasus positif corona di Indonesia pada 19 April 2020:

Total jumlah pasien positif sembuh: 686 orang

Total jumlah pasien positif meninggal: 582 jiwa

Total spesimen dites uji PCR: 47.478 spesimen

Total jumlah kasus diperiksa spesimen: 42.219 orang

Daftar 10 Provinsi dengan kasus positif corona terbanyak per 19 April 2020: 1. DKI Jakarta: 3.032 kasus, 234 sembuh, 287 meninggal 2. Jawa Barat: 696 kasus, 45 sembuh, 59 meninggal 3. Jawa Timur: 590 kasus, 98 sembuh, 54 meninggal 4. Sulawesi Selatan: 370 kasus, 43 sembuh, 25 meninggal 5. Jawa Tengah: 349 kasus, 51 sembuh, 44 meninggal 6. Banten: 324 kasus, 9 sembuh, 34 meninggal 7. Bali: 135 kasus, 38 sembuh, 3 meninggal 8. Papua: 107 kasus, 18 sembuh, 6 meninggal 9. Kalimantan Selatan: 96 kasus, 6 sembuh, 6 meninggal 10. Sumatera Selatan: 89 kasus, 5 sembuh dan 3 meninggal

Update Corona Dunia: Sudah Ada 2,34 Juta Pasien Positif

Negara-negara maju di Eropa dan Amerika masih berupaya keras meredam pandemi virus corona (Covid-19) yang telah mengakibatkan lebih dari 160 ribu jiwa meninggal di seluruh dunia. Angka kematian akibat penyakit Covid-19 di Eropa kini bahkan mendekati 100 ribu jiwa. Data dari ECDC menunjukkan hingga 18 April kemarin, total jumlah pasien corona yang meninggal di Eropa telah mencapai 93.297 jiwa. Angka ini diprediksi melampui 100 ribu jiwa pada hari ini. Kondisi pandemi yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda membikin sebagian negara Eropa memutuskan untuk memperpanjang masa lockdown . Pada Sabtu kemarin, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengumumkan perpanjangan masa lockdown di negeri matador hingga dua pekan, atau sampai 9 Mei 2020. Namun, pemerintah Spanyol memberikan sedikit kelonggaran yang memungkinkan anak-anak bisa keluar rumah pada 27 April mendatang dan aktivitas sebagian sektor bisnis mulai bergeliat pekan ini. "Kami telah melakukan bagian tersulit untuk mendorong tanggung jawab dan disiplin sosial, [...] kami menempatkan momen paling ekstrem di belakang kami," kata Sanchez, seperti dilansir The Guardian . Sebelumnya, pemerintah Prancis juga memperpanjang masa pembatasan kegiatan masyarakat hingga 11 Mei mendatang. Namun, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengingatkan kehidupan warga Prancis bisa kembali normal mulai 11 Mei 2020 jika masyarakat di negara itu bersedia mematuhi peraturan pembatasan sosial dengan rasa tanggung jawab tinggi. Syarat lainnya, kata Macron, jumlah kasus positif baru di Prancis harus terus menurun hingga tanggal itu. Meskipun demikian, pemerintah Jerman mengklaim pandemi di negara ini telah berhasil dikontrol. Otoritas Jerman kini bersiap melakukan upaya sulit lainnya, yakni melonggarkan pembatasan sosial tanpa memicu gelombang kedua penyebaran virus corona. Sementara di China, otoritas kesehatan di negara tersebut mengumumkan data jumlah kasus baru yang konsisten menurun beberapa hari terakhir. Merujuk data terbaru NHC yang dirilis pada 19 April 2020, hanya ditemukan 16 kasus positif baru di China dalam 24 jam terakhir. Angka ini lebih rendah dari sehari sebelumnya yang mencapai 27 kasus baru. Bahkan, tidak ada kematian pasien corona di China dalam sehari belakangan. Namun, belum lama ini, China merevisi data kematian pasien positif corona di negara itu sehingga jumlahnya melonjak signifikan. Jika melihat data pandemi virus corona secara global, Worldometers mencatat angka kasus positif Covid-19 di seluruh dunia telah mencapai 2.340.539 pasien, pada 19 April 2020, pukul 15.30 WIB. Dari 2,34 juta kasus tersebut, 160.896 pasien positif corona telah meninggal dunia. Sedangkan jumlah pasien positif Covid-19 yang sudah berhasil sembuh mencapai 600.703 orang. Data yang sama juga memperlihatkan saat ini 1.578.940 pasien positif corona sedang menjalani perawatan dan isolasi. Sekitar 55.270 pasien di antaranya dalam kondisi kritis atau mengalami gejala sakit yang serius. Data 10 negara dengan kasus positif Covid-19 tertinggi di dunia per 19 April 2020: 1. Amerika Serikat: 738.923 kasus, 39.015 meninggal, 68.285 sembuh 2. Spanyol: 194.416 kasus, 20.639 meninggal, 74.797 sembuh 3. Italia: 175.925 kasus, 23.227 meninggal, 44.927 sembuh 4. Perancis: 151.793 kasus, 19.323 meninggal, 35.983 sembuh 5. Jerman: 143.724 kasus, 4.538 meninggal, 88.000 sembuh 6. Inggris: 114.217 kasus, 15.464 meninggal, sembuh tak terdata 7. China: 82.735 kasus, 4.632 meninggal, 77.062 sembuh 8. Turki: 82.329 kasus, 1.890 meninggal, 10.453 sembuh 9. Iran: 80.868 kasus, 5.031 meninggal, 55.987 sembuh 10. Rusia: 42.853 kasus, 361 meninggal, 3.291 sembuh.




Darilaut – Sebanyak 640 ribu lebih kasus virus corona penyebab penyakit Covid-19 sembuh di seluruh dunia, sementara di Indonesia 747 Orang. Berdasarkan situs https://www.worldometers.info/coronavirus/ yang diakses Selasa (21/4) pukul 03.10 WIB total jumlah kasus virus corona sebanyak 2.468.424, meninggal 169.732 dan sembuh 644.589. Johns Hopkins University (JHU) melalui situs https://coronavirus.jhu.edu/map.html jumlah kasus 2.447.920, meninggal 168.906 dan sembuh 643.918. Menurut Worldometers.info , kasus positif virus corona terbanyak di Amerika Serikat , tercatat 784.201 orang, meninggal 41.837 dan sembuh 71.770. Kemudian Spanyol dengan jumlah kasus 200.210, meninggal 20.852 dan sembuh 80.587. Italia jumlah kasus 181.228, meninggal 24.114 dan sembuh 48.877. Prancis kasus 155.383, meninggal 20.265 dan sembuh 37.409. Jumlah kasus di Jerman 146.398, meninggal 4,706 dan sembuh 91.500. di Inggris kasus 124.743, meninggal 16.509. di Turki kasus 90.980, meninggal 2,140 dan sembuh 13,430. Selanjutnya di Iran, jumlah kasus 83.505, meninggal 5,209 dan sembuh 59.273. China kasus 82.747, meninggal 4,632 dan sembuh 77.084. Di Rusia jumlah kasus 47.121, meninggal 405. Di Indonesia , hingga Senin (20/4) Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mencatat jumlah pasien yang sembuh 747 orang. Provinsi DKI Jakarta masih menjadi wilayah dengan sebaran pasien sembuh terbanyak yakni 230, disusul Jawa Timur sebanyak 98, Sulawesi Selatan 63, Jawa Barat 56, Jawa Tengah 51, Bali 42 dan wilayah lain di Indonesia sehingga total 747 pasien. Kriteria pasien sembuh yang diakumulasikan tersebut berdasarkan hasil uji laboratorium selama dua kali dan ketika pasien tidak ada lagi keluhan klinis. Adapun jumlah kasus positif sebanyak 6.760. Data yang dicatat tersebut diambil dari hasil uji spesimen sebanyak 49.767 yang dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 36 laboratorium. Sebanyak 43.749 kasus spesimen yang diperiksa didapatkan data 6.760 positif dan 36.989 negatif. Kemudian untuk jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 181.770 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) 16.343 orang. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 250 kabupaten/kota di Tanah Air. Rincian kasus positif virus corona yang dicatat Gugus Tugas, di Provinsi Aceh 7 kasus, Bali 140 kasus, Banten 341 kasus, Bangka Belitung 7 kasus, Bengkulu 4 kasus, Yogyakarta 69 kasus, DKI Jakarta 3.097 kasus. Selanjutnya di Jambi 8 kasus, Jawa Barat 747 kasus, Jawa Tengah 351 kasus, Jawa Timur 590 kasus, Kalimantan Barat 21 kasus, Kalimantan Timur 63 kasus, Kalimantan Tengah 60 kasus, Kalimantan Selatan 96 kasus, dan Kalimantan Utara 74 kasus. Di Kepulauan Riau 79 kasus, Nusa Tenggara Barat 72 kasus, Sumatera Selatan 89 kasus, Sumatera Barat 74 kasus, Sulawesi Utara 20 kasus, Sumatera Utara 83 kasus, dan Sulawesi Tenggara 37 kasus. Adapun di Sulawesi Selatan 370 kasus, Sulawesi Tengah 27 kasus, Lampung 26 kasus, Riau 34 kasus, Maluku Utara 4 kasus, Maluku 17 kasus, Papua Barat 7 kasus, Papua 107 kasus, Sulawesi Barat 7 kasus, Nusa Tenggara Timur 1 kasus dan Gorontalo 4 kasus. Dalam proses verifikasi lapangan sebanyak 27 kasus .* Lanjut baca ..



Total comment

Author

fw

0   comments

Cancel Reply