Contact Form

 

Presiden Mahasiswa UMY: Ganjaran Rapor Merah Untuk Gubernur Ganjar Pranowo


Aksi Kocak Tiga Gubernur Main Tiktok, Ekspresi Ganjar Pranowo Curi Perhatian

Gubernur Main TikTok. ©2020 Merdeka.com/youtube narasitv

Merdeka.com - Membuat video Tik Tok saat ini menjadi kegiatan yang digemari oleh anak muda generasi milenial. Video dengan durasi 15 detik ini menampilkan orang yang sedang menari dengan iringan musik. Mereka berusaha menyerasikan gerakan dengan irama musik yang ada.

Tren ini ternyata tidak hanya menjangkit kalangan anak muda saja. Tiga gubernur, Ganjar Pranowo , Anies Baswedan dan Ridwan Kamil ikut mencoba tren Tik Tok ini saat menjadi bintang tamu di Mata Najwa, Rabu (19/2).

Video Tik Tok tiga gubernur ini sukses membuat penonton tertawa, dan menjadi pembicaraan di Twitter hingga hari ini, Kamis (20/2). Video ini diunggah kanal Youtube Najwa Shihab dan sudah dilihat lebih dari 37 ribu kali. 1 dari 3 halaman

Sebelum diajak Najwa bermain Tik Tok, tiga gubernur ini berbincang mengenai masa muda mereka. Mereka menceritakan bagaimana seorang anak muda pada zaman dulu ketika mendekati seorang wanita.

"Anak muda itu kalo zaman dulu waktu saya, itu keren tu kalo celananya sobek-sobek, rambutnya gondrong yakan, biasanya agak jarang mandi. Itu dulu katanya keren. Pakai motor zaman dulu," ungkap Ganjar Pranowo membuka acara itu.

"Pokoknya kaya Dilan 1990, sebagai guru Dilan saya tahu," sambung Ridwan Kamil .

Ridwan Kamil juga mengatakan, di zaman dulu dengan sekarang pendekatannya berbeda. Sementara itu, Ganjar menyebut zaman dulu lebih enak dibanding sekarang, karena perjuangannya lebih terasa.

Dalam acara yang berlangsung di Ciputra Artpreneur Jakarta semalam, tiga gubernur ini ditantang untuk mencoba bermain Tik Tok. Najwa menyebut, anak muda zaman sekarang lebih senang berekspresi, dan ditanggapi Ridwan Kamil dengan menirukan gaya Tik Tok yang sedang viral.

"Oh nantangin.. Oke kalau saya bilang Music On langsung mulai ya," tantang Najwa.

Tanpa protes, tiga gubernur ini langsung menyiapkan diri mereka menunggu musik berbunyi. Mereka terlihat menikmati alunan musik dari penyanyi Korea Selatan, Zico yang berjudul, Any Song, sambil berjoget dengan asik.

Gerakan kaku Anies hingga Ridwan Kamil berhasil membuat penonton terhibur dan tertawa. Ketiganya mencoba menirukan gaya di video contoh dengan cara mereka masing-masing.

Dari Ganjar hingga Anies Baswedan mencoba semaksimal mungkin menirukan gaya tarian khas Tik Tok tanpa ragu. Walau tidak hafal, gerakan mereka cukup mirip, terlebih ekspresi Ganjar Pranowo.

Ridwan Kamil yang berdiri di sebelah Najwa bergoyang dengan lihai, sedangkan Ganjar lebih menonjolkan ekspresinya yang serius. Anies yang berdiri di samping Ganjar bergoyang dengan malu-malu.

Usai melakukan aksi kocak ini, nama Ganjar jadi perbincangan di Twitter dan menduduki posisi nomor dua hingga pagi ini, Kamis (20/2). [asr] Baca juga: Ditantang Main Tik Tok, Ridwan Kamil Pamer Gaya Breakdance Kocak TikTok Rilis Akun Untuk Tularkan Nuansa Postitif ke Pengguna Lagu Melly Goeslaw Viral di Tik Tok, Sederet Artis Hollywood Ini Ikut Ramaikan Viral Gara-gara Tiktok, Ini Cita-Cita Risa Culametan Cerita Risa, Gadis Cilik di Balik Viralnya Video




Jakarta, CNBC Indonesia- Anies Baswedan, Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo berkolaborasi Main Tik Tok saat menjadi tamu acara 1 dekade Mata Najwa pada Rabu malam (19/10).  Ketiga Gubernur ini terlihat cukup luwes  mengikuti arahan  Najwa Shihab untuk bermain di aplikasi yang tengah viral saat ini. Selengkapnya saksikan di CNBC Indonesia (Kamis, 20/02/2020)




INDOPOLITIKA.COM – Beberapa waktu lalu, publik sempat diramaikan dengan sebuah acara yang diadakan oleh Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang bertajuk GOVERNMENT GATHERING: Good and Green Governance.

Sebuah tajuk yang menarik ketika melihat metode good and green Governance memang menjadi pembicaraan hangat yang dianggap sebagai solusi percepatan pembangunan di Indonesia dengan tetap mengutamakan seluruh stakeholders dan bidang ekologi.

Satu hal yang membuat ramai publik adalah diundangnya Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah) dan Anies Baswedan (Gubernur DKI Jakarta). Perdebatan Pro kontra terjadi di sosial media maupun di obrolan meja kopi mahasiswa. Mengingat, kebijakan keduanya prihal permasalahan ekologi memang banyak yang menuai kontroversi. Lebih rincinya mungkin bisa dilihat di kajian singkat kawan-kawan Aliansi UMY Bergerak ( http://bit.ly/KajianEkologiDikorupsi)

Hingga akhirnya tiba di hari H (Selasa, 18/02) ada sekitar 100 massa aksi melakukan aksi damai yang tergabung dalam Aliansi UMY Bergerak. Massa aksi berdiri di Taman Mustafa persis di depan Sportorium UMY tempat acara dilangsungkan dengan membentangkan berbagai banner dan poster. Aksi dilakukan dengan judul “RAPOR MERAH PENJAHAT LINGKUNGAN #EKOLOGIDIKORUPSI”.

Kami mempunyai 2 masalah besar terkait publikasi di media massa. Pertama, ada ketimpangan yang muncul. Hampir diseluruh media massa yang mencuat namanya dan statement sepenuhnya adalah dari Aliansi BEM SI, padahal aksi massa ini diinisiasi murni oleh Aliansi UMY Bergerak dan Aliansi BEM SI memutuskan bergabung dan melebur di H-1 aksi ke aliansi UMY Bergerak.

Kedua, ada pelintiran dan politisasi oleh beberapa media massa yang notabene adalah media yang besar nasional. (salah satunya: https://jateng.sindonews.com/read/19267/1/beda-sikap-ganjar-dan-anies-hadapi-mahasiswa-demo-di-umy-1582034569) selain di sindo, Tempo juga memberitakan hal serupa. Ini tentu mengecewakan bagi kita semua di mana aksi massa yang murni berangkat dari kesadaran dan kepedulian mahasiswa terhadap permasalahan ekologi serta menciderai gerakan mahasiswa dengan politisasi receh semacam ini.

Tiap mahasiswa mempunya peran dan kebebasan masing-masing dalam mengekspresikan dan menyuarakan aspirasinya. Ada yang memilih jalur horizontal ataupun vertikal, atau justru keduanya. Ada mahasiswa yang senang dengan aktivitas conference atau lomba LKTI, ada juga yang senang dengan aktivitas advokasi melalui jalanan ala mahasiswa. Tidak ada alasan untuk menyatakan mana mahasiswa yang terbaik, semuanya adalah baik selama diniatkan untuk kepentingan masyarakat.

Termasuk aksi mengacungkan Rapor merah yang saya lakukan dalam ruangan ketika Pak Ganjar selesai menyampaikan materi kemarin adalah salah satu cara mahasiswa mengekspresikan diri ketika ruang dialog terbatas dan tidak ada kesempatan audiensi.

Aksi dalam ruangan ini sudah kita sepakati bersama untuk memanfaatkan momentum memberikan kajian dari kawan-kawan UMY Bergerak yang merupakan mandat dari rakyat untuk disampaikan langsung kepada pejabat bersangkutan. Sayangnya, Pak Anies baswedan tidak jadi datang maka rapor merah hanya bisa tersampaikan ke Pak Ganjar Pranowo.

Ada sedikit ekspresi shock dari muka Pak Ganjar ketika saya mengacungkan dan memberikan ke beliau, semoga saja beliau juga tidak shock melihat hingga hari ini masih banyak masyarakat yang terdampak di Pengunungan Kendeng akibat PT. Semen Indonesia, atau Warga terdampak pembangunan Bendungan Bener yang masih menuntut haknya.

Saya tahu apa yang saya lakukan adalah kontroversi, tetapi saya menilai penting dilakukan untuk mengingatkan pemimpin yang kontroversi. Bukan untuk kemudian mencari sensasi, tapi ada kebanggaan tersendiri bisa menyampaikan kajian yang berisi keluh kesah masyarakat yang menjadi korban

Semoga setiap peran yang kita lakukan selalu dimudahkan dan diridhoi oleh Allah. Terus saling kolaborasi untuk mengawal kebaikan dan keberpihakan kepada kepentingan masyarakat.[asa]

Sumber : Facebook, Muhammad Iqbal Khatami, Presiden Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY)

Tiap mahasiswa punya cara berekspresi dan berperan masing-masing, tak ada alasan untuk menyatakan mana yang lebih baik. Termasuk aksi mengacungkan Rapor merah yg saya lakukan dalam ruangan ketika Pak Ganjar kemarin ketika selesai memberi materi pic.twitter.com/9nXrs4hywm

— Iqbal Khatami (@iqbalkhatami21) February 19, 2020




Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tetap meluncur ke acara Government Gathering on Good and Green Government, Senin (18/2) yang diselenggarakan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) meski sekitar 100 mahasiswa menggelar demo. Sementara satu narasumber lainnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hanya memilih video conference .

Acara tersebut digelar untuk membuka ruang diskusi antara kepala daerah dengan mahasiswa terkait pemerintahan yang bersih dan peduli terhadap lingkungan. Berdasarkan jadwal dan poster yang terpasang, pemimpin daerah yang dipilih untuk sebagai pembicara adalah Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.

Mengetahui agenda tersebut, Badan Eksekutif Mahasiswa UMY menggelar aksi. Rayhan, dari Aliansi UMY bergerak dalam keterangannya menyampaikan bakal mengerahkan sekitar 100 mahasiswa dari beberapa universitas ngumpul di depan gedung sportorium, tempat berlangsungnya acara dan mengancam memberikan raport merah pada dua gubernur itu.

"Pemanfaatan daya dukung lingkungan tidak akan sempurna jika tidak adanya kerjasama dari berbagai pihak dalam usaha menjaga dan melestarikan terkhusus masing-masing wilayah kota, salah satunya ialah DKI Jakarta dan Provinsi Jawa Tengah. DKI Jakarta merupakan daerah di Indonesia yang banyak memiliki permasalahan terkait dengan lingkungan hidup dan hampir membelit semua aspek serta dimensi kehidupan masyarakat," katanya.

Mengetahui bakal digeruduk mahasiswa, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan justru mengurungkan niatnya untuk datang. Dia memilih hanya melakukan video conference dengan peserta seminar dari kantornya di Jakarta.

"Untuk membangun green government itu mengalirkan informasi. Karena saat ini telah mengalami transformasi. Selain itu mengelola lingkungan dengan cara mengecilkan residu-residu. Misalnya mengurangi penggunaan kendaraan pribadi," kata Anies lewat video conference .

Berbeda dengan Anies, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo justru dengan santai mendatangi acara itu dan membuka dialog hangat dengan mahasiswa. Bahkan Ganjar mengajak mahasiswa mengisi kursi-kursi kosong di depan yang diperuntukkan bagi dosen dan tamu undangan. Begitu mereka duduk santai, beberapa pertanyaan pun langsung diluncurkan kepada Ganjar tentang isu PT RUM dan pembangunan Bendungan Bener yang jadi inti mereka menggelar aksi.

"Soal bendungan Bener. Di sana lahan pertaniannya kekurangan air, lantas apa solusinya? Ya, buat bendungan. Persoalannya sekarang adalah harga tanah. Di sini Pemprov berperan agar harga tetap stabil tidak naik terlalu tinggi," katanya.

Sementara untuk PT RUM, yang mengeluarkan bau menyengat, Ganjar menjelaskan saat ini pabrik tekstil itu telah mencari teknologi agar mesin pengolahannya tidak mengeluarkan aroma menyengat lagi. Mesin berteknologi demikian, kata Ganjar, hanya ada di Eropa.

"Maksimal dua belas bulan mesin itu datang. Persoalannya, di tengah mimpi kita berdikari soal tekstil dan menghadapi kendala seperti ini, akan tetap kita lanjutkan usaha itu atau kita tutup? Sementara ada tiga puluh ribu pekerja di sana?" Kata Ganjar.

Diskusi dalam seminar itu pun berlangsung sangat Gayeng dengan banyaknya mahasiswa yang mengajukan pertanyaan. Bagi mahasiswa penanya, Ganjar pun memberikan hadiah berupa buku.

Di akhir acara, salah satu mahasiswa memberikan map merah berisi beberapa tuntutan mereka terkait isu lingkungan di Jawa Tengah

"Kita perbanyak literasi saja. Jangan sampai hanya berdasar kecerdasan satu alenia yaitu pengetahuan hanya dari sosmed kita bicaranya sampai mana-mana. Untuk map merah ini ya saya pelajari dulu. Tapi kan kanal aduan telah saya buka sangat lebar. Ya sampaikan saja, jangan menumpangi acara orang lain," katanya.




Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Foto: Dokumentasi Humas Pemprov Jateng jpnn.com , BOYOLALI - Gubernur Jawa Tengah  Ganjar Pranowo mengecek lokasi tes SKD CPNS (seleksi kompetensi dasar calon pegawai negeri sipil) 2019, di Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali. Pelaksanaan SKD CPNS 2019 Pemprov Jateng akan dilaksanakan pada 20 Februari 2020 hingga 4 Maret 2020. Pengecekan kesiapan panitia tes CPNS tersebut dilakukan Ganjar beberapa saat sebelum terbang ke Jakarta melalui Bandara Internasional Adi Soemarmo, Rabu (19/2). Ganjar dengan teliti dan detail melihat persiapan panitia tes CPNS, mulai meja registasi, tempat penitipan tas, toilet, laptop, jaringan listrik, dan sarana prasarana lainnya. Ratusan laptop yang sudah terpasang di meja tak luput dari perhatian Ganjar yang tampak senang karena melihat ada "headset" yang disediakan khusus untuk peserta penyandang disabilitas. "(Saya ingin) pastikan jaringan aman, listrik aman. Semua harus dilakukan dengan teliti sampai ke hal yang paling detail karena ini pesertanya banyak, semua hal harus diperhatikan biar tidak crowded," kata Ganjar. Ganjar menilai secara keseluruhan, persiapan tes seleksi kompetensi dasar CPNS Pemprov Jateng sudah cukup bagus, termasuk berbagai hal untuk keperluan peserta yang sudah disiapkan dengan rapi. "Termasuk ada help desk-nya, jadi peserta yang kebingungan bisa dibantu. Di masing-masing pos saya lihat tadi, sudah ada petugasnya," ujarnya.




TRIBUNJATENG.COM, WONOGIRI - 10 ribu pohon ditanam di Embung Doho, Desa Doho, Kecamatan Girimarto, Wonogiri, Rabu (19/2/2020).

Penanaman ini dalam rangka menyongsong hari air sedunia tingkat Provinsi Jateng serta upaya konservasi tanah dan air tahun 2020.

Dalam kesempatan ini hadir pula Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Wahyu Warga Semarang Mendadak Meninggal di Konter Saat Membeli Hp

• Ini Percakapan Terakhir Ashraf Sinclair dan BCL di Kamar Tidur

• Pasien Diamputasi Pasca Tersengat Listrik, RSUD Wongsonegoro Semarang Sebut Susilowati Bukan PRT

• Cerita Firasat Dea Putri Mayor TNI Bambang Saputra Asal Semarang Gugur Helikopter Jatuh di Papua

Dia mengatakan, sedimentasi Waduk Gajah Mungkur sudah parah, selayaknya dilakukan perbaikan di hulunya dengan cara penanaman pohon sehingga sendimentasi bisa dicegah.

"Jadi mata air tidak rusak, karena apabila pohon terawat mata air dibawahnya sejauh 3 kilometer akan terjaga," kata Ganjar.

Dia juga menyampaikan, penanaman vetiver atau akar wangi juga harus digencarkan.

"Kalau ada sumber mata air harus dijaga, dimanfaatkan untuk penghijauan lingkungan kita," kata dia.

Penanaman pohon ini dalam rangka menyongsong Hari Air Sedunia Tingkat Prop. Jateng dan upaya konservasi tanah dan air tahun 2020 yang diselenggarakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Sumber daya air dan penataan Ruang Provinsi Jateng, DLHK Provinsi Jateng, dan Pemkab Wonogiri.

Kemudian penanaman dilanjutkan Forkompinda Kabupaten Wonogiri.

Kapolres Wonogiri AKBP Christian Tobing, Dandim 0728 Wonogiri Letkol Inf Imron Masyhadi, dan Kasatpol PP Linmas dan Damkar Waluyo di lokasi yang sama.

"Bahwa fungsi penanaman pohon adalah sebagai penghijauan sekaligus dapat menjadikan resapan air dan mencegah tanah longsor di musim penghujan," kata Christian. (goz)

• Dr Sucipto Dosen yang Dibebastugaskan Rektor Unnes Ajukan Surat Keberatan ke Mendikbud Nadiem

• Panggung Sempat Roboh, Wabup Suyono Tetap Apresiasi BDC yang Santuni Anak Yatim

• Tipu Pedagang Beras Sebanyak 25 Ribu Kilogram Lebih, Rekky Ditangkap Anggota Polres Purworejo

• Untuk Nelayan dan Pemancing, Salah Tangkap Ikan Bisa Didenda Rp 250 Juta




Ganjar Pranowo. ANTARA/Dok. Humas Pemprov Jateng/am. jpnn.com , YOGYAKARTA - Gubernur Jawa Tengah  Ganjar Pranowo mengingatkan masyarakat jangan sampai ada lagi yang menjadi korban penipuan berkedok penerimaan CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil ) seperti yang pernah terjadi di Kebumen. "Masyarakat jangan ada yang tertipu. Kami sudah mengingatkan sejak dari awal," kata Ganjar seusai acara "Government Gathering" di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Selasa (18/2). Ganjar mngatakan, saat ini sudah bukan era tipu menipu, apalagi disertai dengan pungutan uang sebagai syarat untuk diloloskan menjadi PNS. "Sudah tidak ada zaman sekarang 'apus-apusan' (penipuan), meminta (uang) itu tidak ada," kata politikus PDI Perjuangan ini. Meski demikian, ia berharap masyarakat berpartisipasi aktif melaporkan jika mengetahui praktik penipuan itu. Pemerintah, kata dia, akan mengusut siapa pun orang yang terlibat dalam penipuan proses penerimaan calon abdi negara itu. Sebelumnya, Kepolisian Resor Kebumen, Jawa Tengah menangkap komplotan pelaku penipuan berkedok penerimaan CPNS dengan total korban diperkirakan mencapai 800 orang. Para korban yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia rata-rata menyetorkan uang sebanyak Rp150 juta setelah dijanjikan dapat diloloskan menjadi PNS oleh pelaku. (antara/jpnn)




Liputan6.com, Purworejo - Video viral kasus perundungan tiga siswa terhadap salah satu siswi di SMP Muahammadyah Butuh Purworejo berbuntut panjang. 

Setelah ketiga pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga mengusulkan untuk menutup sekolah tempat terjadinya perundungan. 

Ganjar berencana melebur sekolah berkapasitas kecil tersebut dengan sekolah lain di sekitarnya. Usulan itu disampaikan Ganjar sebagai tindak lanjut kasus perundungan yang bikin heboh jagat maya.

Berdasarkan penelusuran di laman Data Pokok Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sekolah tempat terjadinya perundungan hanya mendidik 21 siswa yang terbagi dalam tiga rombongan belajar.

Rombongan belajar 7 dan 8 masing-masing berisi 6 siswa, adapun rombongan belajar 9 terdiri dari 9 siswa. Seluruh murid diampu oleh 8 guru dan 4 tenaga kependidikan. 

"Sekarang mesti kita pikirkan bagaimana mengevaluasi sekolah seperti ini. Dengan sekolah berkapasitas sedikit, jangan-jangan sekolah untuk menyelenggarakan pendidikan pun tidak mampu?" kata Ganjar.

Terkait keputusan akhir, Ganjar akan meminta masukan kepada seluruh pemangku kepentingan di bidang pendidikan terkait kemungkinan menutup sekolah tersebut atau melebur sekolah berkapasitas murid kecil dengan sekolah di sekitarnya. 

"Mungkin kita harus berani ambil tindakan. Sekarang saya lagi minta regulasinya ditata dan saya minta kepada semua pemangku kepentingan pendidikan yang begini boleh gak sih dilikuidasi? Saya kira kalau seperti itu gak ada muridnya atau gak bisa keluar dengan baik ditutup saja atau digabung dengan sekolah kiri kanannya," kata Ganjar. 




KOMPAS.com – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengatakan, setelah direnovasi besar-besaran, dia berharap Stadion Manahan, Solo , Jawa Tengah segera ditetapkan sebagai salah satu stadion penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2021.

Tidak lupa ia mengimbau kepada masyarakat untuk turut menjaga stadion berkapasitas 25.000 penonton dengan konsep single seat ini.

“Setelah direnovasi besar-besaran stadion Manahan Solo jadi megah. Mari kita jaga bersama stadion megah ini," kata Ganjar.

Hal itu dia katakan usai mengikuti peresmian Stadion Manahan yang dilakukan Presiden Joko WIdodo (Jokowi), Sabtu (15/2/2020).

Baca juga: Resmikan Stadion Manahan Solo, Jokowi Harap Bisa Digunakan untuk Piala Dunia U-20

Adapun, Jokowi sebelumnya menyebut stadion ini sebagai salah satu yang terbaik di tanah air dan menjadi salah satu kandidat penyelenggara Piala Dunia U-20 2021.

Setelah peresmian, digelar pertandingan persahabatan antara Persis Solo melawan Persib Bandung dalam rangka ulang tahun Pasoepati ke-20.

Sementara itu, sebelum dilakukannya peresmian oleh Jokowi, digelar pula pertandingan persahabatan antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.

Ganjar yang hadir dalam peresmian pun turut beraksi bersama kesebelasan Pemprov Jateng.

Baca juga: Intip Layout Stadion Manahan Solo sebagai Venue Piala Dunia U20 2021

Turun mengenakan nomor punggung 1, Ganjar didapuk menjadi penyerang tengah dalam formasi 4-3-3. Seperti pertandingan tandang biasanya, Ganjar langsung mengejar bola usai kesebelasan Pemkot Solo memulai tendangan kick off .

Walaupun didera hujan deras, gubernur berambut putih tersebut tampak terus bersemangat. Beberapa kali Ganjar berhasil merebut dan menggocek bola melewati pemain yang berasal dari para pegawai Pemkot Solo.

Namun, tidak jarang pula dia gagal mengontrol dan kehilangan bola karena kondisi lapangan yang licin.

Baca juga: Stadion Manahan Solo Siap Jadi Venue Piala Dunia U-20, tapi...

Beberapa kali suporter pun memberi tepuk tangan melihat aksi Ganjar.

"Iya luka. Tadi terpeleset," kata Ganjar, sambil tertawa menunjukkan luka di lututnya.

Terkait permainan Pemkot Solo, Ganjar pun memuji mereka yang dia sebut sangat kompak. Bahkan, Ganjar mengacungkan jempol kepada mereka karena berhasil membobol gawang terlebih dahulu.

"Pemkot Solo mainnya hebat sekali. Permainannya rapat banget," kata Ganjar seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Baca juga: Ini Kondisi Stadion Manahan Solo Usai Renovasi

Pertandingan tersebut berlangsung dua kali 35 menit. Bermain sejak menit awal, Ganjar lantas ditarik keluar pada menit ke tujuh pada babak kedua.

Ganjar mengatakan, meski rajin berolahraga, baru kali ini ia bertanding sepakbola. Rasa lelahnya terobati dengan kebanggaan bisa merasakan langsung kemegahan stadion itu.

" Ambeganku kempis-kempis (napasku terengah-engah). Tapi stadionnya bagus. Wah, main di stadion baru luar biasa rasanya," katanya.

Baca juga: Jadi Calon Tuan Rumah Piala Dunia U-20, FIFA Inspeksi Stadion Manahan

Hingga peluit akhir dibunyikan, skor akhir 1-1 bertahan hingga pertandingan usai. Tidak ada yang menang ataupun kalah.




SURYA.co.id - Kasus video viral siswi SMP menangis karena dibully teman-teman prianya di sekolah masih berbuntut panjang.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun turut ambil tindakan terkait kasus pembullyan ini.

Ganjar Pranowo telah meminta kepala dinas terkait untuk menemui korban dan kedua orangtuanya.

Seperti diketahui, video yang merekam aksi sejumlah siswa SMP terlihat melakukan perundungan secara fisik kepada salah satu teman wanita mereka, menghebohkan jagat media sosial.

Video tersebut terjadi di Purworejo , Jawa Tengah hingga membuat Gubernur Ganjar Pranowo dan kepolisian setempat turun tangan.

Wakapolres Purworejo , Kompol Andis Arfan Tofani mengatakan Kapolres Purworejo sudah membentuk tim untuk melaksanakan penyelidikan dan penyidikan kasus tersebut.

Pada intinya, lanjut Andis, Polres Purworejo baru menerima laporan dan menindaklanjuti.

Hingga kini, kasus video viral tersebut masih berbuntut panjang.

Diketahui korban bully tersebut merupakan siswi disabilitas atau berkebutuhan khusus.

Melansir dari Tribunnews dalam artikel 'Kabar Terbaru Siswi Korban Bully di Purworejo , Ganjar Sebut akan Pindahkan Ke Sekolah Luar Biasa', Ganjar Pranowo akan memfasilitasi siswi korban bullying di Purworejo untuk melanjutkan sekolahnya.



Total comment

Author

fw

0   comments

Cancel Reply