TEMPO.CO , Jakarta - Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Yunahar Ilyas , meninggal pada Kamis, 2 Januari 2020, pukul 23.47 WIB di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito, Yogyakarta. Yunahar meninggal setelah kondisi kesehatannya yang terus menurun saat persiapan operasi cangkok ginjal. Ketua PP Muhammadiyah, Agus Taufiqurrahman, pun membenarkan hal tersebut. "Kondisi Prof Yun menurun, kemudian dirawat di ICU,” kata Agus dalam keterangan di laman resmi Muhammadiyah pada Jumat, 3 Januari 2019. Yunahar lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, pada 22 September 1956. Ia menamatkan pendidikan dasar di Padang dan dua gelar sarjana. Gelar pertama diperoleh di Fakultas Ushuluddin Universitas Ibnu Riyadh pada 1983 dan Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol pada 1984.
Dua tahun kemudian, 1986, Yunahar menjadi anggota Muhammadiyah. Lalu, ia melanjutkan studi S2 dan S3 diselesaikan di Pascasarjana IAIN Sunan Kalijaga pada 1996 dan 2004. Selama di Muhammadiyah, Yunahar pernah menjabat sebagai Ketua Majelis Tabligh dan Dakwah Khusus PP Muhammadiyah periode 2000-2005 dan pada periode 2005-2010 menjabat sebagai Ketua PP Muhammadiyah. Pada 18 Mei 2018, Kementerian Agama mengeluarkan daftar rekomendasi mubaligh untuk mengisi acara keagamaan di masyarakat. Yunahar masuk ke dalam salah satu mubalig tersebut karena dia dianggap mumpuni dalam ilmu agama. Namun, Yunahar melihat langkah Kementerian Agama mengeluarkan rekomendasi mubaligh ini malah blunder. Hal ini, kata dia, bisa memecah belah kalangan ulama. "Rekomendasi itu bisa memunculkan pengotakan, mubaligh golongan pemerintah dan mubaligh non-pemerintah," kata Yunahar. Yunahar pun menyayangkan Kementerian Agama mengeluarkan 200 nama mubaligh rekomendasi pemerintah. Ia mengatakan, Kementerian belum pernah mengajak organisasi keagamaan untuk membicarakan hal ini. Di luar Muhammadiyah, Yunahar tercatat sebagai Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI). Sementara sehari-hari, ia bekerja sebagai dosen dan guru besar di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, sejak 1987. Yunahar menikah dengan Liswarni Syahrial dan dikaruniai empat orang anak, yaitu Syamila Azhariya Nahar, Faiza Husnayeni Nahar, Muhammad Hasnan Nahar, Ihda Rufaida Nahar. Pada tahun 2004, anak sulungnya, Syamila Azhariya Nahar meninggal dunia dalam usia 16 tahun.
ANTARA - Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah bidang Tarjikh dan Tabligh yang juga Wakil ketua Majelis Ulama Indonesia, Yunahar Ilyas tutup usia. Selama masa hidupnya Yunahar Ilyas dikenal sebagai sosok yang kenal dan kental dengan masyarakat, serta merupakan role model ulama dengan karakter spiritualitasnya. (Imam Prasetyo Nugroho/Agha Yuninda Maulana/Perwiranta)
“Kita belasungkawa, mudah-mudahan amal ibadahnya diterima,” kata Fachrul di Kantor Kemenag, Jakarta Pusat, Jumat (3/1).
Yunahar Ilyas memang tergolong dari keluarga yang taat beragama. Ketika berumur 10 tahun, sejak kelahirannya di Bukit Tinggi 22 September 1956, ia pun mulai aktif dalam sebuah jamaah pengajian yang dikenal “Didikan Subuh”. Usai gerakan Satu Oktober (Gestok G30S/PKI), orang-orang di Sumatera Barat mulai berani kembali memakmurkan masjid-masjid. Sehingga lahirlah ide untuk mengumpulkan anak-anak setiap hari Ahad dengan melakukan shalat berjamaah dilanjutkan dengan pendidikan tentang Islam dan masjid sebagai pusat kegiatannya.
Begitu menamatkan pendidikan sekolah dasar, ia melanjutkan ke PGA atas dorongan saudaranya. Padahal sebelumnya telah diterima di SMP I Bukit Tinggi, sekolah yang tergolong terkenal. Sementara PGA yang dimasukinya, tidak lebih dari sekadar PGA ‘penampung’ (swasta) yang dinding bangunannya dari papan serta lantainya dari tanah. Namun akhirnya ia toh bersedia juga. Empat tahun menyelesaikan di PGA, ia pun melanjutkan kembali ke PGA Negeri di Padang, sambil mengikuti kuliah di Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol, jurusan Bahasa Arab.
Kegairahan dan keseriusannya memilih jurusan itulah yang mengantarkannya kuliah di luar negeri. Meninjak semester sembilan di Fakultas Tarbiyah, tepatnya 1979, ia mendapatkan beasiswa ke Ibnu Saud University, Saudi Arabia, hingga memperoleh gelar Lc. Keinginan untuk melanjutkan ke S2, begitu tamat dari Fakultas Ushuludin Imam Ibnu Saud University tidak kesampaian. “Sebab saya tidak mendapat beasiswa lagi, akhirnya menetap di Yogyakarta hingga sekarang,” ujarnya.
Bagi Pak Yun, begitu panggilan akrabnya, yang kini menjadi dosen tetap Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang juga sering dipanggil ustadz, organisasi adalah tungku penggodokan sebuah pergerakan sekaligus kreativitas. Maka dipilihlah organisasi sebagai ajang pengabdiannya. Karena disadari, di samping belajar, ia memang tidak memiliki keahlian atau bakat lain, sebagaimana layaknya anak-anak muda yang ingin top dan dikenal orang.
Itu pula yang memotivasinya aktif di berbagai organisasi semenjak di PGA Bukit Tinggi maupun PGA Padang sebagai pengurus OSIS. Selain itu menjadi Sekjen IPM wilayah Sumatera Barat. Pernah pula menjadi ketua Senat Mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol di samping menjabat sebagai Ketua Korkom hingga Ketua IMM Cabang Kotamadya Padang sekaligus merangkap Wakil Ketua DPD IMM Sumatera Barat.
Tak cukup itu, ia pun senantiasa aktif di jamaah wirid remaja serta club mahasiswa Puanapu juga di Bukit Tinggi. Kawasan Bukit Tinggi yang dikenal sebagai kota santri serta situasi lingkungan masyarakat yang serba agamis bahkan rumah yang selalu berdekatan dengan masjid telah melekat dan menjiwai kepiawaiannya berceramah semenjak masih kuliah di IAIN.
Dari latar belakang itulah, ia kini menjadi salah seorang mubaligh muda yang cukup sibuk dengan acara-acara ceramah dan menyampaikan makalah dalam berbagai seminar yang diadakan baik oleh organisasi keagamaan maupun kampus. Merasa kalau kemampuannya memang di lingkungan kampus, maka Pak Yun memilih kampus sebagai ajak kiprahnya dengan beberapa alasan.
Pertama , untuk Yogyakarta, tidak dapat mengambil lahan masyarakat pedesaan. Karena mereka lebih senang mendengarkan ceramah dalam bahasa Jawa, padahal itu tidak dikuasainya. Kedua , Yogyakarta pun dikenal sebagai kota pelajar-mahasiswa, maka lebih memfokuskan pembinaan di kalangan mahasiswa. “Sehingga lewat Jama’ah Shalahudin serta jamaah lainnya saya ikut membina mereka walaupun tidak secara organisasional. Namun saya sering dilibatkan ataupun melibatkan dalam training-training, dialog maupun pengajian-pengajian yang sering mereka adakan.”
Ketiga , dia melihat bahwa pembinaan yang intensif itu hanya bisa dilakukan jika diberikan dalam waktu yang cukup lama, rutin dan dalam jumlah yang tidak banyak.
Menurut Pak Yun, yang kini menjadi ustadz di Pondok Budi Mulia, keluh-kelah bagi seorang mubaligh dan sekaligus pemandu ummat itdak banyak berbeda. “Masalahnya hanya soal waktu, al waajibaat aktsar min al aukooot –kewajiban kita itu ternyata lebih banyak dari waktu yang tersedia. Di samping prihatin kepada para mubaligh terutama di Yogyakarta kurang. Konkritnya, jika si mubaligh sehat dipakai terus, entah berapa kali dalam sehari. Sebaliknya jika sedang udzur atau sakit ia dilupakan,” ujarnya menyayangkan.
Itulah maka keyakinannya dalam ber-Islam amat kuat. “Sebab agama merupakan alternatif bagi kita dalam seluruh aspek kehidupan. Akan tetapi kesemuanya itu tidak mungkin bisa dicapai sekaligus, melainkan melalui proses panjang. Sebagaimana dakwah Rasulullah kan dimulai dari bawah. Mulai dari pribadi beliau, keluarganya, masyarakat sekitar hingga dalam berbangsa dan bernegara. Yang penting bagi kita bukan memikirkan kapan perjuangan membina ummat ini akan selesai. Sebab perjuangan semacam itu bukan perjuangan satu, dua tahun, satu generasi dua gunerasi, tetapi perjuangan sepanjang generasi,” ujarnya. (Zuli Qodir)
Artikel ini pernah dimuat di Majalah SM Edisi 24 Tahun 1993
Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Agus Taufiqurrahman menyebut bahwa Yunahar Ilyas merupakan sosok ulama besar yang berdedikasi sangat tinggi terhadap dakwah Islam.
Berita sebelumnya, Yunahar yang merupakan Ketua PP ...
Nama Nabi Ilyas ‘alaihi as-salam disebut dalam Al-Qur’an 2 kali, pertama pada Surat Al-An’am 85, dan kedua Surat Ash-Shaffat ayat 123. Allah SWT berfirman:
وَزَكَرِيَّا وَيَحۡيَىٰ وَعِيسَىٰ وَإِلۡيَاسَۖ كُلّٞ مِّنَ ٱلصَّٰلِحِينَ ٨٥
“D an Zakaria, Yahya, ‘ Isa dan Ilyas. semuanya t ermasuk orang-orang yang shaleh. ” (Q.S. Al-An’am 6:85)
“D an s esungguhnya Ilyas benar-benar t ermasuk salah seorang rasul .” (Q.S. ash-Shaffat 37: 123)
Dan disebut satu kali dalam lafal Il yasiin pada Surat ash-Shaffat ayat 130. Allah SWT berfirman:
وَتَرَكۡنَا عَلَيۡهِ فِي ٱلۡأٓخِرِينَ ١٢٩ سَلَٰمٌ عَلَىٰٓ إِلۡ يَاسِينَ ١٣٠
“ dan Kami abadikan untuk Ilyas (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian. (yaitu): “Kesejahteraan dilimpahkan atas Ilyas in “ (Q.S. ash-Shaffat 37: 129-130)
Menurut Ibn Ishaq, sebagaimana dikutip oleh Muhammad Washfi dalam Tarikh al-Anbiya’ wa ar-Rusul (hlm 249), Ilyas adalah putera Yusa ibn Fanhash ibn al-‘Izar ibn Harun saudaranya Musa. Menurut Ibn Qutaibah, Ilyas bukan keturunan Harun tapi Yusya’ ibn Nun. Sedangkan menurut Ibn Sa’ad Ilyas adalah putera Tasybin ibn al-‘Izar ibn Harun ibn ‘Imran ibn Qahits ibn Lawi ibn Ya’qub (Ibid, hal. 250). Tiga versi yang berbeda itu ketemu pada Ya’qub. Kalau nasab versi Ibn Ishaq kita teruskan sampai Ya’qub maka lengkapnya nasab Ilyas adalah Ilyas ibn Yusa ibn Fanhash ibn al-‘Izar ibn Harun ibn ‘Imran ibn Qahits ibn Lawi ibn Ya’qub.
Nabi Ilyas diutus kepada kaum Baa’lbak atau Ba’albek, Lebanon. Penduduk Baa’lbak ini menyembah berhala yang disebut Ba’al. ( Athlas Al-Qur’an hal . 86).
Menurut Muhammad Washfi (hal. 254), Ba’al yang mereka sembah itu pada mulanya terdiri dari tiga oknum yaitu Anu, Enky dan Enlil. Anu dalam keyakinan mereka adalah tuhan langit yang mereka sebut sebagai raja tuhan-tuhan. Anu menurut mereka kawin dengan Antu. Anu dan Antu inilah yang menyelamatkan Ishtar. Sedangkan oknum yang kedua yaitu Enky, adalah tuhan bumi yang dari dalam perutnya keluar air. Setelah runtuhnya kerajaan Babilonia (539 SM) dua oknum Ba’al yaitu Anu da Enky ikut lenyap dan tersisa Enlil, aslinya adalah tuhan angin atau udara yang kemudian mereka sebut juga dengan bukit yang agung. Dalam keyakinan mereka Ba’al punya banyak istri, yang paling tua bernama Nen-Lil yang mereka sebut sebagai Ibu yang agung.
Menurut Hamka dalam Tafsir Al-Azhar (XXIII:157), Ba’l adalah nama salah satu berhala dari orang Phunicia. Phunicia ini adalah bangsa pelayar yang hidup di pantai Arabia Utara. Sampai sekarang di Ba’albak, masuk wilayah Lebanon, masih terdapat sebuah bangunan yang dikenal dengan nama Heliopolis, tempat menyembah Ba’al.
Ba’al itu dalam bahasa Arab bisa berarti suami, tanah ketinggian dan juga berarti tuhan. Berhala yang mereka sembah itu dianggap seperti seorang suami yang melindungi anak isterinya, dianggap sebagai yang tertinggi, oleh sebab itu dianggap sebagai Tuhan sehingga mereka memujanya Untuk meluruskan itulah Ilyas diutus kepada mereka. Allah SWT berfirman:
وَإِنَّ إِلۡيَاسَ لَمِنَ ٱلۡمُرۡسَلِينَ ١٢٣ إِذۡ قَالَ لِقَوۡمِهِۦٓ أَلَا تَتَّقُونَ ١٢٤ أَتَدۡعُونَ بَعۡلٗا وَتَذَرُونَ أَحۡسَنَ ٱلۡخَٰلِقِينَ ١٢٥ ٱللَّهَ رَبَّكُمۡ وَرَبَّ ءَابَآئِكُمُ ٱلۡأَوَّلِينَ ١٢٦
“Dan sesungguhnya Ilyas benar-benar termasuk salah seorang rasul. (ingatlah) ketika ia berkata kepada kaumnya: “Mengapa kamu tidak bertaqwa? Patutkah kamu menyembah Baa’l dan kamu tinggalkan Sebaik-baik Pencipta,. (yaitu) Allah Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang terdahulu?” (Q.S. Ash-Shaffat 37: 123-126)
Demikianlah Nabi Ilyas, sebagaimana nabi-nabi sebelumnya selalu mengajak kepada Tauhid, mengesakan Allah SWT. Sudah silih berganti nabi-nabi diutus untuk meluruskan penyimpangan keyakinan yang terjadi, tetapi penyimpangan itu kembali terjadi. Kalau diingatkan mereka sering berdalih hanya meneruskan tradisi nenek moyang, padahal aslinya nenek moyang meeka bukanlah penyembah berhala tapi penyembah Allah SWT semata. Dalam rangkaian ayat ayat di atas, Ilyas mengingatkan kaumnya, kenapa mereka meninggalkan Allah SWT, sebaik-baik Pendipta, dan menggantinya dengan berhala yang mereka buat sendiri. Padahal nenek moyang mereka terdahulu menyembah Allah SWT semata.
Mereka tidak menerima peringatan Nabi Ilyas, bahkan mereka mendustakannya. Kelak di Hari Akhir mereka akan mempertanggungjawabkan penyimpangan yang telah mereka lakukan itu. Allah SWT berfirman:
فَكَذَّبُوهُ فَإِنَّهُمۡ لَمُحۡضَرُونَ ١٢٧ إِلَّا عِبَادَ ٱللَّهِ ٱلۡمُخۡلَصِينَ ١٢٨ وَتَرَكۡنَا عَلَيۡهِ فِي ٱلۡأٓخِرِينَ ١٢٩
“Maka mereka mendustakannya, karena itu mereka akan diseret (ke neraka),kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa). dan Kami abadikan untuk Ilyas (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian.” (Q .S. Ash-Shaffat 37: 127-129)
Kata al-Muhdharun dalam ayat berarti akan disiksa dalam neraka sebagaimana firman Allah SWT pada ayat lain:
وَيَوۡمَ تَقُومُ ٱلسَّاعَةُ يَوۡمَئِذٖ يَتَفَرَّقُونَ ١٤ فَأَمَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ فَهُمۡ فِي رَوۡضَةٖ يُحۡبَرُونَ ١٥ وَأَمَّا ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ وَكَذَّبُواْ بَِٔايَٰتِنَا وَلِقَآيِٕ ٱلۡأٓخِرَةِ فَأُوْلَٰٓئِكَ فِي ٱلۡعَذَابِ مُحۡضَرُونَ ١٦
“Dan pada hari terjadinya kiamat, di hari itu mereka (manusia) bergolong-golongan. Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, maka mereka di dalam taman (surga) bergembira. Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami (Al Quran) serta (mendustakan) menemui hari akhirat, maka mereka tetap berada di dalam siksaan (neraka).” ( Q.S. Ar-Rum 30: 14-16)
Pada ayat 129 disebutkan oleh Allah SWT bahwa Ilyas akan dikenang dan disebut-sebut oleh generasi yang datang kemudian atas perjuangan dan jasa-jasanya mengingatkan kaumnya untuk tidak menyembah berhala yang bernama Ba’al.
Dalam ayat-ayat selanjutnya dari Surat Ash-Shaffat, Allah SWT mengucapkan salam sejahtera untuk Ilyas yang disebut juga dengan nama lain Il yasin. Allah SWT berfirman:
سَلَٰمٌ عَلَىٰٓ إِلۡ يَاسِينَ ١٣٠ إِنَّا كَذَٰلِكَ نَجۡزِي ٱلۡمُحۡسِنِينَ ١٣١ إِنَّهُۥ مِنۡ عِبَادِنَا ٱلۡمُؤۡمِنِينَ ١٣٢
“Kesejahteraan dilimpahkan atas Ilyas?” Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya dia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.” (Q .S. Ash-Shaffat 37: 130-132)
Demikianlah kisah Nabi Ilyas AS, singkat saja dalam Al-Qur’an.
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Yunahar Ilyas meninggal dunia di RS Sarjito Yogyakarta, pukul 23.47 WIB, Kamis (2/1).
Yunahar yang juga Ketua PP Muhammadiyah sempat mengalami gangguan kesehatan sebelum menghembuskan ...
Ditemui di Gedung Kemenkes, Kuningan, Jakarta Selatan pada Jumat (3/1/2020), seusai melakukan tinjauan di kawasan Cengkareng, Banten, sehari sebelumnya, Terawan menuturkan masih banyak warga yang mengeluhkan gejala kelelahan dan sakit perut. "Ada yang kelelahan, ada yang mulai mules perutnya, diare, tapi kan kita sudah ada pendampingan. Jadi memang apa yang kita prediksi setelah hari ketiga akan dimulai. Makanya, pusat krisis kita gerakan," ujar Terawan, Jumat (3/1/2020). Mantan Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto tersebut menilai keluhan masyarakat saat ini bukanlah wabah namun kondisi dampak banjir. "Apa yang disebut wabah itu berbeda dengan ini, kita anggap saja ini adalah kondisi dampak dari banjir. Sehingga muncul persoalan di pencernaan karena itu air bersih dan sebagainya kita sudah koordinasikan untuk supaya bisa dipenuhi," ungkapnya. Sejauh ini, Terawan menyebut pihaknya memusatkan perhatian pada penyakit leptospirosis akibat banyaknya bangkai tikus yang bertebaran di kawasan yang terdampak banjir. "Penyakit pencernaan leptospirosis karena itu kita lihat bangkai tikus banyak. Saya kemarin meninjau itu saya langsung melihat langsung. Sumber-sumber air misalnya sumur yang tenggelam itu harus segera kita surveillance, skrining, kita awasi terus daerah darah itu juga harus segera dapat terpenuhi masalah kebutuhan air bersih," tutupnya.
Bisnis.com , JAKARTA — Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi bersama TNI akan melakukan empat sortie penerbangan operasi modifikasi cuaca sebagai upaya mencegah banjir di wilayah Jabodetabek. Kapusdatinkom Badan Nasional Penanggulangan Bencana Agus Wibowo dalam keterangan tertulisnya, Jumat (3/1/2020), mengatakan bahwa dua sortie penerbangan rencananya mulai dilakukan pada pukul 09.00, sedangkan dua sortie selanjutnya pukul 13.00. Keputusan melakukan upaya pencegahan banjir lebih besar di wilayah Jabodetabek dengan teknik modifikasi cuaca (TMC) diputuskan dalam Rakor Penanganan Banjir Jabodetabek di BNPB pada Kamis (2/1/2020). BPPT menyiapkan TMC untuk mempercepat penurunan hujan sebelum mencapai wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sehingga mengurangi hujan yang turun di area tersebut dalam rangka mencegah banjir. "Kami sudah siapkan 22 ton bahan semai [garam] dan segera ditambah lagi stoknya," kata Kepala BPPT Hammam Riza. Rencananya ada empat sortie penerbangan per hari untuk menyemai awan dalam rangka mempercepat penurunan hujan sehingga tidak sampai turun di wilayah Jabodetabek. Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan bahwa BPPT bersama Markas Besar TNI melakukan teknologi modifikasi cuaca untuk menangani banjir Jabodetabek. "Volume awan yang kemungkinan bisa menjadi hujan harus dikurangi dari sekarang agar tidak menumpuk di satu waktu," katanya. Markas Besar TNI telah menyiapkan dua pesawat tipe CN295 dan Cassa sejak Kamis (2/1/2019) pagi yang diharapkan bisa segera untuk operasi teknologi modifikasi cuaca.
Bisnis.com , JAKARTA — Angkatan Laut Australia dikerahkan untuk menyelamatkan ribuan orang yang terdampar di pantai timur negara itu akibat kebakaran hutan yang dikhawatirkan makin membesar di negara bagian Victoria dan New South Wales. Gubernur Victoria Daniel Andrews menyatakan bahwa keadaan darurat bencana untuk pertama kalinya sehingga memberi wewenang luas untuk memaksa orang meninggalkan properti mereka dan mengambil kendali layanan. Kebakaran hutan telah menewaskan dua orang di negara bagian tersebut dan 17 lainnya hilang dan dikhawatirkan tidak bisa menyelamatkan diri. Negara bagian New South Wales juga mengeluarkan pengumuman keadaan darurat sehingga puluhan ribu wisatawan didesak untuk meninggalkan taman nasional dan daerah wisata terpencil. Kapal Angkatan Laut HMAS Choules akan mengevakuasi gelombang pertama sekitar 800 dari 4.000 orang yang terdampar di pantai Kota Mallacoota yang terpencil di Victoria timur jauh. Mereka terdiri atas wanita, anak-anak, orang tua dan para pasien rumah sakit sebagai prioritas. Akibat semua jalan ditutup, transportasi laut adalah satu-satunya jalan keluar dari kota yang dilanda bencana itu dan setiap perjalanan pulang pergi bisa memakan waktu sehari atau lebih. Suhu udara diperkirakan akan melonjak di atas 40 derajat Celcius (104 Fahrenheit) pada Sabtu (4/1/2020). "Diperkirakan kita akan melihat badai kering datang di seluruh negara bagian dan potensi sambaran petir sejak tengah hari hingga sore," ujar Andrew Crisp, komisaris manajemen darurat untuk Victoria seperti dikutip Reuters , Jumat (3/1/2020). Dia mendesak agar orang-orang di daerah itu untuk segera meninggalkan rumah mereka dan tidak mengandalkan keberuntungan untuk menghindari bencana. Perdana Menteri Scott Morrison menyerukan agar masyarakat tenang sebelum mengunjungi Kota Cobargo NSW yang hancur akibat kebakaran. Video menunjukkan Morrison dihadapkan oleh sekelompok penduduk setempat yang marah, salah satunya berteriak bahwa Morrison harus "malu pada dirinya sendiri" dan mengatakan dia telah "membiarkan negara terbakar”. Ketika berbicara kepada kantor berita ABC , Morrison mengatakan bahwa dirinya mengerti akan perasaan para korban. "Mereka telah kehilangan segalanya dan masih ada beberapa hari yang sangat berbahaya di depan," katanya. Pemerintah konservatif Morrison telah lama menuai kritik karena tidak melakukan cukup banyak untuk mengatasi perubahan iklim sebagai penyebab kekeringan dan kebakaran ganas Australia.