Contact Form

 

Taman Nasional Lorentz Jadi Google Doodle, Ini Pesonanya


JAKARTA, KOMPAS.COM – Google Doodle hari ini merayakan hari jadi Taman Nasional Lorentz Indonesia yang ada di Provinsi Papua .

Kawasan Taman Nasional (TN) Lorentz terletak di bagian Tengah-Selatan Papua dan membentang sekitar 2,4 juta hektar atau setara 25.056 kilometer persegi.  Dengan luas tersebut TN Lorentz menjadi taman nasional terluas di Asia Tenggara.

Baca juga: Panduan Wisata ke Taman Nasional Lorentz yang Masuk Google Doodle

Dilansir dari situs Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan , saking luasnya TN Lorentz termasuk ke dalam 10 Kabupaten di Provinsi Papua yaitu Kabupaten Mimika, Kabupaten Paniai, Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Puncak, Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Lanny Jaya, Kabupaten Jaya Wijaya, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Ndua, dan Kabupaten Asmat.

Kawasan ini membentang di sepanjang gletser khatulistiwa di jajaran pegunungan tinggi Asia Tenggara.

Baca juga: Makanan Papua Dijual di Sarinah Sampai Pertengahan Desember, Yuk Cicip

Ekosistem di TN Lorentz ini berada di ketinggian sekitar 0 – 4.884 meter dari permukaan laut. Spektrum ekosistemnya terbilang sangat lengkap, mulai dari ekosistem pesisir pantai sampai Pegunungan Alpin.

Hal ini menyebabkan TN Lorentz memiliki banyak sekali ekosistem dan tipe vegetasi. Mulai dari hutan rawa, hutan tepi sungai, hutan sagu, hutan gambut, pantai pasir karang, hutan hujan lahan datar/lereng, hutan hujan pada bukit, hutan kerangas, hutan pegunungan, padang rumput, dan lumut kerak.

TN Lorentz membentang dari puncak gunung bersalju hingga ke pesisir pantai yang jadi batas Laut Arafura.

Kawasan taman nasional ini juga memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Kawasan ini mencakup beberapa tempat yang terkenal di dunia, seperti gletser di Puncak Jaya Wijaya dan sungai di Lembah Baliem.

Sejarah TN Lorentz ternyata cukup panjang. Dilansir dari situs resmi TN Lorentz, cikal bakal penamaan kawasan TN Lorentz adalah dari ekspedisi yang dipimpin oleh Dr. H. A. Lorentz, seorang Belanda pada 1909.

Satu dasawarsa kemudian, TN Lorentz mulai diakui secara resmi dengan ditetapkannya Monumen Alam Lorentz pada masa Hindia Belanda.

Kemudian pada tahun 1978, pemerintah Indonesia menetapkan TN Lorentz sebagai Cagar Alam (Strict Nature Reserve).

Hal itu berlanjut pada 1999 dengan didaftarkannnya TN Lorentz sebagai Situs Warisan Dunia (World Heritage Site) dan pada 2003 menjadi Taman Warisan ASEAN (ASEAN Heritage Parks) melalui ASEAN Declaration on Heritage Parks.

Baca juga: Istimewanya Noken, Tas Asal Papua yang Terbuat dari Serat Kayu




Hari ini Google Doodle rayakan Hari Taman Nasional Lorentz. Taman ini terletak di Papua dan merupakan kawasan taman nasional terluas di kawasan Asia Tenggara.







VIVA  – Keindahan flora dan fauna Indonesia telah diakui oleh seluruh Indonesia. Organisasi Pendidikan, Keilmuwan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) pun telah menetapkan empat destinasi di Indonesia sebagai warisan alam dunia yang harus dilestarikan. Nama Taman Nasional Lorentz misalnya. Pagi ini kawasan hutan lindung terbesar di Asia Tenggara ini menjadi perbincangan setelah Google Doodle memuatnya (Rabu 4 Desember 2019). Google menggandeng seniman Alyssa Winans untuk menyajikan karikatur pemandangan yang ada di Taman Nasional Lorentz termasuk beragam hewan dan tumbuhan yang ada di sana. Selain Taman Nasional Lorentz, UNESCO menetapkan beberapa area lain di Indonesia yang dijadikan cagar alam dan situs warisan dunia seperti misalnya Taman Nasional Komodo, Hutan Hujan Tropis Sumatera, hingga dan Taman Nasional Ujung Kulon. Keempat tempat tersebut menjadi tempat wisata yang selalu diincar banyak wisatawan baik dari wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara.

Ada beberapa keunikan yang ada di destinasi-destinasi ini yang jarang, dan bahkan tidak dapat ditemukan di negara manapun. Berikut ini beberapa rangkuman VIVA mengenai empat destinasi itu. 1. Taman Nasional Komodo Taman ini menjadi situs warisan dunia UNESCO sejak tahun 1991. Taman ini  Meliputi Pulau Komodo, Rinca dan Padar, ditambah pulau-pulau lain seluas 1.817 persegi adalah habitat asli komodo. Pulau ini menjadi habitat sekitar 5.700 kadal raksasa, akibat penampilan dan perilaku agresifnya menyebabkan mereka disebut 'Komodo Naga'. Mereka tidak ada di tempat lain di dunia ini dan sangat menarik perhatian ilmuwan yang mempelajari teori evolusi.

Selain itu, Taman Nasional mencakup salah satu laut terkaya dengan terumbu karang, bakau, padang lamun, gunung berapi, dan teluk semi tertutup. Habitat ini memiliki lebih dari 1.000 spesies ikan, sekitar 260 spesies terumbu karang, dan 70 spesies spons. Dugong, hiu, pari manta, setidaknya 14 spesies paus, lumba-lumba, dan penyu juga membuat Taman Nasional Komodo menjadi rumah mereka. 2. Taman Nasional Lorentz Taman Nasional Lorentz merupakan kawasan hutan lindung terbesar di Asia Tenggara dengan luas 2,35 juta hektare. Di sini terdapat 34 vegetasi dan 29 sistem lahan yang telah teridentifikasi dengan 123 jenis spesies mamalia, yang mana 80 persen mewakili binatang mamalia Irian Jaya.

Ada 34 jenis vegetasi, dan 29 sistem lahan telah diidentifikasi di dalam properti tersebut. Serta sekitar 123 spesies mamalia yang tercatat mewakili 80 persen fauna mamalia Irian Jaya. Mamalia yang tercatat termasuk dua dari tiga monotremes dunia, echidna berekor pendek (Tachyglossus aculeatus), dan echidna (Zaglossus bruijinii) endemik New Guinea.

Selain itu juga merupakan rumah bagi sejumlah besar jenis burung langka dan endemik yang terbatas. Tempat  ini memiliki keragaman budaya yang luar biasa, dengan tujuh kelompok etnis, mempertahankan gaya hidup tradisional mereka. Di dataran tinggi tinggal masyarakat termasuk Amungme (Damal), Dani Barat, Dani Lembah Baliem, Moni dan Nduga. Sedangkan di dataran rendah ada Asmat, Kamoro dan Sempan dunia yang tercatat ada di sini. 3. Situs Hutan Hujan Sumatera Hutan Tropis ini memiliki luas 2.5 juta hektare, terdiri dari tiga taman nasional. Yakni, Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Kerinci Seblat dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Situs ini memiliki potensi terbesar untuk konservasi jangka panjang dari beragam biota Sumatera, termasuk banyak spesies yang terancam punah. Kawasan lindung merupakan rumah bagi sekitar 10.000 jenis tumbuhan, termasuk 17 genus endemik, lebih dari 200 spesies mamalia, dan sekitar 580 spesies burung dengan 465 spesies merupakan hewan khas daerah ini, serta 21 diantaranya endemik. Dari spesies mamalia, ada 22 jenis  tidak ditemukan di tempat lain di Asia dan 15 di antaranya berada di wilayah Indonesia, termasuk orang utan Sumatera. Situs ini juga menyediakan bukti biogeografi tentang evolusi pulau. 4. Taman Nasional Ujung Kulon Taman nasional Ujung Kulon, terletak di daerah Banten Jawa Barat, merupakan rumah bagi badak Jawa yang terancam punah. Tempat ini memiliki alam indah serta masih terjaganya vegetasi alam, serta pantai indahnya membuat wisatawan mengunjungi tempat ini, terutama bagi wisatawan asal Jakarta, karena jaraknya yang dekat. Beberapa wilayah yang biasa dikunjungi oleh wisatawan di Kawasan Nasional Ujung Kulon adalah Gunung Honje, Semenanjung Ujung Kulon, Pulau Peucang, Pulau Handeleum dan Pulau Panaitan. Salah satu pulau yang menjadi tujuan wisatawan adalah Pulau Peucang. Hamparan pasir putih serta perairan yang jernih menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang. Di pulau ini Anda dapat berenang, snorkeling atau menyeberang ke padang penggembalaan Cidaon, dan melakukan pengamatan alam liar.




Jl. Cawang Baru Utara No.25, RT.4/RW.9, Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13340










Hasil Liga Inggris - Manchester City vs Burnley 4-0, Man City Kejar Liverpool

TRIBUNJAMBI.COM - Hujan gol terjadi pada laga antara Burnley dan Manchester City dalam lanjutan pertandingan pekan ke-15 Liga Inggris , Selasa (3/12/2019) atau Rabu dini hari WIB.

Manchester City sukses membungkam tuan rumah Burnley dengan skor telak 4-1 pada pekan ke-15 Liga Inggris di Stadion Turf Moor.

Empat gol kemenangan Manchester City berasal dari dua gol Gabriel Jesus (menit ke-24, 50'), serta lesakan Rodri (68'), dan Riyad Mahrez (87').

Sementara Burnley hanya mampu membalas lewat Robert Brady (89').

Kemenangan atas Burnley membuat Manchester City berhak menduduki peringkat kedua klasemen sementara Liga Inggris .

Dengan satu partai lebih banyak, mereka menggusur posisi Leicester City berkat keunggulan jumlah gol meski sama-sama memiliki 32 poin.

Berkat kemenangan atas Burnley, The Citizens kini memangkas jarak menjadi 8 poin dengan Liverpool yang telah mengoleksi 40 poin dari 14 pertandingan.

• GOOGLE DOODLE - Fakta Taman Nasional Lorentz atau Lorentz National Park di Papua & Warisan Dunia

• MAMA 2019 - Streaming dengan Line Up: Dua Lipa, BTS, WayV, TWICE, SEVENTEEN, IZ*ONE

Manchester City menyambangi markas Burnley di Stadion Turf Moor pada pertandingan pekan ke-15 Liga Inggris musim 2019-2020, Selasa (3/12/2019) atau Rabu dini hari WIB.




Peringatan Dini Hujan Petir, Prakiraan Cuaca Hari Ini Rabu (4/12) Jambi Hujan Petir SIang Hari

TRIBUNJAMBI.COM - Berikut ini prakiraan cuaca hari ini Rabu (4/12/2019) dari BMKG, waspada hujan petir .

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)  me rilis peringatan dini cuaca 33 Kota Besar di Indonesia untuk hari Rabu (4/12/2019).

• Google Doodle Hari Ini Lorentz National Park atau Taman Nasional Lorentz di Papua, Apa Isinya?

• SID, Endank Soekamti, Shaggydog Tampil di Jambi, Jika Kami Bersama Jadi Pamungkas

Sejumlah wilayah yang mulai diguyur hujan meliputi Banda Aceh, Bengkulu, Jakarta Pusat, Jambi, Bandung, Semarang, Banjarmasin, Tanjung Pinang, Bandar Lampung, Ambon, Manokwari, Mamuju, Makassar, Padang, Medan.

Beberapa kota masih berpotensi cerah hingga berawan.

Di antaranya, Denpasar, Serang, Gorontalo, Surabaya, Ternate, Kendari,

Udara kabur menyelimuti Samarinda, Pekanbaru, Palembang.

Rata-rata Kelembaban udara mencapai 65% hingga 95%.

Suhu di berbagai daerah mencapai 23 hingga 34 derajat celcius.

Berikut ini prakiraan cuaca besok, Sabtu 30 November 2019 yang telah dirangkum Tribunnews.com dari situs resmi   bmkg.go.id




TRIBUN-MAROS.COM, TURIKALE - Lagi, pemuda Bugis menikah dengan bule.

Rencana pernikahan seorang pria asal Kabupaten Maros , Sulawesi Selatan (Sulsel), Umar Gaffar (28), mendadak viral di media sosial.

Pernikahan Umar Gaffar viral di media sosial, setelah dirinya mempersunting seorang bule asal Jerman, Lena Steffanowski (23).

Umar Gaffar saat ditemui di kediamannya, di Jl Makmur Dg Sitakka, Kelurahan Raya, Kecamatan Turikale, Maros, membenarkan rencana pernikahannya itu.

• ART Artis Terkenal Ditemukan Jadi Pemulung hingga Melly Goeslaw Cari Dia, Terungkap Via Instagram

Resepsi pernikahan Umar dan Lena , akan dihelat di Aula Masjid Al-Markaz Al-Islami Maros , Jl Jenderal Sudirman, Turikale, Selasa (3/12/2019), pukul 19.00 Wita malam ini.

"Insya Allah resepsinya malam ini. Istri saya asli Jerman, cuma keluarganya memang ada yang keturunan Polandia," kata Umar Gaffar, kepada tribun-maros.com.

•   Di ILC TV One Tadi Malam, Beraninya Rocky Gerung Sebut Presiden Tak Ngerti Pancasila dan Ormas FPI

•   Klasemen Timnas Indonesia SEA Games dan Hitung-hitungan Peluang Lolos ke Semifinal di Laga Terakhir

•   Anak Buah Sri Mulyani Sita Sepeda Lipat Brompton di Garuda Indonesia, Harga Salip Yamaha NMAX 2020

• Fakta Google Doodle Lorentz National Park atau Taman Nasional Lorentz di Papua: Nama Orang Belanda

Umar mengatakan, perkenalannya dengan Lena , berawal di kapal pesiar tempatnya bekerja.

Saat itu, kapal pesiar tempat Umar bekerja tengah berlayar menuju Jerman.

"Sekitar dua tahun yang lalu kami kenalan. Waktu itu, dia berlibur di kapal pesiar tempat saya bekerja," ujarnya.



Total comment

Author

fw

0   comments

Cancel Reply