Contact Form

 

Banjir Jakarta, Ini 19 Titik Genangan Akibat Hujan Deras


Liputan6.com, Jakarta - Usai hujan deras yang mengguyur ibu kota, banjir pun merendam sejumlah ruas jalan di Jakarta. Beberapa wilayah yang dilaporkan sempat mengalami banjir adalah Kuningan, Cawang, termasuk kawasan GBK Senayan.

Setelah peristiwa tersebut, sejumlah warganet pun mengeluhkan kejadian ini di Twitter. Hal ini dapat dilihat dari topik banjir yang kini masuk dalam daftar Trending Topic di Twitter.

Berdasarkan pantauan Tekno Liputan6.com , Selasa (17/12/2019), topik banjir berada di urutan keenam di Trending Topic. Selain banjir, topik serupa yang meramaikan linimasa adalah hujan.

Kebanyakan dari warganet mengomentari peristiwa banjir Jakarta yang sempat terjadi, tapi tidak sedikit pula yang membuat guyonan. Untuk mengetahui seperti apa komentar warganet tersebut, berikut ini ada beberapa yang sudah dihimpun.

Cukup Jakarta saja yang banjir, pipimu jangan dek !

Banjir air mata aja blm kelar eh malah sekarang banjir di jalan.

Info dong, jalanan Jakarta yang banjir di mana aja? Suamiku masih di kantor nih huhuhu

bisa2nya depan PS banjir. padahal beberapa tahun belakangan ini udah jarang ngerasain banjir

Tumben Jakarta banjir lagi sampe daerah sudirman kena, untung di kuningan kagak banjir.....

— Pratama Arief R (@pratamarief) December 17, 2019




Liputan6.com, Jakarta - Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta M Ridwan menyatakan, terdapat 19 ruas jalan tergenang akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Jakarta.

"Data genangan jalan sampai dengan pukul 15.00 WIB. Saat ini dalam penanganan dan berangsur surut," kata Ridwan saat dihubungi, Selasa (17/12/2019).

Dia menyebut, banjir  tersebut tersebar di empat wilayah Jakarta. Di antaranya yakni, Jakarta Selatan seperti di Jalan Prof Dr Satrio dengan ketinggian genangan 10-20 sentimeter, Jalan Jenderal Sudirman 10-40 sentimeter, Jalan Gatot Subroto 10-30 sentimeter dan Jalan Kapten Tendean setinggi 5-15 sentimeter.

Kemudian di Jalan HR Rasuna Said genangan setinggi 10-20 sentimeter, Jalan Denpasar Raya 10-30 sentimeter, serta Jalan Pasar Kebayoran Lama yaitu 10-35 sentimeter.

Untuk Jakarta Pusat, Jalan Gerbang Pemuda setinggi 10-25 sentimeter, Jalan Gelora 10-30 sentimeter, Jalan Asia Afrika 10-20 sentimeter, dan Jalan Pangeran Diponegoro itu 5-15 sentimeter




Jakarta - Musim penghujan telah tiba. Jakarta pun kembali disambangi banjir karena hujan deras yang mengguyur hari ini. Namun, sebagian genangan air sudah mulai surut. detikcom merangkum titik banjir di Jakarta pada Selasa (17/12/2019). Berikut ini titik-titiknya: 1. Jl Prof Dr Satrio, Jakarta Selatan

Hujan deras yang mengguyur wilayah Jakarta menyebabkan terjadinya genangan di Jl Prof Dr Satrio, Jakarta Selatan. Ada sejumlah sepeda motor yang mogok karena genangan air. Pantauan detikcom saat melintas di lokasi, ada genangan air setinggi 20 cm. Kondisi tersebut terjadi sekitar pukul 14.14 WIB. Banyak kendaraan yang melintas di lajur sebelah kanan. Genangan air ini pun mengharuskan beberapa pengendara motor mendorong motornya. Banjir ini juga menyebabkan kemacetan. Tonton juga Hujan Deras Sisakan Banjir di Sejumlah Wilayah di Jakarta :




JAKARTA, KOMPAS.com  - Hujan deras yang mengguyur Jakarta sejak pukul 13.30 WIB, selasa (17/12/2019) sore ini, menyebabkan sejumlah ruas jalan tergenang air.

Misalnya, kawasan Jalan Sudirman, Jalan Asia Afrika, Gerbang Pemuda, Jalan Gelora, Jalan Pangeran Dipenogoro.

Akibat adanya genangan air itu, arus lalu lintas di sepanjang Jalan MH Thamrin menuju Jalan Sudirman pun mengalami kemacetan.

Pantauan Kompas.com arus lalu lintas macet di sepanjang Jalan MH Thamrin dimulai dari titik gedung The City Tower.

Baca juga: Ini 14 Lokasi Rawan Genangan di Jakarta Versi Pemprov DKI

Semakin lama lalu lintas semakin padat menuju Jalan Jendral Sudirman.

Sementara kemacetan lalu lintas tetap terpantau padat dari Jalan Jendral Sudirman menuju ke Jalan Gatot Subroto.

Kemacetan lainnya juga tampak di arah sebaliknya yaitu Jalan Jendral Sudirman menuju M.H Thamrin, dimulai dari titik Patung Pemuda Membangun dan semakin padat di depan Pusat Perbelanjaan FX Sudirman.

Baca juga: Banjir di Jalan Sudirman, Eskalator Tiga Stasiun Bawah Tanah MRT Dimatikan

Kemacetan menuju Jalan Asia Afrika pun tampak macet, tepatnya di persimpangan depan FX Sudirman.

Kemacetan terjadi diperkirakan karena penanganan jalan yang sempat tergenang semata kaki di sana.

Pantauan Kompas.com, arus lalu lintas jalur bus Transjakarta lancar dan hanya dilalui oleh bus Transjakarta.




Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan  mencopot Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Alberto Ali usai mencabut penghargaan Adikarya Wisata bagi diskotek Colosseum . Netizen sempat heboh karena tanda tangan Anies pada sertifikat Adikarya Wisata. Namun Anies berkilah bahwa tanda tangan tersebut adalah tanda tangan cetak.  Akibat tindakannya, warganet di Twitter meneriakkan #4niesCuciTangan. Tagar ini juga menembus jajaran trending topic di Twitter di Indonesia. Seorang warganet bahkan sampai membuat utas yang berisi kompilasi Anies yang terkesan tidak mau disalahkan dalam beberapa kesempatan, misalnya saat polusi udara Jakarta, hingga busa di Kali Item. [Gambas:Twitter]

Beberapa warganet membuat sebuah kolase foto yang menunjukkan bahwa Anies selalu dapat berkilah ketika ada sebuah kejadian yang berdampak negatif bagi citranya. [Gambas:Twitter] Warganet juga seolah menyindir Anies, dengan gambar lima langkah mencuci tangan yang benar. Anies disindir karena selalu berkilah agar tak menjadi orang yang disalahkan. [Gambas:Twitter] [Gambas:Video CNN] Tak hanya soal kontroversi pencabutan penghargaan untuk Colloseum, Anies juga dikritik akibat banjir di beberapa titik Jakarta akibat hujan deras pada hari ini, Selasa (17/12). Lantas, warganet membagikan pernyataan-pernyataan Anies mengenai air hujan yang masuk ke tanah bukan dialirkan ke laut disertai tagar #4niesCuciTangan. [Gambas:Twitter] [Gambas:Twitter] Warganet juga terlihat membagikan foto hingga video beberapa titik di Jakarta yang mengalami luapan air akibat intensitas hujan yang tinggi. [Gambas:Twitter] [Gambas:Twitter] [Gambas:Twitter]




JAKARTA, KOMPAS.com - Hujan deras yang mengguuur Jakarta, pada Selasa (17/12/2019), menimbulkan banjir di sejumlah titik hingga kepadatan lalu lintas.

Berdasarkan tayangan langsung Tv One sekitar pukul 15.15, ditayangkan bahwa banjir tampak terjadi di tol dalam kota.

Dalam video yang ditayangkan, terlihat ruas jalan menuju Cawang hanya bisa dilalui satu jalur.

Baca juga: Hujan Deras, Jalan Jenderal Sudirman Sempat Banjir Kini Surut

Akibatnya, puluhan kendaran harus mengantre panjang melewati genangan itu. Ada seorang petugas kepolisian yang berusaha mengatur lalu lintas yang semrawut di dalam tol itu.

Sementara video lain menampakkan banjir yang terjadi di luar Gelora Bung Karno. Banjir merendam kawasan dekat Fx Sudirman sekitar 30 cm.

Namun kini, kendaraan sudah bisa melintas di area tersebut.




tirto.id - Banjir sempat melanda sejumlah titik di Jakarta pada hari ini, Selasa, 17 Desember 2019. Genangan air terpantau muncul di beberapa tempat bersamaan dengan hujan deras yang mengguyur ibu kota pada hari ini. Kepala Dinas Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Juaini Yusuf menjelaskan salah satu penyebab banjir di Jakarta pada hari ini. Juani mengklaim sebenarnya, kondisi saluran-saluran air di DKI Jakarta secara umum tidak bermasalah karena sudah rutin dibersihkan. Namun, hal itu tetap tidak mencegah banjir datang. "Tadi ada genangan di jalan-jalan protokol, sebagian besar karena 'antrean air' yang mau masuk ke mulut-mulut saluran air yang jumlahnya kurang," kata Juaini pada Selasa (17/12/2019) seperti dilansir Antara. Juaini menjelaskan kondisi tersebut menunjukkan jumlah 'mulut' saluran air di Jakarta masih perlu ditambah lagi untuk mempercepat surutnya genangan saat hujan deras datang. "Padahal, di salurannya sendiri, air belum penuh. Jadi, untuk mempercepat air masuk [ke saluran] perlu ada penambahan jumlah mulut-mulut air yang ada," ujar Juaini. Dia menambahkan saat ini semua pompa yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta kondisinya normal. Dinas SDA juga telah menyiagakan ratusan pompa untuk mempercepat penyurutan genangan air. "Pompa yang telah disiapkan Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta sebanyak 122 unit pompa mobile dan 474 unit pompa stasioner yang tersebar di 165 lokasi," kata dia. Adapun kapasitas penyedotan maksimal ratusan pompa air tersebut, menurut Juani, bisa mencapai 489,01 meter kubik per detik. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, terdapat 19 titik genangan yang muncul di berbagai ruas jalan di Jakarta, pada hari ini. Sebagian genangan itu sudah surut pada Selasa malam. Sesuai data BPBD DKI, titik genangan paling banyak muncul di Jakarta Selatan. Misalnya, di Jalan Prof Dr Satrio, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Gatot Subroto, Jalan Rasuna Said, Jalan Kapten Tendean, Jalan Denpasar Raya dan Jalan Kebayoran Lama. Ketinggian genangan air di titik-titik jalan protokol tersebut bervariasi, yakni antara 10-20 cm hingga 10-40 cm. Selain itu, genangan air pun sempat muncul di Jakarta Pusat, yaitu di Jalan Gerbang Pemuda, Jalan Asia Afrika (depan Plaza Senayan), Jalan Gelora hingga Jalan Pangeran Diponegoro, dengan ketinggian 5-30 cm. Di Jakarta Timur, genangan juga sempat terpantau di Jalan Pulomas Raya, Jalan Lapangan Tembak Cibubur, Jalan Pemuda Raya, Jalan Komodor Halim dan Jalan Bojana Tirta. Kedalaman genangan air di jalan-jalan itu antara 5-35 cm. Sementara di Jakarta Barat, genangan dilaporkan sempat muncul di Jalan Letjen S Parman, Jalan Tanjung Duren dan Jalan Tubagus Angke dengan ketinggian air antara 5-30 cm. BPBD DKI juga melaporkan genangan air sempat pula melanda area permukiman di Jakarta Barat, tepatnya di Kelurahan Rawa Buaya, Kelurahan Sukabumi Selatan, dan Kelurahan Kota Bambu Utara. Ketinggian air di wilayah itu beragam, yakni dari 20 cm hingga 100 cm.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya pada Selasa sore (17/12/2019) terdapat 54 titik rawan banjir yang tersebar di kawasan Jakarta. Data Polda Metro Jaya itu menunjukkan persebaran puluhan titik rawan banjir itu adalah Jakarta Selatan (20 titik), Jakarta Utara (13 titik), Jakarta Timur (9 titik), Jakarta Pusat (7 titik) dan Jakarta Barat (3 titik). Kepala Sub Direktorat Pembinaan dan Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Fahri Siregar bilang, kepolisian sudah memetakan titik-titik rawan banjir itu untuk menyiapkan rekayasa lalu lintas jika diperlukan. "Dari 54 lokasi kita sudah ' mapping ', di daerah yang tidak bisa dilintasi kita lakukan rekayasa lalu lintas. Jadi beberapa lokasi kita lakukan rekayasa lalin," ujar Fahri. Rincian daftar 54 lokasi rawan banjir di DKI Jakarta sesuai dengan data Polda Metro Jaya adalah sebagai berikut: I. Jakarta Selatan 1. Pemukiman Poncol Blok S (80-100 cm) 2. Kelurahan Petogogan (100-150 cm) 3. Kelurahan Kuningan Barat (100-150 cm) 4. Lebak Bulus (60 cm) 5. JL. Pondok Pinang (40-100 cm) 6. JL. Deplu Raya (40-100 cm) 7. JL. Bangka (50-200 cm) 8. Pasar Jagal (30-100 cm) 9. PD Jaya Mampang (50-200 cm) 10. Komplek Polri Pondok Karya (50-200 cm) 11. Kelurahan Bukit Duri (30-300 cm) 12. JL KH. Abdullah Syafei (30-70 cm) 13. Kebon Baru/Gudang Peluru (30-300 cm) 14. JL Pejaten Timur (50-500 cm) 15. Kelurahan Lenteng Agung (50-200 cm) 16. Rawa Jati Baru (100 CM-500 CM) 17. Pengadegan Cikoko Timur(100-500 cm) 18. Kelurahan Karet (20-70 cm) 19. Kelurahan Guntur (20-70 cm) 20. Komplek IKPN Bintaro (50-150 cm) 21. Ulujani (50-150 cm) II. Jakarta Utara 1. JL Kapuk Kamal (35 cm) 2. JL Kapuk Raya (40 cm) 3. JL Teluk Gong (30 cm) 4. JL Jembatan (30 cm) 5. JL Muara Baru (50 cm) 6. JL RE Martadinata (20 cm) 7. JL Kampunng Bandan (15 cm) 8. JL Gunung Sahari ( 40 cm) 9. JL Budi Mulya (20 cm) 10. JL Yos Sudarso ( 20 cm) 11. JL Kramat Raya (50 cm) 12. JL Raya Cacing (20 cm) 13. JL Boulevard Barat Kelapa Gading (0-60 cm) III. Jakarta Barat 1. JL S Parman di depan Universitas Trisakti (60-90 cm) 2. JL S Parman di depan Mall Citraland (60-90 cm) 3. JL Tanjung Duren (30-70 cm) IV. Jakarta Timur 1. Depan eks Pengadilan Ahmad Yani (50cm) 2. Depan Pool Blue Bird depan Hek (40-50cm) 3. JL Jatinegara Barat (50cm) 4. JL DI Panjaitan (30-40cm) 5. Depan Masjid Alawy Condet (20-30cm) 6. JL Raya Bekasi KM 21-24 (30-40cm) 7. Depan Taman Modern JL Raya Bekasi (30-40cm) 8. TL GARUDA (20-30cm) 9. Terowongan Halim Lama (50-100cm) V. Jakarta Pusat 1. Kolong Underpass Gandhi School, Kemayoran (40cm) 2. JL Kelinci Raya dan JL Gereja (10cm) 3. JL Setiakawan Barat, Gambir(20 cm) 4. JL Pintu Besi 1 dan JL Kartini Sawah Besar (10cm) 5. Benhil (1,8m) 6. Petamburan (1,5 M) 7. Kelurahan Karet Tanah Abang (40-60cm) Sedangkan data BPBD DKI Jakarta pada Selasa malam per pukul 21.00 WIB, menunjukkan ketinggian muka air pada 12 pintu air di ibu kota masih berstatus normal. Ketinggian muka air sempat meningkat hingga level siaga III dan II di sebagian kecil pintu air pada Selasa siang sampai sore. Misalnya, Ketinggian muka air sempat naik ke level Siaga II di Pintu Air Pasar Ikan, sejak pukul 10.00-15.00 WIB. Sejak kemudian, air mulai surut ke level Siaga III dan menjadi normal pada Selasa sore hingga malam. Peningkatan ketinggian muka air juga sempat terjadi di PA Pulo Gadung dan PA Karet hingga level Siaga III pada pukul 15.00-16.00 WIB, dan kemudian normal kembali.




Suara.com - Sejumlah wilayah di Jakarta banjir pada Selasa (17/12/2019) sore setelah diguyur hujan deras. Kata "Jakarta" dan "banjir" ikut menjadi masuk dalam daftar trending topik di Twitter.

Kata "Jakarta" bahkan telah dipakai pada lebih dari 61 ribu cuitan . Sementara itu ada sekitar 29 ribu kicauan yang membahas tentang "banjir". Tagar #banjir telah dipakai sekitar 1600 tweet pada Selasa (17/12/2019) sore.

Warganet ramai-ramai membagikan foto dan video kondisi jalanan di Jakarta yang tergenang air ke Twitter dan mengeluh kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan .

Misalnya seperti unggahan yang dibuat oleh Hanifah Andini melalui akun Twitter @Hanifah933.

Hanifah mengunggah video yang memperlihatkan banjir yang terjadi di sekitar Senayan, Jakarta Selatan. Terlihat genangan air yang cukup tinggi dan merendam beberapa motor.

"Jakarta banjir lagi. Tenang gaes stok kambing hitamnya masih banyak kok (emotikon). CC @aniesbaswedan," tulis @Hanifah933.

Warganet ramai unggah banjir di Jakarta (Twitter) Sementara warganet yang lain juga menyindir Anies Baswedan untuk tidak cuci tangan atas banjir yang terjadi di Jakarta baru-baru ini.

"Program penanggulangan banjir sudah dimulai oleh Ahok. Sayang sekali gubernur sekarang tidak melanjutkannya. Mestinya banjir di pusat kota begini sudah tidak terjadi," ucap @saidiman.

Akun @nurlismeuko menambahi sindiran @saidiman, "Kan harus ada perubahan bang, biar kelihatan bedanya. Misalnya kalau dulu nggak banjir dan sekarang banjir itu adalah perubahan yang signifikan. Perlu upaya-upaya tersendiri agar banjir seperti halnya program agar tidak banjir".

Seorang warganet juga mengabarkan bahwa kawasan Stadion Gelora Bung Karno dilanda banjir setinggi hingga 30 sentimeter.

"Banjir 20-30 cm di pintu 10 kawasan Gelora Bung Karno Senayan. Hati-hati bila sedang melintas. Hellow pak Anies Baswedan, Jangan sampai #4niesCuciTangan," tulis @RizmaWidiono.

Untuk diketahui, Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta M Ridwan mengatakan, sampai pukul 15.00 WIB, sudah ada 19 titik jalan yang tergenang banjir. Ketinggian air yang di laporkan juga beragam.

Di Jakarta Barat, ada tiga lokasi yang tergenang dengan ketinggian air paling tinggi berada di Jalan Tubagus Angke, Tambora mencapai 10 sentimeter sampai 30 cm.

Lalu di Jakarta Timur, titik genangan air  paling tinggi di Jalan Bojana Tirta, Pulogadung (35 cm).

Banjir terparah di Jakarta Pusat terjadi di Jalan Gelora depan halte bundaran Senayan, Tanah Abang dengan ketinggian air mencapai 10-30 cm.

Lalu tujuh ruas jalan di Jakarta Selatan tergenang dengan genangan paling tinggi di Jalan Sudirman dengan ketinggan mencapai 40 cm.







Bisnis.com , JAKARTA - Genangan air hujan terjadi di Graha CIMB Niaga Sudirman, Jakarta Selatan. Genangan segera surut setelah ditangani petugas gedung. "Wah iya ka tadi ada genangan. Sekitar 10 menit cepet ditangani ada banyak, office boy, Satpam, terus atasannya jadi cepet langsung kering lagi," kata Desi, salah satu pegawai kedai kopi yang dekat dengan lokasi genangan di Graha CIMB Niaga, Selasa (17/12/2019). Selain Desi, Erdi Johan yang merupakan petugas keamanan Graha CIMB Niaga turut membenarkan terjadi genangan di tempatnya bekerja itu. "Iya sebentar saja sih tapi, kejadiannya sekitar jam 2 siang tadi, langsung kita beresin [genangannya]," ujar Erdi. Erdi mengatakan bahwa genangan air diduga berasal dari saluran air yang mampet sehingga air yang seharusnya turun ke dalam saluran air justru meluap ke luar sehingga memasuki gedung dan menjadi genangan. Sebelumnya, sebuah unggahan di akun twitter @Dwiyana_DKM mengunggah foto genangan yang terjadi di Gedung Graha CIMB Niaga pada pukul 14.30 WIB. "Pak @aniesbaswedan untuk tweet yang satu ini. I'm with you Pak Anies, dan Bapak boleh #4niesCuciTangan. Saya tau kok, Bapak pernah nyuruh air untuk masuk ke tanah tapi mereka malah mampir dulu ke Graha CIMB, ga bener ini," kata Dwiyana dalam cuitannya. Genangan air terjadi di beberapa titik Ibu Kota usai hujan mengguyur Jakarta sejak pukul 13.30 WIB, Selasa siang. Tidak hanya genangan, kemacetan juga turut terjadi di sejumlah jalan protokol seperti di Jalan Jendral Sudirman dan Jalan MH Thamrin.



Total comment

Author

fw

0   comments

Cancel Reply