Contact Form

 

Selain Alfin Lestaluhu, Dua Lestaluhu Ini Lebih Dulu Melesat di Timnas Indonesia


Secara keseluruhan, klan Lestaluhu berasal dari Tulehu. Daerah ini terkenal memiliki kampung sepak bola. Tulehu merupakan salah satu desa di Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, yang mana terkenal sebagai tempat melahirkan banyak pesepak bola berbakat Tanah Air. 

Selain klan Lestaluhu, ada juga klan-klan lain yang bersinar di sepak bola nasional yang sama-sama berasal dari Tulehu. Sebut saja Alfin Tuasalamony (Arema FC), Rizky Pellu (PSM) dan Hendra Adi Bayauw (Mitra Kukar).

Pada 2016, mantan Menpora, Imam Nahrawi, memberikan apresiasi kepada kampung sepak bola Tulehu. Pasalnya desa ini memiliki sihir yang luar biasa dalam menghasilkan talenta berbakat di sepak bola.

Saat itu, Menpora memberikan bantuan dana sebesar Rp 2 miliar untuk pembangunan tribun lapangan sepak bola di Desa Tulehu.Tak hanya itu saja, Tulehu juga sempat mendapat bantuan anggaran hingga Rp200 juta dari AIA, yang merupakan salah satu sponsor Tottenham Hotspur pada awal 2019.




"Gejala yang dialami oleh penderita ensefalitis dapat sangat bervariasi, tergantung dari tingkat keparahannya. Namun pada umumnya gejala yang dialami dapat berupa demam, sakit kepala, terlihat bingung, kejang, penurunan kesadaran, disorientasi, kerusakan otak, koma dan bahkan dapat menimbulkan kematian," ujar dr Dina, seperti dimuat dalam Klikdokter. 

Mengutip laman Mayoclinic, ensefalitis jarang sekali mengancam jiwa. Namun, diagnosis serta pengobatan yang tepat sangat penting karena sulit memprediksi kapan seseorang terjangkit penyakit ini.

Tanda atau gejala seseorang terkena ensefalitis mirip gejala flu seperti sakit kepala, demam, nyeri otot atau sendi, serta kelelahan atau lemas.

Pada sebagian orang, gejala ensefalitis lebih parah seperti:

- kehilangan rasa atau lumpuh di bagian wajah atau tubuh tertentu

Saksikan juga video menarik berikut ini:  Berita video tentang generasi muda Tulehu yang menjalani pendidikan dan sepak bola demi masa depan yang lebih baik.




Liputan6.com, Jakarta - Alfin Lestaluhu meninggal dunia Kamis (31/10/2019) malam di RS Royal Progress, Jakarta. Pemain timnas Indonesia U-16 itu tutup usia karena sakit.

Alfin Lestaluhu mengeluh sakit setelah membela timnas Indonesia U-16 di ajang Kualfikasi Piala Asia 2020. Sempat dirawat di Ambon, Alfin akhirnya dibawa ke Jakarta untuk mendapat perawatan yang lebih intensif.

Sayangnya takdir berkata lain. Alfin Lestaluhu berpulang ke pangkuan Tuhan pada akhir pekan ini.

Alfin merupakan salah satu andalan di lini belakang timnas Indonesia U-16. Tak heran namanya selalu masuk dalam ajang yang diikuti timnas tahun ini yakni Piala AFF U-16 2019 dan Kualifikasi Piala Asia U-16 2020.

Lalu apa saja fakta tentang Alfin Lestaluhu , berikut ulasannya:




Peduli Alfin Lestaluhu , APPI Sempat Adakan Charity Match, Bima Sakti hingga Hendro Kartiko Turut Hadir

Kabar pilar Timnas U-16 Indonesia, Alfin Lestaluhu yang jadi korban gempa Ambon dan harus dirawat di rumah sakit memunculkan kepedulian dari Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI).

Atas dasar kepedulian terhadap sesama pemain sepak bola, APPI lalu mengadakan  Charity Match,  di Lapangan Serenia Hills, Jakarta Selatan, Minggu (27/10/2019) lalu.

Sejumlah pemain dan mantan pemain hadir dalam laga eksebisi tersebut.

Baca: Alfin Lestaluhu Jadi Korban Gempa Ambon Sempat Mengungsi Ditenda hingga Dirawat ke Jakarta

Dikutip Tribunpontianak.co.id  dari laman PSSI, laga amal ini dihadiri beberapa pemain mantan Timnas Indonesia, seperti Kurniawan Dwi Yulianto, Nova Arianto, Hendro Kartiko, Syamsir Alam dan lain-lain.

Selain itu, Pelatih Timnas U-16 Indonesia, Bima Sakti didampingi para asistennya juga turut hadir dan bermain dalam laga yang menampilkan APPI melawan HIPMI Jaya FC.

"Ya ini sebuah kepedulian terhadap sesama pemain. Apalagi Alfin pernah berjuang bersama kami di Kualifikasi Piala AFC U-16 beberapa waktu lalu di Jakarta," ungkap Bima Sakti, melalui Laman PSSI.

Baca: Innalillahi Wainna Ilaihi Rajiun Kabar Duka Datang dari Timnas U-16, Alfin Lestaluhu Meninggal Dunia

"Kami berharap Alfin segera sembuh serta cepat fit dan dapat bergabung bersama kami," imbuh Bima Sakti , beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut, General Manajer APPI, Ponaryo Astaman mengatakan charity match diadakan untuk membantu sesama pemain sepak bola.

"Kami berharap Alfin cepat sembuh. Karena ia merupakan pemain muda yang potensial dan bagus," ujar Ponaryo ketika itu.




REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Organisasi kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) akan memberikan santunan berupa uang tunai senilai Rp 100 juta kepada keluarga almarhum Alfin Farhan Lestaluhu. Bek kanan Timnas U-16 ini meninggal dunia akibat radang otak pada Kamis (31/10). "Kami turut berduka cita. Kami akan memberikan santunan kepada keluarga almarhum Alfin Lestaluhu, atlet sepak bola U-16," kata Direktur Komunikasi ACT Lukman Azis Kurniawan, Jumat (1/11). Ia mengatakan santunan uang tunai senilai Rp 100 juta akan diserahkan langsung oleh tim ACT di Ambon kepada keluarga Alfin Farhan Lestaluhu di Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu (Pulau Ambon), Kabupaten Maluku Tengah, hari ini. Pemberian santunan tersebut merupakan bentuk apresiasi ACT terhadap prestasi Alfin Farhan Lestaluhu di bidang olahraga sepak bola, karena mendiang di usianya yang masih muda telah ikut mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. Selain itu, almarhum dan keluarga juga pengungsi korban dampak gempa magnitudo 6,5 yang mengguncang Pulau Ambon dan sekitarnya pada 26 September 2019. "Kita selama ini sudah sering memberikan apresiasi kepada para pahlawan olahraga seperti Alfin, termasuk juga bagi yang sudah pensiun. Penyerahan santunan diupayakan hari ini, kita masih koordinasi untuk mengirim tim ke rumah almarhum," ujarnya. Lukman berharap santunan yang akan diberikan oleh ACT dapat membantu keluarga mantan bek kanan Timnas U-16 itu, sehingga ke depannya mereka bisa terus melanjutkan hidup sepeninggal Alfin. "Kami salut atas prestasi yang telah dicapai oleh almarhum. Semoga santunan yang diberikan sedikit banyak bisa membantu keluarga sepeninggal almarhum, setidaknya bisa mengurangi beban kesedihan," katanya. Dikatakannya lagi, sosok, semangat dan keberhasilan Alfin patut dicontohi oleh para atlet muda lainnya guna menguatkan dunia olahraga tanah air, karena ia tetap rendah hati meski telah menorehkan prestasi besar. Mendiang Alfin Farhan Lestaluhu diketahui meninggal dunia di Jakarta karena encephalitis atau radang otak pada 31 Oktober 2019. Ia dimakamkan oleh keluarga di kampung halamannya di Desa Tulehu sore ini.




Alfin Lestaluhu ke Jakarta agar mendapatkan perawatan lebih intensif di RS Royal Progress

INDOSPORT.COM - Top 5 news pada Kamis (30/10/19) menampilkan berita meninggalnya bintang Timnas Indonesia U-19, Alfin Lestaluhu, sampai rekor fantastis Shesar Hiren Rhustavito.

Berikut rangkuman lengkap lima berita terpopuler INDOSPORT.COM , Kamis (31/10/19).

© Chloe Knott - Danehouse/Getty Images Selebrasi pemain Manchester United usai Marcus Rashford mencetak gol kedua ke gawang Chelsea di ajang Carabao Cup.

Manchester United sukses mengalahkan Chelsea dengan skor 2-1 di putaran keempat Piala Liga atau Carabao Cup, Rabu (31/10/19) dini hari WIB.

Dua gol dari Marcus Rashford membawa kemenangan untuk Setan Merah. Kemenangan 2-1 atas Chelsea di Stamford Bridge membuat Manchester United melaju mulus ke perempatfinal Carabao Cup musim ini.

Baca Selengkapnya: Hasil Carabao Cup Chelsea vs Manchester United: Gol Kelas Dunia Rashford Permalukan The Blues

2. Bintang Timnas Indonesia U-16 Alfin Lestaluhu Meninggal Dunia

Pemain Timnas Indonesia U-16, Alfin Farhan Lestaluhu , meninggal dunia setelah sempat mejalani perawatan intensif di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, Kamis (31/10/19).

Kabar duka datang dari sepak bola Indonesia. Pemain Timnas Indonesia U-16, Alfin Lestaluhu, dikabarkan meninggal dunia. Alfin menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 22.11 WIB di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, Kamis (31/10/19).

Baca Selengkapnya: BREAKING NEWS: Kabar Duka, Bintang Timnas Indonesia U-16 Alfin Lestaluhu Meninggal Dunia

3. Rival Abadi Anthony Ginting Dipecundangi Pebulutangkis 'Gurem'

© Maxx Wolfson/Getty Images Son Wan-ho, pebulutangkis Korea Selatan dalam ajang Asian Games 2010 di Guangzhou, China

Nasib kurang menyenangkan harus dialami oleh rival abadi Anthony Sinisuka Ginting asal Korea Selatan, yakni Son Wan-ho di Macau Open 2019.

Wan-ho diketahui mengalami cedera achilles yang memaksanya harus absen panjang di turnamen bulutangkis, sebelum akhirnya kembali bermain di Macau Open 2019.

Baca Selengkapnya: Macau Open 2019: Rival Abadi Anthony Ginting Dipecundangi Pebulutangkis 'Gurem'

4. Rekor Fantastis Shesar Hiren Rhustavito di Ranking Dunia

© Humas PBSI Shesar Hiren Rhustavito di French Open 2019.

Rekor fantastis yang dicetak oleh pebulutangkis tunggal putra, yakni Shesar Hiren Rhustavito di ranking dunia menjadi sorotan BWF.

Shesar diketahui berhasil mencapai babak perempatfinal French Open 2019 dan kesuksesannya mencapai perempatfinal ternyata berimbas pada rankingnya di BWF.

Baca Selengkapnya: Rekor Fantastis Shesar Hiren Rhustavito di Ranking Dunia Jadi Sorotan BWF

5. Kurnia Meiga Akui Dibuat Galau oleh Timnas Thailand

© Yogi Ardhi/Republika Eks kiper Timnas Indonesia Kurnia Meiga Hermansyah.

Pecinta sepak bola Indonesia tentunya tidak asing dengan sosok Kurnia Meiga Hermansyah . Mantan kiper Arema FC baru-baru ini mengungkapkan kegalauannya semasa aktif bermain.

Nama Kurnia Meiga melambung di tahun 2010 ketika membawa Arema Indonesia juara ISL tahun 2010. Setelah itu, ia kerap mendapatkan panggilan dari Timnas Indonesia dan selalu menjadi kiper pilihan utama.

Baca Selengkapnya: Dipendam Bertahun-tahun, Kurnia Meiga Akui Dibuat Galau oleh Timnas Thailand




Dokter Timnas Indonesia U-19, Dokter Muhammad Yusuf Zulfikar meminta pemain Timnas Indonesia bicara bilang keluhan kesehatan. Hal ini untuk menjaga kasus Alfin Lestaluhu tak terulang.

INDOSPORT.COM - Pemain Timnas Indonesia U-16 , Alfin Lestaluhu meninggal dunia karena menderita encephalitis atau infeksi saluran otak. Meninggalnya pemain kelahiran Tulehu, Ambon itu membuat Dokter Timnas Indonesia U-19, yakni Muhammad Yusuf Zulfikar meminta pemain Timnas untuk segera melapor jika merasa ada yang tak beres.

Yusuf, sapaan Muhammad Yusuf Zulfikar menilai penyakit encephalitis memang tak melulu menyerang pesepakbola.

"Kalau itu gak juga, karena infeksi otak memang utamanya dari virus, nah virus itu kan tak terlihat, kalau terlihat kita bisa hindari. Tapi kalau untuk pesepakbola insya allah tidak," ucap Dokter Yusuf kepada INDOSPORT  di Stadion Pakansari.

"Selagi pemain itu daya tahan tubuhnya bagus, paling kalau kecapekan dia kebanyakan tipes," tambahnya.

Namun meski begitu, Dokter Yusuf menitipkan satu pesan kepada pemain bola, khususnya penggawa Timnas Indonesia U-19 . Pemain diharapkan lapor bila memang ada yang tidak beres dalam tubuhnya agar penyakit seperti yang diderita Alfin Lestaluhu bisa dicegah.

"Masukan untuk pemain yang saya mau adalah dia segera lapor kalau sudah merasa gak enak pada tubuhnya. Karena yang tahu tubuhnya adalah dia sendiri. Kita hanya pantau saja," jelas Dokter Yusuf.

"Tapi kesadaran diri dari pemain terkadang kurang juga, dia kalau bilang sakit mungkin takut posisinya tergeser. Tapi saya bilang ke pemain ada keluhan harus bicara, karena kita selalu terbuka apapun keluhan dalam tubuhnya kita siap," tutupnya.




Penyakit yang menimpa Alfin Lestaluhu membuat remaja yang memperkuat Timnas Indonesia U-16 ini harus terbaring di ranjang rumah sakit hampir sebulan lamanya.

Dia menjadi korban gempa Ambon, dan sampai saat ini belum pulih juga.

Hanya saja, rekan-rekan Alfin di tim Gruda Asia, julukan bagi Timnas Indonesia U-16, tak melupakannya.

Orangtua Alfin Lestaluhu menerima bantuan dari peserta laga amal, Minggu (27/10). (PSSI)

Sebagaimana dilansir laman PSSI, rombongan Timnas Indonesia U-16 menghadiri acara pertandingan amal yang digelar Asosiasi pemain profesional Indonesia (APPI) untuk Alfin, Minggu (27/10).

Acara ini digelar di Lapangan Serenia Hills, Jakarta Selatan. Pelatih Timnas U-16, Bima Sakti , didampingi para asistennya juga turut hadir dan bermain di laga eksebisi, yang menampilkan APPI melawan HIPMI Jaya FC.

"Ya ini sebuah kepedulian terhadap sesama pemain. Apalagi Alfin pernah berjuang bersama kami di Kualifikasi Piala AFC U-16 beberapa waktu lalu di Jakarta. Kami berharap Alfin segera sembuh serta cepat fit dan dapat bergabung bersama kami," kata Bima Sakti .

Sementara, General Manajer APPI, Ponaryo Astaman mengatakan bahwa acara charity match ini merupakan kegiatan yang sudah direncanakan, dengan tujuan membantu sesama pemain sepak bola.

"Kami berharap Alfin cepat sembuh, karena dia merupakan pemain muda yang potensial dan bagus. Semoga bantuan yang kami berikan dapat memberikan manfaat untuk Alfin beserta keluarganya," kata Ponaryo.

Pada laga amal ini beberapa pemain mantan Timnas Indonesia juga hadir seperti Kurniawan Dwi Yulianto, Nova Arianto, Hendro Kartiko, Syamsir Alam dll.

Adapun sumbangan tersebut langsung diterima orang tua Alfin yang hadir pada acara ini.

• Gempa di Ambon, Pemain Timnas U-16 Alfin Lestaluhu Ikut Mengungsi di Tenda Bersama Keluarganya




You might also like


Jakarta -  Kabar duka datang dari pesepak bola muda  timnas  Indonesia U-16, Alfin Lestaluhu. Setelah dirawat secara intensif di Jakarta, Alfin menghembuskan nafas terakhirnya, Kamis (31/10/2019) malam. Dilansir liputan6 bahwa kabar meninggalnya alfin disampaikan  oleh PSSI melalui akun media sosialnya. Dalam tautannya menjelaskan kornologisnya, Alfin mengeluh sakit kepala dan harus dibawa ke RS sejak 29 September 2019 lalu di Ambon. PSSI merencanakan akan merujuk Alfin Lestaluhu ke RS Royal Progress Jakarta dan dirawat disana. Namun takdir berkata lain dan Alfin menghembus nafas terakhir tadi pukul 22.00 malam. "Telah berpulang menghadap Sang Pencipta, Alfin Farhan Lestaluhu. Semoga amal ibadah dan segala kebaikan diterima Tuhan Yang Maha Esa," tulis PSSI di akun Instagramnya. "Terima kasih atas jasa-jasamu untuk Indonesia, Alfin." Tidak lama ucapan belasungkawa pun terus mengalir di komentar-komentar natizen dalam status tersebut.  Kabar duka dari Alfin Lestaluhu juga dibenarkan eks pesepak bola nasional, Imran Nahumarury. "Ya benar, Alfin Lestaluhu berpulang tadi jam 10 malam. Rencananya Subuh ini jenazah akan dibawa ke Tulehu untuk dimakamkan," kata Imran kepada Liputan6.com. "Pihak keluarga sangat berterima kasih pada PSSI dan semua pihak yang sudah merawat Alfin selama ini," kata Imran yang juga kerabat dari pemain timnas Indonesia U-16 itu.



Total comment

Author

fw

0   comments

Cancel Reply