Contact Form

 

Peringati Hari Ayah Nasional 12 November, Mulai dari Sejarah Hingga Rekomendasi Film Tentang Ayah


TRIBUNNEWS.COM - 12 November diperingati sebagai Hari Ayah Nasional, yaitu hari yang cocok untuk mengungkapkan rasa terimakasih kepada ayah tercinta.

Ayah bagi sebagian besar orang adalah orang paling berpengaruh dalam hidup, karena ayah menjadi seorang panutan di keluarga.

Selain itu ayah merupakan seseorang yang memiliki tanggung jawab paling besar dan paling berat dalam keluarga, yaitu sebagai kepala keluarga dan biasanya juga sebagai tulang punggung keluarga.

Maka untuk mengapresiasi betapa besar peran seorang ayah dalam hidup kita, ada baiknya kita merayakan hari ayah nasional dengan memberikan ucapan atau kata-kata yang cocok bagi ayah yang kita sayangi.

Kasih Sayang Ayah (beritadunia.net)

Berikut ini dikutip dari lovepopcards.com dan ideas.hallmark.com, terdapat 10 ucapan dalam bahasa Inggris beserta artinya yang cocok untuk kita ungkapkan kepada ayah kita, ataupun untuk diposting ke sosial media kita:

Dad. You have given me the best things in life: Your time, your care, and your love. I am truly grateful to have you in my life. Happy Father's Day!

"Ayah, Ayah telah memberiku hal-hal terbaik dalam hidup: Waktu Ayah, perawatan Ayah, dan cinta Ayah. Aku benar-benar bersyukur memiliki Ayah sepertimu dalam hidupku. Selamat Hari Ayah!"

Thanks for acting like a kid when I was a kid, acting like a friend when I needed a friend, and acting like a parent when I needed one. You are the best man I know. Happy Father's Day

"Terima kasih telah mendidikku ketika aku masih kecil, bertingkah seperti sahabat ketika aku membutuhkan sahabat, dan bertindak seperti orang tua ketika aku membutuhkanmu. Ayah adalah pria terbaik yang aku tahu. Selamat Hari Ayah"

Dad. Although time and distance may separate us, your guidance, advice, and love has stuck with me through it all. I would not be who I am today without you. Enjoy your special day.

"Ayah. Meskipun waktu dan jarak dapat memisahkan kita, bimbingan, nasihat, dan cinta Ayah tetap melekat pada ku melalui semuanya. Aku tidak akan menjadi diriku yang sekarang tanpamu. Selamat merayakan hari kebesaran Ayah."

The older I get the more I realize how important it is to have a dad like you. You have provided stability in my life and the love and acceptance I needed. Happy Father's Day!

"Semakin dewasa aku semakin aku menyadari betapa pentingnya memiliki orangtua seperti Ayah. Ayah telah memberikan pendidikan dalam hidupku dan cinta serta menerima semua kekuranganku. Selamat Hari Ayah!"

Happy Father's Day to my hero and role model. Thank you for everything you have done for our family. We love you with all our hearts.

"Selamat Hari Ayah untuk pahlawan dan panutan ku. Terima kasih atas semua yang telah Ayah lakukan untuk keluarga kami. Kami mencintaimu dengan sepenuh hati."

Happy Father’s Day to the man who taught me how to step and throw, how to field a grounder, how to follow through and pretty much every other important thing I know about baseball and living!”

"Selamat Hari Ayah untuk orang yang mengajariku cara melangkah dan menapaki, serta mengajarkanku, cara melanjutkan hidup, hampir setiap hal penting lainnya ku ketahui darimu!".

Happy Father’s Day to the man who put the fear into all my homecoming and prom dates…and who still treats me like a princess!

"Selamat Hari Ayah untuk orang yang selalu mengkhawatirkan aku ketika aku pergi, walaupun begitu kau masih saja memperlakukanku seperti putri!"

You taught me so many of the important things I know—including a few choice words for certain situations.

"Kamu mengajari ku begitu banyak hal penting yang aku tahu termasuk beberapa keputusan dan pilihan untuk situasi tertentu."

“Thank you for being there every day with just the love and guidance I’ve needed.”

"Terima kasih sudah ada di sampingku setiap hari dengan cinta dan bimbingan yang aku butuhkan."

“You’re my one and only dad, and I’ll always have a special place in my heart for you.”

"Kau adalah ayah satu-satunya, dan aku akan selalu punya tempat spesial di hatiku untukmu."

Itu tadi adalah 10 kata-kata atau ucapan hari Ayah dalam bahasa Inggris beserta artinya yang dapat anda jadikan motivasi untuk memberi ucapan kepada ayah anda tercinta atau untuk membagikan ke sosial media.

(Tribunnews.com/Oktaviani Wahyu Widayanti)


TRIBUNNEWS.COM - Tidak hanya Hari Ibu yang diperingati setiap tanggal 22 Desember, namun ada juga Hari Ayah yang diperingati setiap 12 November.

Dikutip dari id.wikipedia.org , Senin (11/11/2019) di negara Amerika, Jerman, Kanada, Italia, Jepang, Belanda, Malaysia, Singapura, dan lebih dari 75 negara lain Hari Ayah dirayakan pada hari Minggu di pekan ke-3 bulan Juni.

Di Indonesia, lahirnya Hari Ayah atas prakarsa paguyuban Satu Hati, lintas agama dan budaya yaitu Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP).

Bermula ketika tahun 2014, PPIP mengadakan perlombaan menulis surat untuk memperingati Hari Ibu di Solo, Jawa Tengah.

Tujuh puluh surat terbaik dibukukan dan dibacakan oleh peserta anak-anak.

Pada saat akhir acara, para peserta bertanya kepada panitia kapan perlombaan menulis surat untuk ayah diadakan karena mereka ingin ikut berpartisipasi kembali.

Pertanyaan tersebut membuat panitia lomba ingin mencari tahu kapan Hari Ayah diperingati.

PPIP melakukan audiensi ke DPRD Kota Surakarta untuk menanyakan kapan Hari Ayah diperingati, dan juga apakah boleh sebuah lembaga menetapkan Hari Ayah jika itu belum ada.

Setelah melalui proses yang panjang, akhirnya PPIP menggelar deklarasi Hari Ayah untuk Indonesia pada tanggal 12 November 2006 di Surakarta .

Acara deklarasi tersebut digabungkan dengan hari kesehatan dan mengambil semboyan "Semoga Bapak Bijak, Ayah Sehat, Papah Jaya".




Merayakan hari Ayah pada setiap tanggal 12 November, Tourism New Zealand merekomendasikan empat aktivitas seru yang bisa dilakukan.

Suara.com - 4 Kegiatan Seru Rayakan Hari Ayah di Selandia Baru

Semua orang bebas menunjukkan apresiasi dan kasih sayang kepada ayah, mulai dari memberikannya kartu ucapan personal dengan tulisan tangan, hingga mengajak makan malam bersama di restoran favoritnya. Menghabiskan waktu bersama ayah di tengah jadwal kegiatan padat dengan melakukan hal-hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya bersama-sama juga merupakan pilihan seru.

Untuk merayakan hari Ayah Nasional pada setiap tanggal 12 November, Tourism New Zealand merekomendasikan empat aktivitas seru yang bisa Anda lakukan untuk mendapatkan waktu berkualitas yang tak terlupakan bersama ayah di New Zealand, berikut dirangkum Suara.com dari siaran pers.

1. Bungy jumping bersama

Wisata New Zealand [press release]

Apabila Anda dan ayah suka tantangan, atau bahkan sekadar berusaha untuk mewujudkan berbagai keinginan yang ada di bucket list, tidak diragukan lagi kalau New Zealand adalah tempat yang pas untuk menjajal berbagai aktivitas menantang. Anda dapat menantang Ayah untuk menunjukkan gaya bebas terkerennya saat terjun dari ketinggian 400 meter di atas kota Queenstown di Ledge Bungy– tempat melompat Bungy yang dirancang khusus untuk melakukan lompatan gaya bebas. Jika Anda merasa masih kurang tertantang, cobalah bungy tertinggi di New Zealand, yaitu Nevis Bungy. Setelah Anda melompat, hanya butuh 8,5 detik untuk terjun bebas. Apabila Anda ragu untuk melompat sendirian, Anda juga bisa lompat tandem bersama ayah.

Alternatif lainnya yang bisa Anda coba adalah menaiki Nevis Swing, ayunan terbesar di dunia. Berlokasi di satu area dengan Nevis Bungy, Anda dapat memilih beberapa posisi ayunan yang berbeda. Anda bisa memilih untuk menaikinya sendiri atau tandem bersama Ayah dengan berbagai gaya – menghadap ke depan, ke belakang, atau naik dan turun. Nikmati pengalaman seru ini bersama-sama dan berteriaklah sekencang-kencangnya!

2. Mendayung bersama

Wisata New Zealand [press release]

Aliran air yang jernih dan bersih sering membuat kita terpana dan berhenti sejenak dari apapun yang sedang kita lakukan. Keinginan untuk menciptakan pengalaman yang berkesan pun sering kali muncul. Ada beberapa aktivitas yang dapat Anda lakukan di air untuk memaksimalkan waktu berkualitas bersama ayah saat di New Zealand, mulai dari bermain kayak bersama hingga menaiki perahu dayung. Berkeliling Lake Wanaka dengan perahu kayuh bisa jadi salah satu aktivitas yang bisa Anda coba untuk mempererat ikatan dengan ayah.

Jika Anda mencari aktivitas yang lebih menantang, cobalah mendayung papan selancar sambil berdiri (Stand-up Paddle) di Bay of Island, yang merupakan salah satu lokasi terbaik untuk mencoba kayak di New Zealand. Berlokasi di ujung utara Pulau Utara, Anda hanya membutuhkan waktu tiga jam berkendara dari Auckland untuk bisa merasakan hangatnya air Bay of Island yang berlangsung sepanjang tahun. Jika beruntung, Anda bisa saja berpapasan dengan kawanan lumba-lumba yang sering muncul di area tersebut.

3. Hiking

Wisata New Zealand [press release]

Dengan ribuan kilometer jalur pendakian membuat kegiatan mendaki menjadi cara terbaik untuk menjelajahi dan melihat keindahan alam New Zealand. Tidak perlu merasa khawatir jika ini adalah pertama kalinya Anda pergi mendaki bersama ayah, karena tersedia beberapa pilihan pendakian yang sesuai dengan kemampuan. Untuk jalan jarak dekat, biasanya Anda hanya perlu menghabiskan waktu 30 menit hingga tiga jam.

Cobalah mendaki jalur paling mudah yang menghabiskan waktu hanya 20 menit di Kura Tawhiti. Jalur ini akan membawa Anda melewati padang rumput terbuka hingga akhirnya berdiri di bawah formasi batu kapur yang mengesankan. Jika Anda ingin menantang kemampuan diri bersama ayah Anda, pergi ke Lake Gun Nature Walk yang berlokasi di Fiordland National Park. Jalur pendakiannya sesuai untuk semua umur dan hanya menghabiskan waktu sekitar 45 menit mengitari ujung Lake Gunn.

4. Bersepeda

Wisata New Zealand [press release]

Manfaatkan kesempatan hari ayah pada tahun ini untuk mengeksplorasi pemandangan terbaik di New Zealand sembari menaiki sepeda bersama Ayah, karena tersedia beberapa jalur naik sepeda yang bisa Anda pilih. Rasakan pengalaman unik bersepeda sembari mengamati budaya dan sejarah New Zealand dengan mencoba salah satu jalur termudah, yakni Hauraki Rail Trail. Perjalanan ini memerlukan waktu selama lima hari dari Kaiaua ke Matamata di Pulau Utara.

Dalam perjalanan bersepeda, coba jelajahi peninggalan penambangan emas di kota Thames saat pagi hari. Selain itu, ada juga sebuah hotel bersejarah dan stasiun kereta api tua, di mana Anda bisa menaiki kereta tua tersebut ke Waihi dan melihat pekerjaan di tambang emas dari dekat di Waihi Gold Discovery Centre.


Average: 0

Rating Count: 0

You Rated: Not rated

Please log in to rate.


Nah sebelum membelinya, pastikan Anda mengetahui dengan benar dan jelas siapa tokoh yang digemari ayah, misalnya: Naruto, Hulk, Tintin, Iron Man, Superman hingga Batman. Bila sudah Anda bisa berselancar di e-commerce dengan harga yang bisa disesuaikan dengan kantong, tapi biasanya dipatok mulai dari puluhan ribu hingga jutaan tergantung dengan ukuran serta kualitas.




View this post on Instagram

Bismillahirrahmanirrahim.. • • • Selamat Hari Pahlawan Nasional 10 November 2019. • • • Piagam penghargaan ini adalah 2 dari bbrp Piagam Penghargaan yang diterima Almarhum Bapakku dari Pemerintah Indonesia saat bapakku masih aktif bertugas sebagai TNI AD. • • Bapakku sayang.. Engkaulah Pahlawan Sejatiku ❤️???????? #alfatihah


BULAN November telah tiba. Bagi para penggemar musik, November menjadi bulan yang istimewa. Paling tidak, ada 15 lagu yang bercerita tentang bulan ke-11 ini. Bulan yang selalu identik dengan hujan. Di Eropa dan Amerika, November selalu identik dengan basah. Sebuah awal dari musim dingin yang basah.Tentu, dari deretan lagu-lagu tersebut, "November Rain" milik Guns N’ Roses menjadi yang paling fenomenal.

Adakah yang tahu dari mana asal kata November? Yap November berasal dari bahasa latin "novem" yang bermakna sembilan. Nah kok bisa sembilan, padahal November bulan ke-11? Ternyata zaman dahulu perhitungan bulan pertama ialah Maret.

Bulan November merupakan bulan yang spesial. Banyak hari besar di bulan November. Misalnya Hari Pahlawan pada 10 November, Hari Ayah Nasional pada 12 November, Hari Anak-Anak Sedunia pada 20 November, Hari Guru pada 25 November dan masih banyak lainnya.

Beberapa musisi terinspirasi membuat lagu yang berkisah tentang November.  "November Rain" milik GNR ini, meski telah rilis sejak 1992, lagu ini tetap digilai. "November Rain" termasuk lagu-lagu yang evergreen. Di banyak belahan bumi, lagu ini seperti menjadi "lagu kebangsaan" yang hanya nikmat ketika diputar di bulan November.

"November Rain" merupakan salah satu lagu terpanjang GNR. Lagu ini berdurasi 9 menit. Video klipnya juga diproduksi dengan biaya cukup besar yakni Rp22,4 miliar. Di kanal Youtube, l agu ini sudah ditonton 1,2 miliar orang sejak diluncurkan 9 tahun yang lalu. Ini termasuk pencapaian yang luar biasa.

Selain November Rain, banyak lagu tentang November yang enak didengarkan. Nah yuk simak lagu-lagu yang cocok di dengarkan di bulan November dilansir dari brilio.net dan berbagai sumber ini.

1. November Rain karya Guns N’ Roses. Lagu ini rilis pada tahun 1992.

2. November Tale karya The Waterboys, rilis pada tahun 2015.

3. November Has Come karya Gorillaz yang rilis pada tahun 2005.

4. November Boogie karya Sonny Boy Williamson II rilisan tahun 1991.

5. November karya Azure Ray rilis pada tahun 2002.

6. Sweet November karya Sza rilis pada tahun 2004.

7. November Spawned Monster karya Morrissey yang rilis pada tahun 1993.

8. The Avett Brothers karya The Avett Brothers rilis pada tahun 2002.

9. Rose Hip November karya Vashti Bunyan rilis pada tahun 1970.

10. Fall into November karya The Folk Implosion rilis pada tahun 1997.

11. Late November karya Sandy Denny rilis pada 1971.

13. November 18th karya Drake rilis pada tahun 2009.

14. November dari Sleeping With Sirens rilis tahun 2015.

15. Gone Till November karya Wyclef Jean rilis pada tahun 1997.




JAKARTA – Fullback kanan Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-19, Amiruddin Bagas Kaffa, senang bukan main setelah membawa timnya lolos ke Piala Asia U-19 2020. Semua hal positif pun diungkapkan Bagas, salah satu keberhasilannya mewujudkan mimpi sang ayah.

Sewaktu kecil, ayah Bagas Kaffa mengungkapkan satu keinginan. Ia berharap sang anak, yakni Bagas Kaffa dan Amiruddin Bagas Kahfi dapat membela Timnas Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) suatu hari nanti. Sebab dengan bermain di SUGBK, sang ayah bisa menyaksikan kedua anaknya didukung ribuan suporter sekaligus.

(Bagus Kahfi (paling kiri) usai bobol gawang Korea Utara)

Setelah menunggu bertahun-tahun lamanya, akhirnya hal yang dinanti-nanti datang juga. Bagas Kaffa dan Bagus Kahfi membela Timnas Indonesia U-19 kontra Korea Utara U-19 di SUGBK, yang mana disaksikan sekira 16 ribu pasang mata. Saat itu, keduanya turun sebagai starter dan membantu Timnas Indonesia U-19 meraih satu poin.

BACA JUGA: Siapa Wakil Asia yang Dampingi Indonesia ke Piala Dunia U-20 2021?

Bahkan, gol Bagus Kahfi pada menit 61 membantu Timnas Indonesia U-19 lolos ke Piala Asia U-19 2020 yang digelar di Uzbekistan. Hal itulah yang membuat Bagas bahagia karena berhasil mewujudkan keinginan sang ayah.

“Mas, bapak ingin lihat sampean berdua ditonton banyak orang main di GBK,' omongan bapakku ketika saya masih sepuluh tahun," tulis Bagas di akun Twitter-nya.

(Bagas Kaffa usai bobol gawang Hong Kong)

"Kata-katanya yang selalu membuat pacuan saya untuk mewujudkan keinginannya, and last night we did it (semalam, kami melakukannya)," lanjut pemain asal Magelang tersebut.


TRIBUNPALU.COM - Ayah artis sekaligus anggota DPR RI Fraksi Gerindra,   Mulan Jameela   ternyata bukan sosok biasa.

Mertua dari   Ahmad Dhani   ini merupakan seorang veteran.

Fakta soal ayah Mulan Jameela terungkap bersamaan dengan peringatan Hari Pahlawan pada Minggu 10 November 2019.

Melalui akun Instagram nya, @mulanjameela1, Mulan mengunggah dua buah foto yang menjadi bukti, Minggu (10/11/2019).

Diketahui jika ayah   Mulan Jameela   bernama R.E. Komar.

• Diberi Peringatan KPK, Mulan Jameela Langsung Hapus Postingan Endorse Kaca Mata Mewah

Semasa hidupnya, ayah   Mulan Jameela   kerap ikut bertempur sebagai seorang prajurit.

Atas jasa-jasa membela NKRI itu, R.E. Komar dua kali mendapat penghargaan tanda jasa pahlawan.

• • Selamat Hari Pahlawan Nasional 10 November 2019.

Piagam penghargaan ini adalah 2 dari bbrp Piagam Penghargaan yang diterima Almarhum Bapakku dari Pemerintah Indonesia saat bapakku masih aktif bertugas sebagai TNI AD. • • Bapakku sayang..

Mulan Jameela ungkap ayahnya seorang veteran (Instagram @mulanjameela1)

• Mulan Jameela: Selamat Ulang Tahun Patriot Bangsa Pak Prabowo Subianto

Ada dua piagam penghargaan milik R.E. Komar yang diunggah   Mulan Jameela.




KOMPAS.com - Pada 6 Desember 1946, Kapal Weltevreden berangkat dari Pelabuhan Rotterdam, Belanda menuju Pelabuhan Tanjung Priok.

Di dalamnya, ada Dolly Zegerius, gadis Belanda yang memilih meninggalkan kampung halamannya untuk membela Indonesia , negara yang baru setahun merdeka.

"Saya diantar orang tua yang menangis-nangis. Mereka tidak keberatan saya berpihak kepada Indonesia. Mereka keberatannya saya pergi jauh," kata Dolly pada 2017 lalu seperti dikutip dari BBC Indonesia.

Apa yang membuat Dolly memutuskan berpihak kepada Indonesia?

"Karena yakin bahwa Indonesia benar. Kita pengalaman dijajah sama Jerman beberapa tahun, bisa merasakan dijajah sama orang asing ya toh? Jadi kemerdekaan (Indonesia) disupport 100 persen," cetus Dolly.

Di dalam kapal, Dolly bertemu dengan tiga bersaudara dari keluarga Kobus. Mereka adalah Betsy, Annie, dan Miny yang sudah dikenalnya sejak awal.

Seperti Dolly, tiga bersaudara itu juga berangkat untuk membela Indonesia. Ibu mereka, Mien ikut serta dalam kapal.

Keluarga Kobus adalah sebuah keluarga berhaluan sosialis di Amsterdam. Sejak awal, keluarga itu dikenal mendukung gerakan kemerdekaan Indonesia .

Sebuah buku yang ditulis seorang jurnalis Belanda, Hilde Janssen, berjudul Enkele Reis Indonesie , menyebut bahwa Mien, sang ibu, aktif dalam gerakan bawah tanah melawan penjajahan Jerman di Belanda.

Mien menampung sejumlah pemuda Indonesia yang bekerja untuk perusahaan perkapalan Belanda.

Karena sering singgah, para pemuda itu berkenalan dengan kakak beradik Kobus dan kerap mengajak mereka jalan-jalan atau menyaksikan pertunjukan keroncong.

Itu pula jodoh ketiga gadis Kobus. Masing-masing jatuh cinta pada para pelaut Indonesia yang mereka temui di sana. Pada 9 Mei 1946, mereka "nikah massal".

Betsy dengan Djumiran, Annie dengan Djabir, serta Miny dengan Amarie.

Baca juga: Saat Para Pemuda Peringati Hari Pahlawan di Bengawan Solo

Setelah menikah, Kobus bersaudara sering mendampingi para suami mereka untuk kumpul-kumpul bersama pemuda-pemuda Indonesia lain, atau datang ke Institut Kolonial untuk menonton dan bermain keroncong.

Ke lembaga yang didirikan pada 1910 untuk meneliti kawasan tropis jajahan Belanda itulah Dolly Zegerius sering datang bersama kekasihnya, Raden Mas Soetarjo Soerjosoemarno.

Kekasih Dolly adalah pria dari keluarga kesultanan Mangkunegaran Solo yang tengah menempuh studi topografi di Delft.

Di sana pula, Dolly berkenalan dengan tiga gadis Kobus bersaudara. Di usianya yang menjelang seabad, Dolly masih bisa mengenang awal pertemuannya lebih dari tujuh dekade lalu, dengan Kobus bersaudara.

Baca juga: Khofifah Apresiasi Gotong Royong Bonek Menyambut Hari Pahlawan

Siapa sangka pula, mereka akan sama-sama menjadikan Indonesia sebagai tanah air mereka, hingga usia begitu senja-dimulai dari perjalanan dengan kapal Weltevreden, Desember 1946 itu.

Tiga kakak beradik Kobus ini memang sudah sejak awal ingin hijrah ke Indonesia. Namun rencana keberangkatan mereka terus menerus tertunda.

Kapal-kapal Belanda memprioritaskan pengerahan pasukan ke Indonesia 'untuk menertibkan situasi' sesudah Indonesia memerdekakan diri.

Kesempatan datang pada Desember 1946 dan tak disia-siakan para perempuan Kobus--Betsy, Annie, Miny, dan Mien, ibu mereka. Turut pula di kapal itu sahabat mereka, Dolly, serta puluhan orang lain.

Saat itu, Dolly sudah memiliki seorang anak, Narjo, yang berusia 1,5 tahun. Dan selama empat minggu dalam perjalanan di kapal, tak jarang Annie dan Miny merawat si Indo kecil itu.

Mereka tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, pada 1 Januari 1947.

Dipaparkan di buku Enkele Reis Indonesie, Dolly dan keluarga Kobus itu tidak sendirian. Dari dalam kapal turun 57 perempuan Belanda yang menikah dengan pria Indonesia.

Baca juga: Indonesia Vs Korea Utara, Target Kado Manis di Hari Pahlawan

Ada juga 11 pemuda Belanda yang ingin ikut berjuang membela Indonesia, 12 orang Cina, serta sekitar 200 mantan mahasiswa dan awak kapal asal Indonesia.

Puluhan perempuan Belanda itu melihat Indonesia untuk pertama kalinya. Dolly mengaku langsung merasa begitu akrab.

"Bayangan saya waktu pertama di Indonesia, kok kayak de javu? Seperti sudah pernah lihat. Ndak asing sama sekali," kenangnya dengan mata berbinar.

Seusai menjalani pemeriksaan paspor dan dokumen-dokumen perjalanan, Dolly, keluarga Kobus, dan para suami mereka serta para penumpang lain, masuk kereta yang dikirim pemerintahan baru Indonesia di Yogyakarta. Saat itu, Jakarta atau Batavia berada dalam kekuasaan Belanda.

Baca juga: Diperkirakan Ada 70 Perahu Zaman Kolonial Belanda di Dasar Bengawan Solo

Perjalanan kereta itu dikawal pasukan militer Belanda sampai ke garis demarkasi yang terletak di Kranji, Bekasi. Garis itu memisahkan wilayah kekuasaan Belanda dengan Republik Indonesia.

Keberadaan para perempuan kulit putih amat mencolok di antara ratusan orang Indonesia yang berkulit sawo matang. Di stasiun Kranji, seorang serdadu Belanda melihat Dolly dan Kobus bersaudara.

"Dia melihat kami dan berkata, 'Ke sana?' Lalu dia menyilangkan jari di dahi. Dia pikir kami orang gila karena rombongan Belanda lain justru menuju Jakarta dan belum lama dibebaskan dari kamp tahanan Jepang," papar Dolly.

Di sepanjang perjalanan, tiga Kobus bersaudara kegirangan. Mereka menjulurkan kepala dan berseru kepada penduduk di sepanjang perjalanan kereta: "Merdeka! Merdeka!"

Setelah beberapa hari di Yogyakarta, mereka menghadiri acara penyambutan yang dihadiri Presiden Soekarno. Bersama sang ibu, kakak beradik Kobus berhasil menghampiri sang proklamator.

Saat itu, Mien 'menyerahkan' ketiga anak perempuannya kepada Indonesia melalui Presiden Soekarno.

"Ketiga anak saya adalah satu-satunya harta miliki," ujar Mien, sang ibu, kepada Soekarno, sebagaimana dikenang Miny dalam buku Enkele Reis Indonesie.

Soekarno menepuk bahu Mien seraya berkata, "Jangan khawatir, ibu. Kami akan menjaga mereka."

Pengalaman ini juga disinggung Dolly ketika ditemui BBC di rumahnya.

"Ibu mereka yang langsung menemui Soekarno dan menitipkan anak-anaknya. Itu dukungan dia kepada Indonesia."

Di sela-sela acara, seorang staf menteri sosial berkata kepada Miny bahwa bantuan mereka dibutuhkan di Jember, Jawa Timur.

Di kota itu Palang Merah Indonesia mendirikan sejumlah tempat penampungan bagi warga Surabaya yang mengungsi. Saat itu, Surabaya direbut pasukan Inggris dan diserahkan ke Belanda.

Beberapa hari kemudian Kobus bersaudara berangkat ke Jember. Di sana, Miny dan Annie bekerja untuk Palang Merah Indonesia. Adapun Dolly menetap bersama suaminya di Solo.

Toto, anak bungsu Miny, menceritakan pengalaman ibunya.

"Ibu saya aktif ikut dalam perjuangan waktu Indonesia clash dengan Belanda sebagai anggota Palang Merah Indonesia," kata Toto yang diceritakan Miny yang sekarang sudah sulit berbicara.

Dalam tempo tujuh bulan setelah para perempuan Belanda itu menginjakkan kaki di Indonesia, mereka sudah langsung berada di tengah-tengah pertempuran.

Baca juga: Melongok Rumah Joglo Mbah Kerto Merjo, Saksi Bisu Masa Agresi Militer Belanda

Pada 21 Juli 1947, pemerintah Belanda mengerahkan ribuan pasukan dalam rangka 'Aksi Polisionil'. Aksi itu bertujuan merebut kembali wilayah jajahan Belanda yang memerdekaan diri itu.

Pemerintah Indonesia mengenalnya sebagai Agresi Belanda pertama.

Hanya dalam waktu lima hari sejak operasi militer dimulai, para serdadu KNIL telah merangsek ke Kota Malang, tempat Dolly, Annie, dan Miny tinggal waktu itu. Adapun Betsy masih di Jember.

Selama beberapa hari, Dolly, Annie, dan Miny mendengar ledakan dan suara tembakan. Baru pada suatu pagi, awal Agustus 1947, bunyi-bunyi yang memekakkan telinga itu tiba-tiba berhenti.

Tapi Dolly masih ingat, sebelum itu tiga serdadu KNIL datang menenteng senapan ke depan pintu rumah mereka.

Dalam bahasa Belanda, Dolly, Annie, dan Miny memperkenalkan diri dan menyebutkan bahwa suami-suami mereka adalah orang Indonesia.

"Saya ingat mereka omong, 'Apa kamu tidak bisa dapat laki-laki Belanda, sampai harus menikah dengan orang Indonesia?'," kenang Dolly.

Melalui tekanan Dewan Keamanan PBB, pemerintah Belanda akhirnya menyatakan menerima resolusi Dewan Keamanan untuk menghentikan pertempuran.

Saat mereka keluar rumah menuju pusat Kota Malang, Kobus bersaudara menyaksikan bagaimana gedung-gedung hancur, rumah hangus, pipa-pipa saluran air rusak karena diledakkan, dan tiang-tiang listrik roboh, mengakibatkan putusnya pasokan air dan listrik.

Saat itu, suami Dolly yang menjabat kepala dinas pertanahan tentara Indonesia, tak berada di tempat. Dolly dan dua sahabatnya mencukupi kebutuhan air dengan mengambil dari sungai yang jauh.

Sesekali mereka juga ambil bagian dalam demonstrasi menentang pemerintah Belanda. Saat itu, walau Belanda menghentikan agresi, tentara merah-putih-biru menguasai sejumlah daerah di Indonesia, termasuk Kota Malang.

Baca juga: Peringati Hari Listrik Nasional, Sejarahnya Sejak Penjajahan Belanda

Suatu waktu, tatkala rumah-rumah milik keluarga Belanda sudah mendapat lagi pasokan listrik dan air, lampu di rumah keluarga Kobus dan Dolly masih belum menyala, dan air belum mengalir.

Dolly dan Miny lalu menghadap bupati, yang berpihak pada Belanda.

"Di kantor bupati ada ibu pakai kebaya duduk di kursi. Kita bertiga tidak disuruh duduk. Bupati tanya kenapa datang. Kita bilang minta listrik. Dia lalu berkata 'Oh ya? Minta sama Soekarno saja!' Gila, malah dimusuhi sama orang Indonesia sendiri," kata Dolly, menggelengkan kepala saat mengenang kejadian itu.

Aksi militer sudah berakhir tapi Belanda masih belum meninggalkan Indonesia.

Suatu hari, tak lama setelah Dolly melahirkan putrinya pada 2 November 1947, sejumlah petugas intelijen Belanda datang karena mendapat laporan bahwa Soetarjo mengunjungi istri dan anak-anaknya di Malang.

Mereka memaksa masuk walau sang nyonya rumah berkilah bahwa suaminya berada di ibu kota Indonesia, Yogyakarta. Padahal saat itu Soetarjo sedang berada di dapur.

"Suami saya cerdik, dia melepas bajunya dan kemudian hanya memakai singlet. Dia lalu mencuci piring. Tentara Belanda lewat gitu aja, dikira dia pembantu," kata Dolly sambil terkekeh.

Tanpa suami yang bertugas di tempat lain, Dolly dan Kobus bersaudara bertahan hidup dengan antara lain menjual permen dengan mengolah persediaan gula yang tersisa.

Permen-permen itu diberi pita merah-putih lalu dijual ke sejumlah keluarga Belanda. Yang membeli tidak sadar bahwa pita itu menyimbolkan bendera Indonesia.

Gert Oostindie selaku Direktur Institut Kajian Asia Tenggara dan Karibia (KITLV) mencatat jumlah korban jiwa militer Belanda di Indonesia pada periode 1945-1950 mencapai 4.751 orang. Adapun jumlah korban di pihak Indonesia diperkirakan sekitar 100.000 jiwa.

Baca juga: Benteng Pendem Ambarawa, Saksi Hidup dari Era Kolonial Belanda

Oostindie yang juga mengepalai program riset bertajuk Dekolonisasi, Kekerasan, dan Perang di Indonesia, 1945-1950, mewawancarai sejumlah mantan serdadu yang dimobilisasi ke Indonesia pada periode itu.

Dok. KOMPAS Penggledahan yang dilakukan oleh tentara Belanda di zaman perang kemerdekaan.

Berpuluh tahun kemudian, menurut Oostindie, mereka masih mengingat peperangan tersebut.

"Saya mendapat kesan bahwa banyak dari veteran serdadu Belanda yang saya wawancarai selama beberapa tahun terakhir merasa bahwa Belanda seharusnya tidak bertempur dalam peperangan itu karena rakyat Indonesia berhak menentukan masa depan mereka sendiri," tulis Oostindie dalam surat elektronik kepada BBC Indonesia.

Awal yang baru bagi Indonesia, juga merupakan permulaan baru bagi Kobus bersaudara dan Dolly.

Sayang, kehidupan tak selalu berpihak pada mereka. Annie Kobus ditinggalkan suaminya, Djabier, pada masa perang sebelum pengakuan kedaulatan. Miny juga bercerai dari Amarie.

Pada 1953, empat tahun setelah Belanda menyerahkan kedaulatan kepada Indonesia, Annie menikah lagi dengan seorang pria Indonesia lain, Oerip namanya. Disusul Miny, yang menikah lagi dengan Sardjono, seorang karyawan industri gula.

Karier Sardjono lumaya, ia menjadi direktur pabrik gula di Sragen, Jawa Tengah, kemudian jadi penasihat menteri industri gula pada kabinet Presiden Soekarno.

Akan tetapi peristiwa 30 September 1965 mengubah segalanya.

Adik Sardjono ditangkap karena dituduh terlibat kudeta 30 September. Ia disiksa oleh tentara.

Pada Mei 1969 giliran Sardjono ditangkap. Sempat dibebaskan dan dikenai wajib lapor, Sardjono kembali ditahan pada awal 1973.

ANTARA FOTO/HAFIDZ MUBARAK A Foto dirilis Kamis (16/5/2019), menunjukkan foto hasil reproduksi empat tahanan politik saat melakukan panen padi di Pulau Buru, Maluku. Pulau Buru menjadi lokasi tempat pemanfaatan (Tefaat) yang kemudian berubah menjadi Inrehab (Instalasi Rehabilitas) para tahanan politik yang ditangkap pasca-G30S/PKI untuk dimanfaatkan membangun kawasan persawahan.

Dalam catatannya, sebagaimana dimuat dalam buku Enkele Reis Indonesie , Miny menulis:

" 11 Februari 1973: Ini jeritan hati seorang wanita, atas nama ribuan lainnya. Keluarga kami menderita. Pria-pria berpakaian sipil membawa pergi suamiku, tanpa surat penahanan, tanpa mengatakan ke man a."

Baca juga: Seputar G30S/ PKI (1): Sejarah yang Kita Kenal, Fakta atau Rekayasa?

" Setiap hari aku mencarimu, satu bulan lamanya, kami khawatir, berusaha untuk percaya pada keadilan, sebagaimana yang diuraikan pada ideologi negara, kau yang pernah bertempur memperjuangkan kemerdekaan negaramu, tuduhan apa lagi yang ditudingkan padamu sekarang? Apa salahmu, hukum apa yang sudah kau langgar, tanpa pernah muncul di depan persidangan ?"

Sardjono awalnya ditahan di markas militer di luar Jakarta, lalu dipindahkan ke Surabaya dan Malang, Jawa Timur.

Pada 16 Januari 1978, Sardjono akhirnya dibebaskan bersama ribuan tahanan politik lainnya.

Masa-masa itu tidak pernah dilupakan Toto, putra bungsu Miny dan Sardjono.

"Saya sebagai anak tidak pernah merasa sengsara, walau ayah pernah dipenjara. Dia adalah ibu yang sempurna, bisa mengisi peran ayah. Saya pernah bilang ke ibu saya, kalau saya bisa menulis dengan pena, saya akan tulis dengan pena emas," kata Toto dengan suara parau seraya menahan tangis, di samping Miny yang sudah kesulitan bicara.

Tetapi mengapa Miny masih juga bertahan di Indonesia?

"Saya pernah nanya, kenapa nggak balik saja ke Belanda? Nggak, nggak mau. Dia sudah merasa Indonesia menjadi tanah airnya."

"Ibu saya, dari tahun pertama dia di Indonesia, mungkin dia hanya dua-tiga kali ke Belanda. Kalau dia masih menganggap Belanda sebagai tanah airnya, dia pasti akan rindu sekali pulang ke Belanda," papar Toto.

Dari tiga gadis Kobus yang meninggalkan Belanda saat itu, kini tersisa dua orang yang di usia 90-an tahun. Mereka lebih banyak menghabiskan waktu di tempat tidur.

Betsy telah meninggal dunia beberapa tahun lalu, sedangkan Annie mengalami masalah kesehatan sehingga memaksanya tidak banyak beraktivitas.

Adapun Miny, pada usia 91 tahun ini tak lagi bisa banyak bergerak. Saat ditemui BBC Indonesia, ia berbaring miring di ranjangnya, lemah. Sorot matanya nanar menunjukkan keletihan. Usia tampak jelas membelenggunya.

Baca juga: Berjualan Bunga Sejak Zaman Penjajahan Belanda, Mbah Suriyat Mengaku Capai

Lalu, adakah nilai-nilai khusus yang diturunkan Miny kepada anak-anaknya?

"Yang pasti jiwa nasionalisme. Saya pernah bertanya, kenapa saya tidak pernah diajarkan bahasa Belanda? Dia menjawab 'Kamu ngapain bahasa Belanda? Kalau kamu mau, belajar sendiri aja. Kamu hidup di sini, kamu bicara bahasa Indonesia'." kata Toto

"Ibu saya aktif di PMI, pernah ikut pekan olahraga nasional. Ngapain ikut PON kalau mereka tidak merasa menjadi bagian dari negeri ini? Semangat nasionalismenya luar biasa."

Sementara Dolly, masih sangat energik dan mampu mengingat kejadian puluhan tahun silam. Ketika dikunjungi BBC Indonesia, Dolly membicarakan pengalaman masa lalu dan kesannya terhadap kondisi Indonesia masa kini.

"Indonesia sekarang seperti ini, kecewa banget. Politis. Saya kira jaman dulu tidak seperti jaman sekarang, suku lain dimusuhi. Dulu kita semua antusias. Kalau ketemu teman, 'Merdeka bung!' Sekarang begitu, korupsi besar-besaran," kata Dolly dengan wajah murung.

Anak pertama Dolly, yang dibawanya dari Belanda di kapal Weltevreden, meninggal di usia bocah. Setelahnya Dolly memiliki dua orang anak lagi, yang dua-duanya dikenal di kalangan masyarakat Indonesia: Marini dan Yapto Soerjosoemarno.

Marini adalah penyanyi dan pemain film terkemuka. Sedangkan Yapto adalah politikus dan pendiri organisasi yang sering disorot, Pemuda Pancasila.

Baca juga: Maruf Amin jadi Anggota Kehormatan Pemuda Pancasila

Kisah Betsy, Annie, Miny, dan Dolly dituangkan dalam buku karya Hilde Janssen berjudul Enkele Reis Indonesie . Buku itu telah dialihbahasakan dengan judul Tanah Air Baru, Indonesia terbitan Gramedia.

Tulilsan ini telah tayang di BBC Indonesia pada 2017 lalu dengan judul  Kisah empat perempuan Belanda yang memilih membela Indonesia .



Total comment

Author

fw

0   comments

Cancel Reply