Contact Form

 

Pensiun di MU, Ferguson Belum Bisa Move On dari 2 Masalah Ini


Jakarta, CNN Indonesia -- Manchester United () berhasil menundukkan wakil Serbia,, dengan skor meyakinkan 3-0 di laga matchdayyang digelar di Stadion Old Trafford pada Jumat (8/11) dini hari WIB. The Red Devils lolos ke fase gugur, sementara Partizan berada di posisi ketiga klasemen Grup L.Menit awal babak pertama MU langsung membuka serangan. Anthony Martial sempat bikin bola melewati garis gawang Partizan. Namun gol itu dianulir sebab hakim garis mengangkat bendera off side.Setelah itu MU makin banyak menyerang. Pada menit ke-9 Marcus Rashford hampir bikin gol, namun sepakannya berhasil dihalang kiper Partizan, Vladimir Stojkovic.Gol pertama MU dicetak pada menit ke-22 oleh Mason Greenwood. Gol kedua MU datang pada menit ke-33 dari aksi solo Martial yang mengecoh tiga pemain Partizan. Babak pertama ditutup dengan skor 2-0 buat MU.Babak kedua kelihatan pertandingan semakin tidak seimbang. Empat menit setelah dimulai Rashford bikin gol ketiga buat MU. Tendangan kerasnya dari dalam kotak penalti ke pojok kanan gawang Stojkovic tak mampu dihentikan.Usai gol ketiga pertahanan Partizan seperti tidak tertata rapi, mereka terlalu cepat kehilangan bola karena salah umpan, kalah berebut bola, atau terburu-buru yang berujung pelanggaran. MU mendapat peluang dari tendangan bebas, namun ancaman sanggup ditepis Stojkovic.Koordinasi Partizan membaik setelah babak kedua berjalan 20 menit, meski begitu belum membahayakan buat MU. Hingga tiga menit waktu tambahan segala usaha Partizan tak pernah menciptakan peluang berbahaya buat tuan rumah.Secara keseluruhan MU unggul penguasaan bola sampai 63,5 persen. Total ada tujuh tendangan ke arah gawang dari MU, sedangkan nol buat Partizan.Manchester United: Sergio Romero, Aaron Wan-Bissaka, Harry Maguire, Ashley Young, Marcos Rojo, Marcus Rashford, Fred, Scott McTominay, Juan Mata, Mason Greenwood, Anthony Martial.Partizan Belgrade: Vladimir Stojkovic, Strahinja Pavlovic, Nemanja Miletic, Bojan Ostojic, Slobodan Urosevic, Sasa Zdjelar, Takuma Asano, Seydouba Soumah, Bibras Natcho, Aleksandar Scekic, Umar Sadiq.


Manchester - Nama Alex Ferguson selalu ada di hati penggemar MU . Maklum, ia menangani Setan Merah sejak 1986 hingga 2013.

Selama periode tersebut, Ferguson berhasil membawa MU  meraih 13 gelar Premier League, dua trofi Liga Champions, 5 Piala FA, dan 4 Piala Liga Inggris.

Selain prestasi klub, Ferguson juga berhasil mengorbitkan sederet pemain bintang, mulai Roy Keane, Ryan Giggs, Ole Gunnar Solskjaer, David Bechkam hingga Cristiano Ronaldo. Dua nama terakhir meninggalkan Manchester United saat berada dalam puncak kejayaan.

Bechkam dan Ronaldo kemudian hijrah ke Real Madrid dengan benderol transfer yang besar. Fergie juga jeli dalam memburu pemain incaran.

Kapten Arsenal, Robin van Persie, berhasil ia bujuk untuk membelot memperkuat timnya dengan menjanjikan trofi Premier League. Ucapan Ferguson manjur, Van Persie tampil garang dan menjadi top scorer Premier League 2012-2013 sekaligus meraih trofi yang ia impikan.

Namun, Ferguson memiliki sedikit penyesalan saat masih mengasuh MU . Bola.com memberikan sedikit gambaran perbuatan apa yang membuat Ferguson menyesal.




Cedera merupakan hal yang tidak diinginkan oleh seorang manajer dan pemain sepak bola. Manajer tidak dapat menerapkan strategi karena kekurangan stok pemain. Sedangkan bagi pemain, cedera dapat menurunkan performa dia dalam bermain.

MU   tak tampil konsisten selama musim ini karena beberapa pemain penting mengalami cedera. Pemain penting seperti Eric Bailly, Timothy Fosu Mensah, Diogo Dalot, Luke Shaw, Anthony Martial, dan Paul Pogba sili berganti menepi karena cedera.

Jika semua skuat dapat bermain secara reguler, bukan tidak mungkin hal yang MU  raih di awal musim ini akan berbeda.

Disadur dari: Bola.com (penulis Tegar Juel, editor Aditya W, published 7/11/2019) Legenda Manchester United, David Beckham Ungkap Rahasia Sukses Sir Alex Ferguson




Manchester - Manchester United tampil bagus untuk mengalahkan Partizan Belgrade 3-0. MU diharapkan bisa mengulangi performa tersebut di Liga Inggris , akhir pekan ini. MU menjamu Partizan di Old Trafford, untuk melakoni laga Grup L Liga Europa, Jumat (8/11/2019) dinihari WIB. Di pertandingan itu, Setan Merah mendominasi dengan keunggulan ball possesion yang mencapai 64% dan melepaskan 14 percobaan. Partizan hanya dibiarkan menciptakan dua percobaan, tanpa satupun mengarah ke gawang Sergio Romero. Dari tujuh percobaan MU, tiga berhasil dikonversi menjadi gol. Mason Greenwood membuka keunggulan tim tuan rumah, disusul gol Anthony Martial guna memimpin 2-0 di babak pertama. Gol Marcus Rashford di awal babak kedua melengkapi kemenangan meyakinkan MU.

Setelah ini, MU akan kembali berlaga di Liga Inggris dengan memenuhi tantangan Brighton, Minggu (10/11). Gelandang MU Juan Mata mengatakan, timnya dalam kepercayaan diri yang bagus untuk menciptakan momentum positif usai hanya sekali menang dalam lima pertandingan terakhir liga. MU butuh kemenangan lawan Brighton demi mendekati papan atas. Saat ini MU bertengger di peringkat 10 klasemen Liga Inggris dengan perolehan 13 poin, berjarak 10 poin dari Chelsea di empat besar. "Kami memerlukan pertandingan seperti ini, memainkan sepakbola yang bagus, mencetak gol di babak pertama dan menikmati diri sendiri. Kami melakukannya untuk waktu yang lama dan fans gembira pada hari ini dan kami lolos," Mata mengucapkan kepada BT Sport. "Kami melaju dengan bagus di kompetisi ini, kami sudah lolos yang adalah target pertama tapi kami menginginkan juara grup. Kami ingin terus menaikkan posisi di Premier League, dan kami masih bertahan di dua kompetisi piala lainnya." "Selalu bagus bermodalkan kemenangan untuk menjalani pertandingan berikutnya. Kepercayaan diri kami bagus, kami menikmati diri sendiri dan kami akan mencoba mengulang sepakbola bagus ini di Premier League," cetus gelandang Spanyol itu. [Gambas:Opta] Simak Video " Tumbang di Markas West Ham, Setan Merah Kenapa? "




Manchester - Mantan pemain Manchester United ( MU ), Paul Scholes, melayangkan kritikan untuk wakil CEO klub, Ed Woodward. Menurutnya, Ed Woodward tidak bisa mengurus Manchester United dengan baik dan hanya uggul di sisi bisnis.

Manchester United mengalami penurunan prestasi pada beberapa tahun terakhir. Satu di antara penyebab adalah rekrutmen pemain yang tidak maksimal. Manchester United tidak punya sosok yang piawai bekerja di bursa transfer.

Tugas memimpin manuver tim pada bursa transfer dipegang Ed Woodward. Dalam beberapa kasus, Manchester United gagal membeli pemain bidikan atau membeli pemain dengan harga terlalu mahal.

Ed Woodward kerap kali gagal membeli pemain yang diinginkan manajer Manchester United. Salah satunya adalah pembelian Fred pada era Jose Mourinho. Fred bukan pemain yang ingin dibeli Mourinho dan tidak ada dalam rencana tim.

Pada musim 2019-20, MU tidak mampu tampil konsisten di Premier League. Paul Scholes menilai kondisi ini tidak lepas dari kinerja Ed Woodward sebagai orang di balik layar di Old Trafford.

"Kami tahu di balik layar butuh tambahan tenaga, terutama di sisi sepak bola," buka Paul Scholes dikutip dari  BT Sport .

"Anda melihat dari sisi bisnis dan dia memang jago, Ed Woodward sangat jago dalam hal itu. Tetapi sebagai seorang pemain bola? Saya tidak berpikir dia seorang pemain bola," kata Ed Woodward.

Paul Scholes menyatakan bahwa sosok yang dibutuhkan MU adalah orang yang mengerti sepak bola. Setan Merah butuh seseorang untuk menjadi direktur teknik. Seseorang yang bisa membantu kerja Ole Gunnar Solskjaer.

"Dia benar-benar membutuhkan bantuan untuk membawa beberapa pemain top ke klub ini," ucap mantan pemain Manchester United tersebut.




Liputan6.com, Manchester - Manchester United ( MU ) masih belum menunjukkan performa yang konsisten di Liga Inggris. Akhir pekan ini, MU bakal menjamu Brighton Hove Albion di stadion Old Trafford dan Setan Merah diharapkan bisa boyong tiga poin.

Penampilan MU di Liga Inggris berbeda dibandingkan di Liga Europa. Di kompetisi antarklub Eropa ini, MU tampil lebih stabil bahkan trengginas.

Itu bisa terlihat saat MU menang 3-0 atas Partizan Belgrade. Eks gelandang MU, Paul Scholes pun meminta starter di pertandingan ini dipertahankan dengan sedikit pergantian.

MU menang 3-0 atas Partizan berkat tiga gol yang dicetak Mason Greenwood, Anthony Martial dan Marcus Rashford. Kemenangan ini memastikan Setan Merah lolos ke babak 32 besar Liga Europa dengan tersisa dua pertandingan.

Solskjaer percaya starter terbaik MU mulai terbentuk. Skuat terbaik ini harus dipertahankan demi konsistensi permainan MU.




Cedera merupakan hal yang tidak diinginkan oleh seorang manajer dan pemain sepak bola. Manajer tidak dapat menerapkan strategi karena kekurangan stok pemain. Sedangkan bagi pemain, cedera dapat menurunkan performa dia dalam bermain.

Manchester United tak tampil konsisten selama musim ini karena beberapa pemain penting mengalami cedera. Pemain penting seperti Eric Bailly, Timothy Fosu Mensah, Diogo Dalot, Luke Shaw, Anthony Martial, dan Paul Pogba sili berganti menepi karena cedera.

Jika semua skuat dapat bermain secara reguler, bukan tidak mungkin hal yang Manchester United raih di awal musim ini akan berbeda. (Bola.com/Tegar Juel)

Sumber: Sportskeeda Legenda Manchester United, David Beckham Ungkap Rahasia Sukses Sir Alex Ferguson




Manchester United's Marcus Rashford celebrates after scoring his side's third goal during the Europa League group L soccer match between Manchester United and FK Partizan at Old Trafford Stadium in Manchester, England, Thursday, Nov. 7, 2019. (AP Photo/Dave Thompson)


Manchester - Nemanja Matic tak menjadi pilihan utama Ole Gunnar Solskjaer di Manchester United . Demi bermain di Piala Eropa 2020, dia dikabarkan mau meninggalkan MU. Matic baru bermain lima kali untuk The Red Devils di semua ajang musim ini. Pemain Serbia itu kalah bersaing dengan gelandang muda MU, Scott McTominay. Akibat kesempatan bermain yang sedikit itu, Matic tak masuk skuat Serbia pada jeda internasional di bulan lalu. Serbia menang atas Paraguay di laga uji coba dan mengalahkan Lithuania di Kualifikasi Piala Eropa 2020.

Mirror mengabarkan bahwa Matic sudah berniat hengkang dari Old Trafford. Bursa transfer segera dibuka di bulan Januari. Beberapa waktu lalu, Matic pernah bilang menerima keputusan Solskjaer yang membuat dirinya akrab dengan bangku cadangan. "Saya bekerja sekeras mungkin, kami menghormati keputusannya, merupakan tugas saya untuk menunjukkan padanya bahwa dia salah dan untuk mengembalikan diri saya ke tempat yang semestinya," kata Matic di Sportskeeda. "Pelatih harus bisa memilih tim yang bisa bertarung memperebutkan gelar juara dan jika dia gagal juara, maka dia harus mempertanggungjawabkannya," dia menambahkan. Serbia saat ini masih berjuang untuk lolos ke Piala Eropa 2020. Mereka ada di posisi ketiga Grup B Kualifikasi Piala Eropa 2020 dengan raihan 10 angka. Serbia ada di bawah Ukraina (19 poin) dan Portugal (11 angka). Simak Video " Ini 4 Tim yang Lolos ke Piala Eropa 2020 "




Jakarta, CNN Indonesia -- Gelandang Barcelona  Arturo Vidal meniru sundulan aneh bek Manchester United  Phil Jones saat menghadapi Slavia Praha pada lanjutan Liga Champions di Camp Nou, Rabu (6/11) dini hari WIB. Aksi tak biasa Vidal itu terjadi di babak pertama, saat Barcelona menekan Praha. Dalam video yang beredar di dunia maya, Vidal awalnya kehilangan keseimbangan saat ingin mengontrol bola usai menerima operan rekannya.

Saat ingin mengontrol bola, kaki kanan Vidal tertekuk, mantan pemain Bayern Munchen itu pun tidak bisa menguasai. Tidak ingin bola tersebut direbut lawan, Vidal melakukan aksi nekat yang di luar kebiasaan para pesepakbola.

Phil Jones pernah melakukan sundulan aneh di MU saat melawan Arsenal di Liga Inggris. (LLUIS GENE / AFP)

Bola yang masih berputar di atas rumput Camp Nou itu disundul Vidal ke arah Lionel Messi. Tidak butuh waktu lama, La Pula langsung melob bola ke Antoine Griezmann. [Gambas:Video CNN] Tindakan Vidal itu viral di media sosial. Sejumlah pengguna media sosial terutama Twitter lalu menyamakan aksi Vidal dengan bek MU Phil Jones.

Pada musim 2014/2015 saat MU menjamu Arsenal di Old Trafford, Jones menyundul bola dengan spektakuler. Sundulan itu terjadi saat Jones mengawal Olivier Giroud.

Saat menjaga Giroud, Jones sempat terjatuh di rumput. Namun, meski kehilangan keseimbangan Jones masih bisa menyundul bola yang bergulir di depannya. Bola yang disundul ke sisi kanan itu lalu mengenai kaki Giroud dan menghilangkan peluang Arsenal mencetak gol. (sry/ptr)



Total comment

Author

fw

0   comments

Cancel Reply