View this post on Instagram
Calling all young spirited talents to join Grid Network team! . Are you dare enough to be a part of our DIGITAL ECOSYSTEM? . Send your CV to recruitment@gridnetwork.id (Jakarta) or rec-solo@gridnetwork.id (Solo) . Come & Join our dynamic team!
A post shared by PSSI (@officialpssi) on Oct 31, 2019 at 8:36am PDT
KABAR.NEWS, Makassar - Kabar duka menyelimuti sepak bola tanah air. Pemain Timnas Indonesia U-16, Alfin Lestaluhu, dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (31/10/2019).
Sebelumnya, Alfin mengalami sakit kepala saat wilayah Ambon dan Maluku diguncang gempa berkekuatan 6,8 skala richter pada 28 September 2019.
Ia masih sempat membela Timnas U-16 dan mencetak satu gol melawan Philipina pada kualifikasi Piala Asia di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (16/9/2019). Kabar meninggalnya Alfin disampaikan PSSI.
"Telah berpulang menghadap Sang Pencipta, Alfin Farhan Lestaluhu. Selamat jalan, Alfin, terima kasih atas segala perjuanganmu untuk nama harum Indonesia," tulis cuitan akun Twitter PSSI.
Telah berpulang menghadap Sang Pencipta, Alfin Farhan Lestaluhu.
Selamat jalan, Alfin, terima kasih atas segala perjuanganmu untuk nama harum Indonesia. #RIPAlfin pic.twitter.com/kpHkroIfKR
Beberapa hari lalu, Timnas U-16 sempat ikut dalam acara amal demi Alfin. Bahkan pelatih Bima Sakti, masih menunggu Alfin untuk kembali ke dalam skuatnya.
"Kami berharap Alfin segera sembuh serta cepat fit dan dapat bergabung bersama kami,” kata Bima Sakti kala itu, dikutip dari laman PSSI.
Di skuad Timnas Indonesia U-16 yang dilatih Bima Sakti, Alfin Leslatuhu berposisi sebagai bek kanan. Ia merupakan pemain kelahiran Tulehu, jebolan Ragunan Sport School.
Jakarta - Pemain tim nasional Indonesia U-16 Alfin Lestaluhu meninggal dunia setelah menderita Encephalistis dan Hypoalbuminea. Indonesia pun berduka termasuk Teuku Wisnu . Teuku Wisnu jadi salah satu artis yang turut berduka kehilangan pemain sepakbola berbakat. Terlebih Alfin Lestaluhu mengembuskan napas terakhir di usia 15 tahun pada Kamis (31/10/2019) pukul 22.11 WIB setelah sempat dirawat di RS Harapan Kita. "Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun, Allahummaghfirlahu warhamhu waafihi wafuanhu Telah pulang salah satu bakat pesepakbola kita Adek Alfin, Di usia yg sangat muda, Dia telah meninggal dunia. . Melihat hal ini ada satu pelajaran yg bisa aku ambil. Bahwa tua bukan tanda mati, Berarti kita harus siap kapanpun ketika "dipanggil". Pertanyaan nya apakah kita siap dipanggil Allah?? . Jujur kalau aku ditanya kayak gitu pasti bingung jawabnya. Selalu takut dengan dosaku yg banyak, Dan amalku yg sedikit. Tapi tetap ketika "dipanggil" ga ada yg bisa menunda itu ð , Kecuali Allah berkendak lain," tulis Teuku Wisnu. Di akhir kalimatnya, ia juga memberikan sebuah pesan menohok untuk kita semua. "Nah sekali lagi, untuk kita, Khususnya aku, APAKAH SIAP KITA DIPANGGIL ALLAH??" tutupnya. Bakat Alfin terendus oleh PSSI ketika ia menjadi siswa Sekolah Khusus Olahraga Ragunan. Dia masuk ke dalam skuat asuhan Bima Sakti di Timnas U-15. Tim Garuda Muda angkatan ini dipersiapkan untuk ajang Piala AFF U-15 2019, Alfin menjadi salah pilar utama di ajang itu. [Gambas:Instagram]
Simak Video " Duka Sepakbola Indonesia, Bek Timnas U-16 Alfin Lestaluhu Meninggal Dunia "
Liputan6.com, Jakarta - Alfin Lestaluhu meninggal dunia Kamis (31/10/2019) malam di RS Royal Progress, Jakarta. Pemain timnas Indonesia U-16 itu tutup usia karena sakit.
Alfin Lestaluhu mengeluh sakit setelah membela timnas Indonesia U-16 di ajang Kualfikasi Piala Asia 2020. Sempat dirawat di Ambon, Alfin akhirnya dibawa ke Jakarta untuk mendapat perawatan yang lebih intensif.
Sayangnya takdir berkata lain. Alfin Lestaluhu berpulang ke pangkuan Tuhan pada akhir pekan ini.
Alfin merupakan salah satu andalan di lini belakang timnas Indonesia U-16. Tak heran namanya selalu masuk dalam ajang yang diikuti timnas tahun ini yakni Piala AFF U-16 2019 dan Kualifikasi Piala Asia U-16 2020.
Lalu apa saja fakta tentang Alfin Lestaluhu , berikut ulasannya:
Peduli Alfin Lestaluhu , APPI Sempat Adakan Charity Match, Bima Sakti hingga Hendro Kartiko Turut Hadir
Kabar pilar Timnas U-16 Indonesia, Alfin Lestaluhu yang jadi korban gempa Ambon dan harus dirawat di rumah sakit memunculkan kepedulian dari Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI).
Atas dasar kepedulian terhadap sesama pemain sepak bola, APPI lalu mengadakan Charity Match, di Lapangan Serenia Hills, Jakarta Selatan, Minggu (27/10/2019) lalu.
Sejumlah pemain dan mantan pemain hadir dalam laga eksebisi tersebut.
Baca: Alfin Lestaluhu Jadi Korban Gempa Ambon Sempat Mengungsi Ditenda hingga Dirawat ke Jakarta
Dikutip Tribunpontianak.co.id dari laman PSSI, laga amal ini dihadiri beberapa pemain mantan Timnas Indonesia, seperti Kurniawan Dwi Yulianto, Nova Arianto, Hendro Kartiko, Syamsir Alam dan lain-lain.
Selain itu, Pelatih Timnas U-16 Indonesia, Bima Sakti didampingi para asistennya juga turut hadir dan bermain dalam laga yang menampilkan APPI melawan HIPMI Jaya FC.
"Ya ini sebuah kepedulian terhadap sesama pemain. Apalagi Alfin pernah berjuang bersama kami di Kualifikasi Piala AFC U-16 beberapa waktu lalu di Jakarta," ungkap Bima Sakti, melalui Laman PSSI.
Baca: Innalillahi Wainna Ilaihi Rajiun Kabar Duka Datang dari Timnas U-16, Alfin Lestaluhu Meninggal Dunia
"Kami berharap Alfin segera sembuh serta cepat fit dan dapat bergabung bersama kami," imbuh Bima Sakti , beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, General Manajer APPI, Ponaryo Astaman mengatakan charity match diadakan untuk membantu sesama pemain sepak bola.
"Kami berharap Alfin cepat sembuh. Karena ia merupakan pemain muda yang potensial dan bagus," ujar Ponaryo ketika itu.
JAKARTA, iNews.id – Penyerang Timnas Indonesia U-16 Athallah Haraihan mengirimkan doa untuk almarhum rekan setimnya Alfin Lestaluhu yang meninggal dunia, Kamis (31/10/2019) malam. Pemuda asal Tulehu itu tutup usia akibat penyakit Encephalitis atau infeksi otak. Kehilangan sosok bek kanan itu tentu meninggalkan duka bagi seluruh penggawa Garuda Nusantara termasuk Athallah. Di matanya, Alfin merupakan teman yang punya tampang sangar tapi kesabarannya patut diacungi jempol. “Banyak pelajaran yang saya dapat dari Anda Fin. Muka preman tapi sifatnya luar biasa. Coach Bima Sakti salut dengan Anda Fin. Kita semua salut. Anda respek. Orang lain jahat ke Anda, tapi dibalas dengan senyuman. Orang lain meremehkan, Anda balas dengan penampilan apik di lapangan,” tulis Athallah. Ada satu hal yang tidak bisa dilupakan Athallah dari sosok Alfin. Hal yang dimaksud yaitu suara indah sang bek kanan ketika mengumandangkan Azan. Hal itu juga pernah diakui Coach Bima. “Jatuh bangun buat indonesia. Indonesia bangga Fin, semua bangga. Allah sayang Anda. Allah mau dengar Anda Azan. Semoga tenang adik. Al-Fatihah ,” lanjut caption Athallah. Selain Athallah, para pemain Timnas U-16 lainnya juga turut mengucapkan belasungkawa kepada Alfin. Salah satu ucapan duka datang dari gelandang serang, Marselino Ferdinan di akun Instagram -nya. “Semoga diterima di sisi Tuhan yang Maha Kuasa. Semua kenangan suka duka akan selalu diingat. Terima kasih atas perjuangan Anda membela negara. Untuk keluarga Alfin, semoga diberikan kesabaran dan kekuatan. Ini rencana Tuhan” tulis Marselino. Editor : Haryo Jati Waseso
TEMPO.CO , Jakarta - Kabar duka datang dari keluarga besar Tim Sepakbola Nasional Indonesia U-16. Bek kanan Alfin Lestaluhu meninggal dunia pada Jumat dini hari. Kematiannya disebabkan oleh encephalitis atau radang otak. Melansir dari situs Mayo Clinic, encephalitis adalah salah satu penyakit yang jarang ditemui. Penyebab utamanya tidak pasti dan sering kali tak diketahui. Meski demikian, para ahli sering menghubungkan encephalitis dengan virus dan reaksi imunitas tubuh yang salah. Dari segi virus, praktisi kesehatan mengatakan bahwa encephalitis terjadi ketika virus menginfeksi otak. Infeksi dapat terkonsentrasi di satu area otak maupun area yang lebih luas. Salah satu virus yang patut diwaspadai itu termasuk herpes simplex virus (HSV). HSV tipe 1 berhubungan dengan luka dingin dan lepuh demam di sekitar mulut dan HSV tipe 2 terkait dengan herpes genital yang dapat menyebabkan encephalitis. Virus herpes lainnya seperti Epstein-Barr, yang umumnya menyebabkan cacar air dan herpes zoster juga bisa memicu encephalitis. Para ahli juga menyebutkan enterovirus yang umumnya mengakibatkan flu, radang mata dan sakit perut juga berkontribusi untuk menimbulkan encephalitis.
Situs Web MD menyebutkan bahwa virus rabies yang biasanya dibawa oleh gigitan hewan dan virus yang ditularkan oleh nyamuk seperti West Nile, La Crosse dan St. Louis bisa menyebabkan encephalitis. Sedangkan dari segi reaksi imunitas tubuh yang salah, para ahli menyebutkan bahwa tubuh yang seharusnya menyerang infeksi, justru keliru menyerang sel-sel sehat pada otak. Akibatnya, tubuh membantu infeksi untuk sama-sama menurunkan kesehatan. Salah satu infeksi yang dipercaya bisa menimbulkan kesalahan atau mengelabuhi reaksi dari imunitas tubuh adalah infeksi pada anak-anak. Ini termasuk campak (rubeola), gondong dan campak Jerman (rubella). SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | MAYO CLINIC | WEBMD
REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Organisasi kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) akan memberikan santunan berupa uang tunai senilai Rp 100 juta kepada keluarga almarhum Alfin Farhan Lestaluhu. Bek kanan Timnas U-16 ini meninggal dunia akibat radang otak pada Kamis (31/10). "Kami turut berduka cita. Kami akan memberikan santunan kepada keluarga almarhum Alfin Lestaluhu, atlet sepak bola U-16," kata Direktur Komunikasi ACT Lukman Azis Kurniawan, Jumat (1/11). Ia mengatakan santunan uang tunai senilai Rp 100 juta akan diserahkan langsung oleh tim ACT di Ambon kepada keluarga Alfin Farhan Lestaluhu di Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu (Pulau Ambon), Kabupaten Maluku Tengah, hari ini. Pemberian santunan tersebut merupakan bentuk apresiasi ACT terhadap prestasi Alfin Farhan Lestaluhu di bidang olahraga sepak bola, karena mendiang di usianya yang masih muda telah ikut mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. Selain itu, almarhum dan keluarga juga pengungsi korban dampak gempa magnitudo 6,5 yang mengguncang Pulau Ambon dan sekitarnya pada 26 September 2019. "Kita selama ini sudah sering memberikan apresiasi kepada para pahlawan olahraga seperti Alfin, termasuk juga bagi yang sudah pensiun. Penyerahan santunan diupayakan hari ini, kita masih koordinasi untuk mengirim tim ke rumah almarhum," ujarnya. Lukman berharap santunan yang akan diberikan oleh ACT dapat membantu keluarga mantan bek kanan Timnas U-16 itu, sehingga ke depannya mereka bisa terus melanjutkan hidup sepeninggal Alfin. "Kami salut atas prestasi yang telah dicapai oleh almarhum. Semoga santunan yang diberikan sedikit banyak bisa membantu keluarga sepeninggal almarhum, setidaknya bisa mengurangi beban kesedihan," katanya. Dikatakannya lagi, sosok, semangat dan keberhasilan Alfin patut dicontohi oleh para atlet muda lainnya guna menguatkan dunia olahraga tanah air, karena ia tetap rendah hati meski telah menorehkan prestasi besar. Mendiang Alfin Farhan Lestaluhu diketahui meninggal dunia di Jakarta karena encephalitis atau radang otak pada 31 Oktober 2019. Ia dimakamkan oleh keluarga di kampung halamannya di Desa Tulehu sore ini.
Penjelasan PSSI terkait kematian Alfin Farhan Lestaluhu
Bek kanan tim nasional U-16 Indonesia Alfin Farhan Lestaluhu. (PSSI) Keluarga besar PSSI menyampaikan duka yang mendalam untuk Alfin. Doa yang terbaik untuk Alfin dan keluarga. Terima kasih atas sumbangsih Alfin untuk tim nasional Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) menyatakan, berdasarkan keterangan dari dokter, bek kanan tim nasional U-16 Indonesia Alfin Farhan Lestaluhu wafat karena menderita 'encephalitis' atau radang otak.
“Keluarga besar PSSI menyampaikan duka yang mendalam untuk Alfin. Doa yang terbaik untuk Alfin dan keluarga. Terima kasih atas sumbangsih Alfin untuk tim nasional Indonesia,” ujar Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria, dikutip dari laman resmi PSSI di Jakarta, Jumat dini hari.
PSSI mengabarkan bahwa Alfin meninggal dunia pada pukul 22.11 WIB di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, Kamis (31/10).
Jenazah Alfin akan dibawa ke kampung halamannya Tulehu, Ambon, dengan pesawat yang berangkat dari Bandara Halim Perdanakusuma.
Terkait ‘encephalitis’, Perpustakaan Kedokteran Amerika Serikat (US National Library of Medicine) menyebut bahwa penyakit itu disebabkan infeksi virus atau bakteri.
Di tingkat yang parah, radang otak ini menimbulkan gejala seperti sakit kepala berat, demam mendadak, muntah, mengantuk, kebingungan dan kejang.
Alfin Lestaluhu menjadi salah satu andalan timnas U-16 yang dilatih Bima Sakti. Saat tampil di Piala AFF U-15 2019, pesepak bola jebolan SKO Ragunan itu selalu berlaga dan membawa Indonesia meraih peringkat ketiga.
Performa pentingnya juga berlanjut di laga Grup G Kualifikasi Piala Asia U-16 2020 yang berlangsung di Jakarta, pertengahan September 2019. Dia mencetak satu gol di turnamen itu dan meloloskan Indonesia ke Piala Asia U-16 2020 di Bahrain.
Alfin sendiri diketahui menderita sakit setelah dia dan keluarganya menjadi korban gempa yang mengguncang Pulau Ambon sekitarnya pada Kamis (26/9).
Setelah itu, Alfin mendapatkan perawatan di RS Tentara Ambon, Maluku dan kemudian dibawa ke Jakarta untuk penanganan lebih lanjut.