Contact Form

 

7 Staf Khusus Baru Jokowi, dari Putri Tanjung, Belva dan Andi Taufan


Presiden Joko Widodo atau Jokowi baru saja mengumumkan tujuh staf khusus atau stafsus yang bakal mendampinginya bekerja di periode kedua. Para staf khusus ini sebagian besar berasal dari kalangan muda alias milenial.

Beberapa deret staf khusus yang diangkat yakni Putri Tanjung, anak pengusaha Chairul Tanjung, Adamas Belva Syah Devara, dan Andi Taufan Garuda Putra.

Jokowi mengatakan staf khusus yang lama masih akan bekerja dengan dirinya. "Staf khusus yang lama masih bekerja," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Kamis (21/11).

Andi Taufan Garuda Putra merupakan pendiri dan Chief Executive Officer (CEO) perusahaan teknologi finansial peer-to-peer landing bernama PT Amartha Mikro Fintek. Lulus dari Institut Teknologi Bandung jurusan Manajemen Bisnis, pria berusia 32 tahun itu melanjutkan pendidikan di Harvard University dan meraih gelar Master of Public Administration pada 2016.

(Baca: 7 Staf Khusus Baru Jokowi, dari Putri Tanjung, Belva dan Andi Taufan)

Sebelum mendapat gelar master, ia sempat bekerja sebagai konsultan untuk IBM Global Business Services. Dari sini ia melihat banyak masyarakat yang kesulitan mendapatkan akses finansial.

Taufan lalu keluar dari pekerjaan rutinnya itu pada 2009 dan mendirikan perusahaan rintisan atau startup Amartha setahun kemudian. Keinginannya kala itu adalah memberikan akses keuangan kepada masyarakat desa, terutama yang terlilit hutang rentenir.

Pola pembiayaan yang ia pakai awalnya memakai pembiayaan kelompok. Sistemnya mirip dengan Grameen Bank yang dibuat oleh peraih Nobel perdamaian, Muhammad Yunus, di Bangladesh.

Taufan lalu datang ke desa-desa untuk melakukan sosialisasi mengenai keuangan mikro kepada ibu rumah tangga yang ingin memulai usaha. Dengan modal awal Rp 10 juta, ia membuat kelompok-kelompok pembiayaan tersebut.

(Baca: Fintech Amartha Cari Pendanaan Seri B dari Investor Lokal dan Asing)

Selesai studi di Harvard, Taufan lalu mengubah Amartha dari lembaga keuangan mikro konvensional menjadi peer-to-peer lending. Cara ini membuatnya berhasil menghubungkan investor dengan pengusaha mikro di pedesaan yang membutuhkan pendanaan.

Amartha juga menerapkan pendekatan syariah atau bagi hasil. Bersama timnya, Taufan mengembangkan proprietary risk algorithm berdasarkan data perilaku dan transaksi sehingga teknologinya mampu memberi penilaian terhadap profil risiko calon peminjam.

Keberhasilan ini membuat Amartha meraih penghargaan Anugerah Syariah Republika 2019 hari ini. Perusahaan dianggap sukses memberikan pembiayaan usaha mikro untuk kategori fintech syariah.

Taufan juga telah menerima beragam penghargaan, termasuk Entrepreneur of the Year Finalist dari Ernest & Young, Satu Indonesia Award dari Astra Internasional, Ashoka Young Change Makers Awards, Global Shaper dari World Economic Forum, Indonesia’s Inspiring Youth and Women dari Indosat, Laureate Global Fellow, Ganesha Innovation Championship, dan UN Capital Development Fund kategori startup keuangan inovatif.

(Baca: Fintech Amartha Bakal Ekspansi ke Sumatera dan Keuangan Syariah)


Presiden Joko Widodo atau Jokowi memperkenalkan tujuh staf khusus yang bakal mendampinginya bekerja di periode kedua. Para staf khusus ini sebagian besar berasal dari kalangan muda dan entrepreneur. Beberapa deret staf khusus yang diangkat yakni Putri Tanjung, anak pengusaha Chairul Tanjung, Adamas Belva Syah Devara yang merupakan pendiri Ruang Guru, dan Andi Taufan Garuda Putra, pendiri dan CEO Amartha. (Baca: 7 Staf Khusus dari Kalangan Milenial, Jokowi Sebut Butuh Gagasan Segar ) Selain tujuh staf khusus baru, Jokowi tetap mempertahankan tiga staf khusus lamanya. Mereka, yakni Diaz Hendropriyono, Sukardi Rinakit, dan AA Gde Ngurah Ari Dwipayana. Diaz sebelumnya menjabat sebagai Staf Khusus Presiden bidang Sosial. Sukardi diketahui menjabat sebagai Staf Khusus Presiden bidang Politik dan Pers. Sementara, Ari menjabat sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Politik dan Pemerintahan. "Staf khusus yang lama masih bekerja," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Kamis (21/11). (Baca: Jokowi Umumkan 12 Staf Khusus Sore Ini, Ada Putri Chairul Tanjung? ) Daftar baru Staf Khusus Presiden: 1. Adamas Belva Syah Devara - Pendiri Ruang Guru 2. Putri Tanjung - CEO dan Founder Creativepreneur, anak pengusaha Chairul Tanjung 3. Andi Taufan Garuda Putra (pendiri dan CEO Amartha) 4. Ayu Kartika Dewi - Perumus Gerakan Sabang Merauke 5. Gracia Billy Mambrasar - Pemuda asal Papua, dapat beasiswa kuliah di Oxford 6. Angkie Yudistia - Pendiri Thisable Enterprise (Kader PKPI, difabel tuna rungu) 7. Aminuddin Maruf - Aktivis Kepemudaan Mahasiswa, mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Indonesia (PMII) (Baca: Profil Andi Taufan Garuda Putra, CEO Amartha yang Jadi Stafsus Jokowi ) Daftar Staf Khusus Presiden yang masih dipertahankan: 1. Sukardi Rinakit (Bidang Politik dan Pers) 2. Diaz Hendropriyono (Bidang Sosial) 3. AAGN Ari Dwipayana (Bidang Komunikasi) Email sudah ada dalam sistem kami, silakan coba dengan email yang lainnya. Maaf Telah terjadi kesalahan pada sistem kami. Silahkan coba beberapa saat lagi




JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menunjuk Andi Taufan Garuda Putra sebagai salah satu staf khusus barunya.

Presiden memperkenalkan Andi beserta sejumlah stafsus barunya di beranda Istana Negara, Jakarta Kamis (21/11/2019) sore.

"Umur 32 tahun. Banyak meraih penghargaan atas inovasinya. Termasuk atas kepeduliannya terhadap sektor UMKM ," ujar Jokowi.

Baca juga: Stafsus Milenial Tak Mesti Full Time Dampingi Presiden

Ia juga mengaku, kenal dengan Andi Taufan ketika menyentuh kebijakan mengenei fintech.

Selama ini, publik mengenalnya sebagai founder sekaligus CEO Amartha Mikro Fintek.

Amartha Mikro Fintek merupakan start up yang bergerak di bidang keuangan mikro.

Ia merupakan pionir teknologi finansial peer to peer (p2p) lending yang menyalurkan pendanaan modal usaha mikro kepada kaum perempuan wirausaha di pedesaan.

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com pada 17 Desember 2018, latar belakang Andi mendirikan Amartha berawal dari masih adanya kesenjangan sosial di masyarakat Indonesia.

Baca juga: Billy Papua, Mahasiswa Oxford Anak Penjual Kue yang jadi Stafsus Jokowi

Lembaga ini resmi didirikan pada 2010. Saat itu, Amartha mempunyai misi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia, khususnya yang tinggal di pedesaan.

Amartha ingin menghubungkan pelaku usaha di pedesaan yang kesulitan mendapatkan modal usaha.

Perusahaanya ini tercatat telah menyalurkan pinjaman mencapai Rp 970 miliar kepada perempuan pelaku usaha mikro di wilayah pedesaan.




VIVA  – Salah satu dari staf khusus presiden yang diumumkan sore ini terdapat nama Andi Taufan Garuda Putra. Taufan sendiri merupakan Founder sekaligus CEO dari perusahaan peer to peer landing , Amartha. Lelaki 32 tahun itu lahir di Jakarta dan berdarah Bugis. Dia mendapatkan gelar sarjananya dari Institut Teknologi Bandung. Lalu melanjutkan studinya di Master of Public Adminstration Harvard Kennedy School, Amerika Serikat.

Dalam laman resmi Amartha, tertulis dia mendirikan perusahaannya pada 2010. Taufan memulai bisnis yang memiliki dampak sosial ini dengan memberikan permodalan pada perempuan. Layanan pertamanya diawali dengan perempuan di Desa Ciseeng, Kabupaten Bogor. Amartha sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan. Startup dengan nama PT Amartha Mikro Fintek ini memberikan pinjaman dana dan sudah menjangkau hingga pelosok daerah.

Setelah lulus dari Harvard Kennedy School, dia mengubah Amartha dari lembaga keuangan mikro koonvensional menjadi peer-to-peer landing . Amartha menjadi penghubung investor dengan usaha mikro perempuan di pedesaan lewat pemanfaatan teknologi.

Dalam akun Linkedinnya, sebelum mendirikan Amartha Taufan pernah bekerja sebagai Business Consultant di perusahaan informasi teknologi IBM dari Januari 2008 hingga Juli 2009. Taufan menjadi salah satu dari tujuh orang staf khusus milenial presiden Joko Widodo. Selain dia, ada nama CEO Ruangguru Belva Devara, Putri Tanjung, Ayu Kartika Dewi, Gracia Billy Mambrasar, Angkie Yudistira, dan Aminuddin Maruf.




Jakarta, CNBC Indonesia -  Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan jajaran staf khususnya sore ini. Agak sedikit istimewa untuk periode kali ini, karena diwarnai oleh sejumlah pemuda pemudi atau generasi milenial untuk mengawal kinerja pemerintahan di 2019-2024 ini. Terdapat setidaknya beberapa nama baru yang familiar di telinga publik seperti Belva Devara sang pendiri ruang guru dan Putri Tanjung yang merupakan entrepreneur dan putri pengusaha Chairul Tanjung. "Saya mau kenalkan staf khusus yang baru, tugasnya mengembangkan inovasi di berbagai bidang," ujar Presiden Joko Widodo, saat memperkenalkan para staf khususnya di Istana Kepresidenan, Kamis (21/11/2019).

Foto: Staf khusus Presiden. (CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara)

Saat mengenalkan Putri Tanjung, Jokowi kaget karena usianya baru 23 tahun. "Umur masih muda, 23 tahun. Saya juga kaget masih 23 tahun. Ini jebolan sarjana academy of art San Fransisco," papar Jokowi. "Kita sering dengar kiprahnya, Founder dan CEO Creativepreneur," imbuh Jokowi. Berikut adalah nama-nama staf khusus Presiden Jokowi: 1. Putri Tanjung - CEO dan Founder Creativepreneur 2. Adamas Belva Syah Devara - Pendiri Ruang Guru 3. Ayu Kartika Dewi - Perumus Gerakan Sabang Merauke 4. Angkie Yudistia - Pendiri Thisable Enterprise (Kader PKPI, difabel tuna rungu) 5. Billy Mambrasar - Direktur PT Papua Muda Inspiratif 6. Aminuddin Maruf - Aktivis Kepemudaan , mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Indonesia (PMII) 7. Andi Taufan Garuda Putra - CEO PT Amartha Mikro Fintech




Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia ( PKPI ) Verry Surya Hendrawan mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo  yang telah memilih dua kader partainya sebagai staf khusus presiden . Verry menyatakan dua kader PKPI yang dipilih Jokowi adalah Ketua Umum PKPI Diaz Hendropriyono dan Wakil Ketua Bidang Penggalangan PKPI Angkie Yudistia. Khusus untuk Angkie, Jokowi melantiknya hari ini bersama enam milenial lain.

"Terima kasih atas amanah yang diberikan kepada PKPI, Presiden. Insyaallah berkah," kata Verry dalam keterangan resmi yang diterima CNNIndonesia.com , Kamis (21/11).

Selain kader PKPI Angkie, enam milenial lain yang diangkat sebagai staf khusus adalah CEO dan pendiri Creativepreneur Putri Indahsari Tanjung (23 tahun), pendiri Ruangguru.com Adamas Belva Syah Devara (29), perumus Gerakan Sabang Merauke Ayu Kartika Dewi (34). Lalu pemuda asal Papua lulusan Universitas Oxford Gracia Billy Mambrasar (31), mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Aminuddin Maruf (33). Kemudian, pendiri perusahaan tekonologi finansial Amartha yang juga lulusan ITB Andi Taufan Garuda Putra (32). Menurut Verry penunjukan dua kader  partai oleh Jokowi  merupakan sebuah kehormatan dan kepercayaan langsung dari Presiden terhadap PKPI. Verry juga mengatakan bahwa kader-kader PKPI yang duduk sebagai staf khusus presiden akan berkomitmen untuk mencari solusi terbaik bagi bangsa Indonesia. Selain itu, ia menyatakan partainya tetap kritis dalam koridor memberikan dukungan bagi pemerintah. [Gambas:Video CNN] "Tekad kami semata-mata yang terbaik bagi nusa, bangsa dan Negara tercinta, sesuai dengan visi Presiden Joko Widodo," kata dia.

PKPI sendiri merupakan salah satu parpol yang mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dalam kontestasi Pilpres 2019. Saat pengumuman menteri dan wakil menteri beberapa waktu lalu, tak nampak kader PKPI yang dipilih oleh Jokowi guna menduduki jabatan tersebut. (rzr/wis)




Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali melantik staf khusus (stafsus), Kamis (21/11/2019) . Kali ini, sejumlah tokoh milenial dilantik sang presiden mulai dari CEO Creativepreneur Event Creator Putri Tanjung hingga Founder Ruang Guru Adamas Belva Syah Devara. Namun dari seluruh nama yang ada, terdapat satu tokoh yang menarik perhatian. Ia adalah Angkie Yudistia (31 tahun). Keunikan Angkie tak lain karena dirinya adalah tuna rungu. "Angkie Yudistia. Umur 32 tahun. Angkie anak muda penyandang disabilitas yang aktif bergerak di sosiopreneur melalui disable enterprise. Saya minta Angkie untuk menjadi juru bicara presiden di bidang sosial," katanya Jokowi di Istana Merdeka.

Angkie Yudistia merupakan pendiri Thisable Enterprise. Lembaga tersebut merupakan pusat pemberdayaan ekonomi kreatif bagi penyandang disabilitas. Lembaga ini berhasil menyalurkan penyandang disabilitas bekerja di sejumlah perusahaan. Termasuk perusahaan milik negara alias BUMN. Perempuan kelahiran 5 Juli 1987 ini kehilangan pendengaran di usia 10 tahun. Namun kekurangan yang dimiliki tidak membuat ruang geraknya terbatas. Ia merupakan lulusan London School Public Relations dan pernah menerbitkan buku berjudul 'Become Rich as Sociopreneur'. Angkie juga tercatat sebagai sebagai kader salah satu partai yakni PKPI. Jokowi kini memiliki 7 staf khusus milenial. Mereka antara lain: 1. Angkie Yudistia 2. Aminuddin Maruf 3. Adamas Belva Syah Devara 4. Ayu Kartika Dewi 5. Putri Indahsari Tanjung 6. Andi Taufan Garuda Putra 7. Gracia Billy Mambrasar




Presiden Joko Widodo (keempat kiri) bersama staf khusus yang baru dari kalangan milenial (kiri ke kanan) CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra, Perumus Gerakan Sabang Merauke Ayu Kartika Dewi, Pendiri Ruang Guru Adamas Belva Syah Devara, Peraih beasiswa kuliah di Oxford Billy Gracia Yosaphat Mambrasar, CEO dan Founder Creativepreneur Putri Indahsari Tanjung, Pendiri Thisable Enterprise Angkie Yudistia dan Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia/PMII Aminuddin Ma




Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk tujuh orang dari kalangan milenial sebagai staf khusus untuk membantu kinerjanya. Pakar marketing global Hermawan Kartajaya (HK) mengapresiasi penunjukan tersebut. Ada sejumlah alasan yang mendasari. Apa saja? Presiden Jokowi memperkenalkan 7 orang muda-mudi sebagai staf khususnya di beranda Istana Merdeka, Kamis (21/11) sore. Mereka masing-masing adalah Adamas Belva Syah Devara (29) - Founder dan CEO Ruang Guru, Putri Tanjung (23) - Founder dan CEO Creativepreneur, Andi Taufan Garuda Putra (32) - Founder dan CEO Amartha, Ayu Kartika Dewi (36) - Pendiri Gerakan SabangMerauke, Gracia Billy Mambrasar (31) - Pendiri Yayasan Kitong Bisa, Duta Pembangunan Berkelanjutan Indonesia, Angkie Yudistia (32) - Pendiri Thisable Enterprise, Aminuddin Maruf (33) - Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Indonesia (PMII). Hermawan mengatakan, Jokowi sangat jeli memilih ketujuh milenial ini sebagai staf khusus. Baginya, Jokowi pasti sudah punya perhitungan-perhitungan yang matang.

Foto: Hermawan Kartajaya (ist/Instagram @hermawan_kartajaya_) "Pak Jokowi ini memang orang marketing yang berani ngambil risiko. Banyak orang salah ngerti marketing dikira promosi tok, pencitraan, ndak. Marketing itu bukan pencitraan, tapi keberanian untuk memposisikan sesuatu brand dengan clear," ujar Hermawan saat berbincang dengan detikcom, Kamis (21/11/2019). Hermawan mengatakan, ketujuh milenial yang dipilih Jokowi sebagai staf khusus ini terbilang cerdas dan sudah banyak menelurkan prestasi. Terlebih dari tujuh orang tersebut ada dua orang yang menurutnya cukup spesial, yakni Belva dan Angkie. Foto: Rengga Sancaya Belva menurut Hermawan akan menerima penghargaan 'Special Mention Marketeer of The Year 2019' pada Markplus Conference 2020 yang digelar 4-5 Desember di Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta Selatan, berkat startup-nya di bidang pendidikan, Ruang Guru. Sementara Angkie menurutnya juga sosok berprestasi. Angkie belum lama menerima penghargaan 'Asia's Top Outstanding Women Marketeer of The Year' dari Asia Marketing Federation pada September 2019. " Angkie Yudistia baru saja terpilih sebagai staf khusus Presiden Jokowi. Ia akan menjabat Juru Bicara Presiden bidang sosial. Dia adalah peraih penghargaan Asia Marketing Federation (AMF) yang digelar di Taipei beberapa waktu lalu. Hebatnya, Angkie adalah penyandang disabilitas tunarungu sekaligus pendiri Thisable Enterprise, lembaga sosial yang didirikannya sejak 8 tahun lalu. Angkie menjadi salah satu dari 7 staf khusus milenial baru Presiden Jokowi, diharapkan bisa menyuarakan dan mewakili jutaan suara penyandang disabilitas di Indonesia. Big Congratz untuk Angkie," ucapnya. "Dua orang marketing yang hebat mereka ini," sambung sosok yang akrab disapa HK ini memuji Angkie dan Belva.




Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo  Kamis (21/11) hari ini, resmi mengangkat 7 staf khusus , salah satunya pendiri dan CEO Ruangguru  Adamas Belva Syah Devara. Kendati demikian, Belva dipastikan tetap menjadi bagian dari Ruangguru. Belva mengatakan nantinya ia akan membantu Jokowi melahirkan berbagai inovasi, khususnya di bidang teknologi. "Tugas ini (staf khusus presiden) adalah tambahan tanggung jawab dari tugas sehari-hari saya sebagai direktur utama di Ruangguru. Saya diharapkan untuk terus berkarya di posisi saya saat ini, tidak tercabut dari akar saya di sektor teknologi," kata Belva melalui keterangan pers yang diterima CNNIndonesia.com, Kamis (21/11). Pria kelahiran Jakarta, 30 Mei 1990 dan lulusan Universitas Harvard Amerika ini dikenal publik melalui kiprahnya sebagai Pendiri dan CEO Ruangguru bersama Iman Usman yang menjabat sebagai Co-founder dan CTO (Direktur Produk & Kerjasama).

Ruangguru merupakan salah satu perusahaan rintisan pada sektor pendidikan yang didirikan sejak 2014 dan sempat menyabet titel 'aplikasi terpopuler' di Indonesia oleh Google Play User's Choice Award 2018. Jokowi mengenalkan staf khusus di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (21/11). Para staf khusus mengenakan kemeja putih dan celana hitam. Sama seperti saat para menteri diumumkan Jokowi pada Oktober lalu. "Saya ingin kenalkan stafsus presiden yang baru. Tugas khusus mengembangkan inovasi di berbagai bidang. Jadi di sini anak-anak muda semua," tuturnya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (21/11). Mereka yang diangkat sebagai staf khusus antara lain CEO dan pendiri Creativepreneur Putri Indahsari Tanjung (23 tahun), pendiri Ruangguru.com Adamas Belva Syah Devara (29), perumus Gerakan Sabang Merauke Ayu Kartika Dewi (34), pendiri Thisable Enterprise yang juga kader PKPI Angkie Yudistira (32).

Selain itu, terdapat pula pemuda asal Papua lulusan Universitas Oxford Gracia Billy Mambrasar (31), mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Aminuddin Maruf (33). Kemudian, pendiri perusahaan tekonologi finansial Amartha yang juga lulusan ITB Andi Taufan Garuda Putra (32). Staf khusus presiden bertugas membantu Presiden Republik Indonesia di luar fungsi kementerian dan lembaga. Para anggota staf khusus bertanggung jawab kepada Sekretaris Kabinet. Itu diatur dalam Perpres No. 39 tahun 2018 tentang Utusan Khusus Presiden, Staf Khusus Presiden dan Staf Khusus Wakil Presiden. Para staf khusus presiden memiliki masa jabatan paling lama lima tahun atau sama dengan masa jabatan presiden. Meski demikian, mereka bisa kapan saja dicopot oleh presiden walau belum lima tahun menjabat. [Gambas:Video CNN] (din/lav)



Total comment

Author

fw

0   comments

Cancel Reply