Contact Form

 

6 Fakta Usai Liverpool Kalahkan Genk di Liga Champions


Jakarta - Liverpool hanya bisa menang tipis atas Genk 2-1 dalam lanjutan Liga Champions . Tapi, itu sudah cukup membuat The Reds kian tangguh di kandang pada ajang Eropa. Pertandingan Grup E Liga Champions antara Liverpool dan Genk berlangsung di Anfield, Rabu (6/11/2019) dini hari WIB. Kedua tim bermain imbang 1-1 di babak pertama. Si Merah unggul lebih dulu melalui gol Georginio Wijnaldum dan disamakan oleh Mbawana Samatta. Liverpool berhasil menggandakan gol di babak kedua. Gol itu dibuat oleh Alex Oxlade-Chamberlain berkat umpan yang diberikan Mohamed Salah .

Kemenangan itu membuat Liverpool naik ke puncak klasemen sementara dengan sembilan poin. Tim besutan Juergen Klopp itu mengungguli Napoli yang bermain imbang dengan Red Bull Salzburg 1-1. Sementara itu, Genk berdiam sebagai juru kunci (satu poin). BBC mencatat sejumlah fakta dari kemenangan tipis Liverpool atas Genk itu. Berikut rangkumannya: 1. Liverpool tak terkalahkan dalam 24 pertandingan kandang di kompetisi Eropa, delapan kali menang, enam kali seri, sejak dikalahkan Real Madrid di Anfield pada Oktober 2014. 2. Genk menjadi klub paling sering kalah sepanjang sejarah Liga Champions, 16 pertandingan diselesaikan dengan delapan kali seri dan delapan kali kalah. 3. Liverpool kebobolan dalam delapan laga beruntun di semua ajang, nyaris mendekati rekor di bawah Brendan Rodgers pada Oktober 2014 (sembilan pertandingan beruntun). 4. Salah terlibat dalam 68 gol pada 59 pertandingan untuk Liverpool di Anfield pada semua ajang (50 gol dan 18 assist). 5. Alex Oxlade-Chamberlain mencetak gol keempat dalam empat laga terakhir untuk Liverpool, setara dengan gol dari 45 pertandingan yang dijalaninya dari semua ajang. Tiga gol sebelumnya dicetak oleh Oxclade-Chamberlain ke gawang Genk (dua gol) dan Arsenal. 6. Tiga dari empat gol Georginio Wijnaldum untuk Liverpool dibuat di Anfield pada laga Liga Champions (termasuk dua gol ke gawang Barcelona pada bulan Mei). Simak Video " Hujan Gol di Anfield, Salzburg Repotkan Liverpool "




Jakarta, CNN Indonesia -- Liverpool  pastikan batal mundur dari  Piala Liga Inggris setelah penyelenggara kompetisi sepakat mengubah jadwal pertandingan perempat final. Perubahan jadwal dilakukan agar pertandingan Liverpool di Piala Liga Inggris tidak bentrok dengan laga turnamen Piala Dunia Antarklub 2019 di Qatar.

The Reds dipastikan akan bermain di perempat final Piala Liga pada 17 Desember dan sehari setelahnya akan bertanding di Piala Dunia Antarklub. Jeda pertandingan selama sehari membuat klub sepakat akan menurunkan dua tim yang berbeda. Sebab, jarak tempuh dari Inggris ke Qatar tidak memungkinkan untuk bermain dengan tim yang sama. Liverpool memastikan lolos perempat final Piala Liga Inggris setelah susah payah mengalahkan Arsenal melalui drama adu penalti, setelah sebelumnya bermain imbang 5-5 di waktu normal. Selanjutnya, Liverpool akan menghadapi Aston Villa di perempat final Piala Liga Inggris. Villa akan menjadi tuan rumah pada kompetisi yang juga dikenal sebagai Piala Carabao.

Daily Mail  memprediksi, Liverpool akan menurunkan tim pelapis atau para pemain muda saat menghadapi Villa di Birmingham. Sementara skuat utama seperti Mohamed Salah dan Sadio Mane kemungkinan besar masuk dalam tim yang akan bertolak ke Doha, Qatar. (jun)




KOMPAS.com - Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, merasa yakin timnya bakal menyalip Liverpool dalam perburuan gelar juara Premier League, kompetisi kasta tertinggi Liga Inggris, musim ini.

Artinya, pelatih asal Spanyol tersebut optimistis mereka kembali menjadi jawara seperti yang dilakukan musim lalu.

Oleh sebab itu, Guardiola mengaku tidak akan ambil pusing soal hasil timnya kala melawan Liverpool dalam lanjutan Liga Inggris.

Kedua tim akan bertemu pada pekan ke-12 Liga Inggris, Sabtu (9/11/2019).

Manchester City akan bertindak sebagai tim tamu dalam pertemuan pertama kali ini. Duel akan berlangsung di markas Liverpool, Stadion Anfield.

Baca juga: Aguero Nilai Rival Man City Bukan Lagi Man United, melainkan Liverpool

Liverpool dan Man City menjadi kandidat terkuat peraih gelar musim ini. Mereka bersaing di papan atas klasemen sementara Premier League.

Liverpool berada di puncak klasemen dengan koleksi 31 poin. Sementara itu, Man City di urutan kedua dengan raihan 25 poin.

Baca juga: Klopp Heran Pep Guardiola Banyak Komentar soal Liverpool

Menjelang pertemuan tersebut, Guardiola mengaku dirinya tidak akan panik jika timnya gagal menang atas Liverpool.

Ia berkaca dari musim lalu di mana mereka mampu membalikkan keadaan. Man City menyalip Liverpool pada paruh kedua musim tersebut.

"Kami akan mencoba untuk memenangkan pertandingan, tetapi saya tidak berpikir pertandingan bakal berjalan mudah," kata Guardiola dikutip BolaSport dari Omnisport, Selasa (5/11/2019),

"Masih banyak pertandingan yang akan dimainkan. Banyak hal masih akan terjadi dan masih banyak pertandingan yang perlu dijalani," ujar Guardiola menambahkan.

Baca juga: Klopp Tak Terusik Laga Terakhir Liverpool dan Manchester City

Pertemuan terakhir antara The Citizens dan The Reds terjadi dalam laga Community Shield di Stadion Wembley pada 4 Agustus lalu.

Waktu itu anak asuh Guardiola menang adu penalti 5-4 atas Liverpool setelah mereka bermain imbang 1-1 sepanjang waktu normal.

11 down, 27 to go... pic.twitter.com/IXdrbTY3OD





Bola.net - Mantan penyerang Liverpool , Michael Owen , menilai ada evolusi dari gaya bermain Mohamed Salah . Pemain asal Mesir sudah berubah dibanding lima tahun lalu. Salah diklaim menjadi pemain yang terobsesi mencetak gol. Mohamed Salah sempat tertatih saat pindah dari Basel ke Chelsea. Dia tidak mendapat kesempatan bermain di tim yang kala itu diasuh Jose Mourinho. Salah kemudian memilih pindah. Tujuan pertama Salah yakni Fiorentina. Separuh musim di Florence, Salah mencetak enam gol dan tiga assist. Setelah itu, Salah pindah ke AS Roma. Hasilnya cukup bagus. Salah mencetak 14 gol dan enam assist di Serie A musim 2015/2-16. Semusim kemudian, Salah tetap tampil bagus bersama Roma. Dia mampu mencetak 15 gol dan 11 assist. Konsistensi Salah kemudian membuat Liverpool membelinya. The Reds membayar 40 juta pounds untuk membeli Salah.

Selama di Liverpool, Mohamed Salah berkembang sangat pesat. Dia menjadi mesin gol bagi The Reds. Catatan gol Salah tidak pernah berada di bawah angka 25 bersama Liverpool. Dan, Michael Owen melihat ada evolusi dari cara main Salah. "Lima tahun lalu, dia tentu tidak seperti itu, dan sekarang kamu menyaksikan dia berpikir 'wow, dia baru saja mencetak gol'. Dia sangat rajin mencetak gol," kata Michael Owen dikutip dari BT Sports . "Cara saya membaca permainannya adalah saya pikir Anda bisa mengatakan permainannya telah berubah dari tahun-tahun sebelumnya. Lima tahun yang lalu, menonton dia bermain, dia akan melewati pemain lawan dari sisi sayap, dia akan melepas umpan crossing," imbuh Michael Owen. Namun, apa yang terjadi saat ini adalah Mohamed Salah yang berbeda. Salah akan lebih sering masuk ke kotak penalti, daripada bergerak di sayap. Salah lebih sering menendang ke gawang daripada melepas umpan crossing. "Dia pemain yang sangat, sangat lapar untuk mencetak gol, hampir berada dalam keadaan di mana dia terobsesi mencetak gol. Itu jelas berkembang selama bertahun-tahun bersamanya," kata Michael Owen.

Beberapa kalangan mulai mengkritik performa Mohamed Salah. Walaupun mencetak banyak gol, Salah dinilai terlalu egois. Bahkan, dia sempat berselisih dengan Sadio Mane yang kesal karena tidak mendapat umpan dari Salah ketika dalam situasi lebih baik. "Salah sekarang ingin memenangkan Golden Boots, sekarang dia adalah pemain utama, dia seolah merasakan ada tekanan harus mencetak gol setiap waktu. Saya tidak pernah berpikir dia akan memberi umpan ketika berada di depan gawang." "Tidak ada yang salah dengan itu, ini bukan kritik. Saya hanya merasa tertarik melihat perkembangannya saat ini menjadi pencetak gol yang benar-benar lapar," kata Michael Owen. Sumber: BT Sports




Jakarta - Liverpool berhasil memuncaki Grup E Klasemen Liga Champions 2019/2020 . Persaingan sengit terjadi di Grup H hingga matchday keempat, ada tiga tim dengan nilai sama. Liverpool memetik kemenangan 2-1 atas Genk saat bertanding di Anfield, Rabu(6/11/2019), lanjutan Grup E Liga Champions. Di saat bersaman Napoli ditahan 1-1 oleh RB Salzburg di San Paolo. Dengan tambahan tiga angka ini, Liverpool memuncaki Grup E Liga Champions, mereka mengumpulkan 9 poin. Sementara itu, Napoli ada di posisi kedua dengan catatan delapan angka.

[Gambas:Opta] Barcelona gagal memastikan diri lolos ke fase knockout. Mereka ditahan oleh Silvia Praha 0-0 saat bertanding di Camp Nou. Sementara di Signal Iduna Park, Borussia Dortmund menang 3-2 atas Inger Milan. Barca memang masih teratas di Grup F liga Champions dengan raihan 8 poin. Mereka gagal memastikan diri lolos ke babak berikutnya. Dortmund menyusul kemudian dengan raihan tujuh poin, sementara Inter ada di peringkat ketiga dengan raihan empat poin. [Gambas:Opta] Di Grup G, RB Leipzig menjadi yang teratas. Mereka menambah poin penuh setelah mengalahkan Zenit Saint Petersburg dengan skor 2-0 dalam laga di Krestovsky Stadium. Lyon menang 3-1 atas Benfica dalam pertandingan lain yang berlangsung di Parc Olympique Lyonnais. RB Leipzig teratas di Grup G dengan raihan sembilan angka. Disusul Lyon dengan koleksi tujuh angka. [Gambas:Opta] Di Grup H, ada tiga tim yang mengoleksi poin sama setelah matchday keempat. Ajax, Chelsea, dan Valencia berturut-turut ada di posisi pertama sampai ketiga, dengan raihan tujuh poin. Chelsea bermain imbang 4-4 dengan Ajax di Stamford Bridge. Sedangkan Valencia menghajar Lille 4-1 di Mestalla. [Gambas:Opta] Simak Video " Banjir Gol Chelsea Vs Ajax Berakhir Imbang "




Jakarta, CNN Indonesia -- Hasil pertandingan  Liga Champions pada Rabu (6/11) dini hari berakhir penuh warna.  Liverpool berhasil meraih kemenangan sementara  Inter Milan kembali merana. Liverpool meraih kemenangan tipis 2-1 atas Genk pada laga lanjutan Grup E Liga Champions di Anfield. Alex Oxlade-Chamberlain menjadi pahlawan kemenangan The Reds.

Genk mampu memberikan perlawanan dan mengakhiri babak pertama dengan skor imbang 1-1. Georginio Wijnaldum mencetak gol terlebih dahulu untuk Liverpool, sebelum dibalas sundulan Mbwanna Samatta jelang turun minum. Liverpool memastikan kemenangan via gol Oxlade-Chamberlain di babak kedua tepatnya di menit ke-53. [Gambas:Video CNN] Skuat arahan Jurgen Klopp berhak mengambil alih puncak klasemen dengan raihan sembilan poin, unggul satu angka dari Napoli yang bermain imbang 1-1 melawan Red Bull Salzburg. Sedangkan Genk menempati posisi buncit dengan satu poin. Sementara di laga Grup F, Inter menuai kekalahan 2-3 dari Borussia Dortmund Stadion Signal Iduna Park.

I Nerazzurri sebenarnya mampu unggul 2-0 di babak pertama berkat gol Lautaro Martinez dan Matias Vecino. Namun, Dortmund berhasil bangkit dan membalikkan keadaan menjadi 3-2 di akhir laga. Achraf Hakimi mencetak dua gol dilengkapi Julian Brandt.

Hasil ini membuat Inter turun ke peringkat ketiga dengan raihan empat poin. Sementara Dortmund melesat ke posisi kedua dengan keunggulan tiga angka atau hanya terpaut satu poin dari Barcelona yang bermain imbang tanpa gol saat menjamu Slavia Praha. Hasil lengkap Liga Champions, Rabu (6/11): Zenit 0-2 RB Leipzig Barcelona 0-0 Slavia Praha Liverpool 2-1 Genk Napoli 1-1 Salzburg Lyon 3-1 Benfica Dortmund 3-2 Inter Chelsea 4-4 Ajax Valencia 4-1 Lille (jun)




KOMPAS.com - New Balance Football meluncurkan koleksi pakaian terbaru yang akan mengangkat kesuksesan klub sepak bola Inggris, Liverpool FC di Eropa. Koleksi diluncurkan setelah klub berjuluk The Reds memenangkan tropi Liga Champions keenam mereka, Juni lalu. New Balance Six Times Red, koleksi New Balance Football yang mengangkat kesuksesan Liverpool FC meraih enam tropi Liga Champions. Fitur menonjol dari koleksi ini adalah lambang klub dengan enam bintang merujuk enam tahun di mana Liverpool telah memenangkan trofi bergengsi tersebut. Pada bagian bawah logo turut tersemat detail tahun ketika tropi-tropi tersebut dimenangkan, yaitu 1977, 1978, 1981, 1984, 2005, dan 2019. Item kunci dari koleksi yang diberi nama "Six Times Red" adalah tampilan baru jersey kandang Liverpool yang dibuat dengan NB Dry, teknologi performa New Balance untuk memaksimalkan penghilangan kelembapan dari tubuh. Selain itu, beberapa item lainnya dalam koleksi antara lain pakaian latihan, aksesoris seperti topi, topi bobble, snood, dan tas. Jadi, bersiaplah karena koleksi ini rencananya akan dirilis 21 November mendatang.




LIVERPOOL – Jordan Henderson berpotensi absen saat Liverpool menjamu Manchester City di pekan ke-12 Liga Inggris 2019-2020, Minggu 14 November 2019 malam WIB. Kapten Liverpool itu mengalami sakit dalam dua hari terakhir, sehingga absen saat The Reds –julukan Liverpool– menang 2-1 atas KRC Genk dini hari tadi.

Secara gol maupun assist, sumbangsih Henderson bagi Liverpool tidaklah besar. Hanya saja, urusan mentalitas, kehadiran gelandang 29 tahun itu sangat dibutuhkan Liverpool. Ketika para pemain Liverpool sudah mulai kehilangan gairah di atas lapangan, Henderson merupakan sosok pembangkit semangat skuad The Reds –julukan Liverpool.

Ambil contoh saat Liverpool menang dramatis atas Aston Villa akhir pekan lalu. Sepanjang pertandingan, eks gelandang Sunderland itu tidak berhenti berlari. Alhasil, semangat Andrew Robertson praktis membuncah dan membuat Liverpool sanggup membalikkan kedudukan, sehingga menang 2-1.

BACA JUGA: Bukan yang Pertama Liverpool Jalani 2 Pertandingan dalam 2 Hari

Dalam pola 4-3-3 racikan Jurgen Klopp, Henderson membuat trio tangguh bersama Georginio Wijnaldum dan Fabinho. Namun, jika nantinya Henderson tidak pulih hingga hari pertandingan, lantas siapa yang menggantikan posisi gelandang pemilik nomor punggung 14 tersebut?

Sejauh ini ada dua pemain yang bisa menggantikan sosok Henderson, mereka ialah Naby Keita dan Alex Oxlade-Chamberlain. Nama yang disebut terakhir lagi panas-panasnya. Dalam tiga kesempatan terakhir turun sebagai starter, Chambo –sapaan akrab Chamberlain– mengoleksi empat gol!

Terbaru, Chamberlain mencetak satu gol saat Liverpool menang 2-1 atas Genk dini hari nanti. Karena itu, secara kualitas ketiadaan Henderson dapat digantikan pemain lain. Hanya saja secara kepemimpinan, sulit menggantikan ketiadaan gelandang bertinggi badan 187 sentimeter tersebut.




Kombinasi kemangan atas Genk dan hasil imbang Napoli kontra RB Salzburg memastikan The Reds puncaki klasemen grup B Liverpool berhasil membekuk Genk dengan skor tipis 2-1 pada lanjutan Liga Champions Eropa grup E di Stadion Anfield, Rabu (6/11) dini hari. Kemenangan ini sekaligus membuat The Reds menjadi penguasa Grup E

Tampil tanpa sejumlah pilar, Liverpool tetap berhasil menguasai jalannya laga dan terus menekan. Tetapi usaha Van Dijk dari sepakan sudut masih melambung.

Tetapi sebuah kesalahan yang dilakukan Dewaest saat menghadapi sepakan sudut lainnya, memberikan kesempatan kepada Wijnaldum menyelesaikan bola di muka gawang. Liverpool berhasil unggul terlebih dahulu. Pilihan Editor

Tim tamu berhasil menahan serangan LIverpool di pertengahanan babak pertama, tetapi tak cukup efektif saat melakukan serangan balik. Gegen pressing ala Klopp sukses meminimalisir ruang gerak Genk.

Sementara itu Keita menikmati setiap bola yang mampir ke kakinya. Beberapa gerakan diperlihatkan untuk menembus kotak penalti tetapi penggawa Genk tampil disiplin setelah kebobolan.

Di menit 40 dalam sebuah sepakan sudut yang didapatkan, Samatta berhasil selesaikan umpan brilian Heynen. Alisson berusaha menggapai bola tetapi bola datang dengan deras ke gawangnya.

Di sisa waktu yang ada kedua tim bergantian melakukan tekanan. Tetapi sepakan Heynen dan Origi yang melebar memastikan skor babak pertama tidak berubah.

Tidak ada perubahan yang dilakukan kedua tim di awal babak kedua, namun Liverpool semakin buas dalam menyerang. Chamberlain kembali memberikan keunggulan usai tuntaskan sodoran Salah dengan tembakan kaki kiri yang membelakangi gawang di menit 53.

Salah kemudian mendapatkan peluang bersih untuk membawa timnya menjauh, tetapi tembakannya mengarah tepat ke pelukan Coucke.

Heynen menjadi pemain paling merepotkan bagi Liverpool malam ini, beberapa kali pergerakannya cukup memberikan dampak besar. Selepas tembakannya yang berhasil ditepis, kini umpannya kepada De Norri membuat Liverpool dalam bahaya meski tak mengarah tepat sasaran.

Di sisa waktu yang ada, Liverpool lebih berani menekan untuk mengurangi resiko ke pertahanan. Namun peluang yang gagal disempurnakan Van Dijk dan Fabinho menjadi penutup laga.

Kemenangan ini sangat berarti bagi Liverpool selagi Napoli ditahan imbang RB Salzburg di Naples. Puncak klasemen kini dikuasai anak asuh Klopp dengan sembilan angka dari empat laga, unggul satu angka atas Napoli. Artikel dilanjutkan di bawah ini

Liverpool: Alisson; Trent Alexander-Arnold, Joe Gomez, Virgil van Dijk, James Milner; Fabinho, Georginio Wijnaldum, Naby Keita; Alex Oxlade-Chamberlain, Mohamed Salah, Divock Origi.

Genk: Gaetan Coucke; Carlos Cuesta, Sebastian Dewaest, Jhon Lucumi; Joakim Maehle, Bryan Heynen, Patrik Hrosovsky, Sander Berge, Casper de Norre; Junya Ito, Mbwana Samatta.



Total comment

Author

fw

0   comments

Cancel Reply