Dua orang dari 12 korban tewas dari kecelakaan maut di Tol Cikopo-Palimanan ( Cipali ) adalah bapak-anak. Nahas, keduanya baru saja pergi liburan di Yogyakarta dan Dieng. Si Bapak atas nama Heruman (59), sedangkan anaknya bernama Reza (22). Anak Heruman lainnya, Febri Dwi Prayogi (28), mengatakan bapak dan adiknya itu pergi berlibur bersama rombongan keluarga lainnya.
"Rombongan dari hari Kamis (13 Juni 2019), mereka emang lagi liburan ke Yogya, (lanjut) ke Dieng. Nah (tabrakan) ini (terjadi) arah pulangnya," kata Febri saat ditemui di rumah duka, Taman Wisma Asri RT 01/RW 16, Teluk Pucung, Kota Bekasi, Senin (17/6/2019). Rombongan keluarga itu disebut Febri beriringan menggunakan mobil Mistubishi Xpander dan Mitsubishi Pajero. Febri mengatakan Heruman dan Reza berada di mobil Xpander bersama 4 orang lainnya. Febri mengaku belum tahu persis bagaimana kecelakaan bisa terjadi, setahunya ada bus dari arah berlawanan melintas batas hingga terjadi tabrakan maut itu. Selain itu setahu Febri, seluruh keluarganya di mobil Xpander itu meninggal dunia. "Saya dapat kabar pas pulang kerja tadi pagi, jam 7. Dikabari langsung ke sini," kata Febri. Saat ini jenazah bapak dan adik Febri itu disebutnya masih berada di RSUD Cideres, Majalengka. Menjelang sore jenazah keduanya rencananya akan dibawa ke rumah duka dan langsung dimakamkan. Sementara itu di rumah duka terlihat masih banyak pelayat yang berdatangan. Tenda berukuran 10 meter x 4 meter terlihat telah berdiri di depan rumah duka. Kecelakaan maut yang menewaskan 12 orang itu terjadi di Km 150+900 Tol Cipali arah Jakarta. Peristiwa itu terjadi pada pukul 01.00 WIB dini hari tadi.
Kecelakaan beruntun terjadi di Tol Cipali KM 151 mengarah ke Jakarta. Kecelakaan mengakibatkan 12 orang meninggal dunia. "Memang ada yang meninggal di arah Cipali. 11 Laki-laki, 1 perempuan menurut informasi dari RS Cideres," kata Petugas Call Center NTMC Polri, Novi, saat dihubungi detikcom, Senin (17/6/2019). Novi mengatakan kecelakaan melibatkan 4 kendaraan di antaranya bus, dua minibus, dan truk muatan ayam. "Informasi kendaraan bus, dua mini bus dan truk muatan ayam," sebut Novi,
Novi menyebut masih ada kemacetan di sekitar lokasi. Kepadatan terpantau 1 kilometer. "Sekitar 1 kilometer jelang lokasi kecelakaan," sebutnya.
Kecelakaan beruntun terjadi di Tol Cipali KM 151 pada dini hari. Akibat insiden ini 12 orang tewas, 43 lainnya luka-luka.
Liputan6.com, Jakarta - Tabrakan beruntun kembali terjadi di Tol Cikopo Palimanan ( Cipali ), Senin (17/6/2019) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB tadi. Kecelakaan maut yang melibatkan Bus Safari, Mitsubishi Xpander, Toyota Innova, serta truk terjadi di KM 150 arah Jakarta. Akibatnya, 12 orang meninggal dan puluhan lainnya luka-luka.
Sejatinya, jika berbicara kasus kecelakaan di jalan tol saat dini hari, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana menegaskan pengemudi masih kurang waspada. Hal ini berkaitan erat dengan kondisi tubuh pengemudi.
"Kalau dilihat dari waktunya jam 1 pagi, kita bicara lelahnya tubuh manusia. Karena harusnya istirahat itu mulai Maghrib, sehingga pengemudi harus waspada apabila dipaksakan mengemudi," kata Sony kepada Liputan6.com , Senin (17/6/2019).
Meski demikian, pengemudi transportasi umum harusnya lebih memperhatikan kondisi tubuh saat bekerja. Karena sebetulnya mengemudi dini hari sudah tak memenuhi syarat.
"Sebetulnya sudah tak memenuhi syarat apalagi transportasi umum biasanya dia bekerja berdasarkan waktu sehingga seperti dipaksa untuk cepat sampai. Lemahnya pengawasan pemerintah karena tidak melakukan pengecekan kepada pengemudi di jalan raya juga harus diperhatikan, meski sosialisasi sudah dilakukan," ujarnya.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tabrakan beruntun yang melibatkan empat kendaraan terjadi di ruas tol kilometer 150 jalur B Cikopo-Palimanan Majalengka , Jawa Barat , Senin (17/6/2019) dini hari tadi.
Kasat Lantas Polres Majalengka AKP Atik Suswanti, mengatakan kendaraan atau Bus Safari datang dari arah Jakarta menuju ke Cirebon, diduga pengemudi mengantuk atau kurang antisipasi, sehingga kendaraan bus menyeberang ke jalur lainnya.
"Selanjutnya bus tersebut menabrak kendaraan (Toyota) Innova, menabrak kendaraan (Mitsubishi) Xpander dan kendaraan truk yang sedang melaju di jalur lain," ujar AKP Atik Suswanti, dalam keterangan tertulis, Senin (17/6/2019).
Akibat kecelakaan tersebut, sebanyak 12 orang meninggal dunia dan belasan lain mengalami luka berat dan ringan.
Baca: Humas BNPB Sutopo Berobat ke China saat Penyakit Kanker Paru-parunya Menyebar ke Tulang & Organ Lain
Baca: Ramalan Zodiak Awal Minggu Ini Senin 17 Juni 2019: Cancer Banyak Tantangan, Taurus Mudah Emosi
Baca: Ditinggal Menikah Setelah 17 Tahun Pacaran, Ini Kabar Terbaru Jerry Yan Tao Min Tse Buat Sedih
"Luka berat ada dua orang, dan luka ringan 10 orang," kata Atik.
Sementara itu, korban yang terluka dibawa ke Rumah Sakit Plumbon, sedangkan yang meninggal dunia dibawa ke Rumah Sakit Cideres, Majalengka .
Atik mengatakan, pihaknya masih mengidentifikasi korban, mencatat saksi-saksi. "Saat ini kendaraan belum dievakuasi dan kami masih menangani korban, juga olah TKP".
Baca: Tim Hukum 02 Minta Perlindungan Saksi, Ini Kata Pengamat
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Penumpang dan sopir truk pengangkut ayam dengan nomor polisi R 1436 ZA, nyaris jadi korban kecelakaan beruntun di KM 150+900 Tol Cipali , Senin (17/6/2019).
Posisi truk tepat berada di belakang Innova B 168 DIL dan berada di jalur arah Jakarta .
"Posisi truk pengangkut ayam ini di belakang Innova yang ditabrak bus Dharma Raya yang datang dari Jakarta dan menyebrang ke jalur arah Jakarta . Truk pengangkut ayam sempat membantingkan kendaraannya menghindari tabrakan dengan Innova, sehingga sopir dan penumpang tidak ada yang luka," ujar Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Jabar , Kompol Lukman Syarif via ponselnya.
Saat menghindar dari tabrakan, di belakang truk pengangkut ayam, ada mobil mini bus Expander yang kemudian menabrak Innova.
Saat itu, bus Dharma Raya masih saja melaju di jalur berlawanan.
"Setelah menabrak Innova, bus menabrak Expander. Truk pengangkut ayam keburu menghindar. Dari tabrakan itu, enam penumpang Expander meninggal dunia, kemudian tiga orang penumpang Innova dan tiga penumpang bus Dharma Raya meninggal dunia, total 12 orang yang tewas," ujas Direktur Ditlantas Polda Jabar , Kombes M Aris.
Kecelakaan ini bermula dari olengnya bus Dharma Raya yang menyebrang ke jalur arah Jakarta .
Seperti diketahui, Tol Cipali tidak dilengkapi pembatas jalan antara jalur arah Cirebon dan Jakarta , tidak seperti di Tol Jakarta - Cikampek dan Cipularang.
"Diduga sopir bus mengantuk, kurang antisipasi sehingga bus oleng dan menyebrang ke jalur arah Bandung dan menabrak kendaraan mini bus Innova dengan nomor polisi B 168 DIL," ujar Kabid Humas Polda Jabar , Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko.
Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi pada hari ini, Senin tanggal 17 Juni 2019 pukul 01.00 WIB di Tol Cipali KM 151 Jalur B Kabupaten Majalengka , dimana Bus Safari H-1469-CB yang datang dari arah Jakarta menuju ke Cirebon (Jalur A) hilang kendali menyebrang ke Jalur B, selanjutnya bus tersebut menabrak kendaraan Toyota Innova dan kendaraan Mitsubishi Expander yang sedang melaju di Jalur B. Kecelakaan tersebut mengakibatkan korban dengan jumlah sementara meninggal dunia 12 orang dan 37 orang mengalami luka-luka. Seluruh korban dibawa ke RS. Cideres Majalengka dan RS Mitra Plumbon Cirebon.
Budi Rahardjo S. selaku Direktur Utama Jasa Raharja , menyampaikan bela sungkawa dan prihatin atas kejadian tersebut, bersama Dirgakum Korlantas Polri Brigjen. Pol. Pujiono, Direktur Operasional Jasa Raharja Amos Sampetoding pada kesempatan pertama langsung melakukan kunjungan on the spot ke lokasi kecelakaan.
Budi menyampaikan, "Bahwa korban terjamin Jasa Raharja dan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 15 dan 16 tahun 2017, bagi seluruh korban meninggal dunia, masing-masing ahli warisnya berhak menerima santunan sebesar Rp.50.000.000,-.
Sementara untuk seluruh korban luka-luka, Jasa Raharja telah menerbitkan surat jaminan biaya perawatan kepada rumah sakit dimana korban dirawat, dengan biaya perawatan maksimum Rp. 20.000.000,- serta menyediakan manfaat tambahan biaya P3K maksimum Rp.1.000.000,- dan Ambulance maksimum sebesar Rp.500.000,- terhadap masing-masing korban luka luka", terang Budi.
Menindaklanjuti kejadian ini, Jasa Raharja yang telah menerima laporan langsung berkoordinasi dengan Unit Laka Polres Majalengka untuk mendata korban, menerbitkan Surat Jaminan Biaya Rawatan ke Rumah Sakit Cideres Majalengka dan RS Mitra Plumbon Cirebon bagi korban luka luka.
Sementara bagi korban meninggal dunia, santunan akan diserahkan kepada masing- masing Ahli Waris sesuai domilisi korban.
Budi menambahkan, “Kami telah memiliki sistem pelayanan yang terintegrasi dengan IRSMS Korlantas Polri, Dukcapil dan Rumah Sakit sehingga proses penyelesaian santunan dapat diserahkan dalam kurun waktu kurang dari 24 Jam”. (*)
TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Kecelakaan maut terjadi di Tol Cikampek - Palimanan (Cipali) KM 150 dini hari dan mengakibatkan 12 korban meninggal dunia serta 37 orang lainnya luka-luka Senin (17/6/2019).
Kecelakaan itu melibatkan PO Bus Royal Safari (sebelumnya ditulis Bus Safari dan Safari Dharma Raya) berpelat nomor H 1469 CB yang beralamat di Jalan Soekarno-Hatta KM 5 Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga.
Terkait kecelakaan lalulintas yang turut melibatkan Mitsubishi Expander, Toyota Innova berpelat nomor B 168 DIL, dan Mitsubishi Truk berpelat nomor R 1436 ZA, manajemen PO Royal Safari belum memberikan keterangan.
• Penyerang Sopir Bus Safari Bakal Jadi Tersangka Kecelakaan Maut Tol Cipali KM 150 dan Diisolasi
• Penumpang yang Serang Sopir Bus hingga Sebabkan Tabrakan Beruntun di Tol Cipali Seorang Sekuriti
• Kecelakaan Tol Cipali, Ini Klarifikasi PO Bus Safari Dharma Raya
• Tiga Warga Tegal Jadi Korban Kecelakaan Beruntun di Tol Cipali KM 150 yang Tewaskan 12 Orang
Saat Tribunjateng.com mendatangi kantor PO Bus Royal Safari, hanya ditemui oleh petugas keamanan atau sekuriti bernama R Subagyo.
Subagyo mengatakan, perusahaannya belum dapat memberikan keterangan karena masih menunggu hasil penyelidikan kepolisian.
"Tadi Bu Yani staf kantor berpesan karena informasi belum jelas mengenai kecelakaan lalu lintas itu sebabnya apa, kami tidak bisa memberi keterangan. Tapi pada prinsipnya PO Safari terbuka kepada publik," terangnya.
Ia menambahkan, perusahaan sekarang menunggu perkembangan informasi baik dari pemberitaan media atau kepolisian yang ada di lokasi.
Bus Safari Dharma Raya berpelat nomor H-1469-CB, terlibat tabrakan beruntun di Tol Cipali dari arah Jakarta menuju Cirebon. (Istimewa/Brigadir Andi Setiawan/Facebook)
Subagyo menambahkan, turut menjadi korban dalam kecelakaan maut tersebut dua orang pekerja PO Bus Royal Safar, masing-masing sopir dan kernet bus.
"Sopir atas nama Roni warga Solo dan kernet bernama Yuli asal Tuntang Kabupaten Semarang. Keduanya sudah bekerja lebih dari lima tahun di sini," katanya.
Berdasarkan keterangan Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi, kecelakaan maut itu disebabkan pegemudi bus diserang penumpang bernama Amsor (29).
Ia mencoba mengambil alih kemudi bus yang melaju dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah sehingga bus mengalami oleng dan melebar ke jalur kendaraan dari arah Jawa Tengah ke Jakarta.
Pantauan di PO Bus Royal Safari siang ini tidak tampak aktivitas berlebih.
Hanya ada beberapa pekerja bengkel yang berada di lokasi kantor pelayanan juga terlihat sepi. (ris)
• BREAKING NEWS: Perempuan Tua Tertabrak KA di Perlintasan Tanpa Palang Tanggungrejo Kaligawe Semarang
• Video Perampokan Minimarket di Jatingaleh Semarang, 2 Pelaku Berclurit Bawa Lari Uang Belasan Juta
• Kerap Menodongkan Tangan Simbol Senggama, Ini Penjelasan Nikita Mirzani
• Aura Kasih Buka Suara Soal Kelahiran Bayinya yang Belum Genap 9 Bulan
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan Otobus Safari Dharma Raya membantah armadanya terlibat dalam kecelakaan beruntun di Tol Trans Jawa Ruas Cikopo Palimanan (Cipali) pada Senin (17/6) dini hari WIB. Hal itu dikonfirmasi Business Development PO Safari Dharma Raya, Marisa Leviani. "Jadi itu PO lain karena kalau unit kami itu biasanya di busnya memang tulisannya Safari Dharma Raya," kata Marisa saat dihubungi CNNIndonesia.com , Senin (17/6). Diketahui terjadi kecelakaan maut yang melibatkan empat kendaraan: Bus, dua mobil pribadi dan sebuah truk pengangkut. Sebanyak 12 korban tewas, dan 24 lai luka-luka. Marisa mengaku tidak tahu PO mana yang terlibat dalam tabrakan beruntun itu. Pasalnya ada beberapa nama PO yang menyematkan kata Safari di namanya. "Safari doang itu memang ada dua lagi saya kurang tahu pastinya ini PO safari yang mana, yang pasti bukan Safari Dharma Raya," katanya.
Ia menjelaskan terdapat ciri khusus di armada PO Safari Dharma Raya. Salah satunya adalah gambar empat gajah di body-nya lengkap dengan tulisan 'Safari Dharma Raya'. "Safari Dharma Raya tulisannya warna hijau kuning. Tapi kami enggak pernah menyingkat brand kami. itu sudah terdaftarkan HAKI itu Safari Dharma Raya dan pasti ada OBL-nya," paparnya. Berdasarkan foto yang diterima CNNIndonesia.com dari lokasi kecelakaan di Tol Cipali, dini hari tadi, bus tersebut diketahui memiliki tulisan SAFARI di bagian lambung dan ekor bus. Bus tersebut memiliki variasi warna hijau dan putih/perak. Pernyataan soal nama bus yang terlibat kecelakaan beruntun di Tol Cipali berasal dari Polri. Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan kecelakaan bermula saat bus Safari Dharma Raya datang dari arah Jakarta menuju ke Cirebon di kilometer 151 pukul 01.00 WIB. Sopir bus diduga mengantuk dan kehilangan kendali. "Kendaraan bus masuk median menyeberang ke jalur B (berlawanan) dam menabrak kendaraan Innova, menabrak kendaraan Expander dan kendaraan truk yang sedang melaju di jalur B," kata Trunoyodo dalam keterangannya, Senin (17/6). Para korban tewas diketahui sebanyak enam orang dari mobil Expander dan tiga orang tewas yakni penumpang mobil Innova. Sementara itu korban tewas penumpang bus sebanyak tiga orang. Trunoyudo menerangkan berdasarkan keterangan saksi diketahui bus tersebut hilang kendali setelah sempat terjadi perdebatan antara supir dengan salah satu penumpang. Walhasil terjadilah kecelakaan beruntun di tol Cipali akibat bus yang hilang kendali itu berpindah jalur dan menabrak mobil yang melaju dari arah berlawanan.
Kecelakaan Maut Cipali Gegara Bus Masuk Jalur Arah Berlawanan
Kecelakaan di Tol Cipali KM 150.900 arah Jakarta menewaskan 12 orang. Insiden itu terjadi dipicu penumpang serang sopir bus sehingga bus masuk jalur yang berlawanan