Contact Form

 

PPDB Online, Ortu Berharap Pendaftar Tak Harus Datang ke Sekolah


Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru ( PPDB ) DKI Jalur Zonasi untuk SMP dan SMA menuai pro dan kontra. Ada orang tua yang berharap pendaftaran bisa dilakukan dari rumah karena sistem PPDB online . Salah satu orang tua murid, Yulian Indrawati, mendaftarkan anaknya ke SMPN 115 Jakarta. Dia menyebut penerapan zonasi dirasa belum efektif. Yulian mengatakan sistem zonasi harus diikuti dengan infrastruktur setiap sekolah yang merata. "Belum (efektif) sih, karena nggak diikuti dengan infrastruktur yang sama antara satu sekolah dengan sekolah yang lain. Jadi mestinya pemerintah itu menyiapkan infrastruktur merata dulu dari semua sekolah, baru sistem zonasi diterapkan," ujar Yulian di SMPN 115 Jakarta, Jl KH Abdullah Syafei, Tebet Timur, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Senin (24/6/2019).

Foto: Orang tua pendaftar PPDB jalur zonasi di SMPN 115 Jakarta (Farih/detikcom) Yulian menilai penerapan sistem zonasi kali ini terbilang masih setengah-setengah. Yulian menyayangkan pendaftaran yang sudah terintegrasi secara online pun masih tetap harus mengantre datang ke sekolah. "Kemudian untuk pengambilan token atau username kayak gini mestinya udah bisa dilakukan dari rumah, misalnya kita bisa memasukan password kita, nomor KK kita dari rumah. Jadi ya sudah antre, kayaknya kurang efektif," kata Yulian. Hal senada diungkap oleh orangtua murid bernama Kurniawan Ekarullah. Dia menilai dengan sistem zonasi, jumlah murid yang mendaftar di sekolah akan terjadi ketimpangan. Kurniawan menilai sekolah favorit akan menjadi buruan orangtua siswa untuk bisa mendaftar tapi nasib berbeda dialammi sekolah yang tidak favorit. "Belum ideal soalnya kan tergantung dilihat dari kapasitas, jumlah yang masuk ke sekolah akan ada yang lebih sedikit, dan tidak merata," kata Kurniawan. Imbas Sistem Zonasi, SMP di Tulungagung Cuma Dapat 5 Siswa: [Gambas:Video 20detik]







tirto.id - Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online untuk SMA/SMK Yogyakarta dibuka mulai hari ini, Senin (24/6/2019). Dikutip dari situs PPDB, pendaftaran akan dibuka hingga 26 Juni 2019 pukul 16.00 WIB melalui portal ppdb.jogjaprov.go.id. Pendaftaran ini langsung disertai seleksi yang juga dilakukan secara online. Pengumuman PPDB online Yogyakarta bakaln disampaikan pada 28 Juni pukul 10.00 WIB. Proses pendaftaran PPDB Online SMA/SMK Yogyakarta 2019 jenis pendaftaran reguler: 1. Prestasi Non Akademik Pengurusan penambahan nilai prestasi non akademik (bagi yang akan menggunakan Jalur Prestasi) pada 27-29 Mei 2019 di Dinas DIKPORA DIY. 2. Rekomendasi SKTM Pengurusan rekomendasi SKTM atau bukti dari keluarga tidak mampu (bagi yang memiliki) khusus pendaftaran zona 1 pada 27 - 29 Mei 2019 di Balai Dikmen Kabupaten/Kota (lokasi sekolah pilihan 1) 3. Perpindahan Tugas Orang Tua Pengurusan rekomendasi perpindahan tugas orang tua pada 27 - 29 Mei 2019 di Dians DIKPORA DIY.

4. Verifikasi Berkas Verifikasi berkas dan pengambilan PIN/TOKEN pada 20,21,24,25 Juni 2019 dai SMA/SMK Yogyakarta 5. Pendaftaran Online Aktivitas akun dan pendaftaran online secara mandiri oleh calon peserta didik pada 24 - 26 Juni 2019 di ppdb.jogjaprov.go.id 6. Seleksi Online Seleksi online realtime pada 24 - 26 Juni 2019 di ppdb.jogjaprov.go.id. 7. Pengumuman Pengumuman hasil seleksi PPDB online pada 28 Juni 2019 pukul 10.00 WIB di SMA/SMK dan di laman PPDB. 8. Daftar Ulang Daftar ulang pada 28 Juni - 3 Juli 2019 di setiap SMA atau SMK tujuan.




Hari pertama PPDB di Jakarta, antrean untuk mendaftarkan diri di SMA negeri mengular. Salah satunya di SMAN 55, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Senin (24/6/2019).

Para orangtua berduyun-duyun mendatangi SMAN 55 bahkan sejak malam.

• Sekolah Negeri Ini Terima Murid Baru di PPDB Online 2019 Walau Belum Punya Gedung

Iwan, salah satu penjaga sekolah di SMAN 55 mengatakan, tidak sedikit orangtua yang mulai mengantre sejak dini hari. Padahal pintu gerbang baru dibuka pukul 05.00.

"Tadi malam sudah ada yang antre dari jam 12.00 malam lah. Biasanya sopir-sopirnya yang antre. Sebelum subuh baru orangtuanya yang dateng," ujarnya.

Salah satu orangtua, Lia mengatakan ia dan suaminya bergantian mengantri sejak pukul.04.00.

• Orangtua Tak Tahu Tata Cara Daftar PPDB, Mengira Zonasi Itu Siapa Datang Cepat, Dia yang Diterima

"Awalnya suami saya dulu dari jam 04.00. Abis saya shalat subuh saya antre ke sini lagi," katanya.

Karena termasuk awal yang datang, bersama rekannya ia berinisiatif membuat nomor kedatangan secara manual.

"Nanti takut berebutan jadi kita inisiatif buat nomor," katanya.

• PPDB SD, SMP, SMA DKI Jakarta Dimulai, Ini Panduan Lengkap Alur, Tata Cara, dan Syarat Pendaftaran

Nomor urut itu dibuat dengan kertas berwarna cokelat muda dan diberi nomor urut.

Belakangan nomor urut itu tidak berlaku karena pihak sekolah langsung menempelkan nomor urut dan langsung membagi antrean nomor genap dan ganjil.

• Sia-sia Saja Orangtua Ubah Domisili Dekat Sekolah Agar Diterima dalam PPDB 2019

Berdasarkan tata cara pendaftaran PPDB Online, sebenarnya pada awal pendaftaran ini siswa hanya perlu mengambil nomor token yang digunakan sebagai password untuk mendaftarkan diri secara online.

Namun masih saja orangtua berbondong-bondong mendatangi sekolah yang dianggap favorit sehingga antrean di sekolah-sekolah itu membludak.




TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - PPDB Online secara serentak telah dilakukan di beberapa daerah di Indonesia.

Meski banyaknya daerah yang belum dapat secara optimal melaksanakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)  seusai dengan Permendikbud Nomor 20 Tahun 2019, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan keluarkan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2019 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru.

Surat edaran ini dikeluarkan untuk menyesuaikan kondisi tiap daerah yang belum siap dengan jumlah kuota peserta didik yang ditentukan dalam Permendikbud itu.

Dalam Surat edaran itu, kuota pendaftaran jalur prestasi mengalami perubahan dari sebesar 5 persen menjadi 15 persen dari daya tampung sekolah. Sedangkan jalur zonasi, kuotanya mengalami perubahan dari 90 persen menjadi 80 persen.

Kabid Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kendal, Parno mengatakan, adanya surat edaran itu akan menjadi bahan pertimbangan dalam penerapannya.

"Kami masih kaji dan rapatkan terkait surat edaran ini pada sistem PPDB di Kendal," ujarnya, Minggu (23/6) Ia mengatakan bahwa rapat itu akan diselenggarakan pada Senin (24/6). Pada hari itu juga diberlangsungkan pengumuman hasil PPDB SMP di kabupaten Kendal.

"Kepastiannya Senin. Nanti (Pengumuman) menunggu hasil rapat terkait surat edaran ini," ujarnya

Dari pengamatan Tribun Jateng pada website kendal.siap-ppdb.com, masih ada beberapa sekolah yang masih kekurangan siswa. Satu diantarnya yakni SMP Negeri 3 Plantungan.

Hingga saat ini sekolah itu baru 9 siswa yang mendaftar dari total daya tampungnya 28 siswa.




PPDB Online 2019 SD Sleman via ppdb.slemankab.go.id , Pengisian Formulir dan Cara Mendaftar Didampingi Operator

TRIBUNJOGJA.COM - PPDB Online 2019 SD di Sleman via ppdb.slemankab.go.id berlangsung hingga Selasa 25 Juni 2019. Pendaftaran PPDB di Kabupaten Sleman memang dilakukan secara online untuk tahun ini.

Berikut ini penjelasan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman terkait prosedur dan cara pendaftaran PPDB Online 2019 jenjang SD, di mana operator siaga untuk membantu orangtua yang mendaftarkan anak-anaknya.

Sebagaimana sudah berlangsung, pendaftaran siswa melalui sistem online ini membuat sebagian orangtua kebingungan karena belum paham caranya.

Meski demikian, pihak dinas menyatakan orangtua tidak perlu khawatir karena operator akan membantu orangtua dalam proses PPDB Online 2019 jenjang SD di Kabupaten Sleman .

Informasi dihimpun reporter Tribun Jogja, penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Sleman , untuk pertama kalinya menerapkan sistem pendaftaran secara online.

Meskipun demikian, tidak semua orangtua calon peserta didik memahami prosedurnya.

Hal tersebut Tribunjogja.com temukan saat memantau Posko PPDB di Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Sleman pada Jumat (21/06/2019) lalu.

Suasana Posko PPDB di Kantor Dinas Pendidikan Sleman, Jumat (21/06/2019) (Tribun Jogja/ Alexander Ermando)

Pada hari pertama pendaftaran tersebut, sejumlah orang tua datang untuk berkonsultasi mengenai sistem baru ini.

Meskipun demikian, Kasubbag Perencanaan dan Evaluasi Disdik Sleman , Reni Tri Pujiastuti, mengatakan para orangtua tidak perlu khawatir, sebab nantinya akan ada operator yang mendampingi proses pendaftaran.




Ada orang tua yang pusing dan kesulitan memilih sekolah di laman PPDB DKI 2019 karena pendaftaran dilakukan secara online. Di SMAN 39 Jakarta, ada operator yang disiapkan panitia untuk membantu orang tua mengakses PPDB online . "Ini bantuan dari operator sekolah membantu sekali buat saya masih belum paham caranya milih sekolah tujuan lewat 'online'," ujar salah seorang orang tua calon peserta didik baru (CPDB), Ridwan kepada ANTARA, Senin (24/6/2019). Operator tersebut mendampingi Ridwan saat melakukan proses pemilihan sekolah melalui komputer jinjing yang disediakan di ruang aula sekolah. Awalnya, Ridwan sempat khawatir dengan sistem PPDB online karena dia jarang menggunakan komputer. Berkat bantuan operator, dia dapat mendaftarkan sang anak dengan lancar.

"Dari rumah saya sudah pusing kan, aduh harus masukin data secara daring, tapi untung ada petugas yang bantu akhirnya selesai juga," ucap Ridwan. Pendaftaran PPDB di Jakarta / Foto: Rengga Sancaya Hal senada juga disampaikan oleh orang tua CPDB lainnya, Rudi. Dia mengaku cukup terbantu dengan keberadaan operator saat melakukan input sekolah tujuan untuk sang anak. Menurut dia, keberadaan operator tersebut dapat mempercepat proses pendaftaran, terutama bagi orang tua yang belum terlalu mengerti dengan metode daring. Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 39 Jakarta Timur, Maknawiyah, mengatakan bantuan operator memang sengaja disediakan untuk orang tua yang masih bingung tentang bagaimana proses pemilihan sekolah tujuan secara daring mandiri. Operator tersebut, kata dia, bertugas untuk mendampingi orang tua pada saat memilih sekolah tujuan sang anak. "Jadi fungsinya mendampingi. Yang mengisi tetap orang tua atau calon siswa yang bersangkutan. Kami hanya menjelaskan langkah-langkahnya," kata Maknawiyah. Simak Juga "Cara SMA 8 Jakarta Hindari Antrean Panjang PPDB Zonasi": [Gambas:Video 20detik]




Sistem PPDB Online Setengah Hati, Wali Murid Antre Sejak Pagi Tritus Julan Senin, 24 Juni 2019 - 11:34 WIB Ratusan orang tua wali murid melakukan pengumpulan berkas pendaftaran di SMPN 1 Sooko, Mojokerto.Foto/SINDONews/Tritus Julan. MOJOKERTO - Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2019 di Kabupaten Mojokerto dikeluhkan para orang tua wali murid. Bagaimana tidak, kendati menggunkan sistem online, namun para orang tua wali murid masih tetap harus mengantre agar bisa mendaftarkan anaknya ke sekolah. Utamanya di sekolah-sekolah yang dianggap favorit. Para orang tua wali murid harus rela menunggu lama untuk mengikuti verifikasi berkas siswa. Lantaran, mekanisme pendaftaran yang tak sepenuhnya menggunakan sistem online. Orang tua wali murid tetap harus mendatangi sekolah untuk mengumpulkan berkas pendaftaran dan penunjang. Seperti yang terlihat di SMP Negeri 1 Sooko, Kabupaten Mojokerto. Ratusan wali murid terpaksa mengantre sejak subuh. Hanya untuk mendapatkan nomor antrean untuk mengumpulkan berkas verifikasi pendaftaran anaknya di sekolah tersebut. Kendati sebelumnya mereka sudah melakukan pendaftaran secara online. Salah satunya, Jinaga (35) orang tua calon peserta didik baru asal Desa Brangkal, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Ia rela mengantre sejak subuh untuk bisa mengambil nomor antrean pengumpulan berkas tambahan. Lantaran berkas itu tak bisa dikirimkan melalui online seperti saat mendaftar. "Saya datang subuh tadi sekitar pukul 04.00 WIB. Karena khawatir tidak kebagian nomor urut. Soalnya sekolah ini kan pilihan pertama dan favorit juga. Sehingga saya khawatir tidak kebagian nomor antrean," katanya saat ditemui di SMPN 1 Sooko, Senin (24/6/2019). Dikatakan Jinaga, sistem yang digunakan dalam PPDB tahun 2019 ini lebih ribet dari. Selain harus mendaftar melalui online, calon peserta didik baru harus mengumpulkan berkas lain berupa Surat Keterangan Lulus (SKL), NUN, Surat ferivikasi dari Dinas Pendidikan, Kartu Keluarga, serta formulir yang didapat saat melakukan mendaftar online. "Selain itu juga karena jarak zonasi. Rumah saya 3,5 kilometer dari sekolah. Saya khawatir anak saya tidak masuk sekolah ini. Karena saat simulasi menggunakan sistem zonasi, jarak 1,6 kilometer saja sudah penuh kuotanya," imbuhnya. Tak hanya itu, keluhan lain juga diutarakan Jinaga. Dia mengatakan, penggunaan sistem zonasi dalam PPDB tahun 2019 membuat siswa kecewa. Sebab, dengan adanya zonasi, siswa tak leluasa untuk memilih sekolah yang diinginkan. "Ini anak saya belum tentu diterima di sekolah ini. Karena sistem zonasi itu. Meskipun sudah daftar dan verifikasi berkas, jika ada anak yang rumahnya lebih dekat, ya tetap saja yang lebih dekat diprioritaskan," pungkasnya. Sementara itu, Kepala SMPN 1 Sooko Sayuti tak menampik jika jumlah wali murid yang mengumpulkan berkas pendaftaran cukup banyak pada hari pertama dibuka. Bahkan ada yang rela mengantre sejak pagi buta. Kendati sejatinya, proses penerimaan berkas verifikasi baru dibuka pukul 08.00 hingga 12.00 WIB. "Benar. Animo orang tua wali murid hari ini cukup tinggi. Tapi semua akan tetap dilayani untuk yang sudah mengambil antrean. Jadi tidak ada pembatasan, kita layani sampai habis," ujar Sayuti. Ditanya soal kekhawatiran orang tua siswa yang takut jika besok tak bisa lagi mendaftar karena kuota sudah penuh, Sayuti menyatakan jika sekolah masih tetap akan membuka pendaftaran sesuai dengan juknis yang ditentukan. Yakni sejak 24-27 Juni 2019. "Sampai saat ini, (pukul 08.30 WIB) sudah ada 30 orang yang mendaftar dan diverifikasi berkasnya. Kami mengimbau kepada orang tua siswa agar tidak khawatir, karena pendaftaran tetap akan kita buka sesuai juknisnya, yakni sejak 24-27 Juni 2019," pungkas Sayuti. ( msd ) KOMENTAR (pilih salah satu di bawah ini)




TRIBUNBATAM.id,TANJUNGPINANG - Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA/SMK sederajat akan di buka mulai 1 Juli 2019 mendatang.

Disdik Kepri melalui Kabid SMA Atmadinata menegaskan, sesuai aturan, bila calon siswa mendaftarkan ke sekolah tujuan  menggunakan Surat Keterangan (Suket) pindah domisili belum setahun, maka tidak akan berlaku.

Artinya calon siswa tetap harus mendatrkan diri ke sekolah yang berada di zona lama.

"Sesuai aturan di Permendikbud tersebut, masa usa Suket harus setahun. Karena kalau tak begitu aturannya, maka berbondong bondonglah masyarakat membuat surat keterangan domisili agar anaknya diterima di sekolah tujuan," ujarnya.

Ditambahkan Atmadinata, di PPDB Online nanti, untuk mencegah server down,  Disdik Kepri pun bekerjasama dengan operator PT. Telkom.

Disebutkan dia, pada 2019 ini terdapat 4 Kabupaten yang sudah menerapkan PPDB  online.

"Kita yakin dengan server milik Telkom akan besar kapasitasnya. Jadi semua sudah diperhitungkan. Tahun ini ada 4 Kabupaten yang online, Batam, Karimun, Tanjungpinang, dan Bintan," ujarnya

Untuk Kabupaten lainnya, Atmadinata mengatakan, belum bisa maksimal menerapkan, mengingat jaringan internet yang masih belum maksimal.

• Viral Seserahan Pajero Pink Seharga Rp 7 Juta di Pati, Sumartono Ungkap Maksud Mulia Dibaliknya

• Syahrini Kaget Disosor Burung Pelikan Sampai Teriak-teriak, Bikin Reino Barack Sampai Tertawa

• Waspada! Terhadap angin kencang dan Potensi Gelombang Tinggi di Laut

• Ramalan Zodiak Hari Ini Senin 24 Juni 2019, Aries Alami Peristiwa Misterius, Leo Waspada Persaingan

Ditanyakan, rasio untuk jumlah siswa SMP yang masuk ke jenjang SMA,SMK sederajat. Atmadinata menyakini, semua akan terakomodir

Sebab, lulusan siswa SMP, MTS, Negeri, maupun Swasta berjumlah 3.864 siswa. Sedangkan daya tampung SMA Negeri di Tanjungpinang ada 1.800 siswa, dan SMK Negeri ada 1.908.

"Kalau digabung jumlahnya ada 3.708 siswa, itu baru yang Negeri, belum lagi SMA dan SMK yang swasta. Jadi kita yakin daya tampung SMA itu mencukupi," ujarnya kembali

Ia pun menyebutkan, sistem zonasi ini akan berlangsung lancar bila masyarakat atau calon siswa memahami dan mengikuti sesuai aturan yang sudah ditetapkan

"yang penting masyarakat dapat memahami ketentuan pemertintah dalam sistem zonasi ini. Sepanjang mengukuti sesuai ketentuan pasti amanlah," ucapnya.




TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Senin (24/6/2019) pagi, puluhan masyarakat 'gerudug' Rumah Pintar Denpasar Jalan Kamboja.

Mereka mengadukan sistem pendaftaran PPDB online yang eror .

Salah seorang orang tua siswa, Komang Yudiastana mengaku jarak rumahnya yang hanya 500 meter berubah jadi 5 km.

"Saya dua kali coba daftar. Awalnya jaraknya muncul 2 km. Saat diulang lagi jadi 5 km," kata Yudiastana.

Dengan keadaan ini, Kepala Disdikpora Kota Denpasar , I Wayan Gunawan melakukan pengunduran proses pendaftaran.

"PPDB jalur zona terdekat ada gangguan oleh sebab itu saya minta kerjasama masyarakat untuk menunggu jam 12," katanya.

Ia juga mengatakan semua siswa yang sudah mendaftar akan di nolkan sehingga mereka akan melakukan pendaftaran ulang saat pukul 12.00 Wita.

"Yang sudah mendaftar akan direset lagi dan jam 12 lakukan pendaftaran lagi," katanya.



Total comment

Author

fw

0   comments

Cancel Reply