Contact Form

 


TRIBUNNEWS.COM - Wajib militer menjadi hal yang wajib bagi kaum pria di Korea Selatan.

Peraturan wajib militer sendiri berlaku bagi pria yang berusia 18 hingga 35 tahun.

Tak terkecuali bagi para artis dan anggota boyband yang sudah tenar.

Waktu wajib yang ditentukan untuk menjalankan wajib militer adalah selama 2 tahun.

Beberapa waktu yang lalu, Xiumin EXO memulai wajib militer, tepatnya pada 7 Mei 2019.

Tak berselang lama, pihak agensi SM Entertainment mengumumkan bahwa Do Kyung Soo alias D.O EXO akan menyusul Xiumin untuk melaksanakan wajib militer.

Melansir laman Koreaboo, D.O EXO  dipastikan akan mendaftar wajib militer pada 1 Juli 2019 mendatang.

Ya, sebulan lagi D.O akan meninggalkan para penggemar untuk tugas negara.







Breaking! D.O ‘EXO’ Wajib Militer Juli Mendatang

D.O '' EXO '' memutuskan untuk mengikuti wajib militer. D.O dikabarkan akan mengikuti wajib militer 1 Juli 2019.




ILUSTRASI. Fintech Do-It KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Ben Soebiakto, pengamat pakar gaya hidup digital, menyebut, generasi milenial dikenal sangat konsumtif karena pengaruh budaya digital dan kefasihannya dalam menggunakan internet untuk kehidupan sehari-hari.  Ia juga mengatakan bahwa internet sudah mengambil peran yang penting bagi kehidupan masyarakat Indonesia, bahkan jumlah pengguna internet di Indonesia sudah menembus angka 50 persen dari total jumlah penduduk Indonesia. Artinya, sebanyak 143 juta penduduk Indonesia diperkirakan sudah menggunakan internet dan 49 persen di antaranya adalah generasi milenial. Namun sangat disayangkan, menurut data yang dilansir oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK),  36% dari generasi milenial di Indonesia masih belum melek literasi keuangan, sehingga memiliki kecenderungan untuk berperilaku konsumtif karena kurangnya kesadaran dalam mengatur keuangan. OJK melansir bahwa tingkat konsumsi dan belanja generasi milenial lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya. Hal ini disebabkan karena adanya kemudahan transaksi pembayaran secara tunai maupun nontunai, dan maraknya perdagangan daring (online shop) yang mana sangat digandrungi oleh kaum milenial. Sehubungan dengan hal itu, Do-It mengadakan edukasi literasi keuangan di Universitas Muhammadiyah Jakarta pada tanggal 17 Mei 2019. Hal ini dilakukan oleh Do-It sebagai wujud komitmen Do-It dalam meningkatkan literasi keuangan di Indonesia. Penyuluhan ini ditujukkan bagi generasi milenial agar mereka dapat mengatur keuangannya dengan baik dan memiliki perencana keuangan yang matang, sehingga mendorong mereka untuk lebih produktif dalam mengatur keuangannya dan terhindar dari perilaku konsumtif. Selain itu, Do-It juga memperkenalkan industri fintech kepada para mahasiswa UMJ. Pesatnya perkembangan industri fintech, membuat kaum millennial harus memahami fungsi dan peran fintech bagi perekonomian Indonesia. Sejatinya industri fintech memberikan kemudahan bagi masyarakat, terutama masyarakat yang masih belum mendapat akses perbankan. Do-It juga menjelaskan bagaimana peranan industri fintech lending terhadap perkembangan perekonomian di Indonesia, seperti peran fintech dalam meningkatkan PDB di Indonesia dan juga peran fintech dalam mengisi credit gap bagi sektor usaha kecil menengah (UMKM). “Do-It juga mendorong para generasi milenial untuk menggunakan produk fintech, terutama Peer-to-Peer lending (P2P lending) untuk kebutuhan produktif bukan konsumtif, seperti untuk mendapatkan modal usaha” ujar Airlangga, perwakilan dari Do-It di acara  tersebut. Untuk diketahui, Do-It adalah perusahaan teknologi keuangan yang bergerak di bidang peer-to-peer lending , menghubungkan peminjam dengan pemberi pinjaman. Memiliki tujuan untuk membantu masyarakat dalam memberikan pinjaman produktif untuk mencapai kehidupan yang lebih baik, Do-It memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) dan analisa Big Data dalam proses verifikasi data pengguna. Do-It resmi terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (Sanusi) Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Do-It Berikan Edukasi Literasi Keuangan untuk Milenial agar Terhindar dari Perilaku Konsumtif, Sumber : TribunNews.com Editor: Yudho Winarto Sumber : TribunNews.com Editor: Yudho Winarto Video Pilihan




TRIBUNSOLO.COM - Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep , dikenal aktif menggunakan media sosial, khususnya Twitter.

Ia pun kerap menjadi sorotan publik lantaran cuitannya yang terkadang 'nyleneh' dan menghibur warganet.

Tak terkecuali saat ia menanggapi cuitan dari warganet.

Baru-baru ini, Kaesang membalas cuitan dari warganet pengguna akun @askmenfess.

Pengguna akun tersebut menyebut jika Kaesang mirip dengan D.O. alias Doh Kyungsoo, salah satu member boyband asal Korea Selatan, EXO.

• Pos Polisi Pakis Klaten Terbakar, Warga Sebut Ada Orang Tak Dikenal Nyalakan Api

Akun @askmenfess menyebut kemiripan keduanya terlihat saat Kaesang tersenyum.

"[askmf] Kaesang kl senyum mirip DO exo ," tulis akun @askmenfess.

Adik Gibran Rakabuming ini pun menyampaikan terima kasih kepada pengguna akun tersebut atas pujiannya.

• Keinginan Naja Hafiz Indonesia Bertemu Jokowi Terwujud, Bacakan Ayat Suci Al Quran untuk Presiden

Namun rupanya banyak warganet yang merasa tidak terima atas pujian itu.




KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Maraknya fintech yang beroperasi di Indonesia, termasuk fintech liar yang tidak terdaftar, mendorong Do-It sebagai salah satu fintech P2P lending yang terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) semakin menggiatkan penyuluhan pada masyarakat agar dapat memanfaatkan dana pinjaman yang diperoleh dengan baik dan bijak. “Sebelum meminjam, masyarakat harus memastikan perusahaan tersebut resmi terdaftar di OJK,” ujar Direktur Do-It Kadi, kepada media, Jumat (24/5). Do-It selalu berikan tips pinjam dana di fintech secara aman, bijak dan bertanggungjawab. Sehingga masyarakat semakin produktif dan terhindar dari masalah keuangan. Ia menambahkan, kemudian nasabah juga harus memahami batas biaya pinjaman adalah 0,8 persen per hari. Hal ini sejalan dengan aturan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) yang diumumkan bulan Maret lalu. Do-It sendiri menawarkan pinjaman dengan mengenakan biaya sebesar 0,8% per hari sesuai ketetapan tersebut. Hal ini sejalan dengan komitmen untuk senantiasa patuh pada regulasi yang ditetapkan OJK maupun aturan dari AFPI serta visi untuk mensejahterakan masyarakat Indonesia. “Selain batas biaya pinjaman, kami selalu berupaya agar proses pinjaman di Do-It berlangsung transparan dan jelas, termasuk pemberian informasi hak dan kewajiban pengguna di awal,” lanjut Kadi. Bahkan, kata Kadi, Do-It sudah menetapkan consumer hotline, sehingga nasabah yang memiliki pertanyaan dan keluhan dapat langsung menghubungi. Meski berdampak pada penambahan biaya operasional, Do-It tetap lakukan demi kepentingan nasabah. Hal ini dilakukan sesuai komitmen untuk memberdayakan dan memajukan masyarakat, terutama kelompok masyarakat produktif yang belum tersentuh layanan keuangan. "Kami ingin agar nasabah bisa terhindar dari masalah keuangan, maka itu dianjurkan agar seluruh pinjaman digunakan dengan bijak, sebaliknya kami juga berkomitmen untuk selalu memberikan pelayanan yang baik dan beretika termasuk penetapan biaya pinjaman, jangka waktu pelunasan, dan hal lain sesuai regulasi dan aturan yang berlaku," tegas Kadi. Semangat tersebut juga dibuktikan oleh upaya Do-It yang aktif mengadakan edukasi finansial pada masyarakat. Khusus di bulan Ramadan sudah diadakan sejumlah acara di Jawa maupun Sulawesi, yang diikuti lebih dari 400 peserta termasuk wanita pengelola UMKM, pelajar di Depok hingga kelompok petani di Manado, dengan tujuan mendukung mereka dalam mendapatkan dan memanfaatkan dana secara produktif. Untuk diketahui, Do-It adalah perusahaan teknologi keuangan yang bergerak di bidang peer-to-peer lending , menghubungkan peminjam dengan pemberi pinjaman. Memiliki tujuan untuk membantu masyarakat dalam memberikan pinjaman produktif untuk mencapai kehidupan yang lebih baik, Do-It memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) dan analisa Big Data dalam proses verifikasi data nasabah. Do-It resmi terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (Sanusi) Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Do-It Ingatkan Masyarakat Agar Bijak saat Meminjam Dana di Fintech,   Sumber : TribunNews.com Editor: Yudho Winarto Sumber : TribunNews.com Editor: Yudho Winarto Video Pilihan




Bisnis.com , JAKARTA – Pinjam-meminjam uang saat kebutuhan mendadak muncul sudah jadi kebiasaan bagi sebagian masyarakat. Namun, jika dahulu lebih sering meminjam ke saudara atau teman, kini orang dengan mudahnya meminjam via fintech peer to peer (P2P) lending . Meminjam via P2P lending memang serba praktis, cepat, dan dengan nominal yang tidak terlalu besar. Namun, meminjam lewat P2P lending bukan tanpa risiko. Bahkan, beberapa waktu terakhir banyak bermunculan P2P lending tak terdaftar yang ‘memakan korban.’ Do-It, salah satu fintech P2P lending yang terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), memberikan tip agar tidak terjebak pemberi pinjaman ilegal dan bermasalah di kemudian hari. Perlu bijak dan bertanggungjawab sebelum mengajukan pinjaman, sehingga masyarakat semakin produktif dan terhindar dari masalah keuangan. “Sebelum meminjam, masyarakat harus memastikan perusahaan tersebut resmi terdaftar di OJK,” saran Kadi, Direktur Do-It, seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Sabtu (25/5/2019). Kemudian, lanjutnya, nasabah  juga harus memahami batas biaya pinjaman adalah 0,8 persen per hari. Hal ini sejalan dengan aturan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) yang diumumkan pada Maret lalu. Do-It sendiri menawarkan pinjaman dengan mengenakan biaya sebesar 0,8 persen per hari sesuai ketetapan tersebut. Menurunya, hal ini sejalan dengan komitmen untuk senantiasa patuh pada regulasi yang ditetapkan OJK maupun aturan dari AFPI serta visi untuk mensejahterakan masyarakat Indonesia. “Selain batas biaya pinjaman, kami selalu berupaya agar proses pinjaman di Do-It berlangsung transparan dan jelas, termasuk pemberian informasi hak dan kewajiban pengguna di awal,” lanjut Kadi. Do-It sudah menetapkan consumer hotline , sehingga nasabah yang memiliki pertanyaan dan keluhan dapat langsung menghubungi. Meski berdampak pada penambahan biaya operasional, Do-It tetap lakukan demi kepentingan nasabah. Kadi mengklaim bahwa langkah itu dilakukan sesuai komitmen untuk memberdayakan dan memajukan masyarakat, terutama kelompok masyarakat produktif yang belum tersentuh layanan keuangan. “Kami ingin agar nasabah bisa terhindar dari masalah keuangan, maka itu dianjurkan agar seluruh pinjaman digunakan dengan bijak, sebaliknya kami juga berkomitmen untuk selalu memberikan pelayanan yang baik dan beretika termasuk penetapan biaya pinjaman, jangka waktu pelunasan, dan hal lain sesuai regulasi dan aturan yang berlaku,” katanya. Do-It adalah perusahaan teknologi keuangan yang memanfaatkan teknologi artificial intelligence dan analisa big data dalam proses verifikasi data nasabah. Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini : fintech




WowKeren - Kelakuan putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, selalu menarik untuk disimak. Baru-baru ini, Kaesang mengunggah postingan soal dirinya yang dipuji sederhana.

Rupanya, seseorang sempat melihat ketika Kaesang tampil sederhana dan naik pesawat ekonomi. Wanita tersebut mengisahkan kalau Kaesang tak cuma bersikap sederhana namun pergi sendiri tanpa ajudan.

"Masih nggak percaya, masak sih anak presiden naik low cost airlines. Sendirian pula nggak ada ajudan. Ternyata itu bener kaesang," kata netizen wanita. "Aku lihat dia sholat abis itu makan buka puasa seadanya. Setelah landed di Jakarta pun, aku pikir habis pramugari bukain pintu ada ajudannya atau siapapun. Ternyata tidak dia turun tangga, jalan ke imigrasi bersama penumpang lainnya."

Twitter

Sang wanita terharu sekaligus kasihan karena anak-anak Jokowi kena imbas dibully banyak pihak. "Terharu dan sedih, keluarga selowprofile itu masih dibully pencitraan, kurang kadar keislamannya dll," kata sang wanita.

Namun walau dipuji, Kaesang tetap merendah. Ia malah menganggap pujian tersebut terlalu berlebihan.

"Ini lebay sih sumpah," kata Kaesang. "SAYA PAKE MASKER BIAR KAYAK ARTIS ARTIS KOREA."

Celetukan Kaesang yang mengaku nyamar jadi artis Korea itu disambut dengan tawa oleh netizen. "Maksudnya artis korea yang gagal debut mas?" canda netter. "Kaesang receh hahaha," seru netter.

Twitter

Netter sempat pula meledek Kaesang mirip D.O. EXO. Namun bukan dari segi wajah, netter menggoda "kehaluan" Kaesang dan menyebut mirip di bagian jempol.

"Yang katanya mirip D.O exo Iya sama. Sama sama kalo foto ngasih jempol doang," seru netter. "Sebelum dan sesudah pakai masker ya @kaesangp rasakan sensasinya," canda netter.

Twitter

Tak disangka, kakak Kaesang, Gibran Rakabuming juga ikutan bicara. "Pencitraan," ledek Gibran. "Siap mas," balas Kaesang.Sebelum dan sesudah pakai masker ya @kaesangp rasakan sensasinya

Netter sempat kasihan pada Kaesang lantaran digoda Gibran. Mereka lantas mengingatkan Gibran supaya berhati-hati pada popularitas Kaesang.

"Wkwkwkwk ojo jahat2 mas sama adek sendiri kasian mbo bully teros," ujar netter. "Sebuah ancaman baru mas, hati" pemilu 2024 lawan adek sendiri wkwkw," canda yang lainnya.

You can share this post!


Another member of the K-pop group, EXO, has enlisted in the military. Fans are absolutely devastated after learning that D.O. has received his notice for mandatory military service.

“EXO’s D.O. is enlisting in July,” SM Entertainment confirmed in a statement on May 30. “D.O. [full name Do Kyung-soo] applied to serve in the military and received the notice for his July 1 enlistment date today, and is planning to faithfully serve as an active duty soldier. With Xiumin’s enlistment on May 7 and with the process of military enlistments now starting for EXO, D.O. expressed his will to fulfill his military duties as soon as possible and applied after fully discussing it with the agency and his members. He hopes to enlist quietly, so we will respect his wishes and not reveal the time and location of his enlistment as well as hold any separate events on the day [of his enlistment].”

D.O.’s decision to enlist comes almost two months after fellow EXO member, Xiumin, announced that he would be heading to the military at the beginning of May. Kyungsoo has time before reaching his required enlistment date, but based on the statement from SM, it seems he wants to get the process moving now that another member of the group has enlisted. Naturally, fans are beyond devastated after hearing another EXO singer will be absent for some time. “I can’t imagine listening to an album without Kyungsoo’s voice in it,” one person wrote, while another added, “I’m so emotional right now I can’t even function properly.”

Meanwhile, D.O. wrote a personal note to his fans after the news broke, too. “You were probably surprised by the sudden news, right? I wanted to be the first one to tell you but I’m saddened that I was a little later,” he said. “I’m writing this letter because I wanted to tell you that as much as this decision was made after a long time of deliberation, I will return safely after fulfilling my duties successfully. I sincerely thank EXO-Ls who always support us, and I wish everyone would always be full of laughter and healthy. I will greet you again after I return safely and healthily.”


Ustadz, kita sangat dianjurkan untuk berdoa dalam setiap kesempatan, termasuk sehabis shalat berjamaah. Tapi ada sebagian orang yang menyatakan bahwa berdoa sesudah shalat itu hukumnya bid’ah. Betulkah demikian? Mohon penjelasannya.

Arti kosa kata shalat adalah do’a, orang yang sedang shalat sesungguhnya sedang berdoa. Coba perhatikan semua bacaan yang dibaca dalam shalat maka kita dapati keseluruhannya mengandung doa, terutama di waktu sujud. Inilah saat di mana seorang hamba berada dekat sekali dengan Allah ‘Azza wa Jalla. Sesudah shalat juga merupakan saat mustajab dikabulkannya sebuah doa.

Yang diperkarakan atau dibid’ahkan oleh sebagian saudara Muslim kita sesungguhnya doa bersama dengan suara Jahr atau jelas sesudah shalat. Hal ini memang, wallahu a’lam, saya belum menemukan dalil yang kuat untuk membenarkannya. Saya belum menemukan hadits yang tegas bahwa Rasulullah shallallahu ‘alihi wa sallam dan para sahabat melakukan doa bersama dengan jahr setiap usai shalat lima waktu. Bahkan, ada dalil yang menunjukkan bahwa sebagik-baik doa adalah dengan merendahkan suara.

Abu Musa berkata, “Kami pernah menyertai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam suatu perjalanan. Tiba-tiba ada beberapa orang sahabat bertakbir dengan suara keras. Mendengar suara takbir yang keras itu, Rasulullah pun berkata, “Saudara-saudara sekalian, rendahkanlah suara kalian! Sesungguhnya kalian tidak berdoa kepada Zat yang tuli dan jauh. Tetapi kalian berdoa kepada Tuhan Yang Maha Mendengar dan Mendekat. Dia selalu beserta kalian….” (HR Muslim no. 4873)

Adapun doa sendiri-sendiri dengan sir atau tidak keras usai shalat lima waktu (maktubat) adalah sangat dianjurkan dan termasuk saat mustajab terkabulnya do’a-do’a.

Abu Umamah berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alihi wa sallam ditanya, “Wahai Rasulullah, doa apakah yang paling didengar?” Beliau berkata, ‘Doa di tengah malam terakhir serta setelah shalat-shalat wajib.'” Abu Isa berkata, “Hadits ini hasan dan telah diriwayatkan dari Abu Dzar serta Ibnu Umar dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda, “Doa di tengah malam terakhir lebih baik dan lebih diharapakan….” Atau seperti itu (HR Tirmidzi no. 3421)

Apakah ini bid’ah? Secara umum saya tidak dapat menggeneralisasi bahwa perbuatan itu mutlak bid’ah karena perbuatan bid’ah berarti membuat syari’at baru dengan sengaja yang tidak ada tuntutannya secara syar’i. Hal ini mungkin ada yang dengan sengaja melakukannya semata-mata karena terlanjur menjadi tradisi atau fanatisme golongan tetapi ada juga yang melakukannya untuk pendidikan, tidak dapat dikategorikan bid’ah dhalalah.



Total comment

Author

fw

0   comments

Cancel Reply