Contact Form

 

Peringati Hari Bumi, mahasiswa Jateng tanam 6.500 mangrove


TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Memperingati Hari Bumi yang jatuh pada Hari Senin besok (22/4/2019), aliansi LBH Semarang menggelar orasi di depan kantor gubernur Jawa Tengah Jalan Pahlawan, Minggu (21/4/2019). Orasi ini diikuti oleh Walhi Jateng, Greenpeace Publish What You Pay serta perwakilan ibu-ibu dari Kendeng Pati dan ibu-ibu dari Batang yang terdampak pembangunan PLTU.

Tujuan dari kegiatan ini adalah ingin menyampaikan pada masyarakat bahwa Jawa Tengah sedang tidak baik-baik saja. Ada banyak proyek yang beririsan dengan manusia dan melanggat HAM. "Hari ini aksinya yang pertama diskusi, kemudian ada dari ibu ibu Kendeng yang menyampaikan bahwa  cerita di Kendeng itu seperti apa, juga ada dari ibu ibu Batang, yang menolak PLTU Batang," ujar koordinator acara, Ahmad Syamsuddin Arief kepada Tribunjateng.com. Selengkapnya :

• LBH Semarang Gelar Peringatan Hari Bumi: Jawa Tengah Sedang Tidak Baik-baik Saja




TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR-Sebanyak 24 Pengurus Himpunan Mahasiswa Pariwisata Indonesia , Dewan Pimpinan Wilayah VI Sulawesi Kalimantan (HMPI DPW VI Sulawesi-Kalimantan) menggelar Mangrove In Action di Kawasan Wisata Hutan Mangrove Lantebung , Jl Lantebung , Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (21/4/2019).

Kegiatan Mangrove In Action ini merupakan agenda dari HMPI Sadar Wisata dalam rangka Memperingati Hari Bumi yang jatuh pada Senin (22/4/2019).

Beberapa rangkaian acara yang dihelat pada Mangrove In Action antara lain sosialisasi Mangrove, diskusi kemudian dilanjutkan dengan aksi penanaman mangrove.

Demikian disampaikan Ketua HMPI Wilayah VI Muhammad Fauzan kepada Tribun Timur, Minggu (21/4/2019) sore.

"Alhamdulillah acara ini bisa saya laksanakan dengan sukses. Acara ini merupakan suatu bukti nyata dari kami mahasiswa pariwisata bahwasannya pariwisata merupakan sebuah kegiatan yang positif dan juga bisa melestarikan lingkungan," kata Mahsiswa Manajemen Kepariwisataan, Politeknik Pariwisata Megeri Makassar ini.

Ia berharap, acara yang dirangkaikan dengan hari bumi ini bisa semakin maju dan anak muda semakin sadar akan perannya menjaga dan mencintai bumi serta segala isinya.

Sementara Ketua Umum HMPI, Mahasiswa Batam Tourism Polytechnic Rozzy Andrian Pratama mengatakan, ini kegiatan positif yang harus dilakukan anak muda.

"Anak muda wajib melaksanakannya soalnya kalau bukan kita, siapa lagi? maka dari itu HMPI bergerak di sini, bukan hanya di mangrove saja, tapi semua aspek pariwisata lainnya karena kami sadar, sadar wisata itu penting," katanya

Rozzy berharap kegiatan HMPI Sadar Wisata akan terus berlanjut ke depannya.

Diketahui Pengurus HMPI DPW VI Sulawesi-Kalimantan yang tergabung dari tiga kampus di Makassar antara lain Poltekpar Makassar, Unifa dan Stipar Tamalatea Makassar. (*)

Sumber foto:dok HMPI DPW VI Sulawesi-Kalimantan Caption:Suasana penanaman mangrove di Kawasan Wisata Hutan Mangrove Lantebung , Jl Lantebung , Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (21/4/2019).




Peringati Hari Bumi, mahasiswa Jateng tanam 6.500 mangrove

Sejumlah anggota Mapala Arga Dahana Universitas Muria Kudus (UMK) menanam tanaman bakau (mangrove) di sepanjang Pantai Pohijo Desa Pohijo, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, Minggu (21/4/2019). (Dokumentasi Universitas Muria Kudus)

Pati (ANTARA) - Mahasiswa pecinta alam (Mapala) Arga Dahana Universitas Muria Kudus (UMK), Jawa Tengah, menggelar peringatan Hari Bumi dengan menanam tanaman bakau (mangrove) untuk mencegah terjadinya abrasi di sepanjang Pantai Pohijo, Kabupaten Pati, Minggu.

Penanaman 6.500 bibit mangrove tersebut dilakukan serentak di garis pantai Pohijo dengan melibatkan pemuda desa setempat.

Ketua Panitia Penanaman Mangrove UMK, Eva Yuliana di Pati, Minggu, mengatakan kegiatan menanam mangrove dilakukan karena melihat kondisi pantai di desa sekitar yang mengalami abrasi.

Selanjutnya, kata dia, muncul ide untuk menanam mangrove di lokasi yang dianggap membutuhkan. Manfaat tanaman mangrove, katanya, cukup banyak seperti mencegah intrusi air laut, mencegah erosi dan abrasi pantai, sebagai pencegah dan penyaring alami hingga berperan dalam pembentukan pulau dan menstabilkan daerah pesisir.

Kegiatan lainnya, yakni melakukan kegiatan bersih-bersih pantai, karena kondisi pantai kurang terawat dengan melibatkan komunitas lingkungan dan masyarakat sekitar, termasuk pemuda karang taruna desa setempat.

Pelibatan banyak komunitas juga sebagai ajang silaturahmi dan tukar informasi terkait lingkungan karena untuk menjaga lingkungan harus melibatkan banyak pihak.

"Dengan melibatkan masyarakat sekitar, harapannya mereka juga peduli dan ikut merawat tanaman mangrove yang ditanam karena mereka yang paling dekat dengan lokasi," ujarnya.

Mapala Arga Dahana UMK, katanya, tidak akan berhenti setelah menanam karena nantinya juga akan ikut melakukan perawatan hingga tumbuh baik.

Tanaman mangrove juga memiliki nilai ekonomis, karena mulai dari kayu hingga buahnya bisa dimanfaatkan. Bahkan, ada yang dikembangkan menjadi objek wisata, seperti objek wisata hutan tanaman mangrove di Desa Sambilawang, Kecamatan Trangkil, Pati.

Luas hutan mangrove yang merupakan hasil kerja keras pemuda setempat, kini mencapai 15 hektare dan sudah dilengkapi dengan lintasan atau trek. Pewarta: Akhmad Nazaruddin Editor: Faisal Yunianto COPYRIGHT © ANTARA 2019




Liputan6.com, Jakarta - Banyak cara dilakukan untuk memperingati Hari Bumi yang akan berlangsung pada Senin, 22 April 2019. Sea World Ancol , misalnya, menyelenggarakan talk show bertema "Save The Ocean From Plastic Pollution."

Acara yang merupakan kerjasama dengan Yayasan Putri Selam Indonesia dan Teens Go Green Indonesia (TGGI) ini menghadirkan Anavaliza Atmadja yaitu  Putri Selam Indonesia 2019 dan juga Dinda Syifa sebagai Research Coordinator TGGI. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pengunjung Sea World Ancol dan masyarakat secara umum untuk lebih peduli terhadap lingkungan, khususnya laut. 

Dalam keterang pers yang diterima Liputan6.com , baru-baru ini, salah satu alasan yang melatarbelakangi acara ini yaitu permasalahan atas sampah plastik yang semakin serius. Tak hanya di daratan, lautan juga terkena imbas dari permasalahan ini.

Keberadaan sampah plastik di lautan dapat mengganggu kehidupan berbagai biota laut di dalamnya, bahkan sudah banyak kasus kematian biota laut akibat dari mengonsumsi sampah, khususnya sampah plastik.

Pada acara ini juga akan membahas tentang makna dari peringatan Hari Bumi dan menceritakan tentang aksi kepedulian lingkungan khususnya di lautan. Selain itu, acara ini juga akan memberikan informasi mengenai kegiatan-kegiatan apa saja bisa dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan, khususnya mengenai penggunaan plastik dan wadah alternatif pengganti plastik .




Pada 22 April, lebih dari satu miliar orang di 192 negara diperkirakan ikut dalam hari global aksi politik dan sipil bagi Bumi.

Orang akan berpawai, menanam pohon, membersihkan kota, taman, pantai dan saluran air, politisi akan mengumumkan kebijakan, dan perusahaan berjanji mengupayakan keberlanjutan - semua untuk menandai Hari Bumi 2019.

Earth Day Network (EDN), Jaringan Hari Bumi, organisasi yang memimpin perayaan Hari Bumi di seluruh dunia, menetapkan 2019 sebagai tahun untuk "Melindungi Spesies Kita."

Menurut EDN, tema tersebut dipilih untuk menyoroti fakta bahwa aktivitas manusia secara langsung terkait apa yang dirujuk oleh wartawati lingkungan Elizabeth Kolbert dalam bukunya, "The Sixth Extinction," yang menggambarkan kepunahan massal yang disebabkan aktivitas manusia daripada penyebab alami.

Hari Bumi, secara umum, memunculkan kesadaran yang lebih besar terhadap masalah lingkungan. [ka]




SURYAMALANG.COM, BATU - Evi Agustina (30) terlihat percaya diri menggandeng anaknya yang berusia 2 tahun, Balqis Azmi, saat berjalan di karpet merah.

Ia mengikuti kegiatan fashion show Mamamia dan melukis di Alun-Alun Kota Batu , untuk peringatan Hari Bumi tanggal 22 April besok, Minggu (21/4/2019), bersama ibu-ibu lainnya mengikuti lomba fashion show menggunakan tema baju yang berbeda.

Evi memilih tema pakaian army, karena dirasa lebih simpel dan tidak perlu banyak persiapan.

"Pakaian ini kan menunjukkan semangat, meskipun panas-panas seperti saat ini, tetap semangat," kata Evi seusai tampil.

Ibu-ibu ada yang mengenakan pakaian kebaya, lalu pakaian casual, pakaian ala-ala princess. Selain fashion show , juga ada kegiatan melukis massal di atas kanvas berukuran 1,5 x 0,9 meter.

Melukis ini diikuti anak-anak SD sekitar 60 siswa. Mereka diberikan kebebasan untuk melukis.

Ketua Pelaksana Heri Setiawan mengatakan kegiatan ini masih serangkaian dengan Festival Brantas.

"Yang dilombakan hanya fashion show Mamamia saja. Kalau melukis ini tidak dilombakan. Tetapi tujuannya mengajak siswa ini mengisi waktu luang," kata Heri.

Selain itu juga mengajak anak-anak lebih peduli terhadap lingkungan sekitar. Terlihat mereka ada yang melukis taman lengkap dengan taman bermain. Ada juga yang melukis pemandangan disertai peta Indonesia.

"Temanya tetap sama Hari Bumi, yang mau dilukis apa itu terserah. Sesuai kreativitas masing-masing. Hasil lukisan ini nanti akan diarak ke kelurahan Sisir," imbuhnya.




FOTO: Peringati Hari Bumi, Komunitas Mapala Ajak Masyarakat Peduli Lingkungan 21 Apr 2019, 12:31 WIB Komunitas Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) se-Jabodetabeka mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan saat memperingati Hari Bumi di CFD Bundaran HI, Jakarta, Minggu (21/4). Photographer: Merdeka.com




jatimnow.com - Puluhan Mahasiswa Pecinta Alam dan Seni, Institut Teknologi Adhi Tama, Surabaya, (Mapas Itats), peringati Hari Bumi dengan membagikan 574 bibit tanaman kepada warga saat car free day, di Jalan Darmo, Surabaya, Minggu (21/4/2019).

Pembagian bibit tanaman langsung diserbu warga yang melintas. Mereka memilih bibit pohon yang disukai, mulai pohon hingga tanaman perdu.

Koordinator alumni Mapas Itats, Yogi Iswahyudi mengatakan pembagian bibit tanaman untuk mengajak masyarakat peduli akan bumi dengan melaksanakan penghijauan yang dimulai dari lingkungan dan rumah masing masing.

"Kami mengajak masyarakat menjaga lingkungan dan alam yang dimulai dari lingkungan sendiri seperti di rumah. Tanaman yang kami bagi ini gratis hasil dari sumbangan yang kami kumpulkan," kata Yogi.

Ia meneruskan, pembagian bibit tanaman merupakan langkah kecil, dibanding kerusakan alam yang telah terjadi. Tetapi diharapkan dengan langkah kecil ini, masyarakat dapat sadar dan peduli serta melestarikan lingkungan dan mencegah dari kerusakan alam yang lebih parah lagi.

"Hari bumi yang jatuh pada 22 April, masyarakat diharapkan kembali melakukan penghijauan di lingkungan masing masing dengan menanam bibit yang dibagikan ini," ujarnya.

Hanifa, Salah satu warga yang mendapat bibit tanaman mengaku jika kegiatan tersebut positif. Menurutnya, warga banyak yang melupakan kelestarian alam.

"Senangnya dapat bibit tanaman gratis, ini saya akan tanam agar bisa lihat tanaman ini tumbuh," kata Hanifa.




Sejumlah pecinta alam membentangkan bendera merah putih saat melakukan aksi pada Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Ahad (21/4).

Aksi itu dilakukan dalam rangka peringatan Hari Bumi pada 22 April mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah pecinta alam membentangkan bendera merah putih saat melakukan aksi pada Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Ahad (21/4). Aksi itu dilakukan dalam rangka peringatan Hari Bumi pada 22 April mendatang.




Sambut Hari Bumi, Pertamina bagikan tas ramah lingkungan di Bali

Pertamina juga melakukan upaya bersih-bersih sampah plastik dan juga penanaman 500 pohon di Kawasan Kaldera Gunung Batur Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) membagikan tas belanja ramah lingkungan di Bali dalam rangka menyambut Hari Bumi yang diperingati secara internasional setiap  22 April.

PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) V Jatim Bali dan Nusa Tenggara bersama Hiswana Migas DPC Bali dan Pemerintah Provinsi Bali melakukan aksi pembagian tas ramah lingkungan, penanaman pohon, dan bersih-bersih sampah plastik di Kintamani, Bali, Minggu.

"Memperingati Hari Bumi secara Internasional, Pertamina bersama seluruh pihak yang bekerja sama mencoba melakukan aksi kecil yang diharapkan akan berdampak positif terhadap lingkungan sekitar. Inisiatif seluruh pihak untuk membagikan tas ramah lingkungan, penanaman pohon, dan aksi bersih-bersih dilakukan dengan satu tujuan, yaitu menjaga Bumi kita agar lebih terawat untuk generasi yang akan mendatang," ujar Unit Manager Communication & CSR MOR V Jatim Balinus Rustam Aji dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Minggu.

Pembagian 1.000 tas belanja ramah lingkungan berlogo LPG jenis Bright Gas di Pasar Singa Mandawa Kintamani, dilakukan oleh pekerja perempuan Pertamina dan Persatuan Wanita Patra Pertamina, dengan menggunakan pakaian adat Bali, sekaligus dalam rangka peringatan Hari Kartini pada 21 April 2019.

Selain pemberian tas belanja ramah lingkungan tersebut, Pertamina juga melakukan upaya bersih-bersih sampah plastik dan juga penanaman 500 pohon di Kawasan Kaldera Gunung Batur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.

Acara diikuti juga oleh peggiat lingkungan, perwakilan awak media, dan juga masyarakat sekitar yang berada di lokasi.

Aksi ini juga dilakukan untuk mendukung penuh Peraturan Kota Denpasar No 36/2018 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik dan Peraturan Gubernur Bali No.97/2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai.

Kegiatan serupa seperti gerakan pembagian tas belanja ramah lingkungan dan pembersihan sampah plastik tentunya juga diharapkan dapat dilaksanakan secara berkesinambungan sebagai bentuk community development .

Ke depan, Pertamina berharap pembagian tas ramah lingkungan serta aksi bersih-bersih sampah plastik ini dapat juga mengedukasi masyarakat Bali dan meningkatkan partisipasi masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-harinya.

Pasalnya, Bali merupakan salah satu destinasi wisata favorit baik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Baca juga: Pertamina berikan diskon gas sambut Hari Kartini

Baca juga: BBM Satu Harga capai 124 titik direspons positif Pewarta: Aji Cakti Editor: Kelik Dewanto COPYRIGHT © ANTARA 2019



Total comment

Author

fw

0   comments

Cancel Reply