Contact Form

 

Kumpulan Ucapan Hari Kartini Menyentuh Hati, Cocok untuk Orang Tercinta


Berikut berbagai ucapan Hari Kartini untuk para wanita Indonesia.

1. Selamat Hari Kartini untuk para wanita Indonesia. Semoga para Kartini senantiasa berprestasi selalu dan penuh semangat

2. Pekerjaan paling Mulia di dunia ialah Pekerjaan Ibu Rumah Tangga. Kerjanya multi disiplin ilmu, jam kerjanya tidak menentu, semuanya dilakukan tulus tanpa menggerutu, tidak digajipun tetap setuju. Maka itulah Tuhan meletakkan Surga ditelapak kaki Ibu. Selamat hari Kartini.

3. Selamat Hari Kartini untukmu dan semoga kamu menjadi wanita yang lebih baik bagi bangsa Indonesia. Buatlah Tanah Airmu bangga. Tetaplah kuat melawan segala diskriminasi yang ada

4. Terkadang, kesulitan harus kamu rasakan terlebih dahulu sebelum kebahagiaan yang sempurna datang kepadamu. Selamat Hari Kartini untuk para wanita Indonesia.

5. Selamat Hari Kartini untuk seluruh perempuan di Indonesia. Jadilah dian (pelita) yang tak pernah padam, selalu bersinar dengan kecerdasan yang kamu miliki. Selamat Hari Kartini.




Fimela.com, Jakarta Beretepatan dengan perayaan hari Kartini yang jatuh pada 21 April 2019, banyak hal yang bisa diperlajari dari deretan kisah perempuan inspiratif di tanah air. Kisah menarik tentang perempuan yang meraih pencapaian dan mimpi mereka tak pernah berhenti mendapat decak kagum.

Ketika berbicara mengenai emansipasi perempuan di Indonesia, sosok R.A Kartini tak pernah terlupakan. R.A Kartini merupakan pahlawan dari pulau Jawa yang menjadi ikon sekaligus penggerak emansipasi perempuan melalui karya tulisnya yang berjudul “Habis Gelap Terbitlah Terang”. Perjuangan yang dilakukan oleh R.A. Kartini adalah agar perempuan di Indonesia mendapatkan hak atas pendidikan yang seluas-luasnya serta setinggi-tingginya.

Era perkembangan teknologi telah membuka pintu menuju berbagai macam potensi dan kesempatan untuk mencapai lebih banyak hal, sehingga cerita inspirasi dari Kartini masa kini yang telah mewujudkan impian mereka pun semakin banyak. Salah satunya deretan perempuan inspiratif yang berkarier di perusahaan e-commerce tanah air, Tokopedia.

Dalam rangka merayakan Hari Kartini yang akan datang, Tokopedia berbagi makna Hari Kartini  berdasarkan dua kisah inspiratif dari perempuan yang berjuang di Tokopedia untuk menemukan semangat, motivasi, usaha dan kerja keras.

1. Berani mencoba hal baru di luar zona nyaman

Clarissa Jane Amadea, atau yang akrab disapa Icha, mengawali karirnya di Tokopedia saat karyawannya masih berjumlah sekitar 800 orang. Berasal dari jurusan akuntansi, kini Icha menjadi Culture & Engagement Specialist di Tokopedia.

“Pekerjaan saya saat ini memang melenceng jauh dari jurusan ketika kuliah. Tapi justru saya belajar banyak dari semua bidang yang pernah saya jalani. Saya suka membantu karyawan dalam pengembangan diri dan organisasinya, maka dari itu saya merasa akhirnya berada di tempat yang sesuai dengan keinginan saya,” kata Icha.

Sebelumnya Icha sempat bekerja di perusahaan jasa akuntansi selama tiga tahun, lalu memilih Tokopedia sebagai destinasi karir selanjutnya.

“Saat itu saya selalu berkutat dengan angka. Walaupun saya menikmatinya, namun di satu sisi saya merasa ingin memiliki pekerjaan yang mampu memberikan dampak untuk banyak orang. Maka dari itu saya memilih Tokopedia,” tambah Icha.

Berawal dari posisi Escrow Internal di Tokopedia, Icha kemudian ditransfer ke bagian Corporate Finance & Investor Relation. Setelah banyak terlibat dalam banyak hal yang berkaitan dengan pengembangan diri karyawan, Icha kemudian kembali ditransfer ke Culture & Engagement Tokopedia.

Di divisi ini, Icha banyak berperan dalam pelatihan terhadap karyawan yang baru bergabung dengan Tokopedia, hingga menangani semua acara internal Nakama yang bertujuan untuk pengembangan diri dan organisasi karyawan.

“Di Tokopedia, kita diberi kebebasan untuk belajar, berkarya dan membuat perubahan ke arah yang positif. Jika ternyata kita lebih mampu membuat perubahan di suatu divisi tertentu, maka kita bisa masuk ke sana dan membuat perubahan untuk lebih baik,” kata Icha.

Dalam rangka menyambut hari Kartini, Icha bersama dengan tim dari Culture & Engagement mengadakan SHE @Tokopedia dengan mengundang banyak tokoh inspiratif wanita di Indonesia. Acara ini turut menjadi pencapaian Icha sebagai bagian dari Culture & Engagement Tokopedia.

Perjalanan panjang Icha menemukan tempatnya di Tokopedia menjadi inspirasi bagi semua wanita muda yang masih mencari tujuannya dalam bekerja. Kisah Icha berpindah ke banyak divisi menjadi pelajaran bahwa seseorang tidak harus terpaku pada latar belakangnya saat ini, melainkan dapat menjadi apapun yang dimau jika mempunyai passion yang kuat.




Jakarta - Diperingati sebagai Hari Kartini, 21 April menjadi tonggak bersejarah kebangkitan wanita di Indonesia. Dalam perkembangannya, masyarakat di Tanah Air patut mengingat jasa pahlawan nasional Raden Ayu Kartini lewat Hari Kartini. Beragam acara pun digelar saat hari kelahiran tokoh Jawa tersebut. Akibatnya sejumlah rumah penyewaan baju adat ramai dipadati permintaan.




Suara.com - Kisah Sri, Sang Petani Kopi Perempuan yang Menginspirasi di Hari Kartini .

Peringatan Hari Kartini jatuh setiap 21 April. Biasanya sepanjang April banyak sekali kegiatan yang mengusung kehebatan kaum hawa di segala aspek.

Salah satu Kartini zaman now yang patut diacungi jempol adalah Sri Wahyuni yang kini menjadi Ketua Koperasi Usaha Kopi Srikandi di Lampung. Sri lahir dari keluarga petani kopi , meski demikian Ia tak langsung meneruskan usahanya.

Ia sempat mengadu nasib ke Ibu Kota, namun hati nurani membuatnya pulang kampung.

Sri pun mengikuti berbagai pelatihan menanam kopi, hingga akhirnya biji kopi yang dijual Sri semakin berhasil hingga membentuk simpan usaha dan unit usaha pengolahan kopi.

Di daerah tempat tinggal Sri, di Ulubelu,  Tanggamus - Lampung, memang merupakan sentra penghasil kopi Robusta.

"Kenapa kopi karena wilayah saya memang sebagian besar penduduknya petani kopi. Jadi lewat koperasi ini kami mendorong para petani kopi perempuan untuk mengolah biji kopi jadi bubuk sehingga nilai jualnya lebih tinggi," ujar Sri dalam rilis yang diterim Suara.com .

Koperasi Srikandi yang dipimpin Sri. [press release] Koperasi Srikandi yang dipimpin Sri pun baru-baru ini mendapat bantuan dari perusahaan tenaga listrik asal Korea, Kore Midland Power (KOMIPO). KOMIPO sendiri memiliki banyak pembangkit listrik di seluruh Indonesia. Ada dua pembangkit di Cirebon, satu pembangkit di Wampu, satu pembangkit di Jepara, dan satu pembangkit di Tanggamus, Lampung.

Disampaikan Kim Byung-sam Direktur KOTRA yang menfasilitasi perusahaan asal Korea untuk menyelenggarakan kerjasama dengan pihak di Indonesia, kerjasama KOMIPO dan Koperasi Srikandi adalah salah satu dari fase kedua Program OVOP yang didukung oleh KOTRA dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM).




TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Peringatan Hari Kartini tiap 21 April menjadi momentum bagi semua pihak untuk kembali mengingatkan ihwal pentingnya pemberdayaan perempuan.

Itu pula yang dilakukan PT Amman Mineral Nusa Tenggara.

Mereka hingga kini terus memberdayakan srikandi-srikandi Indonesia di perusahaannya.

Para kaum hawa menempati berbagai posisi strategis.




Armijn Pane sebagai penerjemah surat-surat Kartini ini menilai jika Kartini pada mulanya berontak, terhadap agama, adat istiadat, dan selalu berpandangan ke Barat. Namun, lambat-laun Kartini menjadi sabar dan tawakal.

Perasaan sabar dan tawakal itu timbul karena banyaknya halangan yang dilihat dan dirasakannya. Cukuplah buat Kartini jika dirinya hanya sebagai pembuka jalan, orang lainlah yang nanti yang meneruskan. Hal itu terlihat dari surat yang ditulis kepada Zeehandelaar.

"Akan datang juga kiranya keadaan baru dalam dunia Bumiputera: kalau bukan oleh karena kami, tentu oleh karena orang lain," tulisnya.

Surat-surat Kartini pertama diumumkan oleh Abendanon pada 1911. Buku itu kemudian disambut dengan gembira, sehingga mengalami cetak berkali-kali.

Dari uang perjulalan buku itu kemudian diadakan perkumpulan "Kartinifonds" di Den Haag, Belanda yang bermaksud  mendirikan dan membantu anak perempuan. Pada akhir 1913 didirikan sekolah Kartini yang pertama di Semarang.

Sebagai pemikir, penggagas, dan pendidik, Kartini memiliki wawasan yang luas dan mendalam, melintasi batas agama, gender, budaya, bahkan zaman. Semua itu terlihat jelas dalam buku ini.




TRIBUN-MEDAN.COM - Raden Ajeng Kartini menjadi sosok sekaligus ikon emansipasi wanita Indonesia.

Lewat pemikirannya, Kartini telah membuka perspektif baru bahwa wanita pun memiliki kesempatan yang sama dalam meraih pendidikan, berkarier dan menggapai cita-cita setinggi mungkin selayaknya pria.

Jika R.A. Kartini berjuang untuk mendapatkan hak persamaan gender dan emansipasi wanita , di era milineal ini kaum wanita juga harus tetap melanjutkan perjuangannya untuk menjadi Kartini masa kini.

Berbincang dengan www.tribun-medan.com, Miss Grand International 2016, Ariska Putri Pertiwi mengatakan Kartini masa kini adalah Kartini yang modern dan mampu mengekpresikan diri sendiri.

Selain itu juga, seorang perempuan juga harus memiliki peran yang penting di lingkungan, masyarakat dan negara.

"Menurut saya kartini masa kini adalah kartini yang modern yang sudah mampu mengapresiasi atau mengekpresikan diri sendiri. Selain itu mampu untuk tampil bahwa wanita memiliki peran penting di lingkungan, masyarakat dan negara," ujar Ariska Putri Pertiwi atau kerap disapa Ika, Sabtu (20/4/2019).

Viral Video Amien Rais Klaim Menang di Jatim, Bilang Real Count, Ketua TKD Jatim: Datanya Ayo Dibuka

Janji Potong Leher La Nyalla Mattalitti Ditagih Ucap Prabowo Tidak Mungkin Menang di Daerah Ini

Banyak Caleg Saling Klaim Kemenangan di Pematangsiantar, KPU Siantar Minta Tenang dan Bersabar

Ika menambahkan Kartini masa kini adalah Kartini yang luar biasa yang sangat menginspirasi.

Sikap perempuan yang mampu menjadi diri sendiri pun dianggap sangat penting olehnya.

"Kartini masa kini adalah Kartini yang luar biasa sangat menginspirasi. Kepada seluruh Kartini Indonesia khususnya Sumatera Utara (Sumut) agar tetap menjadi wanita yang kuat dan cerdas serta mampu menginspirasi seluruh wanita Indonesia maupun di Sumut. Tetaplah kreatif dan menjadi seorang yang bangga akan Indonesia dan budaya Indonesia serta teruslah menjadi diri sendiri karena itulah hal yang penting," ucap Ika.

Tak lupa, Ika juga mengucapkan Selamat Hari Kartini untuk seluruh Kartini Indonesia.

Ia berharap agar setiap perempuan mampu menginspirasi perempuan-perempuan lainnya. (*)




NonaRia rilis lagu "Jadi Wanita" jelang Hari Kartini

NonaRia merilis lagu "Jadi Wanita" untuk menyambut Hari Kartini. (ANTARA News/NonaRia)

Jakarta (ANTARA) - Grup musik NonaRia merilis lagu berjudul "Jadi Wanita" yang dipersembahkan khusus untuk merayakan Hari Kartini pada 21 April.

"Lirik dan lagu "Jadi Wanita" ditulis oleh personel NonaRia, Nesia Ardi, dan dipersembahkan untuk segenap perempuan Indonesia, sekaligus memperingati jasa R.A Kartini yang telah memperjuangkan kesetaraan kaum perempuan Indonesia.

"Zaman sekarang banyak loh profesi laki-laki yang sudah dijalankan kaum wanita. Dalam keseharian, saya sering menjumpai bus TransJakarta dikemudikan wanita. Saya juga sering lihat satuan pengamanan, polisi juga kaum wanita. Padahal zaman dahulu itu profesi-profesi laki-laki kan," ujar Nesia dalam keterangan resmi yang diterima Antara, Sabtu.

"Jadi Wanita" berkisah tentang betapa beruntungnya perempuan Indonesia yang hidup di masa kini, di mana perempuan memiliki kemerdekaan untuk bergaya dan bekerja sesuai dengan pilihan masing-masing.

NonaRia tetap mengangkat konsep musik yang sama, yakni musik Indonesia tahun 50an. Lagu itu dikomposisikan dengan perpaduan gaya latin dan "ragtime" bertempo sedang.

Lagu "Jadi Wanita" akan dirilis dalam bentuk video lirik di kanal YouTube pada 21 April 2019, kemudian tersedia dalam layanan musik digital.

NonaRia beranggotakan Nesia Ardi (Vocal & Snare), Yasintha Pattiasina (Violin, Backing Vocal) dan Nanin Wardhani (Piano, Akordeon dan Backing Vocal). Pada oenggarapan lagu "Jadi Wanita", NonaRia dibantu oleh Odi Purba (Contra Bass), Irlanto Pratama (Sound Enginer) dan direkam di Sax Studio-Dony Koeswinarno.

Baca juga: Aroma lawas NonaRia di Java Jazz 2018 Pewarta: Peserta Susdape XIX/Yogi Rachman Editor: Ida Nurcahyani COPYRIGHT © ANTARA 2019




Siswi MINU Gresik Gelara Fashion Show Bareng Ibu di Hari Kartini

SURYA.co.id | GRESIK - Memperingati hari Kartini yang jatuh pada Minggu, (21/4/2019) besok. Siswi Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MI NU) Terate Putri, menggelar lomba fashion show siswi dan wali murid.

Acara diselenggarakan di dalam lingkungan sekolah MI NU Terate putri.

Seluruh siswi mengenakan pakaian adat nusantara sepeti pakaian adat tulang bawang dari Provinsi Lampung, pakaian adat tradisional bali, pakaian adat tradisional Jawa, pakaian adat provinsi Kalimantan Tengah dan berbagai macam pakaian adat lainnya.

Lomba ini diikuti oleh 480 siswi SD yang duduk di kelas I sampai kelas V. Untuk pertama kalinya, lomba fashion show melibatkan wali murid hanya untuk kelas siswi kelas I sampai kelas III saja.

Acara yang bertajuk "Kartini Milenial" ini sontak mengundang decak tawa saat beberapa siswi bersama ibunya berlenggak-lenggok menggunakan pakaian adat bak model diatas catwalk.

Panitia Acara yang juga guru kelas V, Khozainul Ulum mengatakan acara memperingati hari kartini diadakan secara meriah tidak hanya melibatkan siswi melainkan juga wali murid.

"Supaya bentuk keserasian antara anak dan orang tua bisa diwujudkan di sini (di sekolah) tidak hanya dirumah," ujarnya.

Melihat respon dari wali murid yang cukup antusias, pihaknya tidak menutup kemungkinan akan mengadakan acara seperti ini tahun depan dan melibatkan seluruh wali murid dari kelas I sampai kelas V.

Dewan juri yang didatangkan pada pagi hari ini berasal dari dalam dan luar negeri. Mereka adalah Joel Lopez (20) dari, Perancis, Melda (21) dari Timor Leste dan Anisa Wahyu Ningtyas Yuk Gresik 2017.

Mereka melakukan penilaian diantaranya menilai ekspresi di atas panggung, pergerakan badan dan cara berjalan.

Salah satu juri yang berasal dari Perancis, Joel Lopez mengaku takjub melihat pemandangan anak-anak sekolah dasar yang mengenakan pakaian adat di Indonesia. Banyaknya pakaian adat yang digunakan membuatnya bangga bisa melihat kekayaan seni disini.

"Ini baru pertama kali saya melihat anak-anak lomba menggunakan pakaian adat yang banyak sekali seperti ini. Ini pengalaman luar biasa saya di Indonesia," jelasnya.

Sementara itu, salah satu peserta, Jihan Hafido Lutfiyah (8) siswi kelas II mengatakan pertama kali fashion show bareng ibu.

"Senang, baru pertama kali sama mama naik diatas panggung," kata dia yang mengenakan pakaian adat dari Provinsi Riau. (wil)




Desainer Stephanie Zhang Jatuh Hati Songket Palembang di Hari Kartini

SURYA.co.id | SURABAYA -  Momen Hari Kartini bagi sebagian desainer busana menjadi inspirasi sendiri untuk merancang kreasi terbaru dalam fashion .

Sosok Kartini yang kental dengan unsur wanita tradisional menjadi acuan, meskipun dalam kekinian desainer selalu mengkolaborasi kreasi itu dengan era moderen.

“Unsur tradisional dan moderen melekat pada koleksi kali ini, “ kata Stephanie Zhang , desainer kenamaan Surabaya.

Desainer yang piawai dalam hal baju pesta ini ternyata sangat mumpuni juga menangkap momen Hari Kartini .

Beberapa koleksi yang ia rancang bahkan sudah dipesan pelanggannya. “Saya memilih kain songket asal Palembang sebagai ikon untuk busana pada momen Hari Kartini tahun ini,” kata Stephanie yang juga mantan model.

Walaupun banyak daerah di Indonesia yang memiliki kekayaan kain tenun atau dikenal dengan songket ini, Stephanie jatuh hati dengan songket Palembang. “Songket Palembang ini memiliki motif dan makna tersendiri,” tukasnya.

Selain itu songket Palembang kata Stephanie memiliki garis tepi a ia pun memulai membuat sketsa untuk lipatan lipatan kain songket.

Dan hasilnya songket Palembang itu tampak anggun dan mewah dikenakan dua model Deasy dan Charlize.

“Songket Palembang dengan tepian benang emas ini paling bagus, pola rumit yang diuntai dengan jarum leper pada alat tenun,” lanjut Stephanie.

Untuk kebaya, Stephanie mengkreasikan bahan yang nyaman untuk dikenakan yakni kain tile dengan sedikit bordir dan detil yang juga tidak begitu banyak.

“Sengaja untuk aplikasi detil dan bordir sedikit saja, agar terlihat elegan,” tukasnya.

Pemilihan warna, Stephanie melihat warna gold, sebagai warna yang mengesankan kemewahan dan keabadian.

“Sebuah warna timeless yang sesuai untuk anak muda maupun dewasa,” pungkasnya.



Total comment

Author

fw

0   comments

Cancel Reply