Contact Form

 

Video Viral, Remaja Terbangun Jam 4 Pagi Rasakan Lidah di Lehernya, Ternyata Ada Ular Piton!


TRIBUN-TIMUR.COM-Baru-baru ini sebuah Video Viral di media sosial yang memperlihatkan personel polisi di Sumatera Utara memberi dukungan kepada salah satu pasangan calon di Pilpres 2019.

Dalam Video Viral ini, terlihat masyarakat sedang berkumpul di sebuah aula terbuka.

Seorang petugas berbaju coklat muda dengan celana coklat tua, mirip seperti seragam polisi, berdiri di depan dan membacakan sebuah pernyataan kemudian ditirukan masyarakat yang ada di aula ini.

Berikut narasi penggalan videonya:

"Mengucapkan terima kasih kepada Bapak Joko Widodo yang telah memberikan bantuan sosial. Jokowi Yes Yes Yes".

Video yang terdapat kalimat Jokowi Yes Yes Yes (Twitter)

Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto menyatakan dari video yang berdurasi 28 detik itu yang sempat viral di sosmed terjadi di sebuah kantor camat yang berada di Padangsidimpuan.

Ia mengatakan saat itu, anggota dari Polres Sidimpuan sedang melakukan pendampingan dalam penerimaan Bantuan Sosial (Bansos) ke sembilan kepada masyarakat Sidimpuan.

"Propam menyatakan saat itu, personel sedang melakukan pendampingan dalam penerimaan Bansos kepada masyarakat," katanya saat dihubungi melalui aplikasi WhatsApp, Kamis (21/3/2019).

Baca: Viral di WA dan Facebook Foto Tanpa Busana 50 Karyawati Perusahaan Kosmetik, 34 Ditahan Polisi

Baca: Kronologi Pasien Meninggal saat Ambulans Berhenti Isi BBM di SPBU Viral, Lihat yang Dilakukan Anak

Baca: Viral Video Tak Ada Tahlil Jika Maruf Kalah, Ferdinand Ungkap yang Terjadi Jika Prabowo-Sandi Menang

Agus mengatakan saat itu, anggota sedang melakukan tugas pengamanan dan pendampingan bansos pemerintah melalui Kementerian Sosial.


TRIBUNKALTIM.CO -- Ular biasanya tidak berinteraksi terlalu sering dengan manusia karena ular cenderung menjauhkan diri.

Karena itulah seorang remaja 18 tahun ini langsung kaget saat ada ular piton sepanjang 3 meter yang masuk ke rumahnya.

Kejadian ini dilaporkan terjadi di wilayah Program Perumahan Rakyat (PPR) Hiliran di Kuala Terengganu, Malaysia .

Menurut Sinar Harian, peristiwa itu terjadi jam 4 pagi tanggal 20 Maret 2019.

Saat itu korban yang bernama Nor Alia Aqilla Jamaluddin sedang tidur di kamarnya.

• Video Viral Saat Menteri Susi Semprot Anggota DPR dalam Rapat Penggunaan Plastik

Awalnya, ia berkata ia bangun sekitar jam 3 pagi namun tidak menyadari apapun sehingga ia kembali tidur.

Kemudian, sekitar jam 4, ia bangun lagi dan merasa ada sesuatu di lehernya.

Nor Alia menjelaskan, "Saya merasa ada sesuatu yang halus di leher saya."

"Saat mata saya beradaptasi di dalam gelap, saya melihat kepala ular dan merasakan lidahnya di leher saya."

"Saya bangun dan segera menyalakan lampu dan terkejut melihat ada ular piton sepanjang 10 meter di tempat tidur."

• Detik-detik Penyelamatan Mobil Terjebak di Tengah Perlintasan Rel Kereta Api, Lihat Video Viralnya




TRIBUNNEWS.COM   - Sebuah fenomena aneh terjadi, adanya ribuan ikan mengarah ke daratan, di pantai Pantai Alar, Amurang, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara .

Sebanyak 3 video penampakan itu diunggah oleh pengguna akun Instagram @cungrandi.

Dalam keterangan videonya, pengunggah menulis lokasi video di depan Xcafe and Resto, Amurang, Minahasa Selatan.

Video peristiwa ikan ke daratan itu paling awal diunggah oleh akun yang sama, pada Senin (18/3/2019).

Pada video itu tampak ribuan ikan kecil bergeleparan menuju ke air laut dangkal, pinggir pantai berbatuan.

Tak tanggung-tanggung jumlah ikan itu terlihat sangat banyak melompat-lompat.

Perekam juga heboh memberi komando warga agar segera memungut ikan-ikan tersebut.

•   Viral Video Deretan Truk Kontainer Gambar Jokowi-Maruf Melaju di Jalan Tol, Gerindra Beri Tanggapan

Pada video awal tampak sejumlah warga mewadahi ikan -ikan yang tersebar di pantai, ada yang menggunakan plastik dan keranjang.

Terdengar pula suara tawa, dan teriakan dari warga.




TRIBUNNEWS.COM - Ular biasanya tidak berinteraksi terlalu sering dengan manusia karena ular cenderung menjauhkan diri.

Karena itulah seorang remaja 18 tahun ini langsung kaget saat ada ular piton sepanjang 3 mater yang masuk ke rumahnya.

Kejadian ini dilaporkan terjadi di wilayah Program Perumahan Rakyat (PPR) Hiliran di Kuala Terengganu, Malaysia.

Menurut Sinar Harian, peristiwa itu terjadi jam 4 pagi tanggal 20 Maret 2019.

Saat itu korban yang bernama Nor Alia Aqilla Jamaluddin sedang tidur di kamarnya.

Baca: Polisi Temukan Kamera Tersembunyi di 42 Kamar Hotel, 1600 Orang Terekam dan Disiarkan Online

Awalnya, ia berkata ia bangun sekitar jam 3 pagi namun tidak menyadari apapun sehingga ia kembali tidur.

Kemudian, sekitar jam 4, ia bangun lagi dan merasa ada sesuatu di lehernya.

Nor Alia menjelaskan, "Saya merasa ada sesuatu yang halus di leher saya."

"Saat mata saya beradaptasi di dalam gelap, saya melihat kepala ular dan merasakan lidahnya di leher saya."




TRIBUNWOW.COM - Sebuah video yang memperlihatkan deretan truk kontainer yang ditempeli baliho Pasangan 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin saat melaju di jalan tol, sedang viral di media sosial, khususnya Twitter.

Satu yang mengunggah video tersebut adalah akun Twitter Mantan Politisi Partai Demokrat, Andi Arief , @AndiArief__, Kamis (21/3/2019).

Setidaknya, dalam video tersebut, ada 7 truk kontainer yang terlihat melaju di jalanan.

"Truk semi kontainer Paslon 01 ini kira-kira membawa apa (demikian seorang kawan kirim DM dan minta di upload)," kicau Andi Arief , melengkapi unggahan video tersebut.

Partai Gerindra tampak memberikan tanggapan atas video tersebut.

Melalui akun terverifikasi, @Gerindra, Partai Gerindra menyebutkan kemungkinan truk tersebut dipergunakan untuk branding.

"Mungkin enggak sih kalau itu hanya sekedar branding?" kicau Gerindra.

Sementara itu, diberitakan TribunJateng, diketahui bahwa truk kontainer tersebut adalah truk untuk ekspor produk kayu dan mebel ke luar negeri.

Truk jalan berderetan karena diinisiasi oleh Sedulur Kayu dan Mebel (Sekabel) Jokowi.

Mereka menggunakan belasan truk kontainer yang diselimuti spanduk dukungan untuk pasangan capres 01.

“Ini memang bagian dari kegiatan kampanye Jokowi. Satu untuk semua semua untuk satu,” kata Pembina Sekabel Jokowi, Begog Djoko Winarso, Rabu (20/3/2019).

Disebutkan, iring-iringan truk kontainer ini berangkat dari Jembatan Timbang, Bangak, Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali menuju Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dan Tanjung Perak Surabaya.

"Ini akan diekspor ke Eropa, Amerika dan Jepang. Kami sengaja melintasi proyek tol yang dibangun pada era Jokowi," terang Begog Djoko Winarso. (TribunWow.com/Nanda)




Mahfud MD ikut berkomentar terkait video viral warga Selandia Baru yang mendengarkan azan. Ini kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi.

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD ikut berkomentar soal video viral warga Selandia Baru yang mendengarkan azan.

Banyak aksi solidaritas yang terjadi setelah tragedi penembakan dua masjid di Kota Christchurch , Selandia Baru, Jumat (15/3/2019).

Satu di antaranya, para mahasiswa Universitas Canterbury, Selandia Baru yang berkumpul di masjid terdekat untuk mendengarkan azan.

Para mahasiswa tersebut larut dalam suasana hening di tengah suara azan yang berkumandang.

Baca: Selandia Baru Berlakukan Larangan Senjata Otomatis dan Semi-Otomatis

Baca: Media Selandia Baru Bakal Siarkan Azan untuk Hormati Korban Aksi Teror di Masjid Christchurch

Mereka melakukan hal tersebut sebagai bentuk solidaritas terhadap umat Muslim yang menjadi korban penyerangan teroris di Masjid An-Nur dan Linwood.

Video aksi para mahasiswa yang mendengarkan azan ini pun viral di media sosial.

Satu di antaranya diunggah mantan politisi PAN, Cyril Raoul Hakim atau Chiko Hakim di Twitter.

Dalam cuitannya, Chiko Hakim menulis, warga Selandia Baru dari berbagai kalangan memberikan penghormatan khusus terhadap panggilan salat atau azan.

Hal ini sebagai bentuk simpati terhadap korban terorisme yang terjadi di dua masjid, beberapa waktu lalu.




Beredar video viral Ma'ruf Amin mengatakan tidak ada zikir di istana. (Foto: Istimewa)

Jakarta, (Tagar 21/3/2019) - Tersebar luas di media sosial video yang menampakkan gelaran doa bersama yang dihadiri ratusan jamaah, yang diduga terselenggara di Istana. Dalam video berdurasi 1 menit 26 detik itu seorang ustaz menyerukan untuk memilih Ma'ruf Amin di Pemilu 2019. Sebab, apabila paslon 01 kalah, tak ada lagi lantunan zikir di Istana Negara, tak ada lagi Hari Santri. Bahkan, salah satu seruan dalam acara itu, NU akan menjadi fosil jika Jokowi-Ma'ruf Amin kalah. Dalam video itu, nampak hadir cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin duduk di tengah-tengah acara yang belum diketahui kapan dan di mana terjadinya. Sambil duduk, beliau mendengarkan ceramah yang disampaikan oleh salah satu ustaz. Berikut kutipan narasi yang diterangkan oleh seorang ustaz dalam video yang  viral di masyarakat: "Sesuatu yang musyrik yang kafir dan lain sebagainya dan mereka ini akan membuat sebuah kekuatan yang apabila terjadi maka akan menjadikan Islam mainstream seperti ini, seperti pesantren ini, hanya akan menjadi fosil di masa depan." "Jangan berpikir masih ada tahlil, jangan berpikir masih ada di istana, jangan berpikir masih ada hari santri apabila sampai Ma'ruf ini kalah." "Semuanya masih ingin hari santri? Masih ingin zikir berkumandang di Istana? Masih ingin budaya NU dan ahli sunah terus berkembang di Indonesia ? Jawabnya hanya satu, kalau ingin semuanya masih, 17 April yang akan datang semua kita jaga untuk memenangkan kiai Amin." Menanggapi tudingan kabar negatif, Ma'ruf Amin mengatakan bahwasannya tidak ada gelaran doa bersama di Istana. "Ah itu hoaks itu, itu bohong saja, itu fitnah," kata Ma'ruf Amin pada awak media usai seminar publik bertajuk Strategi Pemberantasan Korupsi untuk Kembalikan Uang Negara di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Selasa (19/3). "Wah enggak ada, enggak ada. Pokonya pilpres itu mencari pemimpin yang baik," katanya. Tanggapan BPN Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo -Sandiaga Ferdinand Hutahean, mengkritik keras dugaan kampanye bermuatan fitnah dalam acara doa bersama untuk cawapres 01. Ferdinand mengatakan, apa yang disampaikan dalam video yang beredar tersebut merupakan fitnah. Menurut dia, Ma'ruf Amin, semestinya membuktikan janji dirinya memberantas hoaks seperti yang selama ini ia canangkan Ma'ruf Amin, kata Ferdinand, harus membuktikan sumpahnya dalam memberantas hoaks. Selain itu, ia juga mendorong sejumlah pihak turut mengusut dugaan fitnah ini, baik Bawaslu maupun pihak kepolisian. Lebih lanjut, kata dia, apa yang disampaikan seorang ustaz dalam video tersebut sama halnya dengan kampanye hitam yang dilakukan tiga ibu-ibu di Karawang, yang menyebut Jokowi akan melarang azan dan melegalkan pernikahan sesama jenis jika menang. Respon TKN Sementara itu, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily menilai, video yang menampilkan calon wakil presiden nomor urut 01 dalam sebuah pengajian bukan merupakan kampanye hitam. "Jadi tidak ada unsur hoaks di situ atau misalnya mengandung unsur kampanye hitam. Menurut saya jangan kebakaran jenggot gitu," ujar Ace saat ditemui awak media di Jakarta, Selasa (19/3). Ace mengatakan, video yang tersebar di media sosial itu berbeda dengan kasus tiga ibu-ibu di Karawang atau seorang ustadz di Banyuwangi, yang memuat materi kampanye hitam yang merugikan Presiden Joko Widodo. Beda misalnya dengan apa yang disampaikan oleh tiga ibu-ibu di karawang atau ustadz Supriyanto di Banyuwangi .  "Kalau ini kan tidak ada sama sekali. Jadi tidak ada menurut kami satu pun dari pernyataan ustadz yang di dalam video itu menyatakan bahwa dia menjelekkan kampanye hitam capres lain," kata Ace. [] Baca juga:







BAPTIS atau Baptisan dikenal sebagai sakramen inisiasi Kristen yang melambangkan pembersihan dosa. Proses pembatisan ini biasanya dilakukan kepada bayi yang baru lahir hingga berusia dua tahun. Namun juga dilakukan ketika seseorang sudah beranjak dewasa.

Pembaptisan sendiri dilakukan dengan menggunakan air. Namun, sebenarnya ada banyak cara untuk melakukan kegiatan keagamaan ini, tergantung pada denominasi gerejanya.

Referensi Alkitab memang dibenamkan dalam banyak air, yang melambangkan mati karena dikuburkan (masuk dalam air) dan dibangkitkan setelah keluar dari air. Selain itu, cara pembaptisan yang paling umum dilakukan ialah dengan memercikkan air di kepala oleh seorang pastor (romo) atau imam, dan mengucapkan keesaan tritunggal Tuhan, "Dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus, Amin."

Baca Juga:

Permen Karet Bekas Kunyahan Alex Ferguson 6 Tahun Lalu Laku Rp7,3 Miliar

Lucinta Luna Menikah, Netizen: Malam Pertama Main Pedang-Pedangan!

Nah, belum lama ini, netizen di seluruh dunia sempat dihebohkan dengan beredarnya video proses pembatisan yang viral di media sosial. Dalam video yang diunggah oleh akun twitter @gbg_bucks, terlihar jelas seorang pastor yang sedang melakukan proses pembaptisan kepada seorang bayi laki-laki.

Pada awalnya proses pembaptisan berlangsung secara lancar tanpa ada kendala sama sekali. Namun, saat sang pastor memercikkan air ke bagian kepala sang bayi, tiba-tiba bayi itu memberontak hingga terlepas dari genggamannya.

Alhasil, bayi tersebut pun jatuh ke dalam cawan besar berisi air dan kepalanya sempat terbentur sebelum diselamatkan oleh kedua orang tuanya. Merasa bersalah, sang pastor pun hanya bisa terdiam dan tersipu malu.

Hingga berita ini dituliskan, video berdurasi singkat itu telah dibagikan lebih dari 37 ribu retweet dan dibanjiri komentar netizen.

Mannnnnn 🥴🤣🤣🤣🤣 the pastor knew he fucked up 😂 pic.twitter.com/C8igJ0Dy0k— Instagram : @stali.s (@gbg_bucks) March 18, 2019


Video Viral 'Tak Ada Lagi Zikir di Istana', Ma'ruf Amin: Itu Hoaks

Beredar video viral Ma'ruf Amin mengatakan tidak ada zikir di istana. (Foto: Istimewa)

Jakarta, (Tagar 21/3/2019) - Tersebar luas di Media sosial video menampakan gelaran doa yang dihadiri ratusan jamaah.  Dalam video berdurasi  1 menit 26 detik itu, seorang ustaz menyerukan untuk memilih calon wakil presiden nomor urut 02 Ma'ruf Amin.  Ma'ruf Amin menanggapi tudingan itu dan menilai hal tersebut adalah hoaks. Simak selengkapnya dalam video berikut ini. Tonton videonya di sini:



Total comment

Author

fw

0   comments

Cancel Reply