Bola.net - Jerman hanya mampu bermain imbang 1-1 kala menjamu Serbia dalam sebuah laga persahabatan internasional yang digelar di Volkswagen Arena, Wolfsburg, Kamis (21/3) dini hari WIB. Serbia bahkan sempat memimpin lebih dulu lewat bomber yang musim ini tengah onfire, Luka Jovic. Jerman baru bisa membalas di babak kedua berkat gol Leon Goretzka. Selanjutnya, Jerman bakal menghadapi Belanda dalam laga pertama mereka di kualifikasi EURO 2020. Sementara Serbia akan melawat ke markas Portugal.
FAJAR.CO.ID, WOLFSBURG—Jerman akan menghadapi Serbia dalam laga uji coba internasional di Volkswagen Arena, Wolfsburg. Laga dinihari nanti menjadi penanda awal proyek masa depan Der Panzer.
Setelah kegagalan di Piala Dunia 2018 dan UEFA Nations League (UNL), Pelatih Jerman, Joachim Loew membuat gebrakan besar. Dalam pengumuman skuat untuk uji coba melawan Serbia dan kualifikasi Piala Eropa 2020 kontra Belanda, Loew menyingkirkan hampir seluruh pemain lamanya.
Veteran pemenang Piala Dunia seperti Mats Hummels, Jerome Boateng dan Thomas Mueller sudah tidak mendapat tempat lagi. Hanya kapten tim, Manuel Neuer, Toni Kroos dan Matthias Ginter yang menjadi bagian dari skuat Piala Dunia 2014 yang ia pertahankan.
Sebagai gantinya, wajah baru berusia muda seperti Lukas Klostermann, Niklas Stark dan Maximilian Eggestein dipanggil. Mereka akan bergabung dengan pemain muda lainnya seperti Kai Havertz, Jonathan Tah, Thilo Kehrer, Nico Schulz, Serge Gnabry, Leroy Sane, serta Niklas Sule.
Dengan perombakan besar-besaran itu, Loew menuai banyak pertanyaan. Ia dianggap tengah melakukan perjudian. “Loew akan bermain all-in dalam permainan poker berisiko tinggi,” tulis majalah sepak bola Jerman, Kicker pada hari Senin yang melengkapi sorotan dari sejumlah tokoh sepak bola Jerman.
Namun Loew bersikeras bahwa itu adalah keputusan tepat yang ia ambil berdasarkan evaluasi dari kegagalan tahun lalu. “Kami sudah memiliki pemikiran sejak Piala Dunia. Kami harus lebih cepat, lebih ambisius, dan lebih dinamis. Kami kehilangan semua itu di Piala Dunia dan permainan kami menjadi dapat diprediksi,” tegas Loew dikutip dari France 24 .
Menurut Loew, perubahan ini adalah bagian dari siklus baru untuk persiapan Piala Eropa 2020. “Siklus baru dimulai dengan kualifikasi Euro 2020. Setelah berakhirnya UNL, kami berpikir tentang bagaimana tim seharusnya bermain di kualifikasi berikutnya, seperti apa penampilannya pada tahun 2020,” jelasnya di Sky Sports.
Meski begitu, Loew memastikan tidak akan ada perubahan gaya secara signifikan. “Kepemilikan bola, dominasi akan terus berlanjut. Kepemilikan bola tentu saja tidak mati, lihat Manchester City atau Barcelona. Kita perlu lebih fokus dan efisiensi dan lebih cepat dalam serangan,” ujarnya.
Loew berharap kumpulan pemain muda ini bisa menjawab ekspektasinya. “Beberapa pemain perlu mengambil langkah berikutnya. Goretzka dan Kimmich adalah orang-orang dengan ide, ambisi, dan pendapat yang jelas. Suele harus mengambil tanggung jawab, kita mengharapkan lebih banyak darinya sekarang. Dia perlu mengatur dan mengarahkan proses di belakang,” tandasnya.
Menghadapi Jerman yang tengah melakukan revolusi, Pelatih Serbia, Malden Krstajic menegaskan itu sama sekali tidak memberi pengaruh besar pada timnya. Bagi dia, siapapun pemain yang dimainkan Loew, laga tetap sulit bagi timnya. “Jerman dulu dan sekarang akan tetap menjadi kekuatan besar sepak bola,” kata Malden Krstajic di Bild .
Akan tetapi, ia percaya ini menjadi ujian bagus untuk persiapan mereka menghadapi kualifikasi Euro 2020. “Itu adalah tantangan besar untuk bermain melawan salah satu tim nasional terbaik dan paling menarik di dunia. Tim ini memiliki banyak pemain hebat di posisi yang berbeda,” tegasnya.
Seperti Jerman, Serbia yang pada laga terakhirnya November tahun lalu menang 4-1 atas Lithuania juga akan mengandalkan beberapa pemain muda. Salah satunya, penyerang berusia 21 tahun, Luka Jovic yang telah mencetak 23 gol dalam 46 pertandingan Bundesliga bersama Eintracht Frankfurt. “Tentu saja itu akan sulit tetapi kita akan lihat apa yang bisa kita lakukan,” kata Jovic di Bundesliga.com. (amr)
Toni Kroos adalah pemain dengan caps terbanyak dalam skuat Jerman yakni 91. Sementara 10 pemain memiliki kurang dari 10 laga internasional senior.
Di Eggestein, Stark dan Klostermann, adalah tiga debutan Jerman.
Jerman telah memenangkan 16 dari 28 pertemuan mereka dengan Serbia, seri empat kali dan kalah delapan kali.
Penyerang Bayern Gnabry telah mencetak empat gol dalam lima penampilan Jerman, rata-rata satu gol setiap 87 menit yang telah dimainkannya.
Striker Serbia Luka Jovic telah mencetak 22 gol di semua kompetisi untuk Frankfurt musim ini, 15 di antaranya di Bundesliga.
Jovic, rekan senegaranya Gacinovic dan Kostic, dan kiper Jerman Kevin Trapp adalah rekan satu tim di Eintracht Frankfurt.
Jerman (3-4-3): Neuer: Sule, Stark, Rudiger; Klostermann, Kimmich, Kroos, Schulz; Sane, Gnabry, Werner
Serbia (4-2-3-1): Rajkovic; Rukavina, Milenkovic, Veljkovic, Kolarov; Maksimovic, Lukic; Tadic, Ljajic, Gacinovic; Jovic
tirto.id - Jerman hanya bisa bermain imbang 1-1 dengan Serbia dalam laga persahabatan internasional antara keduanya di Volkswagen Arena, Kamis (21/3/2018) di Volkswagen Arena. Meski dominan dalam laga, tim asuhan Joachim Low yang berwajah baru, masih tidak bisa meraih kemenangan. Beberapa muka baru di timnas Jerman langsung diturunkan oleh Low sejak menit awal. Sebut saja Lukas Klostermann dan Marcel Halstenberg yang bermain di dua bek sayap Der Panzer . Pemain muda lain seperti Kai Havertz juga dipercaya bermain langsung di belakang Timo Werner yang berperan sebagai striker tunggal di pertandingan ini. Laga berjalan menarik pada awalnya ketika serangan dini Jerman langsung menghasilkan peluang bagus. Sebuah tembakan dilepaskan Havertz dari jarak dekat, namun masih bisa diantisipasi oleh kiper Serbia yakni Marko Dmitrovic. Serbia sendiri di sisi lain juga bermain cukup ofensif dengan mengandalkan Adem Ljajic sebagai motor serangan mereka. Menit 12, Luka Jovic membungkam suporter tuan rumah. Pemain Eintracht Frankfurt yang tengah on fire tersebut sukses membawa timnya memimpin memanfaatkan lengahnya pertahanan Jerman ketika menghadapi situasi sepak pojok. Bola tendangan pojok yang dilepaskan disambut oleh tandukan Nemanja Maksimovic di tiang dekat dan diteruskan menjadi gol oleh Jovic yang berdiri bebas di depan gawang Neuer. Jerman sebenarnya bereaksi bagus atas gol tersebut dan hampir menyamakan skor sepuluh menit kemudian. Kesalahan Maksimovic diubah menjadi serangan cepat oleh Klostermann. Namun, umpannya pada Werner tidak bisa diubah menjadi gol karena ada penyelamatan dari Dmitrovic. Sementara Serbia membuang satu peluang emas di menit 41 ketika Ljajic tidak bisa mencetak gol ketika sudah berhadapan langsung dengan Neuer. Merasa permainan timnya tidak berkembang, Low langsung memasukkan Marco Reus menggantikan Havertz di interval pertandingan. Kemudian disusul Leon Goretzka yang mengisi tempat Julian Brandt sehingga Jerman bermain dengan dua pemain yang lebih berpengalaman. Hasilnya pun bisa terlihat ketika serangan Jerman lebih berbahaya dan nyaris Reus menyamakan skor di menit 59 andai Dmitrovic tak bermain bagus di bawah mistar gawangnya. Leroy Sane dan Ilkay Gundogan juga membuang dua kans bagus berikutnya namun Jerman bisa menyamakan skor di menit 69. Sebuah umpan dari Reus pada Goretzka dikonversi menjadi gol oleh gelandang Bayern Munchen tersebut menjadi gol lewat eksekusi indah dari depan kotak penalti setelah sempat mengecoh satu pemain Serbia. Skor pun menjadi sama kuat 1-1. Serbia yang berganti tertekan layak berterima kasih pada Dmitrovic yang bermain luar biasa di laga ini. Bahkan di menit akhir Serbia harus kehilangan Milan Pavkov karena kartu merah sebagai buntut tekel brutal yang ia lepaskan pada Sane. Pada akhirnya, tim tamu bisa mempertahankan skor yang ada sampai pertandingan ini usai.
Pencetak Gol: Leon Goretzka 69’ / Luka Jovic 12’ Susunan Pemain Jerman: Manuel Neuer (Marc-Andre ter Stegen 46’); Lukas Klostermann (Thilo Kehrer 90’), Jonathan Tah, Niklas Sule, Marcel Halstenberg; Joshua Kimmich, Ilkay Gundogan; Kai Havertz (Marco Reus 46’), Julian Brandt (Leon Goretzka 56’), Leroy Sane (Nico Schulz 96’); Timo Werner Serbia: Marko Dmitrovic; Antonio Rukavina, Uros Spajic, Nikola Milenkovic, Miroslav Bogosavac (Stefan Mitrovic 79’); Nemanja Maksimovic (Branko Jovicic 88’), Mijat Gacinovic (Nemanja Radonjic 62’), Sergej Milinkovic-Savic (Sasa Lukic 62’); Darko Lazovic (Andrija Zivkovic 79’), Adem Ljajic, Luka Jovic (Milan Pavkov 70’)
Penulis: Wan Faizal Editor: Fitra Firdaus Kontributor: Wan Faizal
INDOSPORT.COM - Pelatih Timnas Jerman, Joachim Low puji Leroy Sane setinggi langit jelang melawan Serbia pada laga persahabatan di Volkswagen Arena, Kamis (21/03/19) dini hari WIB.
Sebelumnya, Sane pernah dibuang oleh Low dari skuat Timnas Jerman pada Piala Dunia 2018 di Rusia. Namun setelah itu, ia tampil impresif di level klub bersama Manchester City.
Sane berhasil berhasil mengoleksi delapan gol dan sembilan assist dalam 25 penampilannya musim ini bersama Manchester City di Premier League.
Selain itu, pemain berusia 23 tahun tersebut berhasil menghantarkan Manchester City meraih juara Piala Carabao.
Oleh karena itu, Low akhirnya kembali memanggil Sane ke Timnas Jerman dan mengatakan sang pemain sudah membuat kemajuan pesat dalam enam bulan terakhir.
"Perkembangan Sane sangat baik di Timnas dan Manchester City. Dia telah melakukan beberapa pekerjaan yang hebat," kata Low di situs resmi FA Jerman.
"Dia memiliki keterampilan luar biasa dan telah menunjukkannya ke dalam lapangan enam bulan terkahir ini. Leroy masih memiliki potensi besar dan dapat menjadi pemain kunci untuk Timnas Jerman," tambahnya.
Sementara itu, menurut statistik dari Soccerway , usai Piala Dunia 2018 Sane sudah memperkuat Timnas Jerman sebanyak empat kali dan berhasil mengoleksi satu gol.
Ikuti Terus Perkembangan Sepak Bola Internasional dan Berita Olahraga lainnya di INDOSPORT.COM
Bola.net - Belanda akan menjamu Belarusia di De Kuip, Rotterdam, pada pertandingan pertama mereka di Grup C kualifikasi EURO 2020, Jumat (22/3). Melihat sejarah dan perbedaan kualitas skuat, Oranje sangat difavoritkan menang.
Di Grup C, pesaing terberat Belanda adalah Jerman. Awal yang sempurna pun akan sangat berguna dalam perjuangan panjang mereka untuk menuju putaran final.
Dalam delapan pertemuan sebelumnya, Belanda menang enam kali dan kalah dua kali. Belanda belum pernah gagal mengalahkan Belarusia di negeri sendiri.
Dalam laga kandang terakhirnya melawan Belarusia, di kualifikasi Piala Dunia 2018, Belanda menang 4-1 di Rotterdam. Belanda menang lewat gol-gol Quincy Promes (2), Davy Klaassen dan Vincent Janssen.
Belanda sudah menampilkan permainan impresif di UEFA Nations League A dan menjuarai grup mereka, yang juga dihuni oleh Prancis dan Jerman. Melawan Belarusia, yang merupakan juara Nations League D Grup 2, pasukan Ronald Koeman diunggulkan bisa meraih start sempurna di kualifikasi dengan kemenangan.
Belanda saat ini menempati peringkat 14 di ranking FIFA, sedangkan Belarusia peringkat 78. Dari situ, kita bisa melihat perbedaan kelas yang ada di antara mereka.
Belarusia masih mencoba mengandalkan pemain-pemain senior mereka yang kaya pengalaman, seperti kiper Andrey Harbunow, bek dan kapten Alyaksandr Martynovich, serta gelandang Alexander Hleb. Tumpuan utamanya di barisan depan adalah striker 27 tahun Anton Saroka, yang sejauh ini sudah mencetak tujuh gol di pentas internasional.
Sementara itu, di skuat Belanda sekarang, hanya Ryan Babel yang berusisa di atas 30 tahun. Pilar-pilar penting mereka, seperti kiper Jasper Cillessen, bek dan kapten Virgil van Dijk, gelandang Frenkie de Jong maupun striker Memphis Depay, semuanya masih di bawah 30 tahun.
Namun skuat muda Belanda ini tak bisa diremehkan. Memenangi persaingan di grup berat UEFA Nations League melawan sang rival Jerman dan juara dunia Prancis adalah buktinya.
Kegagalan lolos ke Piala Dunia 2018 sudah terlupakan. Sekarang, Belanda mulai menatap era baru dengan talenta-talenta muda mereka yang sangat menjanjikan.
PERKIRAAN SUSUNAN PEMAIN
Belanda (4-2-3-1): Cillessen; Blind, van Dijk, de Vrij, Tete; Frenkie de Jong, de Roon; Babel, Wijnaldum, Promes; Depay. Pelatih: Ronald Koeman.
Belarusia (4-1-4-1): Harbunow; Polyakow, Martynovich, Valadzko, Shitov; Mayewski; Stasevich, Hleb, Drahun, Savitski; Saroka. Pelatih: Igor Kriushenko.
PREDIKSI SKOR
Belanda punya rekor kandang 100% melawan Belarusia. Rekor itu sepertinya belum akan patah.
Belanda tak terkalahkan dalam empat laga terakhirnya: menang 3-0 vs Jerman, imbang 1-1 vs Belgia, menang 2-0 vs Prancis, dan imbang 2-2 vs Jerman.
Belanda juga tak pernah absen mencetak gol dalam sembilan laga terakhirnya.
Belarusia tak kebobolan satu gol pun dalam enam laga terakhir mereka. Namun Belanda jelas berada di level yang berbeda dibandingkan lawan-lawan mereka sebelumnya.
Prediksi skor akhir: Belanda 2-0 Belarusia.
Simak catatan head-to-head kedua tim di bawah ini.
TRIBUNKALTENG.COM - Kualifikasi Euro atau Piala Eropa 2020 akan dimulai pada Kamis (21/3/2019) dengan laga Kazakstan vs Skotlandia di Astana.
Bagaimana kompetisi ini berjalan? Apa pula hubungan Kualifikasi Piala Eropa 2020 dengan UEFA Nations League 2018-2019 yang babak penyisihannya selesai tahun lalu?
Kualifikasi Piala Eropa 2020 awalnya berlangsung seperti yang biasanya kita kenal.
Negara-negara Eropa dibagi ke dalam 10 grup. Ada grup yang berisi 5 tim, ada yang diisi 6 tim.
Adapun pembagian grup Kualifikasi Piala Eropa 2020 adalah sebagai berikut:
Grup A : Inggris, Republik Ceska. Bulgaria, Montenegro, Kosovo
Grup B : Portugal, Ukraina, Serbia, Lituania, Luksemburg
Grup C : Belanda, Jerman, Irlandia Utara, Estonia, Belarusia
Grup D : Swiss, Denmark, Irlandia, Georgia, Gibraltar
Grup E : Kroasia, Wales, Slovakia, Hungaria, Azerbaijan
Grup F : Spanyol, Swedia, Norwegia, Rumania, Kep. Faroe, Malta
Grup G : Polandia, Austria, Israel, Slovenia, Masedonia, Latvia
Grup H : Prancis, Islandia, Turki, Albania, Moldova, Andorra
Grup I : Belgia, Rusia, Skotlandia, Siprus, Kazakstan, San Marino
Grup J: Italia, Bosnia-Herzegovina, Finlandia, Yunani, Armenia, Liechtenstein
• Jerman Vs Serbia - Injak Kaki Pemain Sayap Tim Panser Leroy Sane, Milan Pavkov Dikeluarkan
Dua tim teratas masing-masing grup lolos langsung ke putaran final Piala Eropa 2020, yang akan diikuti 24 tim.
Dari kualifikasi Euro 2020 ini berarti sudah didapatkan 20 tim kontestan putaran final.
Bagaimana dengan 4 tim sisanya? Di sinilah muncul hubungan antara UEFA Nations League 2018-2019 dengan Kualifikasi Piala Eropa 2020.
Empat tim tersisa Piala Eropa 2020 dicari lewat play-off dan peserta play-off didapatkan dari UEFA Nations League 2018-2019.
• Laga Persahabatan Serbia Kontra Jerman Berbagi Sama Gol 2-2 di Babak Kedua
UEFA Nations League menggelar 4 liga. Masing-masing liga dari UEFA Nations League akan mengirim satu wakil yang didapatkan dari play-off untuk tampil di Euro 2020.
Yang memainkan play-off adalah 4 tim dari masing-masing liga UEFA Nations League yang belum lolos ke Piala Eropa 2020 lewat jalur Kualifikasi.
Jatah untuk play-off dari setiap liga UEFA Nations League diberikan kepada 4 juara grup.
Jika juara grup UEFA Nations League sudah lolos ke Piala Eropa 2020 lewat jalur Kualifikasi, maka jatah dialihkan kepada tim peringkat terbaik di bawahnya.
Play-off sendiri berlangsung dengan format semifinal dua leg dan final satu leg.
Adegan tidak bersahabat terhadap Leroy Sane pada laga persahabatan Jerman vs Serbia menit 92, tadi malam, rupanya terjadi karena sang pemain Milan Pavkov ingin mencari perhatian.
Apa alasan terkuat Milan Pavkov mencederai Leroy Sane sampai nyaris patah kaki? Pavkov adalah pemain Red Star Belgrade, dan tim itu belum pernah berjumpa melawan Manchester City pada kesempatan apa pun sepanjang sejarah manusia. Jadi, tak jelas benar apa motivasinya saat menerjang kaki pemain Manchester City tersebut.
Satu-satunya alasan bagi Milan Pavkov untuk melakukan pelanggaran keras tersebut adalah karena ia pemain debutan Serbia. Ia baru saja dipanggil masuk tim nasional Serbia pada bulan Maret 2019 ini dan pertandingan ini adalah laga pertamanya. Ia baru saja dimasukkan menit 70 untuk menggantikan pencetak gol Luka Jovic, dan kelihatan sangat berminat untuk mengesankan semua orang di dunia. Jadi ia baru bermain 20 menit saat dikartumerah wasit.
Pelanggaran yang dilakukan Pavkov sangat berbahaya dan bisa mengancam karir pemain Manchester City, Leroy Sane. Ia menginjak bagian atas pergelangan kaki kiri mantan pemain Schalke 04 itu. Jika momentum yang dihasilkannya sangat besar, bisa-bisa Sane absen untuk sisa musim ini akibat patah kaki.
A horrific potential leg-breaking challenge from Serbia’s Milan Pavkov on Leroy Sané, which he gets a red card for.
Sané had to be taken off but let’s hope he’s ok 🙏 pic.twitter.com/EGx5fXt6hR
— Premier League Panel (@PremLeaguePanel) March 20, 2019
Lawan Xiaomi , Samsung Lounching Galaxi M10, Handphone Murah Hanya 1 Jutaan
POS-KUPANG.COM - Samsung akan segera memulai penjualan ponsel Galaxy M10 di Indonesia pada 27 Maret mendatang.
Smartphone ini dibanderol dengan harga Rp 1,7 juta.
Berbeda dengan Galaxy M20 yang memiliki selisih mencapai Rp 700.000 dengan harga di India, Samsung bisa memangkas selisih harga Galaxy M10 menjadi hanya Rp 200.000.
Menurut Samsung , hal ini bisa terjadi salah satunya karena mengikuti strategi pemasaran Galaxy M10 di India.
Menurut Product Marketing Manager Samsung Electronics Indonesia, Ju Yong, di India, baik Galaxy M10 maupun Galaxy M20 dijual secara eksklusif secara situs jual beli online.
• Jadwal Kualifikasi Piala Eropa 2020 Matchday 1, Kamis hingga Sabtu Pekan Ini
• Link Live Streaming Timnas Jerman Vs Serbia Malam Ini Kamis Pukul 02.45 WIB
Hal ini juga menjadi salah satu faktor mengapa harga di India bisa lebih rendah.
"Kami mendengarkan pembeli di media sosial dan (warganet) cukup kaget juga dengan selisih di Galaxy M20. Ada cost yang dipangkas, salah satunya dengan menjual secara online," kata Ju Yong saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (20/3/2019).
"Penjualan online itu lebih ringan, (cost) bisa dipangkas. Karena kami lihat di India juga dijual secara eksklusif lewat online," lanjutnya.
Ia pun melanjutkan, Samsung sendiri belum memiliki rencana untuk menjual Galaxy M10 secara offline.