Contact Form

 

Manchester United Vs Burnley, Pogba Harap Setan Merah Petik Pelajaran


BURNLEY, KOMPAS.com — Ole Gunnar Solskjaer gagal menciptakan rekor delapan kemenangan beruntun di Premier League—kasta teratas Liga Inggris—seusai laga Burnley versus Manchester United berakhir imbang 2-2, Selasa (29/1/2019) atau Rabu dini hari WIB.

Pada pertandingan pekan ke-24 Premier League di Stadion Old Trafford tersebut, Man United bahkan nyaris kalah. Mereka tertinggal dua gol terlebih dahulu lantaran aksi Ashley Barnes (menit ke-51) dan Chris Wood (81').

Namun, dengan dukungan suporter, Man United berhasil bangkit dan menyamakan kedudukan melalui tendangan penalti Paul Pogba (87') dan gol Victor Lindelof (90'+2). Tim berjulukan Setan Merah itu pun terhindar dari kekalahan.

Baca juga: Hasil Liga Inggris, Arsenal Unggul 2 Poin atas Man United

Kendati demikian, hasil imbang itu membuat Ole Gunnar Solskjaer gagal menciptakan rekor pribadi sebagai satu-satunya pelatih yang mencatat delapan kemenangan beruntun di Premier League. Dia "cuma" sejajar dengan Pep Guardiola (2016) dan Carlo Ancelotti (2009).

First 7 PL Matches in charge of a club:

Solskjaer: W-W-W-W-W-W-D

Ancelotti: W-W-W-W-W-W-L

Guardiola: W-W-W-W-W-W-L#MNUBUR


MANCHESTER, KOMPAS.com - Gelandang Manchester United , Paul Pogba , berharap rekan setimnya bisa belajar dari hasil laga pekan ke-24 Liga Inggris saat melawan Burnley di Stadion Old Trafford, Selasa (29/1/2019) atau Rabu dini hari WIB.

Pada laga ini, Burnley sempat unggul 2-0 melalui gol Ashley Barnes (menit ke-51) dan Chris Wood (81').

Man United mampu bangkit untuk menyamakan kedudukan lewat penalti Paul Pogba (87') dan sontekan Victor Lindelof (90+2').

Walaupun dominan, Manchester United gagal meraih poin penuh pada laga ini.

Baca Juga :  Hasil Liga Inggris - Pemain Muda Blunder, Man United Nyaris Takluk

Paul Pogba pun menyadari penyebab kegagalan Setan Merah menorehkan kemenangan.

"Kami harus belajar dari kesalahan kami. Pada pertandingan selanjutnya, kami harus memulai pertandingan dengan cara berbeda," kata Pogba seperti dilansir BolaSport.com dari BBC .

"Seperti yang dikatakan pelatih, Anda harus memulai pertandingan dengan kuat dan agresif karena itu yang Burnley lakukan pada babak pertama. Kami bermain seolah sedang unggul 1-0 atau 2-0, itu kesalahan kami," ucap Pogba menambahkan.

Di sisi lain, Paul Pogba melihat titik cerah dari performa Manchester United.

"Kebangkitan kami sebuah hal positif, tetapi hasil akhir pertandingan mengecewakan," ujar Pogba.

"Kami menunjukkan respons bagus, kami tidak kalah, tetapi kami kehilangan dua poin yang seharusnya bisa didapatkan," tutur Pogba.

Paul Pogba menjadi pemain yang paling banyak melepaskan tembakan (7) dalam pertarungan antara Manchester United dan Burnley.

Sementara itu, Marcus Rashford berada di posisi kedua dengan lima tembakan. (Septian Tambunan)




TEMPO.CO , Jakarta - Pengaruh Sir Alex Ferguson di Old Trafford terasa sejak Ole Gunnar Solskjaer menjadi manajer sementara Manchester United . Pengaruh Fergie ini terlihat ketika bagaimana United bisa menyamakan kedudukan 2-2 melawan tamunya, Burnley, pada pertandingan pekan ke-24 Liga Primer Inggris dinihari tadi, Rabu 30 Januari 2019. Setelah pertandingan, Manajer Burnley, Sean Dyche, menyebut kembali frasa kata yang sangat terkenal di Liga Inggris tempo dulu, semasa Alex Ferguson masih berkuasa sebagai manajer Manchester United, yaitu “Fergie Time”. Frasa kata Fergie Time ini menunjuk kepada bagaimana manajer legendaris United dari Skolandia itu membuat timnya bisa memanfaatkan secara maksimal menit-menit terakhir pertandingan untuk mengubah keadaan. Manajer MU Alex Ferguson (kanan) berbincang dengan Ole Gunnar Solskjaer dalam pelatihan di Kompleks pelatihan Carrington, Manchester, 6 November 2007. Ole pernah menjadi pelatih di klub Norwegia Molde, Cardiff City, dan Clausenengen U19. REUTERS/Phil Noble

Frasa Fergie Time yang paling fenomenal adalah ketika Manchester United pada era David Beckham, Ole Gunnar Solskjaer, dan kawan-kawan sudah ketinggalan 0-1 dari Bayern Munich pada pertandingan final Liga Champions Eropa 1999 di Barcelona, Spanyol. Hal itu terjadi sampai memasuki  tambahan waktu setelah standar pertandingan normal 90 menit, atau disebut injury time . Sebagian penggemar dan pengamat bola sudah memperkirakan kekalahan United hanya tinggal soal waktu. Ada injury time selama tiga menit. Dari sebuah tendangan penjuru, penyerang Teddy Sheringham masuk sebagai pemain pengganti, mencetak gol pada injury time menit pertama. Asisten manajer United, Steve Mclaren, lantas mengingatkan bosnya, Ferguson, untuk menyiapkan timnya menghadapi babak perpanjangan waktu. Sir Fergie menjawab, “Steve pertandingan ini belum selesai!” Dan, pada 112 detik menjelang pertandingan normal usai, terjadilah keajaiban itu. Ole Gunnar Solskjaer, manajer sementara sekarang, mencetak gol kemenangan 2-1 melawan Bayern pada final Liga Champions 1999. Seusai laga di Old Trafford, dinihari tadi, Rabu 30 Januari, Manajer Burnley, Sean Dyche, memang melontarkan kemarahannya soal bagaimana bisa ada injury time sekitar lima menit ketika mereka sudah memimpin 2-0 sampai menit ke-81. Dyche juga mengatakan mereka tak pantas mendapat hukuman penalti.  “Bagaimana bisa tambahan waktu selama itu karena tidak ada kejadian fisik yang menghambat pertandingan,” katanya. Tapi, di sisi lain, Sean Dyche mengungkapkan pujian kepada lawan sekaligus penilaiannya tentang pengaruh Alex Ferguson yang sangat terasa kepada Ole Gunnar Solskjaer dalam memanajeri timnya. Setelah ketinggalan 0-2 -yang bakal merusak reputasi delapan kemenangan beruntun United di bawah asuhan Solskjaer-, gelandang Prancis, Paul Pogba, memanfaatkan hadiah penalti dengan baik untuk memperkecil ketinggalan menjadi 1-2. Lantas pada injury time menit ke-92, bek tengah United, Victor Lindelof, membobol gawang Burnley, setelah kiper Tom Heaton menghadang tandukan Alexis Sanchez. Dan, Dyche lantas menyitir kembali frasa lama terkenal, yaitu “Fergie Time” untuk mendeskripsikan bagaimana metode kepelatihan Alex Ferguson untuk menghasilkan drama-drama kebangkitan pada saat-saat terakhir dipakai kembali di Old Traffor oleh Solskjaer. “Setiap menit penting. Anda hanya ingin alasan atau tidak ada alasan. Ini lebih dari sekadar soal mentalitas yang dibawa ke lapangan. Mereka menyebutnya Waktu Fergie. Anda bisa merasakannya. Semua pemain mereka bergerak ke depan,” kata Dyche. “Saya tidak tahu di mana hal itu berasal. Tapi, dalam sejarah klub ini (Manchester United), semua orang percaya kapan waktu lima menit itu dimaksimalkan,” Sean Dyche, manajer Burnley yang paling sukses, melanjutkan. TELEGRAPH | SKY SPORTS | SOCCERNET




Hasil Liga Inggris Manchester United vs Burnley Skor Imbang, Setan Merah Stagnan di Peringkat 6!

TRIBUNKALTIM.CO -- Klasemen Liga Inggris hingga pekan ke-24 menunjukkan stagnasi Manchester United  meski mencatat hasil mengagumkan sejak dipoles Ole Gunnar Solskjaer .

Manchester United pada laga terbaru, Selasa (29/1/2019), nyaris kalah saat menjamu Burnley di Old Trafford.

Manchester United ditahan imbang 2-2 dengan gol penyama skor mereka dicetak Paul Pogba dan Victor Lindelof pada menit-menit terakhir laga.

Setan Merah kecolongan lebih dulu oleh gol pemain Burnley, Ashley Barnes dan Chris Wood.

Hasil Liga Inggris - Dihajar Newcastle United, Manchester City Kalah 1-2

Hasil ini menyetop laju rangkaian kemenangan beruntun Man United asuhan Ole Gunnar Solskjaer tetap enam partai tanpa putus di Liga Inggris.

Streak fantastis itu tercatat sejak Man United menggilas Cardiff 5-1 (23/1/2019) hingga kemenangan 2-1 atas Brighton akhir pekan lalu (19/1/2019).

Hasil Liga Inggris - Imbang Lawan Burnley, Lindelof Selamatkan Manchester United dari Kekalahan

Pelatih interim Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer.

Sebenarnya, dengan skor imbang kontra Burnley sekalipun, rekor Manchester United tetap sah dibilang mengagumkan bersama Ole Gunnar Solskjaer .

Di bawah asuhan sang pelatih interim, Setan Merah meraup 19 poin dari kemungkinan maksimal 21 angka yang bisa dikantongi.



Total comment

Author

fw

0   comments

Cancel Reply