Contact Form

 

Manchester United Vs Burnley, Penyesalan Nemanja Matic


MANCHESTER, KOMPAS.com — Gelandang Manchester United , Nemanja Matic , mengaku menyesal karena timnya hanya meraih hasil imbang 2-2 saat melawan Burnley di Stadion Old Trafford pada laga lanjutan Liga Inggris , Selasa (29/1/2019).

Manchester United tertinggal terlebih dahulu melalui gol Ashley Barnes (menit ke-51) dan Chris Wood (81') sebelum mampu menyamakan kedudukan melalui Paul Pogba (87', penalti) dan Victor Lindelof (90'+2).

Nemanja Matic pun menilai Manchester United mendapat kerugian dari hasil laga ini.

Baca Juga :  VIDEO - Tak Ada Senyum di Muka Solskjaer dan 5 Pemain Man United

"Rasanya lebih kepada kehilangan dua poin karena kami sebenarnya berharap banyak di laga ini. Performa kami ternyata tidak terlalu bagus," ujar Matic seperti dilansir BolaSport.com dari BBC .

"Kami harus lebih baik lagi dari ini dengan mental bermain yang lebih matang pula dari 75 menit pertama saat melawan Burnley," kata Matic.

Setelah laga ini, Matic mengaku bahwa Manchester United harus segera melakukan pembenahan.

Laga melawan Burnley bisa menjadi waktu yang baik bagi Manchester United untuk melihat kesalahan yang masih mereka miliki.

Setelah itu, Manchester United bisa meningkatkan performa mereka sebagai tim.

Hasil ini membuat Manchester United tertahan di peringkat keenam klasemen sementara Liga Inggris dengan koleksi 45 poin.

Mereka tertinggal dua poin dari Arsenal yang menghuni posisi kelima. (Sri Mulyati)




TRIBUNNEWS.COM, MANCHESTER - Manchester United  bermain seri 0-0 dengan Burnley pada babak pertama laga pekan ke-24 Liga Inggris di Stadion Old Trafford, Selasa (29/1/2019) waktu setempat atau Rabu dini hari WIB.

Manchester United sebenarnya tampil lebih mendominasi.

Man United memimpin penguasaan bola dengan 68,8 persen.

Dari segi peluang, Manchester United mempunyai 8, tetapi tak ada yang menemui sasaran.

Adapun Burnley mempunyai 3 kesempatan, di mana 1 menuju ke gawang.

Satu-satunya peluang emas Man United pada babak pertama tercipta pada menit ke-9.

Menerima operan Romelu Lukaku, Marcus Rashford langsung berhadapan dengan kiper Burnley , Tom Heaton.

Namun, sepakan mendatar Rashford melenceng jauh di sisi kiri gawang tim tamu.

Manchester United (4-3-3):  1-David de Gea; 18-Ashley Young, 4-Phil Jones, 2-Victor Lindelof, 23-Luke Shaw; 31-Nemanja Matic, 6-Paul Pogba, 15-Andreas Pereira; 8-Juan Mata, 9-Romelu Lukaku, 10-Marcus Rashford

Burnley (4-4-1-1):  1-Tom Heaton; 26-Phil Bardsley, 6-Ben Mee, 5-James Tarkowski, 3-Charlie Taylor; 4-Jack Cork, 18-Ashley Westwood, 13-Jeff Hendrick, 31-Dwight McNeil; 10-Ashley Barnes; 11-Chris Wood




TEMPO.CO , Jakarta - Pengaruh Sir Alex Ferguson di Old Trafford terasa sejak Ole Gunnar Solskjaer menjadi manajer sementara Manchester United . Pengaruh Fergie ini terlihat ketika bagaimana United bisa menyamakan kedudukan 2-2 melawan tamunya, Burnley, pada pertandingan pekan ke-24 Liga Primer Inggris dinihari tadi, Rabu 30 Januari 2019. Setelah pertandingan, Manajer Burnley, Sean Dyche, menyebut kembali frasa kata yang sangat terkenal di Liga Inggris tempo dulu, semasa Alex Ferguson masih berkuasa sebagai manajer Manchester United, yaitu “Fergie Time”. Frasa kata Fergie Time ini menunjuk kepada bagaimana manajer legendaris United dari Skolandia itu membuat timnya bisa memanfaatkan secara maksimal menit-menit terakhir pertandingan untuk mengubah keadaan. Manajer MU Alex Ferguson (kanan) berbincang dengan Ole Gunnar Solskjaer dalam pelatihan di Kompleks pelatihan Carrington, Manchester, 6 November 2007. Ole pernah menjadi pelatih di klub Norwegia Molde, Cardiff City, dan Clausenengen U19. REUTERS/Phil Noble

Frasa Fergie Time yang paling fenomenal adalah ketika Manchester United pada era David Beckham, Ole Gunnar Solskjaer, dan kawan-kawan sudah ketinggalan 0-1 dari Bayern Munich pada pertandingan final Liga Champions Eropa 1999 di Barcelona, Spanyol. Hal itu terjadi sampai memasuki  tambahan waktu setelah standar pertandingan normal 90 menit, atau disebut injury time . Sebagian penggemar dan pengamat bola sudah memperkirakan kekalahan United hanya tinggal soal waktu. Ada injury time selama tiga menit. Dari sebuah tendangan penjuru, penyerang Teddy Sheringham masuk sebagai pemain pengganti, mencetak gol pada injury time menit pertama. Asisten manajer United, Steve Mclaren, lantas mengingatkan bosnya, Ferguson, untuk menyiapkan timnya menghadapi babak perpanjangan waktu. Sir Fergie menjawab, “Steve pertandingan ini belum selesai!” Dan, pada 112 detik menjelang pertandingan normal usai, terjadilah keajaiban itu. Ole Gunnar Solskjaer, manajer sementara sekarang, mencetak gol kemenangan 2-1 melawan Bayern pada final Liga Champions 1999. Seusai laga di Old Trafford, dinihari tadi, Rabu 30 Januari, Manajer Burnley, Sean Dyche, memang melontarkan kemarahannya soal bagaimana bisa ada injury time sekitar lima menit ketika mereka sudah memimpin 2-0 sampai menit ke-81. Dyche juga mengatakan mereka tak pantas mendapat hukuman penalti.  “Bagaimana bisa tambahan waktu selama itu karena tidak ada kejadian fisik yang menghambat pertandingan,” katanya. Tapi, di sisi lain, Sean Dyche mengungkapkan pujian kepada lawan sekaligus penilaiannya tentang pengaruh Alex Ferguson yang sangat terasa kepada Ole Gunnar Solskjaer dalam memanajeri timnya. Setelah ketinggalan 0-2 -yang bakal merusak reputasi delapan kemenangan beruntun United di bawah asuhan Solskjaer-, gelandang Prancis, Paul Pogba, memanfaatkan hadiah penalti dengan baik untuk memperkecil ketinggalan menjadi 1-2. Lantas pada injury time menit ke-92, bek tengah United, Victor Lindelof, membobol gawang Burnley, setelah kiper Tom Heaton menghadang tandukan Alexis Sanchez. Dan, Dyche lantas menyitir kembali frasa lama terkenal, yaitu “Fergie Time” untuk mendeskripsikan bagaimana metode kepelatihan Alex Ferguson untuk menghasilkan drama-drama kebangkitan pada saat-saat terakhir dipakai kembali di Old Traffor oleh Solskjaer. “Setiap menit penting. Anda hanya ingin alasan atau tidak ada alasan. Ini lebih dari sekadar soal mentalitas yang dibawa ke lapangan. Mereka menyebutnya Waktu Fergie. Anda bisa merasakannya. Semua pemain mereka bergerak ke depan,” kata Dyche. “Saya tidak tahu di mana hal itu berasal. Tapi, dalam sejarah klub ini (Manchester United), semua orang percaya kapan waktu lima menit itu dimaksimalkan,” Sean Dyche, manajer Burnley yang paling sukses, melanjutkan. TELEGRAPH | SKY SPORTS | SOCCERNET




Bola.com, Manchester - Manchester United bermain 2-2 melawan Burnley pada lanjutan pekan ke-24 Premier League 2018-2019, di Old Trafford, Manchester, Selasa (29/1/2019) waktu setempat. Hasil itu menghentikan delapan kemenangan beruntun The Red Devils sejak ditangani Ole Gunnar Solskjaer.

Pada laga ini, Manchester United memainkan Andreas Pereira, Juan Mata, dan Romelu Lukaku sejak menit pertama. Ketiga pemain ini sebelumnya lebih banyak dicadangkan pada era manajerial Solskjaer.

Manchester United pun kesulitan menembus rapatnya pertahanan Burnley. Peluang terbaik hanya didapat Marcus Rashford sepanjang 45 menit paruh pertama pertandingan.

Babak pertama berakhir imbang tanpa gol. Memasuki paruh kedua laga, Manchester United dikejutkan gol tim tamu.

Berawal dari kesalahan Andreas Pereira yang gagal menguasai bola dengan sempurna, Jack Cork mengirimkan umpan matang kepada Ashley Barnes. Tinggal berhadapan dengan David de Gea, Barnes melepaskan tembakan yang bersarang telak di gawang Manchester United.

Publik Old Trafford terdiam. Untuk kali pertama, Manchester United kebobolan lebih dahulu sejak ditangani Solskjaer.

Manchester United berusaha meningkatkan serangan setelah kebobolan. Andreas Pereira yang melakukan blunder kemudian diganti Jesse Lingard.

Keasyikan menyerang, lini belakang Manchester United menjadi lengah. Pada menit ke-81, Burnley menggandakan keunggulan lewat sundulan Chris Wood.

Pada menit ke-87, Manchester United mendapatkan hadiah penalti menyusul pelanggaran Jeff Hendrick kepada Lingard. Paul Pogba yang menjadi algojo mampu mencetak gol untuk memperkecil skor.

Gol tersebut membangkit kembali semangat para pemain Manchester United. Memasuki menit ke-90+2, The Red Devils akhirnya bisa menyamakan skor melalui Victor Lindelof.

Lindelof mencetak gol setelah memanfaatkan bola muntah hasil sundulan Alexis Sanchez. Itu menjadi gol pertama Lindelof sejak pindah ke Manchester United.

Akan tetapi, gol itu juga yang mengakhiri perjuangan Manchester United. Skor sama kuat 2-2 hingga pertandingan berakhir.

Hasil tersebut tidak mengubah posisi Manchester United yang tetap berada di urutan keenam Premier League. The Red Devils kini terpaut dua poin dari Arsenal yang berada tepat di atasnya.

Manchester United : 1-David de Gea; 18-Ashley Young, 2-Victor Lindelof, 4-Phil Jones, 23-Luke Shaw; 15-Andreas Pereira (14-Jesse Lingard 63), 31-Nemanja Matic; 8-Juan Mata, 6-Paul Pogba, 10-Marcus Rashford; 9-Romelu Lukaku (7-Alexis Sanchez 67)

Burnley : 1-Tom Heaton; 26-Phil Bardsley, 5-James Tarkowski, 6-Ben Mee, 3-Charlie Taylor; 13-Jeff Hendrick, 18-Ashley Westwood, 4-Jack Cork, 31-Dwight McNeil (7-Johann Berg Gudmundsson 77); 10-Ashley Barnes, 11-Chris Wood

Saksikan siaran langsung pertandingan-pertandingan Premier League, La Liga, Ligue 1, dan Liga Europa di sini: Berita video lima resep Ole Gunnar Solskjaer yang berhasil mengembalikan kekuatan Manchester United.



Total comment

Author

fw

0   comments

Cancel Reply