Contact Form

 

Jose Mourinho, Manajer Ketiga Man United yang Dipecat Pasca-Era Fergie


Manchester United has announced that Jose Mourinho has left the Club.

We would like to thank him for his work during his time at Manchester United and wish him success in the future. #MUFC


KOMPAS.com - Kutukan pemecatan di musim ketiga kembali menimpa Jose Mourinho setelah resmi didepak Manchester United , Selasa (18/12/2018).

Ini menjadi kali keempat Mourinho harus meninggalkan jabatannya pada musim ketiga saat membesut sebuah klub.

Sebelumnya, Mourinho telah dua kali didepak Chelsea (2007 dan 2015) serta Real Madrid (2012/2013). Semua pemecatan ini terjadi setelah Mourinho menelan hasil buruk di musim ketiga bersama klubnya.

Mourinho sempat meraih hasil gemilang pada periode pertamanya menukangi Chelsea (2004-2007). Pelatih asal Portugal ini mempersembahkan dua gelar Liga Premier (2004/2005 dan 2005/2006), trofi Piala Liga 2004/2005, dan juara Community Shield pada 2005.

Keberhasilan itu membuat Mourinho lantas menjuluki dirinya sebagai The Special One.

Pada musim ketiganya di Stamford Bridge, Mourinho hanya membawa The Blues finis di peringkat kedua Liga Premier dengan hanya berjarak enam poin dari Manchester United yang menjadi juara.

Meski demikian, dia juga menyumbangkan trofi Piala FA dan Piala Liga serta mengantarkan Chelsea memijak semifinal Liga Champions.

Namun, periode gemilang Mourinho mulai memudar setelah musim ketiganya bersama The Blues. Dia diterpa isu konflik dengan pemilik klub, Roman Abramovich. Mourinho lalu memutuskan hengkang dari Chelsea sesaat setelah musim 2007/2008 dimulai.

Baca juga: Jose Mourinho, Manajer Ketiga Man United yang Dipecat Pasca-Era Fergie

Setelah meninggalkan Chelsea, Mourinho lalu menikmati kegemilangan karier bersama Real Madrid. Dia mempersembahkan gelar Liga Spanyol (2011/2012) dan Copa del Rey (2010/2011) pada musim kedua di Madrid.

Namun, karier Mourinho meredup pada musim ketiga menukangi Los Blancos. Dia membuat raksasa Spanyol itu finis di peringkat kedua dan tertinggal 15 poin dari Barcelona yang menjuarai Liga Spanyol 2012/2013.

Kegagalan di Liga Spanyol diperburuk dengan tersingkirnya Real Madrid dari semifinal Liga Champions setelah dikalahkan Borussia Dortmund serta kekalahan dari Atletico Madrid pada final Copa del Rey.

Mourinho lantas menyebut ini adalah musim terburuk di sepanjang kariernya. Dia lalu angkat kaki dari Real Madrid, tiga hari setelah musim 2012/2013 berakhir.

Lepas dari Real Madrid, Mourinho pun kembali ke Chelsea. Dia sukses meraih gelar Liga Premier dan trofi Piala Liga pada musim keduanya bersama The Blues pada 2014/2015.

Namun, segala hal buruk melanda Chelsea pada musim ketiga Mourinho. Chelsea terseok di peringkat ke-16 pada klasemen sementara Liga Premier, tersisih di babak 16 besar Liga Champions, tersingkir pada putaran keenam Piala FA, dan hanya mampu memijak putaran keempat Piala Liga.

Mourinho sempat menandatangani kontrak anyar yang berlaku selama empat tahun pada musim panas 2015. Akan tetapi, kondisi Chelsea yang terus memburuk akhirnya membuat The Special One tidak bisa bertahan lebih lama di Stamford Bridge. Dia akhirnya didepak untuk kedua kalinya dari Chelsea pada Desember 2015.

Setelah sempat menganggur, Mourinho kembali mendapatkan pekerjaan di Manchester United. Dia menandatangani kontrak tiga tahun bersama Man United pada 27 Mei 2016.

Mourinho berhasil mempersembahkan tiga gelar untuk Setan Merah pada musim pertamanya, yakni Community Shield, Piala Liga Inggris, dan Europa League.

Namun, kutukan musim ketiga kembali menimpa Mourinho. Dia membuat Man United berada di peringkat keenam pada klasemen sementara Liga Premier dengan hanya mengoleksi 26 poin dari 17 laga.

Setan Merah semakin menderita setelah menelan kekalahan 1-3 melawan rival abadinya, Liverpool, di laga terakhir Liga Premier, Minggu (16/12/2018).

Kekalahan ini akhirnya membuat Mourinho harus kembali kehilangan pekerjaan sebelum musim ketiganya bersama Man United tuntas.

Baca juga: Sudah 3 Kali Mourinho Dipecat Usai Kalah dari Juergen Klopp




MANCHESTER, KOMPAS.com - Jose Mourinho tercatat menjadi Manajer Manchester United yang ketiga dipecat setelah berakhirnya era Sir Alex Ferguson .

Ferguson tercatat terakhir kali menangani Man United pada musim 2012-2013. Fergie, sapaan Ferguson, kemudian mundur setelah 27 tahun menangani klub tersebut.

Mulai musim 2013-2014, posisi yang digantikan Fergie diisi David Moyes.

Moyes menjadi manajer pertama setelah era Fergie yang dipecat. Belum genap semusim, dia sudah harus mengakhiri tugas menyusul serangkaian hasil buruk.

Posisi yang ditinggalkan Moyes kemudian diisi Ryan Giggs yang menjadi manajer sementara.

Baca juga: 5 Nilai Minus Mourinho Sebelum Dipecat Man United, Moyes Lebih Baik

Memasuki musim 2014-2015, giliran Louis van Gaal yang mencoba peruntungannya.

Meski nasibnya tak seburuk Moyes, Van Gaal menjadi manajer kedua yang dipecat. Ia tercatat hanya menangani Man United selama dua musim.

Mulai musim 2016-2017, posisi Van Gaal mulai digantikan Mourinho. Namun, alih-alih seperti Fergie, Mourinho justru mengikuti jejak Moyes dan Van Gaal.

Mourinho menjadi manajer ketiga yang dipecat setelah 2,5 tahun.

Baca juga: Jose Mourinho Dipecat, Man United Pakai Manajer Sementara




BOLASPORT.COM - Berita pemecatan Jose Mourinho sebagai pelatih Manchester United, Selasa (18/12/2018), menjadi viral.

Berita tentang Timnas Indonesia yang sedang mencari pelatih juga masih cukup hangat.

Ketika nama Jose Mourinho dan Timnas Indonesia mencuat, terkenang kembali impian Menpora Imam Nahrawi lebih dua tahun lalu.

Ya, apalagi kalau bukan keinginan Imam Nahrawi mendatangkan Jose Mourinho ke Tanah Air untuk melatih Timnas Indonesia .

Jose Mourinho dipecat sebagai pelatih Manchester United, 18 Desember 2018. www.manutd.com

"Wacana ini sudah didiskusikan dengan Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir, walau memang bukan perkara mudah," ujar Imam Nahrawi di Kemenpora, Jakarta, Senin (9/5/2016).

Imam Nahrawi beralasan, pelatih kelas dunia seperti Jose Mourinho diwacanakan untuk mendongkrak Timnas Indonesia agar berprestasi di level internasional.

Namun, pada saat yang sama Imam Nahrawi juga ragu pada Jose Mourinho karena belum berpengalaman melatih timnas.

Oleh karena itu, Imam Nahrawi membuat alternatif kedua dengan mengusulkan Guus Hiddink, karena pernah melatih Timnas Belanda, Korea Selatan, Australia, Rusia, dan Turki.

Selain belum berpengalaman melatih timnas, kala itu Imam Nahrawi juga mengungkapkan, "Nilai kontrak Mourinho diperkirakan Rp 250 miliar untuk satu tahun, sedangkan Hiddink masih ada di bawahnya."



Total comment

Author

fw

0   comments

Cancel Reply