Contact Form

 


Tampak puluhan driver gojek berkerumun di Rumah Makan Geprek Bensu. Foto : Kardo/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung –  Terjadi kericuhan antara driver gojek dengan pekerja Rumah Makan Geprek Bensu. Akibatnya, puluhan driver gojek beramai-ramai mengerumuni Rumah Makan Geprek Bensu.

Pantauan Kupastuntas.co, Jumat (10/8) di Jalan Teuku Umar pukul 20.30 WIB, petugas kepolisian dari Polsek Kedaton sudah berada di lokasi kejadian untuk meredam kemarahan para driver gojek.

Menurut petugas kepolisian, peristiwa ini masih ditelusuri penyebabnya. Kejadian persisnya juga belum dapat dipaparkan.

“Persoalannya masih simpang siur. Saya belum bisa kasih keterangan. Yang jelas, driver gojek ribut dengan salah satu karyawan Geprek Bensu,” ujar Bripka Deny Elfan.

Menurut Rehan, kedatangan dirinya bersama driver gojek, ingin menemui karyawan Geprek Bensu yang sudah memukul sepupunya bernama Lutfi.

“Lutfi itu sepupu saya bang. Dia kerjanya tukang gojek. Dia datang ditemani paman saya, untuk mendamaikan persoalan antara Lutfi dengan salah satu karyawan Geprek Bensu. Tapi malah memukuli sepupu dan paman saya,” ujarnya.

Atas perbuatan karyawan Geprek Bensu tersebut, lanjutnya, Lutfi pingsan dan sedang dibawa untuk berobat.

Disinggung terkait persoalan yang terjadi di antara Lutfi dengan pekerja Geprek Bensu, Rehan mengaku tidak tahu menahu.

“Nggak tahu persoalannya apa. Tapi yang jelas, lima atau enam orang tadi mukul sepupu dan paman saya,” ucapnya. ( Kardo)




BANDAR LAMPUNG (Lampost.co)--Ratusan ojek online (Ojol) menggeruduk Geprek Bensu Pasar Koga, sekitar pukul 21.30, Jumat (10/8/2018). Kerumunan Go-Jek dan Grab itu sebagai solidaritas dari rekannya yang  mengalami pengeroyokan yang dilakukan karyawan rumah makan tersebut bersama rekannya. 

Akibatnya, korban Lutfi yang merupakan mitra Go-Jek bersama ayahnya mengalami luka pukul hingga dilarikan ke rumah sakit.

Zainal, salah satu mitra Go-Jek menjelaskan saat kejadian, korban Lutfi datang di Geprek Bensu. Namun, korban yang menemui pelaku yang merupakan karyawan Geprek Bensu langsung dipukuli bersama rekan-rekannya. 

"Korban sempat melarikan diri ke rumahnya dan mengadu kepada orang tua, sehingga ayahnya pun datang lagi bersama korban ke Geprek Bensu. Maksud ayahnya itu untuk menanyakan masalahnya sampai anaknya itu dipukuli, tetapi ternyata malah bapaknya dikeroyok juga bersama anaknya," kata Zainal.

Pihak rumah makan saat dikonfirmasi terkait hal ini tidak bisa memberikan penjelasan. Persoalan ini sudah dilaporkan ke Polsek Kedaton.




BANDAR LAMPUNG (Lampost.co)--Guna meredam aksi yang tak diinginkan, sejumlah anggota Polsek Kedaton mengamankan Geprek Bensu Koga dari amukan kemarahan ratusan komunitas ojek online (Ojol) setelah salah satu anggotanya menjadi korban pengeroyokan oknum karyawan rumah makan tersebut.

Pemantauan Lampost.co, ratusan Ojol memadati geprek Bensu hingga pukul 22.30, Jumat (10/8/2018) untuk mengawal penegakan hukum kasus tersebut. Situasi itu turut diamankan anggota Polsek Kedaton yang berjaga agar tidak terjadi tindakan-tindakan anarkis.

Kapolsek Kedaton, Komisaris Anung kepada Lampost.co, mengatakan ratusan mitra ojek online itu untuk mengawal kejadian penganiayaan yang menimpa rekannya hingga mengalami luka-luka dan dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek. Namun, motif atas kejadian itu dirinya mengaku belum mengetahuinya pasti.

"Mereka menuntut untuk proses hukum, tetapi kami mengimbau ojol ini tidak melakukan hal anarkis dan jangan terbawa emosi. Kalau pelakunya lebih dari satu dan kami selidiki lebih lanjut dulu," ujar Kapolsek.




Korban dugaan penganiayaan pekerja Geprek Bensu. (Andi Apriyadi/Jejamo.com)

Jejamo.com, Bandar Lampung – Diduga gara-gara saling menatap antara korban salah satu driver ojek online dan salah satu karyawan rumah makan Geprek Bensu Lampung, Lutfiyani (18) warga Jalan Danau Tauti, Kelurahan Surabaya, Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung menjadi korban penganiayaan.

Lutfiyani, driver Gojek sekaligus korban menceritakan, peristiwa penganiayaan tersebut terjadi, saat dirinya hendak mengambil orderan di rumah makan Geprek Bensu. Tiba-tiba salah satu karyawan Geprek Bensu melihatnya seperti tidak senang.

“Karena melihatnya kaya enggak senang gitu. Terus saya tanya kenapa lihat saya kaya gitu? Lalu dia bilang tunggu pulangnya, lalu saya bilang, ya saya tunggu,” ujarnya kepada jejamo.com saat ditemui di ruang IGD Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM), Jumat malam, (10/8).

Katika dirinya sedang menunggu orderan, lanjut Lutfi, tiba-tiba pelaku yang diketahui bernama Alvin menghampirinya.

“Ketika dia samperin saya itu, lalu bilang kita selesaikan masalah ini. Terus  dia bilang lagi lo ikut gua. Kemudian dia langsung pukul saya. Saya enggak balas karena saya harus antarkan orderan ini,” jelasnya.

Masih kata Lutfi, ia juga sempat bilang dengan pelaku, jika tidak suka jangan mengganggu pekerjaannya.

“Karena kan kita berdua sama kerja, tapi waktu saya bilang gitu dia malah ketawa. Setelah bilang itu terus saya langsung pergi,” paparnya.

Dia mengatakan, kemudian dirinya datang kembali bersama bapaknya.

Kedatangannya ke rumah makan tersebut, ia mengaku berniat berdamai.

“Saya datang ke situ sama bapak, niatnya mau damai. Tapi, saya sama dia berantem lagi, terus saya ke lantai dua. Tapi di atas sudah ramai, ada sekitar tujuh orang gitu yang ikut mukul saya dan bapak,” paparnya.

Dia juga mengaku tidak mengenal pelaku. Ia hanya sering bertemu ketika mengambil orderan saja. Yang dia tahu juga pelaku bekerja di rumah makan Geprek Bensu

“Bapak saya juga ikut dipukuli, kalau saya dipukuli di bagian tangan, kepala dan badan. Saya kurang tahu pelaku yang mukuli, karena posisi saya sudah tengkurap dan nggak sadarkan diri, untung ada yang bantu,” pungkasnya.

Diberikan sebelumnya, diduga tidak terima rekan satu profesinya menjadi korban penganiayaan, ratusan driver Gojek dan Grab geruduk rumah makan Geprek Bensu Lampung yang berada du Jalan Teuku Umar, Kedaton, Bandar Lampung, Jumat malam, (10/8).(*)



Total comment

Author

fw

0   comments

Cancel Reply