Write CSS OR LESS and hit save. CTRL + SPACE for auto-complete.
TRIBUNSTYLE.COM - Ruben Onsu akhirnya memberikan klarifikasi terkait kabar yang beredar.
Seorang oknum karyawan Geprek Bensu dikabarkan melakukan penganiayaan pada seorang driver Gojek.
Video kericuhan yang terjadi di outlet Geprek Bensu Lampung ini pun beredar di dunia maya.
Para driver Gojek mendatangi outlet tersebut beramai-ramai.
• Dikabarkan Berpacaran, Inikah yang Membuat Jessica Iskandar Jatuh Cinta Pada Richard Kyle?
Pihak kepolisian bahkan sampai turun tangan mengamankan situasi yang semakin ricuh tersebut.
Ruben sendiri mengaku baru tahu kabar tersebut pagi tadi dikarenakan kemarin sibuk bekerja sampai larut malam.
Sebagai pemilik outlet, Ruben tak lepas tangan menangani masalah ini.
Suami Sarwendah ini mengakui kalau karyawan di Geprek Bensu melakukan pemukulan pada driver Gojek.
Ruben mengungkapkan kalau pihaknya mengutuk setiap perbuatan anarkis dan kekerasan yang dilakukan oleh si oknum pegawainya.
• Bulan Madu ke Eropa, Randi Bachtiar Tak Ketinggalan Bawa Ini dari Indonesia, Sampai Diejek Tasya!
Ruben meminta waktu untuk mempelajari masalah yang melibatkan oknum tersebut dan akan segera mengambil tindakan tegas diantaranya melakukan pemecatan.
BANDAR LAMPUNG (Lampost.co)--Guna meredam aksi yang tak diinginkan, sejumlah anggota Polsek Kedaton mengamankan Geprek Bensu Koga dari amukan kemarahan ratusan komunitas ojek online (Ojol) setelah salah satu anggotanya menjadi korban pengeroyokan oknum karyawan rumah makan tersebut.
Pemantauan Lampost.co, ratusan Ojol memadati geprek Bensu hingga pukul 22.30, Jumat (10/8/2018) untuk mengawal penegakan hukum kasus tersebut. Situasi itu turut diamankan anggota Polsek Kedaton yang berjaga agar tidak terjadi tindakan-tindakan anarkis.
Kapolsek Kedaton, Komisaris Anung kepada Lampost.co, mengatakan ratusan mitra ojek online itu untuk mengawal kejadian penganiayaan yang menimpa rekannya hingga mengalami luka-luka dan dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek. Namun, motif atas kejadian itu dirinya mengaku belum mengetahuinya pasti.
"Mereka menuntut untuk proses hukum, tetapi kami mengimbau ojol ini tidak melakukan hal anarkis dan jangan terbawa emosi. Kalau pelakunya lebih dari satu dan kami selidiki lebih lanjut dulu," ujar Kapolsek.