Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) menyelidiki kebakaran di kawasan Taman Nasional Komodo di Gili Lawa. Dugaan kebakaran ada unsur sengaja atau tidak akan ditelusuri.
"Informasi dari Kapolres Manggarai Barat saat ini masih melakukan penyelidikan penyebab kebakaran," kata Kabid Humas Polda NTT Kombes Jules Abraham Abast saat dihubungi Liputan6.com , Jumat (3/8/2018).
Polisi memeriksa dan menginterograsi saksi-saksi dan tamu wisatawan yang berada di sekitar lokasi kebakaran.
"Polres Manggarai Barat masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi yang mengetahui peristiwa kebakaran padang sabana di Gili Lawa tersebut," ujar Jules.
Kepolisian belum mengetahui penyebab pasti kebakaran Taman Nasional Komodo serta unsur pidana dalam peristiwa itu.
"Apakah ada yang membakar atau menyebabkan kebakaran atau memang terbakar sendiri karena sebab lain," Jules menjelaskan.
Akibat kebakaran tersebut, jalur menuju kawasan wisata TNK ditutup sementara. "Kapolres Manggarai Barat telah berkoordinasi dengan pihak Balai TNK untuk menutup sementara lokasi kebakaran di Gili Lawa," kata Jules.
Rabu (1/8/2018) sekitar pukul 19.00, terjadi kebakaran di Pulau Gili Lawa yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Komodo. Kebakaran terus meluas karena angin yang cukup kencang hingga pukul 22.00.
Api diduga mulai berkobar usai delapan wisatawan domestik menikmati pemandangan dari atas Bukit Gili Lawa kembali ke kapal. Namun, masih belum jelas penyebab kebakaran yang sesungguhnya.
Kejadian ini adalah kebakaran kedua yang melanda wilayah Taman Nasional Komodo pada 2018. Sebelumnya pada 19 Juni 2018, api juga melanda wilayah Taman Nasional Komodo, yakni di Loh Pede, Pulau Komodo.
Saksikan video pilihan di bawah ini: Bencana kebakaran kembali terjadi di Pulau Gili Lawa yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Komodo, NTT. Kejadian itu terpantau pada Rabu (1/8) pukul 19.00 Wita dan mulai meluas pada pukul 22.00 Wita.
Labuan Bajo - Kurniawan, salah seorang guide di Labuan Bajo, NTT melihat kebakaran di Gili Lawa. Katanya, gemuruh apinya begitu kencang! Rabu (1/8) malam kemarin, Gili Lawa di Taman Nasional Komodo kebakaran. Kurniawan menuturkan ceritanya saat melihat api melahap pulau cantik tersebut. "Saya tidur di kapal, kebangun tengah malam karena suara gemuruh api yang begitu kencang," katanya kepada detikTravel, Kamis (2/8/2018).
BACA JUGA: Begini Indahnya Gili Lawa Sebelum Kebakaran Kurniawan saat itu sedang membawa turis asal Australia dan bermalam di kapal yang bersandar di dekat Gili Lawa. Dia melanjutkan cerita, penampakan apinya sangat terang. "Pijar api sangat terang, membakar habis Gili Lawa sampai ke puncaknya. Ditambah angin juga kencang, saat itu ada beberapa kapal yang datang mungkin petugas taman nasional yang mau memadamkan apinya," ujar Kurniawan. (kurniawan_jack/Instagram) Menurut Kurniawan, Gili Lawa merupakan salah satu destinasi yang sering didatangi turis. Sebab pulaunya cantik dengan padang savana dan panorama sunset. "Saat itu sebenarnya kita mau trekking, tapi karena tamu kita sebelumnya sudah trekking dan sudah capek jadinya kita istirahat saja," tutur pria yang baru 1 bulan bekerja menjadi guide dan koki di Labuan Bajo tersebut. Kurniawan tak mau menduga-duga penyebab kebakaran di Gili Lawa. Dia hanya berharap agar siapapun baik wisatawan atau guide untuk menjaga alam. Jangan sampai kejadian seperti ini terulang lagi. Sebelumnya, Kepala Balai Taman Nasional Komodo Budhy sudah menegaskan kalau penyelidikan penyebab kebakaran di Gili Lawa masih dalam proses. "Masih dalam proses penyelidikan di Polres Manggarai Barat. Penyebabnya bisa karena banyak hal, tentu ada aktivitas yang menyalakan api," tegasnya. (aff/aff)
Kru kapal dan wisatawan diperiksa polisi terkait kebakaran yang menghanguskan Gili Lawa , Taman Nasional Komodo, NTT. Salah satunya adalah dari agen tur Indonesia Juara Trip . "Ada beberapa saksi yang diperiksa terkait peristiwa kebakaran tersebut. Informasinya ada beberapa kru kapal dan wisatawan yang saat itu sedang berlabuh di Gili Lawa. Barangkali salah satunya Indonesia Juara," kata kata Kabid Humas Polda NTT Kombes Jules A Abast, Jumat (3/8/2018).
Sementara itu, Instagram @indonesiajuaratrip diserbu netizen sejak kebakaran Gili Lawa . Agen Tur ini mengakui bahwa salah satu tour leader mereka ikut diperiksa polisi terkait kebakaran Gili Lawa. Lewat Instagram Story, public relation Indonesia Juara Trip lalu memberi penjelasan. Pihak perusahaan siap memberi sanksi bila tour leader itu terbukti bersalah. "Menindaklanjuti kabar yang beredar terkait salah satu trip kami yang diduga tour leader yang bertugas lalai dalam menjaga aktifitas tamu dalam berwisata yang menyebabkan kebakaran di Gili Lawa, saat ini yang bersangkutan masih dalam pemeriksaan polisi," tulis Public Relation Indonesia Juara, Jumat (3/8/2018). "Bila terbukti benar berdasarkan pemeriksaan terbukti bersalah, kami selaku pihak perusahaan akan melakukan tindakan keras sampai ke tahap pemecatan," sambungnya. Hingga saat ini, polisi masih memeriksa saksi dan belum menetapkan tersangka. Perusahaan Indonesia Juara siap bertanggung jawab memulihkan Gili Lawa apabila terbukti bersalah. "Jika hasil investigasi menyatakan bersalah, kami pihak perusahaan siap bertanggung jawab dalam pemulihan alam dengan pihak Taman Nasional Komodo," tutup pihak Indonesia Juara. Sebelumnya diberitakan, penyebab kebakaran di Gili Lawa Taman Nasional Komodo, NTT masih diselidiki. Lebih dari delapan orang yang diperiksa terkait kebakaran tersebut. "Jadi tadi pagi untuk penyelidikan lebih lanjut Polres Mabar dan PPNS. Tapi yang pasti tadi ada guide, kemudian pengunjung yang diduga rombongan terakhir dan itu Indonesia semua, sama pemilik kapal. Mungkin lebih dari 8 orang, sekitar 10 atau 11 orang," kata Kepala Balai Taman Nasional Komodo Budhy Kurniawan ketika dihubungi, Kamis (2/8/2018). Tonton juga video: 'Benarkah Kebakaran Gili Lawa karena Ulah Wisatawan?' [Gambas:Video 20detik]
TRIBUN-TIMUR.COM - Kebakaran melanda lahan hutan di Gili Lawa Darat, Kawasan Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Meski tidak mengganggu habitat satwa Komodo, namun kebakaran itu berdampak bagi pengunjung atau wisatawan yang ingin menikmati pemandangan indah di daerah itu.
Kepala Taman Nasional Komodo Budi Kurniawan, mengatakan, di Gili Lawa Darat, bukan habitat komodo tapi lebih dominan padang savana.
"Dampak yang ditimbulkan akibat kebakaran itu, tentunya karena itu merupakan spot trek dan untuk foto-foto, maka dalam beberapa waktu ke depan, potensi itu tidak bisa dinikmati lagi oleh pengunjung," ucap Budi kepada Kompas.com, Kamis (2/8/2018).
Baca: Sscn.bkn.go.id - Berikut Daftar Berkas Disiapkan Sekarang, Antisipasi Pendaftaran CPNS 2018 Buka
Baca: Pengakuan Iwan Cepi Murtado, Eks Tentara dan Pembunuh Bayaran, Segini Diterima Sekali Beraksi
Baca: Ingat Ida Iasha, Bintang Iklan Sabun Mandi Lux yang Wajahnya Amat Cantik? Ketahui Kabarnya Kini
Budi menyebut, Gili Lawa Darat merupakan salah satu spot wisata favorit di Taman Nasional Komodo yang biasa dikunjungi wisatawan setelah menyelam.
Para wisatawan baik domestik dan mancanegara, bisa menikmati sunset atau sunrise di Gili Lawa Darat.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 10 hektar lahan hutan terbakar.
Budi mengatakan, penyebab kebakaran itu, diduga kuat berasal dari api rokok yang dibuang oleh oknum pengunjung di puncak Gili Lawa Darat.
Hasil pemeriksaan sementara, diduga penumpang kapal “Indonesia Juara” sebagai pelaku terjadinya kebakaran.
“Yang namanya pengunjung kan perilakunya macam-macam ya, kadang memang diperlukan kesadaraan oleh seluruh pihak,” kata Budi.