Contact Form

 

Gempa Bumi Magnitudo 6,7 Guncang NTT, Getaran Terasa hingga NTB dan Bali


Gempa dengan kekuatan 4,7 Skala Richter (SR) mengguncang Sukabumi, Jawa Barat. Dari data yang tertera di situs resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Sabtu (18/8/2018), gempa tersebut terjadi pukul 00.22 WIB. Titik gempa berada di laut. "Pusat gempa berada di laut 68 km barat daya Kota Sukabumi," tulis BMKG.

Gempa tersebut dirasakan sampai ke Pangalengan. Sampai saat ini, belum ada informasi tentang kerusakan dan korban serta keterangan apakah gempa berpotensi tsunami.




KUPANG, KOMPAS.com — Gempa bumi magnitudo 6,7 mengguncang Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (17/8/2018) tengah malam pada pukul 23.35 Wita. Gempa tersebut juga dirasakan hingga dua provinsi lainnya, yakni Nusa Tenggara Barat (NTT) dan Bali. Dampak gempa bumi berdasarkan Peta Tingkat Guncangan (Shakemap BMKG) menunjukkan bahwa guncangan dirasakan di Bima, Lombok Utara (NTB) II SIG-BMKG (IV MMI), Waingapu (NTT) II SIG-BMKG (III-IV MMI), Mataram, Lombok Tengah (NTB), Kuta (Bali) II SIG-BMKG (III MMI), Denpasar (Bali) II SIG-BMKG (II-III MMI), Lombok Barat (NTB) I SIG-BMKG (II MMI). Episentrum gempa bumi lanjut Rahmat, terletak pada koordinat 7,40 derajat Lintang Selatan dan 119,81 derajat Bujur Timur.

Baca juga: Gempa Berkekuatan 6,7 Terjadi di NTT dan NTB, Guncangan Tak Keras Lokasi gempa itu berlokasi di laut pada jarak 141 kilometer arah Barat Laut, Kota Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT pada kedalaman 541 kilometer. Dengan memperhatikan lokasi episentrum dan kedalaman hiposentrum, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dalam akibat tekanan antara tarikan mantel ke bawah dan gaya mengapung mantel yang lebih kental di bawahnya. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini, dibangkitkan oleh adanya deformasi dengan mekanisme penyesaran naik (thrust fault).

Baca juga: Gempa NTT Terasa Sampai Mataram, Sebagian Warga Lari ke Luar Rumah "Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami," ungkap Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono, dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com , Sabtu (18/8/2018) pagi.

Kompas TV Upacara dilaksanakan sejumlah personel TNI-Polri, petugas Basarnas dan relawan serta disaksikan warga korban gempa.




Liputan6.com, Jakarta - Gempa bumi berkekuatan 6,7 skala Richter (SR) mengguncang Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Kendati berpusat di laut yang cukup dalam, namun getaran gempa dirasakan cukup kuat oleh warga.

"Gempa dirasakan sedang oleh masyarakat di Manggarai Barat selama 2-3 detik. Tidak ada kepanikan. Sebagian masyarakat keluar rumah," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 17 Agustus 2018.

Belum ada laporan kerusakan rumah, bangunan dan adanya korban jiwa terkait peristiwa ini. Gempa dirasakan hingga Kota Mataram selama 3 detik dengan berkekuatan ringan. Gempa juga dirasakan hingga wilayah Lombok Tengah dengan berkekuatan ringan selama 3-4 detik.

Dan di Kota Ende guncangan dirasakan sedang selama 3 detik.

"Intensitas gempa dirasakan di beberapa daerah adalah di Bima, Lombok Utara II SIG-BMKG (IV MMI), Waingapu II SIG-BMKG (III-IV MMI), Mataram, Loteng, Kuta II SIG-BMKG (III MMI), Denpasar II SIG-BMKG (II-III MMI), Lobar I SIG-BMKG (II MMI)," kata dia.

Menurut Sutopo, berdasarkan intensitas, gempa tersebut masuk dalam golongan sedang. Umumnya bangunan tidak mengalami kerusakan.

Menurut dia, bangunan akan mengalami kerusakan parah jika menerima intensitas gempa dirasakan lebih besar dari VI MMI (keras), seperti yang terjadi di Lombok, NTB.

"Kekuatan gempanya cukup besar yaitu 6,7 Skala Richter tetapi berada pada kedalaman dasar laut yang dalam (559 kilometer) sehingga dampak guncangan yang dirasakan tidak keras," pungkasnya.

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini .




TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI  - Wilayah Sukabumi , Jawa Barat (Jabar) dan sekitarnya diguncang oleh gempa bumi tektonik dengan kekuatan M 4,7 Skala Richter yang terjadi sekitar pukul 00:22 WIB.

Dari informasi yang dihimpun Tribunjabar.id, pusat gempa bumi terletak pada koordinat 7,48 LS–106,66 BT, tepatnya di laut pada jarak 68 kilometer arah Barat Daya Kota Sukabumi , Jabar dengan kedalaman 35 kilometer.

Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah II, Joko Siswanto, mengatakan dari dampak gempa bumi yang tergambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG serta laporan dari masyarakat, gempa bumi tersebut terasa hingga ke beberapa daerah.

"Di Pangalengan Jabar dalam skala intensitas I SIG-BMKG (II MMI), di Cianjur dan Sukabumi II SIG-BMKG (II-III MMI). Namun hingga kini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut," ujar Joko, dari informasi yang diterima Tribunjabar.id, melalui ponsel, di Kota Bandung, Sabtu (18/8/2018).

Joko mengatakan apabila ditinjau dari lokasi dan kedalaman hiposenternya tampak bahwa gempa bumi yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah lempeng Eurasia.

"Hingga laporan ini dibuat, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan," ujar Joko.

Joko mengimbau supaya warga tetap tenang dan terus mengikuti informasi terkini dari BMKG.

Pasalnya, BMKG akan terus memantau perkembangan gempa tersebut.

Secara khusus warga yang berada dekat dengan pusat gempa dan merasakan guncangan itu.

"Dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya," katanya.



Total comment

Author

fw

0   comments

Cancel Reply