Contact Form

 

Achmad Hulaefi Tambah Medali Indonesia di Asian Games 2018


KOMPAS.com - Achmad Hulaefi sukses mempersembahkan medali perunggu dari cabang olahraga wushu pada Selasa (21/8/2018) di JIexpo Kemayoran, Jakarta.

Achmad yang bermain di nomor gunshu sukses meraih hasil yang luar biasa dengan torehan 9.71 poin.

Torehan medali ini menjadi catatan manis untuk Achmad karena Asian Games 2018 kemungkinan bakal menjadi event terakhirnya.

Setelah ini, dia memutuskan untuk pensiun dan berniat menjadi pelatih wushu.

Baca juga: Pelatih Wushu Indonesia Tanggapi Kabar Rencana Pensiun Lindswell

"Memang ini event terakhir saya dan setelah ini saya memutuskan untuk pensiun saja. Ya, sekalian mencoba untuk menjadi pelatih, tetapi masih melihat kondisi saya juga sih," tuturnya.

"Atlet-atlet yunior juga pada bagus mainnya. Makanya, saya ingin regenerasi," katanya.

Lebih jauh, atlet berusia 29 tahun ini mengakui dirinya juga mengalami penurunan kondisi sehingga memutuskan pensiun.

Baca juga: Atlet Wushu Achmad Hulaefi Tambah Perunggu bagi Indonesia

"Saya mengalami penurunan kondisi di bagian ankle dan pinggang juga sebenarnya," ucapnya.

Sebelumnya, di nomor gunshu, medali emas diraih oleh atlet asal China, Wu Zhaouha, dengan torehan 9.75 poin.

Adapun medali perak diraih oleh atlet asal Korea Selatan, Cho Seungjae, dengan torehan 9.73 poin.




Jakarta - Atlet wushu Achmad Hulaefi menambah koleksi medali Indonesia di Asian Games 2018 . Atlet 28 tahun itu meraih perunggu usai mengalahkan rasa sakit di pinggang. Sebelum tampil di Hall B JIExpo Kemayoran, Selasa (21/8/2018), Hualefi sempat melakukan pemanasan di hall training. Tapi pergerakannya ada yang kurang pas sehingga pinggangnya ikut tertarik. Hal itu juga membuat Hulaefi sempat mendapat perawatan khusus di bagian pinggang dari Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI). Tapi keinginannya tampil di depan penonton Indonesia, dan meraih medali, mengalahkan rasa sakit.

"Alhamdullilah (rasa sakit itu) tak ganggu. Apalagi saya juga mendapat dukungan suporter Indonesia, sehingga adrenaline saya naik. Jadi semangat dan pinggang tak terasa," kata Huelaefi usai tanding. Melalui aksi tongkatnya, Hualefi meraih nilai 9.71 di nomor gunshu. Sebelumnya, atlet asal DKI Jakarta ini tampil di nomor daoushu dengan nilai 9.70. Total keseluruhan Hulaefi 19.41 untuk meraih perunggu. "Medali ini buat bangsa Indonesia. Terima kasih. Kami semua satu tim telah berjuang penuh semangat dan berjuang. Dukung kami selalu," ucap Hulaefi tentang persembahan medalinya. Menurut Hulaefi hasil latihan bersama rekan-rekannya di China, plus ditangani langsung oleh pelatih asal negeri Tirai Bambu, sudah memberi dampak positif pada setiap penampilannya setelah itu termasuk di Asian Games. "Ada dampak positif ya. Secara teknik lebih meningkat, kemudian lompatan da performnya juga," katanya. "Saya juga lebih antusias main karena tampil di kota sendiri, ada keluarga dan teman-teman datang mendukung. Meski awalnya beban tapi saat di lapangan itu menjadi motivasi saya untuk memberikan yang terbaik," tutur Hulaefi. Achmad Hulaefi meraih medali perunggu Asian Games 2018 usai mengalahkan rasa sakit (Foto: Agung Pambudhy)




Achmad Hulaefi Tambah Medali Indonesia di Asian Games 2018

Titi Fajriyah , CNN Indonesia | Selasa, 21/08/2018 11:43 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Cabang olahraga (cabor)  wushu menambah medali bagi kontingen Indonesia di  Asian Games 2018 dengan meraih perunggu melalui Achmad Hulaefi dari nomor daoshu dan gunshu putra di JIExpo, Selasa (21/8). Dalam pertandingan tersebut Hulaefi meraih total poin 19,41. Hasil itu merupakan gabungan poin di daoshu (9,70) dan gunshu (9,71).

Untuk medali emas di nomor daoshu dan gunshu diraih atlet asal China, Zhaohua Wu, dengan 19,52 poin, sedangkan medali perak menjadi milik Korea Selatan lewat Seungjae Cho dengan 19,45 poin.

Capaian ini membuat Achmad Hulaefi memperbaiki prestasinya di Asian Games 2014. Di Asian Games yang digelar di Incheon, Korea Selatan, itu Hulaefi harus puas menempati peringkat kelima dan gagal bersaing memperebutkan medali. Sebelum perlombaan dimulai, Hulaefi sudah memprediksi atlet dari China dan Korea Selatan akan menjadi pesaing terberatnya. Karena saat di Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, atlet dari Korsel dan China memiliki nilai di atas Hulaefi.

Medali perunggu ini membuat Achmad Hulaefi memperbaiki prestasinya di Asian Games 2014. (REUTERS/Beawiharta)

"Penampilan tadi cukup baik, karena saya bisa mengendalikan diri. Sejak awal saya cukup optimistis ada di tiga besar," "Dukungan penonton menambah motivasi, adrenaline saya langsung naik dan badan terasa enteng," Hulaefi menambahkan. Medali perunggu itu tidak saja capapain terbaik Hulaefi, tetapi juga wushu Indonesia di Asian Games. Nomor daoshu dan gunshu sendiri baru dipertandingkan di Asian Games pada edisi 2010 di Guangzhou, China. Pada Asian Games edisi ke-16 itu Indonesia berhasil menempati peringkat keempat di nomor daoshu dan gunshu melalui David Hermawan dengan total poin 19,19. Medali emas di Asian Games 2010 diraih atlet asal Makau Jua Rui (19,61), perak dimiliki Lee Jong-chan dari Korea Selatan (19,42 poin), dan perunggu diraih Nguyen Manh Quyen dari Vietnam dengan 19,38 poin.

Pada kesempatan tersebut Indonesia menempatkan dua wakilnya di nomor daoshu dan gunshu. Hanya saja, Aldy Lukman yang tampil bersama David hanya menempati posisi keenam klasemen akhir dengan nilai 18,81. "Medali ini untuk bangsa Indonesia. Terima kasih untuk semua bangsa Indonesia. Kita semua satu tim sudah berjuang dengan penuh semangat. Selalu dukung Indonesia," ucap Hulaefi. (sry)




1 / 7 Atlet Wushu Indonesia Hulaefi Achmad beraksi pada laga final Men's Daoshu dan Gunshu Asian Games 2018 di JIexpo,Hall B, Kemayoran, Jakarta, Selasa (21/8). Achmad berhasil meraih perunggu dan sukses merebut total 19,41 poin. (Merdeka.com/Imam Buhori)



Total comment

Author

fw

0   comments

Cancel Reply