Contact Form

 

10 Hektar Padang Rumput Pulau Komodo Terbakar, Ini Dampaknya


Labuan Bajo - Kurniawan, salah seorang guide di Labuan Bajo, NTT melihat kebakaran di Gili Lawa. Katanya, gemuruh apinya begitu kencang! Rabu (1/8) malam kemarin, Gili Lawa di Taman Nasional Komodo kebakaran. Kurniawan menuturkan ceritanya saat melihat api melahap pulau cantik tersebut. "Saya tidur di kapal, kebangun tengah malam karena suara gemuruh api yang begitu kencang," katanya kepada detikTravel, Kamis (2/8/2018).

BACA JUGA: Begini Indahnya Gili Lawa Sebelum Kebakaran Kurniawan saat itu sedang membawa turis asal Australia dan bermalam di kapal yang bersandar di dekat Gili Lawa. Dia melanjutkan cerita, penampakan apinya sangat terang. "Pijar api sangat terang, membakar habis Gili Lawa sampai ke puncaknya. Ditambah angin juga kencang, saat itu ada beberapa kapal yang datang mungkin petugas taman nasional yang mau memadamkan apinya," ujar Kurniawan. (kurniawan_jack/Instagram) Menurut Kurniawan, Gili Lawa merupakan salah satu destinasi yang sering didatangi turis. Sebab pulaunya cantik dengan padang savana dan panorama sunset. "Saat itu sebenarnya kita mau trekking, tapi karena tamu kita sebelumnya sudah trekking dan sudah capek jadinya kita istirahat saja," tutur pria yang baru 1 bulan bekerja menjadi guide dan koki di Labuan Bajo tersebut. Kurniawan tak mau menduga-duga penyebab kebakaran di Gili Lawa. Dia hanya berharap agar siapapun baik wisatawan atau guide untuk menjaga alam. Jangan sampai kejadian seperti ini terulang lagi. Sebelumnya, Kepala Balai Taman Nasional Komodo Budhy sudah menegaskan kalau penyelidikan penyebab kebakaran di Gili Lawa masih dalam proses. "Masih dalam proses penyelidikan di Polres Manggarai Barat. Penyebabnya bisa karena banyak hal, tentu ada aktivitas yang menyalakan api," tegasnya. (aff/aff)




LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Kebakaran melanda lahan hutan di Gililawa Darat, Kawasan Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur ( NTT ). Meski tidak mengganggu habitat satwa Komodo, namun kebakaran itu berdampak bagi pengunjung atau wisatawan yang ingin menikmati pemandangan indah di daerah itu. Kepala Taman Nasional Komodo Budi Kurniawan, mengatakan, di Gililawa Darat, bukan habitat komodo tapi lebih dominan padang savana. "Dampak yang ditimbulkan akibat kebakaran itu, tentunya karena itu merupakan spot treking dan untuk foto-foto, maka dalam beberapa waktu ke depan, potensi itu tidak bisa dinikmati lagi oleh pengunjung,"ucap Budi kepada Kompas.com , Kamis (2/8/2018).

Baca juga: 10 Hektar Padang Rumput di Gililawa Darat Pulau Komodo Terbakar

Budi menyebut, Gililawa Darat merupakan salah satu spot wisata favorit di Taman Nasional Komodo yang biasa dikunjungi wisatawan setelah menyelam. Para wisatawan baik domestik dan mancanegara, bisa menikmati sunset atau sunrise di Gililawa Darat. Sebelumnya diberitakan, sebanyak 10 hektar lahan hutan di Gililawa Darat, Kawasan Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), terbakar . Kepala Taman Nasional Komodo Budi Kurniawan mengatakan, penyebab kebakaran itu, diduga kuat berasal dari api rokok yang dibuang oleh oknum pengunjung di puncak Gililawa Darat.

Kebakaran itu lanjut Budi, berawal dari laporan masyarakat pada Rabu (1/8/2018) sekitar pukul 20.00 Wita.

Baca juga: Gililawa Darat Kebakaran, Pelaku Diduga Penumpang Kapal

Setelah menerima laporan, petugas dari Resort Padar, Loh Sebita dan juga dari Labuan Bajo langsung menuju lokasi untuk memadamkan api. "Api akhirnya berhasil dipadamkan pada pukul 03.10 dinihari tadi,"ucap Budi kepada Kompas.com, Kamis (2/8/2018). Terhadap kejadian itu, Budi berharap, para pengunjung tidak membuang api rokok sembarang di wilayah itu, karena sangat rentan terhadap kebakaran.




JAKARTA, KOMPAS.com – Gililawa Darat yang menjadi salah satu  spot favorit para turis di Taman Nasional Komodo , Nusa Tenggara Timur ( NTT ), mengalami kebakaran pada Rabu (1/8/2018). Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Balai TN Komodo, Budhy Kurniawan. “Ya betul (telah terjadi kebakaran di Gililawa Darat). Kemarin (Rabu) kami menerima laporan sekitar pukul 19.00 Wita. Kemudian segera mengirimkan petugas kami dari resor terdekat ke lokasi untuk upaya pemadaman,” ujar Budhy kepada KompasTravel , Kamis (2/8/2018). Sambil melakukan upaya pemadaman, para petugas mencari tahu mengenai penyebab terbakarnya sebagian lahan savana di Gililawa Darat.

Baca juga: 10 Hektar Padang Rumput di Gililawa Darat Pulau Komodo Terbakar Para pengunjung yang terakhir turun dari bukit yang terbakar pun didata. Kemudian petugas melakukan pemeriksaan terhadap awak kapal dan pemandu wisata yang diduga sebagai penyebab terjadinya kebakaran. Hasil pemeriksaan sementara, diduga penumpang kapal “Indonesia Juara” sebagai pelaku terjadinya kebakaran. “Yang namanya pengunjung kan perilakunya macam-macam ya, kadang memang diperlukan kesadaraan oleh seluruh pihak,” kata Budhy. Untuk pemeriksaan lebih lanjut, petugas pun menyita Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemandu wisata dan nahkoda kapal beserta dokumen kapal. Petugas telah berhasil memadamkan api pada Kamis (2/8) dini hari sekitar pukul 03.15 Wita. Budhy memperkirakan lahan savana di Gililawa Darat yang terbakar mencapai 10 hektar.






Total comment

Author

fw

0   comments

Cancel Reply