Contact Form

 

Mesut Ozil: Saya Jerman ketika Menang, Imigran saat Kalah


Inilah 10 pemain muda termahal di dunia saat ini. Siapa ya kira-kira yang berada di peringkat pertama sebagai pemain muda yang paling mahal?

A post shared by Goal Indonesia (@goalcomindonesia) on Jul 21, 2018 at 5:55am PDT


Melalui surat terbuka yang terdiri dari tiga bagian, Mesut Ozil memberikan penjelasan soal foto kontroversialnya dengan Presiden Turki. Sesaat sebelum gelaran Piala Dunia 2018, Mesut Ozil membuat kontroversi yang cukup heboh untuk sepakbola dan masyarakat Jerman.

Gelandang serang milik Arsenal itu kedapatan foto bareng dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan. Banyak pihak lantas menangkap bahwa tindakan itu bermuatan politis dan kebanyakan warga Jerman tak terima Ozil tetap membela timnasnya di Rusia kemarin.

Federasi sepakbola Jerman (DFB) dan Kanselir Jerman, Steffen Seibert, bahkan turut merespons apa motivasi Ozil berfoto dengan Erdogan. Mereka khawatir foto tersebut hadirkan banyak kesalahpahaman, mengingat pemain 29 tahun tersebut amatlah populer di Jerman maupun Turki. Terkait

Setelah sekian lama diperdebatkan, Ozil, melalui akun resmi Twitter-nya, kemudian memosting surat terbuka yang terdiri dari tiga bagian. Isi surat itu menjelaskan secara mendetail soal kontroversi fotonya dengan Erdogan.

“Seperti kebanyakan orang, nenek moyang tidak hanya berasal dari satu negara saja. Sementara saya tumbuh besar di Jerman, latar belakang keluarga saya punya akar Turki. Saya punya dua hati, satu Jerman dan satunya Turki. Sejak kecil, ibu saya mengajari untuk selalu menghargai dan tidak boleh melupakan asal muasal saya, dan sampai sekarang nilai ini selalu saya pegang,” tulis Ozil, dalam surat terbukanya bagian pertama.

“Pada Mei lalu, saya bertemu dengan Presiden Erdogan di London, ketika menghadiri acara amal dan edukasi. Kami pertama kali bertemu pada tahun 2010 ketika beliau dan Angela Markel menonton laga Jerman vs Turki bersama-sama di Berlin. Sejak saat itu, kami sering bertemu secara tidak sengaja di banyak tempat di dunia. Saya tahu jika foto kami menjadi pemberitaan besar di media Jerman, dan sementara banyak orang menuduh saya berbohong atau penuh dusta, tapi foto kami tidak memuat intensi politik,” lanjutnya.

“Pekerjaan saya adalah sebagai pesepakbola, bukan politikus, dan pertemuan kami bukan sebuah bentuk dukungan politik. Faktanya, ketika kami bertemu, topik obrolan masih sama, yaitu sepakbola karena beliau juga pemain sepakbola di masa mudanya," tutupnya.

Tiga jam setelah merilis surat terbuka pertamanya, Ozil kemudian memosting surat terbuka bagian kedua. Kali ini Ozil menyerang DFB, serta beberapa sponsor yang tidak mendukungnya selama kekacauan terjadi.

Sementara bagian ketiga alias terakhir belum dirilis dan diprediksi baru akan diungkap Ozil beberapa jam selang postingan bagian kedua. Diprediksi bagain final ini adalah gambaran terhadap situasi psikologis dirinya, keluarganya, dan teman-temannya.

Pemain berjuluk "Burung Hantu" itu sendiri disinyalir tampil buruk di Piala Dunia 2018 lalu, karena terkena dampak langsung terhadap pemberitaan buruk soal dirinya atas kasus ini.




TEMPO.CO , Jakarta - Mesut Ozil mengumumkan pengunduran dirinya dari tim nasional Jerman pada Minggu, 22 Juli 2018. Pemain gelandang Arsenal itu juga menilai dirinya mendapat perlakukan tak adil dan bersifat rasis serta diskriminatif ketika bertemu dengan Prisiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, di London, Inggris, Mei 2018. Baca: Mesut Ozil Kecewa pada Media Jerman Ozil baru saja membela tim nasional Jerman yang tersingkir pada babak fase grup dalam putaran final Piala Dunia 2018 di Rusia, Juni-Juli. Baca: Mesut Ozil : Saya Mundur Karena Rasisme dan Tidak Dihargai

Penampilannya sebagai pemain starter di lini tengah tim juara Piala Dunia 2014 itu selama mengikuti pergelaran di Rusia 2018 itu dikritik. Ozil dinilai tak lagi bermain bagus dan yang terpenting, yaitu kurang memberikan kontribusi penting buat timnya, sebagaimana yang dilakukannya empat tahun lalu di Brasil. Baca: Kecewa, Mesut Ozil Pensiun Dari Timnas Jerman Penampilan Ozil yang dinilai loyo di Rusia 2018 kemudian dihubungkan dengan pertemuannya dan beberapa pemain keturunan Turki dengan Erdogan di London, Mei lalu. Pada saat bersamaan, Erdogan lagi banyak mendapat kritik dari dunia internasional karena dipandang melecehkan hak-hak kemanusiaan. Berkaitan dengan sorotan penampilannya di Rusia 2018 dan dikaitkan dengan pertemuannya dengan Erdogan, Ozil mengkritik Presiden Federasi Sepak Bola Jerman (DFB), Reinhard Grindel. “Buat saya, berfoto bersama Presiden Erdogan adalah bukan soal politik atau pemilihan umum. Itu adalah soal sikap saya untuk menghormati pemimpin tertinggi pemerintah di negara asal keluarga saya,” tulis Ozil di Twitter. “Pekerjaan saya adalah pemain sepak bola dan bukan seorang politikus. Perlakukan yang saya terima dari DFB dan banyak pihak lainnya membuat saya tidak ingin lebih lama mengenakan kostum pemain tim nasional Jerman,” Ozil melanjutkan. “Saya merasa tidak dikehendaki dan berpikir apa yang saya raih sejak melakukan debut di tim nasional Jerman pada 2009 telah dilupakan,” kata Ozil. Menyinggung langsung tentang Reinhard Grindel, presiden DFB, Ozil menulis, “Orang yang punya latar belakang diskriminasi seharusnya tidak diperbolehkan bekerja di sebuah federasi sepak bola terbesar di dunia, yang para pemainnya memiliki keturunan keluarga ganda. Sikap seperti mereka tidak mencerminkan pemain yang seharusnya mereka wakili.” “Di mata Grindel dan para pendukungnya, saya orang Jerman ketika kami menang. Tapi, saya orang imigran ketika kami kalah,” Ozil menegaskan dalam pernyataannya di Twitter sebanyak tiga lembar itu.    Baca: Penyebab Buruknya Performa Ozil di Piala Dunia 2018 Terungkap Pemain berusia 29 tahun itu juga menyatakan menerima pelecehan melalui surat elektronik setelah tim Jerman gagal mempertahankan gelarnya di Piala Dunia 2018. GUARDIAN | BBC | ESPN




TEMPO.CO , Jakarta - Bintang sepak bola Jerman,  Mesut Ozil , mengatakan pada Minggu 22 Juli kemarin, bahwa dia tidak akan lagi bermain untuk tim nasional Jerman karena dia mendapat perlakuan "rasisme dan tidak hormat" karena akar keturunan Turki-nya. Ozil, 29, adalah anggota kunci dari tim pemenang Piala Dunia Jerman pada tahun 2014 dan telah dipilih oleh fans sebagai pemain tim tahun ini lima kali sejak 2011. Tetapi gelandang skuad Jerman ini menghadapi rentetan kritikan di negaranya karena berfoto bersama Presiden Turki Tayyip Erdogan pada Mei lalu. Baca:  Foto dengan Erdogan Dikritik, Mesut Ozil Mundur dari Skuad Jerman Dia dan Ilkay Gundogan, seorang rekan setimnya yang juga keturunan Turki, berpose bersama Erdogan, namun mereka dicemooh oleh para penggemar Jerman dalam pertandingan pemanasan sebelum Piala Dunia di Rusia. Jerman gagal lolos dari babak penyisihan grup, memaksa mereka gugur lebih awal dari turnamen dalam 80 tahun terakhir dan Ozil adalah salah satu kambing hitam karena gagal mempertahankan gelar. Ozil, yang bermain untuk klub Inggris Arsenal, mengatakan Ketua Asosiasi Sepakbola Jerman (DFB), Reinhard Grindel, telah menyalahkannya karena kinerja Jerman yang buruk. "Di mata Grindel dan pendukungnya saya orang Jerman ketika kami menang, tetapi saya adalah imigran ketika kami kalah,” tulis Ozil dalam pernyataan panjang dalam bahasa Inggris yang diunggah di akun Twitter-nya. Presiden Turki Tayyip Erdogan (kedua dari kanan) berfoto bersama dengan Ilkay Gundogan (kiri), Mesut Ozil (kedua kiri), dan pemain Everton Cenk Tosun di London, Inggris, Minggu, 13 Mei 2018. Gundogan dan ozil adalah pemain Timnas Jerman berdarah Turki, sedangkan Tosun striker Timnas Turki. Reuters Dalam serangkaian pernyataan yang diunggah pada Minggu 22 Juli di Twitter, bintang Arsenal ini mengumumkan pengunduran dirinya dari sepak bola internasional. Dia menyerang federasi sepak bola Jerman (DFB), presidennya, penggemar dan media, mengkritik mereka karena melontarkan paham rasisme dan standar ganda dalam memperlakukan orang-orang keturunan Turki. Merujuk pada komentar anti-Turki dari politisi sayap kanan dan penggemar, Ozil mengatakan, seperti dikutip Associated Press 23 Juli, bahwa dia "tidak akan lagi bermain untuk Jerman di tingkat internasional sementara saya mendpaat perlakuan rasisme dan tidak hormat." Dia menambahkan, "Rasisme tidak boleh pernah diterima Banyak pemain Eropa yang bermain untuk tim nasional memiliki keturunan dari negara yang berbeda tetapi sangat jarang bagi pemain tersebut mendapat sentimen rasisme. Baca:  Selalu Tampil Keren, Intip Koleksi Fashion Mesut Ozil Muncul perdebatan tentang apakah cukup langkah untuk menghapus rasisme dalam olahraga, yang dihadapi banyak pemain kulit hitam selama puluhan tahun dalam bentuk nyanyian oleh para suporter penentang. Ozil mempertanyakan apakah ada kriteria untuk menjadi Jerman yang dia tidak temui dan bertanya mengapa dia harus disebut sebagai Jerman-Turki ketika sesama pemain sepak bola Jerman Lukas Podolski dan Miroslav Klose tidak disebut sebagai Jerman-Polandia. "Apakah karena Turki? Apakah karena saya seorang Muslim? Saya pikir di sini meletakkan masalah penting," kata Ozil, dikutip dari Reuters, 23 Juli 2018. Menteri Keadilan Sosial Demokrat Jerman, Katarina Barley, menulis di Twitter, "Ini mengkhawatirkan jika pemain sepak bola besar Jerman seperti Mesut Ozil tidak lagi merasa diinginkan di negaranya dan tidak merasa diwakili oleh DFB karena rasisme." Anggota parlemen dari Partai Hijau, Cem Ozdemir, yang memiliki akar Turki, mengatakan foto Ozil salah dan penjelasannya tidak meyakinkan tetapi menambahkan, "Cara kepemimpinan DFB bertindak paling tidak sama dengan bencana, Grindel menghancurkan persatuan kami. Apakah mereka ingin anak muda Jerman-Turki mulai bermain untuk Erdogan? DFB harus memulai langkah baru." Surat pengunduran diri Mesut Özil dari timnas Jerman.[Twitter Mesut Özil/@MesutOzil1088] Tetapi yang lain mengkritik Ozil, seperti Thomas Bareiss, anggota senior konservatif Kanselir Angela Merkel, mengatakan tuduhan Ozil tentang rasisme dan kurangnya rasa hormat tidak pada tempatnya. Surat kabar besar Jerman, Bild, mengatakan, "Ozil sedang menikmati peran korban yang tidak ada hubungannya dengan kenyataan". Ozil sendiri telah bermain dalam 92 caps untuk Jerman dan telah mencetak 23 gol. Baca:  Menjelang Piala Dunia 2018, Mesut Ozil Dililit 2 Masalah Hubungan antara Jerman dan Turki memburuk di tengah tindakan keras pemerintah Erdogan terhadap tersangka pendukung kudeta militer yang gagal pada bulan Juli 2016. Jerman sendiri adalah rumah bagi sekitar 3 juta orang keturunan Turki. Banyak penggemar dan politisi di Jerman marah dengan foto Mesut Ozil bersama Erdogan dan banyak dikritik oleh para politisi dan federasi sepak bola Jerman, yang berpendapat bahwa Erdogan tidak menghormati nilai-nilai demokrasi Jerman.



Total comment

Author

fw

0   comments

Cancel Reply