Contact Form

 

Piala Dunia 2018: Meksiko dan Swedia Main Mata, Jerman Tersingkir


Bola.com, Jakarta - Piala Dunia 2018 sudah memasuki hari ke-10. Tensi pertandingan mulai meninggi seiring perjuangan tim-tim untuk lolos ke fase 16 besar dengan melihat hasil pada laga pertama.

Beberapa tim sudah memastikan tiket ke fase gugur, seperti Prancis dan Kroasia. Namun, ada pula yang masih harus berusaha keras demi lolos ke babak selanjutnya.

Di antara tim yang harus berjuang ekstra itu, ada Timnas Jerman dan Korea Selatan. Dua tim beda benua itu sama-sama menelan kekalahan pada matchday pertama penyisihan Grup F Piala Dunia 2018 .

Jerman secara mengejutkan tumbang 0-1 dari Meksiko. Kekalahan dengan skor sama juga dialami Korea Selatan dari Swedia.

Pada Sabtu (23/6/2018) dan Minggu dini hari WIB (24/6/2018), Jerman dan Korea Selatan punya kesempatan membayar kegagalan di partai pertama itu dengan ganti mengalahkan lawan untuk menjaga asa lolos ke fase berikutnya.

Sebagai juara bertahan, Jerman tentu tak ingin malu. Tim asuhan Joachim Low ini wajib mengalahkan Swedia pada matchday kedua di Fisht Olympic Stadium, Sochi. 

Sementara Korsel, bakal mendapat suntikan motivasi lantaran pada laga kedua, melawan Meksiko di Rostov Arena, Son Heung-min dkk. akan ditonton langsung oleh Presiden Korsel, Moon Jae-in, serta pejabat negara lain.

Laga lain pada Sabtu hari ini, menyajikan duel tak kalah seru dari Grup G, yakni Belgia versus Tunisia. Laga ini akan dimainkan di Fisht Olympic Stadium, Sochi.

Pencinta sepak bola bisa melihat jadwal siaran langsung pertandingan Piala Dunia 2018 pada Sabtu (23/6/2018) dan Minggu dini hari WIB (24/6/2018) selengkapnya, berikut ini:




Bola.com, Jakarta - Timnas Mesir harus angkat koper lebih awal dari Piala Dunia 2018. Kekalahan 1-3 dari tim tuan rumah, Rusia, pada pertandingan kedua penyisihan Grup A di Krestovsky Stadium, Saint Petersburg (20/6/2018), menjadi penentu nasib Mesir.

Mesir menuding wasit asal Paraguay, Enrique Caceres, jadi sosok yang ikut memengaruhi jalannya pertandingan yang berujung kekalahan Mohamed Salah dkk. 

Asosiasi Sepak Bola Mesir (EFA) mengeluhkan kepempinan wasit Caceres yang dianggap banyak merugikan tim asuhan pelatih Hector Cuper itu. EFA menginformasikan, mereka sudah mengajukan protes secara resmi ke FIFA perihal kinerja wasit Caceres.

"Kami menginginkan penyelidikan atas kinerja seluruh tim wasit," kata Presiden EFA, Hany Abo Rida, kepada Reuters .

Satu di antara keputusan wasit Caceres yang jadi sorotan EFA adalah keputusannya untuk tidak menggunakan VAR untuk melihat ulang insiden dijatuhkannya striker mereka, Marwan Mohsen, oleh bek Rusia, Ilya Kutepov, pada menit ke-78. di kotak terlarang. EFA menilai kejadian itu sebagai pelanggaran yang semestinya berbuah penalti. 

"Wasit seharusnya menggunakan VAR untuk memeriksa ulang dan memberikan penalti. Dia semestinya juga melihat kalau Fathi itu didorong," lanjut Abo Rida.

Abo Rida, yang juga anggota Dewan FIFA, ikut berkomentar atas gol pertama Rusia yang dinyatakan sebagai gol bunuh diri pemainnya, Ahmed Fathi. Abo Rida melihat Fathi terlebih dulu terkena dorongan hingga akhirnya ia justru menjebol gawang sendiri.

"Menjadi hak kami untuk komplain dan meminta penyelidikan," lanjut Abo Rida.

Timnas Mesir akan menjalani laga terakhir di Piala Dunia 2018 dengan melawan sesama tim yang sudah tersingkir, Arab Saudi, pada Senin (25/6/2018) di Volgograd Arena, Volgograd.

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, La Liga, Liga Champions, dan Liga Europa, dengan kualitas HD di sini Berita video data dan statistik singkat terkait laga Rusia kontra Mesir di Grup A Piala Dunia 2018, Rabu (20/6/2018) dini hari WIB.




TEMPO.CO , Jakarta - Meksiko dan Swedia secara mengejutkan menjadi dua tim yang berpeluang lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2018 dari Grup F. Padahal sebelumnya, mereka diprediksi akan saling bunuh untuk menemani Jerman yang menjadi favorit utama. Hal itu tak lepas dari kemenangan 1-0 yang diraih Meksiko dari Jerman dan Swedia atas Korea Selatan pada laga perdana. Hasil itu membuat mereka kini memimpin klasemen dengan raihan 3 angka. Baca: Piala Dunia 2018: Jerman Terancam, Klose Tetap Optimis Pada laga kedua babak penyisihan malam nanti, Swedia akan menghadapi Jerman, sementara Meksiko menghadapi Korea Selatan. Kedua tim sebenarnya cukup bermain imbang untuk mengamankan peluang lolos.

Jika hasil imbang itu terjadi, keduanya akan memantapkan posisi pertama dan kedua klasemen dengan raihan 4 angka. Sedangkan Jerman dan Korea Selatan masing-masing berada di posisi ketiga dan keempat. Baca:  Piala Dunia 2018, Prediksi Jerman Vs Swedia Skenario untuk menyingkirkan Jerman pun bisa terjadi jika pada laga terakhir Meksiko dan Swedia yang akan bertemu main mata. Secara matematis, keduanya hanya butuh hasil imbang untuk lolos. Perolehan 5 angka yang dimiliki kedua tim tak akan terkejar oleh Jerman, sekalipun tim Panser membantai Korea Selatan 10-0 pada laga terakhir. Baca:  Piala  Dunia 2018, Prediksi Belgia Vs Tunisia Dengan begitu, Jerman bisa bernasib seperti Prancis pada Piala Dunia 2002. Saat itu, Prancis yang berstatus juara bertahan harus tersingkir sejak babak penyisihan grup.




Perempuan Rusia dikenal cantik. Tak heran, para penggemar bola dunia mengincar mereka.

Sebelumnya, Vladimir Putin, lewat juru bicaranya, mengutarakan pendapat seputar independensi dan konsekuensi perempuan Rusia untuk berhubungan seks dengan turis asing yang melancong ke Negeri Beruang Merah sepanjang gelaran Piala Dunia 2018.

Pendapat yang diutarakan oleh Juru Bicara Kepresidenan Dmitry Peskov, tampak ditujukan untuk membantah imbauan dari Anggota Senat Rusia Bidang Urusan Keluarga, Perempuan dan Anak-Anak, Tamara Pletnyova.

Pletnyova sebelumnya mengimbau agar perempuan Rusia "tidak seharusnya berhubungan seks dengan penonton sepak bola dari negara lain sepanjang di Piala Dunia, karena Anda akan 'menderita' sebagai orang tua tunggal nantinya".

Ia juga khawatir, seks bebas dengan turis asing akan mengakibatkan para perempuan Rusia melahirkan dan membesarkan anak ras campuran nantinya. Menurut Pletnyova, anak ras campuran di Rusia "telah menderita sejak era Uni Soviet", ujarnya menggambarkan diskriminasi sosial yang dialami mereka.

Dalam sebuah komentar terpisah yang tampak ditujukan untuk merespons imbauan tersebut, juru bicara Putin, Dmitry Peskov mengutarakan pernyataan yang menepis kekhawatiran Pletnyova.

Mengawali komentarnya, Peskov mengatakan, "Semua negara menuduh negara lain atas sikap rasisme dan homofobia."

"Semua itu tidak ada hubungannya dengan Piala Dunia. Sedangkan untuk para perempuan Rusia, mereka bisa mengatasi semua hal dengan sendirinya," lanjut Peskov seperti dikutip dari Evening Standard , Minggu (17/6/2018).

Komentar Pletnyova yang memperingatkan bahwa "perempuan Rusia bisa berakhir membesarkan anak-anak ras campuran" mengacu pada istilah 'Anak-Anak Olimpiade Moskow 1980'.

Istilah itu digunakan selama era Uni Soviet untuk mengkategorikan anak-anak non-Kaukasian yang dikandung oleh perempuan Rusia usai berhubungan seks dengan turis mancanegara dari Afrika, Amerika Latin, atau Asia. Menurut beberapa laporan, banyak di antara anak-anak ras campuran itu menghadapi diskriminasi sosial di Soviet, bahkan, di Rusia Abad ke-21.

Sementara itu, Pletnyova juga memperingatkan bahwa anak-anak ras campuran itu dapat 'direbut oleh orang-orang Barat'. Dan oleh karenanya, ia mendesak agar perempuan Rusia berhubungan seks dengan, dan mengandung anak dari pria Rusia sendiri.



Total comment

Author

fw

0   comments

Cancel Reply