Contact Form

 

Nadal Tak Percaya Bisa Raih Gelar Ke-11 di Roland Garros


Paris - Petenis nomor satu dunia Rafael Nadal baru saja mengangkat trofi juara Prancis Terbuka yang ke-11. Gelar itu memunculkan sederet statistik yang mengesankan. Nadal memastikan gelar juaranya usai menghempaskan petenis unggulan tujuh asal Austria, Dominic Thiem tiga set langsung. Bertanding di Lapangan Philippe Chartrier, Minggu (10/6/2018), petenis kidal Spanyol itu menang 6-4, 6-3, 6-2, dalam waktu 2 jam 42 menit. Gelar ini melengkapi kegemilangan Nadal di musim tanah liat 2018 setelah sebelumnya juga meraih gelar ke-11 di Monte Carlo dan Barcelona. Ini adalah gelar Grand Slam ke-17 bagi Nadal, memangkas jarak dengan peraih terbanyak Roger Federer (20). Berikut statistik Nadal setelah juara di Roland Garros 2018, yang dilansir ESPN. 11 : Nadal sekarang adalah pemain pertama di era Terbuka, baik pria maupun wanita, yang memenangi turnamen Grand Slam yang sama sebanyak 11 kali. Bagaimanapun, dia adalah petenis kedua yang menjuarai turnamen mayor 11 kali setelah Margaret Court memenangi empat dari 11 titel Australia Terbuka-nya di awal era Terbuka pada 1968. 1 : Nadal adalah pemain pertama di era Terbuka, baik putra maupun putri, untuk memenangi 11 titel di tiga turnamen yang berbeda. Di tahun ini, Nadal juga meraih gelar ke-11 di Monte Carlo dan Barcelona pada April lalu. 4 : Nadal kini adalah petenis keempat di era Terbuka yang memenangi tiga atau lebih Grand Slam setelah berusia 30 tahun. Dia telah memenangi tiga gelar sejak berusia 30 tahun. Tiga petenis lainnya adalah Rod Laver, Ken Rosewall, dan Federer, di mana ketiganya memenangi masing-masin empat gelar. 17 : Jumlah titel Grand Slam Nadal di nomor tunggal. Dia adalah petenis putra dengan titel Grand Slam terbanyak kedua di era Terbuka, di belakang Federer (20) dan di depan Pete Sampras (14), Novak Djokovic, dan Roy Emerson (12). 7 : Jumlah turnamen Grand Slam secara beruntun yang dimenangi oleh petenis putra yang berusia 30 tahun atau lebih, rentetan terpanjang di era Terbuka. Rekor sebelumnya adalah empat beruntun ketika legenda Australia Laver memenangi empat turnamen mayor di 1969 untuk melengkapi Calendar Slam. 86-2 : Rekor kemenangan-kekalahan Nadal di Prancis Terbuka. Dua kekalahan itu datang dari petenis Swedia Robin Soderling di babak keempat 2009 dan melawan Djokovic di perempatfinal 2015. Nadal mundur sebelum pertandingan babak ketiga di 2016. Dari 86 kemenangan itu, 78 di antaranya datang ketika Nadal memenangi set pertama. 57 : Jumlah titel juara yang dimenangi Nadal di permukaan tanah liat, memperpanjang rekornya di tenis putra era Terbuka di depan Guillermo Vilas (49) dan Thomas Muster asal Austria (40). 79 : Jumlah titel di sepanjang karier Nadal saat ini. Dia menjadi petenis keempat dengan titel terbanyak dalam sejarah di belakang Jimmy Connors (109), Federer (97), dan Ivan Lendl (94), dan di depan John McEnroe (77), yang mana jumlahnya dilampaui Nadal usai juara di Barcelona dan Roma tahun ini. 24 : Jumlah final Grand Slam Nadal, terbanyak kedua di era Terbuka di belakang Federer (30) dan di depan Djokovic (21), dan Lendl (19). 11-0 : Rekor menang-kalah Nadal di final Roland Garros, yang menjadi rekor terbaik di sebuah final Grand Slam di dalam tenis putra di era Terbuka. Nadal di depan Sampras (7-0, Wimbledon), Djokovic (6-0, Australia Terbuka), dan Borg (6-0, Prancis Terbuka). Sedangkan rekor Federer di final Wimbledon adalah 8-3. 50 : Jumlah set beruntun yang dimenangi Nadal di permukaan tanah liat, mematahkan rekor sebelumnya untuk set set terpanjang yang dimenangi McEnroe (49 di karpet pada 1984). Rentetan kemenangan Nadal dimulai di Roland Garros tahun lalu, dan diakhiri oleh Thiem di Madrid Terbuka. 400 : Kemenangan Nadal di semifinal Barcelona Terbuka atas David Goffin adalah kemenangan ke-400 dia di permukaan tanah liat di dalam tur. Dia menjadi petenis keempat di era Terbuka yang memenangi 400 pertandingan di tanah liat setelah Vilas (659), Manuel Orantes (502), dan Muster (442). Nadal juga menjadi petenis pertama di era Terbuka yang memenangi setidaknya 400 pertandingan baik di tanah liat maupun lapangan keras. Setelah Roland Garros, rekor menang-kalah Nadal di tanah liat menjadi 415-36. 32 : Jumlah titel Masters 1000 yang dimenangi Nadal, yang terbanyak di antara pemain tunggal sejak seri dimulai pada 1990. Titel ke-11 Nadal di Monte Carlo dan delapan di Roma adalah titel Masters dia nomor 31 dan 32, melebihi Djokovic (30).




KOMPAS.com - Rafael Nadal mengaku sangat senang jika bisa melewati rekor 20 gelar grand slam milik Roger Federer . Meskipun demikian, petenis kidal asal Spanyol ini tidak terobsesi untuk menyamai prestasi sang rival. Petenis nomor satu dunia ini baru saja meraih gelar ke-17 turnamen grand slam setelah menjuarai Perancis Terbuka 2018. Dalam partai final Roland Garros, Minggu (10/6/2018), Nadal menang 6-4, 6-3, 6-2 atas unggulan ketujuh dari Austria, Dominic Thiem. Ini menjadi gelar ke-11 Nadal di Roland Garros. Hasil tersebut sekaligus menegaskan predikat dirinya sebagai King of Clay alias raja lapangan tanah liat.

(Baca Juga:  Lucas Matthysse Berjanji Tidak Akan Biarkan Manny Pacquiao Beristirahat dengan Tenang ) "Tentu saja saya memiliki ambisi. Namun, saya tidak bisa selalu memikirkan yang lebih banyak lagi," ungkap pemain berusia 32 tahun tersebut. Kini, Nadal berada di peringkat kedua daftar peraih gelar terbanyak grand slam. Dia mengungguli Pete Sampras yang kini di urutan ketiga dan terpaut tiga gelar dari Federer di posisi teratas. Nadal dan Federer masih cukup dominan di tengah munculnya sejumlah pemain muda. Nyatanya, pasangan veteran ini memenangi enam gelar terakhir grand slam. Federer untuk kali kedua secara beruntun memutuskan untuk absen di Roland Garros. Petenis 36 tahun tersebut akan kembali di Wimbledon pada bulan depan. "Anda tidak boleh frustrasi jika ada orang yang memiliki uang lebih banyak darimu, jika ada yang memiliki rumah lebih besar dari milikmu, jika ada orang yang memiliki gelar grand slam lebih banyak darimu," ujar Nadal, yang akan menjadi unggulan utama di Wimbledon. "Saya tidak akan pernah menjadi gila soal hal tersebut. Anda tidak bisa hidup dengan perasaan itu. Anda harus melakukan dengan caramu." "Saya ingin meraih 20 gelar seperti Roger atau lebih pada masa mendatang. Namun, bukan itu yang ada di dalam benakku. Saya tahu, saya memiliki karier yang hebat jadi saya ingin terus berjuang untuk hal-hal seperti itu."




KOMPAS.com - Petenis tunggal putra nomor satu dunia, Rafael Nadal , membukukan rekor fantastis dalam Grand Slam Perancis Terbuka. Trofi di Roland Garros itu dia raih pada Minggu (10/6/2018). Pada partai final, Nadal menghentikan perlawanan petenis Austria, Dominic Thiem, dengan straight set 6-4, 6-3, 6-2. Ini menjadi gelar ke-11 Nadal dalam grand slam lapangan tanah liat tersebut yang berlangsung di Paris, Perancis. Dari data yang didapat BolaSport.com, torehan Nadal tersebut sukses menyamai rekor Margaret Court yang juga telah menjuarai satu turnamen Grand Slam (Australian Open) sebanyak 11 kali.

(Baca Juga : Roland Garros 2018 - Rafael Nadal Raih Gelar Undecima! ) Di sisi lain, Nadal mengaku masih tidak menyangka dapat meraih gelar ke-11 Roland Garros. Terlebih, petenis asal Spanyol itu sempat sedikit mengalami kendala pada set ketiga dan mendapatkan perawatan medis. "Terasa seperti mimpi bisa memenangkannya (Roland Garros) sebanyak 11 kali," tutur Nadal dikutip BolaSport.com dari BBC. "Saat saya merasakan kram, itu menjadi momen yang sulit. Dia (Thiem) adalah pemain yang dapat memaksa lawan hingga ambang batas (kemampuan)," kata petenis kidal ini. Gelar Roland Garros 2018 ini semakin memperkuat predikat Nadal sebagai Raja Tanah Liat sekaligus penguasa turnamen grand slam di Paris. Pasalnya, Nadal tercatat hanya dua kali menderita kekalahan sepanjang keikutsertaannya pada ajang ini. Dia pernah dihentikan Robin Soderling pada babak perempat final 2009 dan dikalahkan Novak Djokovic pada perempat final 2015.

Witness history. Congratulations on Roland-Garros title No.11 @RafaelNadal ! #RG18 pic.twitter.com/Pzorl5PnZj

Pada 2016 pun Nadal gagal juara. Namun kala itu, dia mundur karena cedera pergelangan tangan kiri saat melawan Marcell Granolles. Gelar Roland Garros 2018 ini juga membuat Nadal telah mengoleksi 17 trofi turnamen grand slam. Dengan demikian, Nadal saat ini terpaut tiga gelar grand slam dari rival sekaligus sang teman asal Swiss, Roger Federer, yang sudah mengoleksi 20 gelar grand slam. (Doddy Wiratama)




KOMPAS.com - Petenis tunggal putra Austria, Dominic Thiem , merasakan kekecewaan luar biasa setelah kalah dari Rafael Nadal (Spanyol) pada pertandingan final turnamen Roland Garros 2018. Kekecewaan tersebut semakin terasa karena ini merupakan final pertama Thiem dalam turnamen grand slam. Pada pertandingan fina Perancis Terbuka yang digelar di lapangan Philipp Chatrier, Paris, Perancis, Minggu (10/6/2018), Nadal mampu menyudahi perlawanan Thiem dalam waktu 2 jam 42 menit dengan skor akhir 6-4, 6-3, 6-2.

(Baca Juga:  Manny Pacquiao Ingin Nostalgia Saat Bertarung Melawan Lucas Matthysse ) Meskipun kecewa, Thiem, yang merupakan satu-satunya pemain yang mengalahkan Nadal di tanah liat dalam dua tahun terakhir, tetap memberikan pujian kepada pemain nomor satu dunia tersebut. "Rafa, ini adalah salah satu hal paling luar biasa yang telah dicapai seseorang atlet dalam olahraga apa pun," kata Thiem yang dilansir BolaSport.com dari NST. "Sungguh menakjubkan, Bravo, Rafa," tutur pemain unggulan ketujuh pada Roland Garros 2018. Petenis berusia 25 tahun itu kemudian menceritakan berada pada laga final dan melawan Nadal menjadi sesuatu yang tidak pernah dia impikan sebelumnya. "Saya melihat Rafa memenangkan turnamen ini pada tahun 2005. Ketika itu saya baru berusia 11 tahun," ujar Thiem. "Saya tidak pernah bermimpi mendapat kesempatan untuk memainkan laga final dengan dia di sini," kata kekasih petenis putri Perancis, Kristina Mladenovic, itu. Ketika Thiem hanya bisa menjadi runner-up Roland Garros 2018, Nadal justru sedang dilanda kebahagiaan karena berhasil membukukan catatan gemilang pada turnamen ini. Pasalnya, dia mencetak rekor La Undecima alias gelar ke-11 sepanjang mengikuti turnamen grand slam lapangan tanah liat ini. (Susi Lestari)



Total comment

Author

fw

0   comments

Cancel Reply