MOSKOW – Sebuah pertandingan sengit bakal tersaji di babak 16 Besar Piala Dunia 2018. Apalagi kalau bukan pertemuan antara dua kandidat juara Piala Dunia 2018, yakni Uruguay melawan Portugal, yang menjadi panggung utamanya.
Pertandingan antara Uruguay melawan Portugal tersebut pun dipercaya bakal sangat menyedot perhatian para pecinta sepakbola. Terlebih keduanya memang sama-sama tampil menjanjikan di grup mereka masing-masing.
Portugal keluar sebagi runner-up Grup B Piala Dunia 2018 dengan catatan lima poin. Portugal sejatinya mampu mengumpulkan poin yang sama dengan Spanyol, namun mereka kalah agresivitas gol dari La Furia Roja –julukan Spanyol– untuk keluar sebagai juara Grup B Piala Dunia 2018.
Baca Juga : Jadwal Pertandingan 16 Besar Piala Dunia 2018
Sementara Uruguay mampu berstatus juara Grup A Piala Dunia 2018 usai mengoleksi sembilan poin atau selalu menang di tiga laga babak penyisihan. Bahkan lebih hebatnya lagi, Uruguay menjadi satu-satunya tim yang berhasil lolos ke babak 16 Besar Piala Dunia 2018 tanpa mengalami kebobolan.
Fakta lain yang membuat pertandingan Uruguay melawan Portugal menjadi semakin menarik adalah duel tajam antara Luis Suarez melawan Cristiano Ronaldo. Yang mana keduanya memang berstatus sebagai mesin gol timnya masing-masing.
Banyak yang memprediksi bahwa 1-1 bakal menghiasi papan skor hingga 90 menit berakhir pertandingan antara Uruguay melawan Portugal ini. Dan bukan tak mungkin pemenang antara duel Uruguay melawan Portugal harus ditentukan hingga babak adu penalti.
Berikut prakiraan susunan pemain Uruguay melawan Portugal di Piala Dunia 2018:
Uruguay (4-3-1-2): Muslera; Caceres, Gimenez, Godin, Laxalt; Nandez, Torreira, Vecino; Bentancur; Suarez, Cavani.
Portugal (4-4-2): Rui Patricio; Soares, Pepe, Fonte, Guerreiro; Quaresma, Carvalho, Moutinho, Mario; Ronaldo, Silva.
PARTAI Uruguay vs Portugal di babak 16 Besar, merupakan pertama kalinya kedua tim bertemu dalam ajang piala dunia. Keduanya memang pernah dua kali berduel dengan catatan satu kemenangan untuk Portugal dan satu seri pada 1972, namun itu terjadi di ajang Piala Kemerdekaan Brasil ke-150.
Kali ini, rentang 46 tahun jelas membuat kondisi dan kekuatan kedua tim jauh berbeda. Apalagi ajangnya pun jauh lebih bergengsi.
Faktor itulah yang akan membuat duel antara La Celeste kontra Selecção das Quinas diprediksi akan sengit. Apalagi mereka juga termasuk dalam deretan tim yang cukup diunggulkan dan membidik gelar juara piala dunia edisi ke-21 itu.
Berkaca dari latar belakang, kedua tim itu pun memiliki kekuatan dan motivasi yang sama kuat. Apalagi Portugal jelas ingin mengawinkan gelar piala Eropa yang mereka raih dua tahun lalu dengan piala dunia tahun ini.
Meskipun demikian, Uruguay jelas lebih memiliki mental jawara. Soalnya mereka pernah dua kali menjadi juara pada pada 1930 dan 1950, sedangkan Portugal sejauh ini belum pernah merasakan gelar tersebut.
Melihat perjalan di fase grup, Uruguay juga menunjukan grafik menanjak. Setelah susah payah menang tipis 1-0 atas Mesir, mereka secara menunjukan perkembangan saat mengalahkan Arab Saudi 1-0 dan membantai tuan rumah Rusia 3-0 di laga penutup Grup A.
Sebaliknya, Portugal membuka fase grup dengan gemilang meski hanya bermain imbang 3-3 dengan Spanyol. Namun mereka tampak kesulitan menundukan Maroko 1-0 dan di laga pamungkas tak bisa mengalahkan Iran.
Dari sisi materi, Uruguay pun sepertinya sedikit lebih unggul dibandingkan dengan Portugal. Soalnya mereka tidak bergantung pada satu pemain dan memiliki lini belakang yang solid.
Sejauh ini, Uruguay menjadi satu-satunya tim yang berlum pernah kebobolan di Piala Dunia 2018. Duet bek tengah Diego Godin dan José Giménez belum mampu ditembus oleh lawan-lawan mereka.
Sebaliknya di kubu Portugal, duet Pepe dan José Fonte sudah empat kali kecolongan. Mereka mengalami kesulitan terutama saat menghadang lini serang berkualitas macam Spanyol.
Hal itu akan kembali menjadi masalah karena lini depan Uruguay pun tak kalah tajam dari Spanyol. Striker Barcelona Luis Suarez dan bomber PSG Edinson Cavani sudah mengemas tiga dari lima gol La Celeste.
Uniknya, kali ini Suarez akan kembali bersua dengan Cristiano Ronaldo, pemain yang juga menjadi rivalnya di Liga Spanyol. Selain berjibaku membela tim masing-masing, Suarez dan Ronaldo pun memang bersaing ketat dalam daftar top skorer La Liga 2017-2018.
Dengan koleksi 25 gol, saat itu Suarez kalah produktif meski hanya terpaut satu gol dari Ronaldo. Beruntung sepatu emas La Liga tetap menjadi milik rekan se-klub Suarez, Lionel Messi yang mengoleksi 34 gol.
Di piala dunia Saat ini, Suarez pun masih kalah produktif ketimbang Ronaldo, namun performanya yang menanjak bisa saja membuat Suarez menyalip jumlah gol CR7.
Suarez memang baru mencetak dua gol untuk Uruguay. Namun ia tampil semakin apik terutama saat mengalahkan Rusia di laga terakhir Grup A.
Sebalinya, Ronaldo yang sudah mengemas 4 gol, bermain tak begitu baik di laga terakhir. Ia tak mampu mencetak gol ke gawang Iran, bahkan saat mengeksekusi tendangan penalti.***
Bola.net - Uruguay akan menghadapi Portugal di babak 16 besar Piala Dunia 2018. Laga tersebut dipercaya akan berlangsung seru di mana akan mempertemukan Cristiano Ronaldo dan Diego Godin. Diego Godin, adalah pemimpin satu-satunya tim yang belum pernah kebobolan. Bek Atletico Madrid itu akan menghadapi Cristiano Ronaldo saat Uruguay bertemu Portugal dalam pertandingan pada hari Minggu (1/7) dini hari WIB. Dengan 27 pertemuan melawan Ronaldo dalam derbi Atletico dan Real Madrid, ia mencatat kemenangan delapan kali, seri sembilan dan kalah 10. Ronaldo memang kerap diunggulkan saat bertemu Godin pada beberapa kesempatan. Namun, pemain bertahan Atletico ini, selalu mampu meredam produktivitas bintang Real Madrid itu di banyak pertandingan. Insiden pernah mewarnai pertarungan Ronaldo dan Godin pada pertandingan Piala Super Spanyol. Pada pertemuan tahun 2017, ia terlihat menyikut kepala pemain Portugal tersebut. Beruntung, kedua pemain itu lolos mendapat kartu merah. (lip6/shd)
MOJOK.CO – Uruguay vs Portugal | Fisht Olympic Stadium, Rusia | Live TransTV, K Vision, UseeTV | Minggu 01 Juli 2018 dini hari| 01.00 WIB | Prediksi: Uruguay menang.
Sebuah tim dicintai karena berbagai alasan. Mulai dari cantiknya permainan, keberadaan pemain idola, nama besar, terbawa kebiasaan keluarga, faktor kedaerahan, hingga alasan yang unik seperti sulit kalah walaupun tidak bermain bagus atau yang punya pertahanan kokoh. Portugal dan Uruguay adalah contoh dari dua alasan unik tersebut.
Predikat sulit kalah walau bermain jelek sudah melekat kepada Portugal sejak Piala Eropa 2016. Babak putaran grup, Portugal tak sekali saja mampu memenangi pertandingan. Tiga pertandingan dilewati dengan hasil imbang. Tanpa kemenangan, Portugal mampu lolos. Tanpa kemenangan, namun juga tanpa kekalahan.
Laju Potugal tak bisa dibilang mulus. Portugal tetap bekerja keras, tentu dengan cara mereka sendiri. Hingga di laga final, melawan Prancis yang berstatus sebagai tuan rumah, Portugal mampu menutup pertandingan dengan skor 0-1. Sepanjang laga ditekan oleh Prancis, skuat asuhan Fernando Santos menang di babak perpanjangan waktu lewat sepakan “untung-untungan” dari Eder.
Kelebihan untuk “tidak kalah” itu dibawa secara sukses ke Piala Dunia 2018. Portugal bermain cukup bagus di laga pembuka melawan Spanyol. Meski kebobolan tiga gol, Portugal mampu mencetak tiga gol balasan. Bahkan, jika lebih efisien memaksimalkan peluang, bisa saja Portugal memenangi laga.
Setelah melawan Spanyol, kekuatan sulit kalah itu menyala lebih terang. Portugal kalah superior ketika melawan Maroko dan Iran, namun tetap saja tidak kalah. Bermain cantik, atraktif, dan aktif menyerang selama 90 menit bukan jaminan kemenangan. Hanya gol yang sah menjadi pembeda antara yang menang dan yang menjadi pecundang. Portugal berhasil berdiri di kolom “yang menang” meski dengan cara yang paling biasa saja, bahkan buruk.
Ingat, meski bermain buruk, ketika gawang tidak kebobolan, tim Anda punya setidaknya 50 persen peluang menang. Kenapa persentase tersebut cukup tinggi? Karena Portugal punya Cristiano Ronaldo sebagai pembeda. Perubahan cara bermain Ronaldo sangat menguntungkan Portugal. Ia semakin efektif memaksimalkan peluang. Melihat semua spesifikasi kemampuan, Ronaldo adalah salah satu striker terbaik.
Portugal menemukan cara paling mudah untuk mencetak gol via Ronaldo. Striker milik Real Madrid itu sangat menikmati umpan silang. Selain kekuatan melompat, Ronaldo punya akselerasi jarak pendek yang superior, cocok untuk mendahului bek lawan untuk menyambar umpan silang. Cara kedua adalah dengan menciptakan ruang di depan kotak penalti yang bisa digunakan Ronaldo untuk melepas tembakan jarak menengah. Cara ketiga lewat eksekusi bola mati, baik penalti maupun tendangan bebas.
Melihat cara menyerang yang begitu sederhana seperti itu, maka tugas Portugal selanjutnya adalah bertahan sedisiplin mungkin. Oleh sebab itu, Portugal menjadi lebih banyak bermain bertahan. Portugal memahami bahwa serangan balik mereka bisa melukai semua jenis pertahanan tim. ketimbang mengambil risiko dengan keluar menyerang, Portugal cukup bijak untuk lebih banyak menunggu.
Sayangnya, lawan di babak 16 besar Piala Dunia 2018 adalah lawan yang paling menyebalkan untuk diladeni dengan cara bermain Portugal. Adalah Uruguay, yang lolos dari Grup A dengan catatan sempurna, tiga kemenangan dari tiga pertandingan dengan catatan mencetak lima gol dan nol kebobolan.
Bermain dengan skema dasar 4-4-2. Kuat di belakang, Uruguay cenderung tidak neko-neko, tidak bermain dengan cara yang rumit. Intinya adalah meredam serangan lawan di daerah pertahanan sendiri, lalu sebisa mungkin men-servis duet penyerang, Edinson Cavani dan Luis Suarez. Boleh dibilang, duet Cavani dan Suarez adalah duet paling ideal di Piala Dunia 2018 kali ini. Selain karena sudah lama bermain bersama, keduanya punya corak permainan yang berbeda. Keduanya bisa saling melengkapi.
Uruguay juga punya dua corak di lini tengah, yaitu combative dan creative. Dua corak yang mampu untuk menyesuaikan diri dengan berbagai jenis lawan. Lucas Torreira menginjeksikan corak tangguh di lini tengah, sedangkan Rodrigo Bentancur, Matias Vecino, dan Federico Valverde menjadi sumur kreativitas tim ini. Pun, selain Torreira, ketiga pemain tersebut juga tak masalah ketika harus bermain lebih keras.
Kekuatan utama Uruguay adalah lini pertahanan yang kompak dan ultra-disiplin. Diego Godin adalah bek dengan pengalaman meladeni berbagai macam jenis striker. Koordinasi dan komunikasi dengan tiga bek lainnya seperti terlihat berjalan alamiah. Supaya lebih jelas, tonton kembali cara Uruguay menetralkan kekuatan sayap Rusia.
Ketika bola sampai ke kaki sayap Rusia, bek sayap Uruguay, dibantu salah satu gelandang kanan atau tengah langsung menekan. Situasi dua lawan satu membuat sayap Rusia sulit melakukan penetrasi. Jika mengoper ke depan kotak penalti, gelandang tengah Uruguay lainnya sudah siap untuk melakukan intersep. Koordinasi inilah yang menyulitkan banyak lawan Uruguay.
Koordinasi yang berpeluang menjadi cara paling ideal untuk menyegel Ronaldo. Dimulai dengan memotong sayap Portugal yang superior ketika serangan balik, ditutup dengan membatasi jumlah umpan yang sampai di kaki dan kepala Ronaldo. Ketika Ronaldo berhasil disegel, Portugal akan dipaksa menyerang dengan cara yang berbeda. Tepat di saat itulah, Uruguay menghukum dengan serangan balik mereka yang tak kalah efektif.
Laga Uruguay vs Portugal adalah tentang siapa yang lebih disiplin mempertahankan gawangnya dan efektif dengan penguasaan bola. Laga Uruguay vs Portugal juga akan menjadi satu dari banyak laga di mana menghentikan Ronaldo bukan perkara yang mustahil. Laga Uruguay vs Portugal juga tak akan menjanjikan sepak bola atraktif. Namun, laga ini akan menawarkan drama dan teknik sepak bola tingkat tinggi.