Get real time updates directly on you device, subscribe now.
Subscribe
AKURAT.CO Menurut tokoh Haidar Bagir , menciptakan isu Poros Beijing dan Poros Mekah merupakan bagian dari politik pecah belah.
"Ini bukan twit politik, apalagi dukung-mendukung capres. Tapi menyebut kelompok capres Jokowi, yang kemarin didukung lebih dari 50 persen pemilih, sebagai " Poros Beijing " dan melawankannya dengan " Poros Mekah ", adalah politik pecah-belah. Meminjam Pak @aniesbaswedan, ini judulnya "Merobek Tenun Kebangsaan"..." tulis Haidar Bagir di Twitter.
Dosen Monash Law School Nadirsyah Hosen menambahkan penciptaan isu Poros Beijing dan Poros Mekah setelah gagal dengan isu Partai Allah dan Partai Setan (yang disebut oleh Amien Rais).
"Setelah gagal dengan partai Allah dan partai setan, sekarang main Poros Beijing dan Poros Mekkah," tulis Nadirsyah di Twitter.
Di zaman Presiden B. J. Habibie , kata Nadirsyah, malah ada istilah lebih keren.
"Dulu sih Pak Habibie pakai istilah yang lebih joss. Berotak Jerman, berhati Mekkah. Saya tambahkan: dan berkepribadian Nusantara," tulis Nadirsyah.
Setelah gagal dg partai Allah dan partai setan, sekarang main poros beijng dan poros mekkah. Dulu sih Pak Habibie pakai istilah yg lebih joss. Berotak Jerman, berhati Mekkah. Saya tambahkan: dan berkepribadian Nusantara. Lebih enak gini kan? ???????? https://t.co/3VtetEciVj
Yang diisukan masuk kategori Poros Mekah yaitu Gerindra, PKS, dan PAN. Sedangkan yang dimasukkan kategori Poros Beijing yaitu koalisi partai pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting Saidiman Ahmad mempertanyakan kota yang menjadi referensi poros itu.
"Oposisi menyebut diri mereka Poros Mekah dan menyebut pemerintah sebagai Poros Beijing . Kok referensi mereka kota dari negara diktator semua?" tulis @saidiman di Twitter.
Sastrawan Goenawan Mohamad juga ikut mengomentari kemunculan dikotomi itu. Dia khawatir kepentingan politik praktis nanti akan membuat masyarakat terpecah total. "Memakai istilah Poros Mekah vs Poros Beijing untuk pilpres kita berarti ingin membuat bangsa kita terpecah total. Padahal pilpres itu hanya memilih orang untuk dikontrak jadi presiden selama lima tahun," tulis @gm_gm di Twitter.
Dikotomi itu pertamakali muncul dari Sekretaris Jenderal Sekretariat Bersama Indonesia Muhamad Idrus usai bertemu dengan pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab di Mekah pada Sabtu (16/6). Disebutkan, Poros Mekah akan mengumumkan calon presiden pada Agustus mendatang. []
Amboi! Sporting habis!! Tapi, budak baju kuning tu kenapa tak berlavida raya sekali? HAHAHA..
What are your thoughts? Log in or Sign up