MADRID, KOMPAS.com — Real Madrid melangkah ke final Liga Champions dan berkesempatan mencatat hat-trick juara seusai menyisihkan Bayern Muenchen pada semifinal.
Real Madrid bermain imbang 2-2 dengan Bayern Muenchen pada laga kedua semifinal Liga Champions di Stadion Santiago Bernabeu, Selasa (1/5/2018) atau Rabu dini hari WIB.
Pada laga tersebut, Joshua Kimmich sempat membawa Bayern Muenchen unggul terlebih dahulu pada menit ketiga. Namun, Real Madrid bangkit dan membalikkan keadaan lewat gol Karim Benzema pada menit ke-11 dan ke-46.
James Rodriguez kembali membuat skor imbang berkat golnya pada menit ke-65. Hanya, tak ada gol tambahan lagi tercipta pada sisa pertandingan dan Real Madrid lolos dengan agregat 4-3.
Baca juga: Mohamed Salah Naik Bus 4,5 Jam Menuju Jabatan Presiden Mesir
Real Madrid reach the CL final for a record 7th time, surpassing AC Milan and Juventus on 6.
MADRID, KOMPAS.com — Real Madrid lolos ke partai final Liga Champions musim ini setelah menyingkirkan Bayern Muenchen dengan agregat 4-3.
Pada pertandingan semifinal kedua, Real Madrid dan Bayern Muenchen bermain imbang 2-2 di Santiago Bernabeu, Selasa (1/5/2018) atau Rabu dini hari WIB.
Dua gol Real Madrid dicetak Karim Benzema pada menit ke-11 dan 46. Sementara dua gol Bayern dicetak Joshua Kimmich pada menit ke-3 dan pemain pinjaman Real Madrid, James Rodriguez (63').
Baca juga: Jebol Gawang Real Madrid, Joshua Kimmich Setara Legenda Bayern Muenchen dan Juventus
Dengan hasil ini, Real Madrid berhasil meraih partai final ke-16 mereka di kompetisi Piala Champions dan Liga Champions.
Only three clubs have ever reached four Champions League or European Cup finals over a five-year period:
???????? Real Madrid (1956-62)
???????? Benfica (1961-65)
???????? Ajax (1969-73)
???????? Real Madrid (2014-2018)
Elite mentality. pic.twitter.com/9gueHNYr9g
Leg ke II Liverpool vs AS Roma, \'Risiko Tinggi\' Antar Suporter Posted By : lerak
- Jika berbicara angka-angka, Real Madrid kalah dalam banyak hal atas Bayern Munich di dua laga semifinal. El Real lolos karena efektif, atau sekadar beruntung?Real Madrid baru saja memastikan mendapat tiket final Liga Champions untuk kali ketiga secara beruntun. El Real meraihnya dengan penuh perjuangan dan (agak) ketar-ketir dalam dua pertandingan dengan Bayern.Di Santiago Bernabeu dinihari tadi Madrid bermain imbang 2-2, hasil yang membuat mereka unggul agregat 4-3. Tapi selama sekitar 30 menit terakhir di laga itu El Real benar-benar waswas karena jika Bayern membuat satu gol tambahan saja maka peluang ke final akan mengecil dengan drastis."Ini Real Madrid yang berbeda dibanding beberapa tahun ini. Mereka punya keberuntungan yang luar biasa," ucap Frank Lampard dikutip dari Independent.Pernyataan Lampard bisa saja diperdebatkan. Namun di laga due leg menghadapi Bayern, El Real sangat terbantu dengan keberuntungan.Salah satunya adalah momen paling krusial dalam laga dinihari tadi, saat Sven Ulreich membuat kesalahan yang mengantar Karim Benzema mencetak gol kedua dengan sangat mudah. Tanpa mengecilkan penampilan luar biasa Keylor Navas, Bayern harusnya juga bisa membuat lebih banyak gol dalam laga tersebut.Upaya Bayern membalikkan keadaan berulang kali gagal. Dua kans Corentin Tolisso dan Thomas Muller dimentahkan Navas, sementara Robert Lewandowski dan Mats Hummels buang-buang peluang.Juga bisa dianggap keberuntungan adalah wasit tidak melihat hand ball Marcelo. Pemain belakang asal Brasil itu mengakui usai pertandingan kalau dia menyentuh bola dengan tangan.Menurut catatan BBC, Madrid melakukan tujuh blok, dan hanya punya penguasaan bola sebesar 40%. Jumlah operan mereka 150 lebih sedikit dibanding Bayern.Madrid membuat dua gol dari tiga tembakan on target yang mereka hasilkan. Sementara Bayern menghasilkan 10 tembakan on target.Pundit BBC yang juga mantan pemain Timnas Inggris, Chris Waddle, mengatakan Madrid sangat efektif dalam memanfaatkan keberuntungannya (dalam hal ini dua kesalahan Bayern). Itulah yang kemudian jadi pembeda, terlepas dari performa skuat besutan Zinedine Zidane yang dia nilai biasa saja."Real Madrid punya pemain berkualitas tapi saya pikir Zidane tidak mendapatkan keseimbangan dalam timnya malam ini. Luka Modric beberapa kali jadi bek kanan. Saya tak paham. Mereka tidak bermain bagus, tapi mereka bisa mencetak empat gol di dua leg," ucap Waddle.Whoscored mencatat, di dua leg semifinal Bayern Munich menghasilkan 39 tembakan, 15 di antaranya on target. Tapi dari jumlah itu cuma tiga gol berhasil dilesakkan.Sementara Madrid cuma bikin kurang dari setengahnya (16 tembakan) dan tujuh on target. Empat gol lahir dari upaya-upaya itu.Madrid bisa jadi tak tampil sebaik saat dua musim terakhir menguasai Liga Champions. Keberuntungan mungkin juga mendatangi mereka. Tapi seperti dikatakan Toni Kroos, yang begitu krusial dari Madrid adalah bagaimana mereka efektif memanfaatkan keberuntungan yang datang."Penting untuk yakin pada diri kami sendiri. Kami tahu kami bisa mencetak gol di setiap kesempatan yang datang. Dalam dua pertandingan ini (melawan Bayern), kami menunjukkan betapa efektifnya kami," jawab Toni Kroos atas keraguan terhadap Madrid.
[Gambas:Video 20detik]