KIEV, KOMPAS.com - Pelatih Liverpool , Juergen Klopp , mengungkapkan perasaan empatinya kepada kiper Loris Karius yang sempat melakukan blunder pada laga final Liga Champions menghadapi Real Madrid, Sabtu (26/5/2018) atau Minggu dini hari WIB.
Pada laga final itu, Karius melakukan blunder yang menyebabkan terjadinya gol Real Madrid yang dicetak oleh Karim Benzema pada menit ke-51, yang membuat pasukan Zinedine Zidane membuka keunggulan.
Kemudian, saat kedudukan 1-2 untuk Real Madrid, sebelumnya Sadio Mane berhasil menyamakan kedudukan bagi Liverpool, lalu Madrid kembali unggul.
Karius lagi-lagi melakukan blunder saat menepis bola tendangan jarak jauh Gareth Bale pada menit ke-83, menjadikan Real Madrid unggul 3-1 atas Liverpool.
Baca juga: Cuplikan Gol-gol Final Liga Champions, Ada Blunder dan Gol Spektakuler
"Loris Karius tahu itu, semua orang tahu itu. Itu memalukan pada pertandingan seperti ini, musim seperti ini," kata Klopp kepada BT Sport .
"Saya merasakan apa yang ia rasakan, dia adalah pemain yang fantastis. Kesalahan kedua terjadi karena kesalahan pertama," ujar Klopp.
Klopp juga mengakui bahwa gol akrobatik Gareth Bale sangat di luar dugaan.
Baca juga: Sebagai Manusia, Anda Bisa Merasakan Kesedihan Karius...
"Bagian yang jelek sulit dihilangkan pada pertandingan seperti ini. Salto Gareth Bale sangat menakjubkan," kata pelatih asal Jerman tersebut.
"Kami melakukan apa yang bisa kami lakukan dan pemain mencoba segalanya, tetapi itu bukanlah hasil akhir yang bagus untuk kami," kata Klopp.
Kemenangan ini menjadi raihan gelar Liga Champions Real Madrid untuk tiga kali berturut-turut.
Loris Karus menyampaikan permintaan maafnya pada fans, karena merasa jadi biangkerok kekalahan Liverpool di final Liga Champions. Liverpool harus memupus impiannya menjuarai Liga Champions musim ini, setelah menelan kekalahan 3-1 dari Real Madrid di partai final, Minggu (27/5) dini hari WIB.
Khalayak sepakbola pun menuding bahwa kekalahan itu murni terjadi karena performa buruk kiper utama Liverpool, Loris Karius. Penjaga gawang asal Jerman itu membuat dua blunder fatal.
Pertama untuk gol Karim Benzema yang membuat Madrid unggul 1-0 dan kedua untuk gol Gareth Bale, yang pastikan kemenangan 3-1 buat Los Merengues. Terkait
Karius lantas menyadari benar bahwa dirinya jadi biangkerok kekalahan. Permintaan maaf pun disampaikan sembari berangan waktu bisa diputar kembali, untuk membenahi kesalahannya.
"Saya tidak bisa merasakan apapun saat ini. Hari ini saya membuat tim saya kalah di laga final," ujar Karius, seperti dikutip talkSPORT.
"Saya merasakan kekecewaan semua orang. Saya meminta maaf pada semuanya, kepada tim, kepada keseluruhan klub. Kesalahan saya harus dibayar semahal ini.
"Jika saya bisa memutar waktu kembali, saya akan membenahinya. Saya merasa sedih untuk tim. Saya tahu saya mengecewakan mereka hari ini dan bagi saya saat ini sangat sulit. Tapi itulah kehidupan penjaga gawang.
"Bagaimanapun Anda harus menegakkan kepala lagi. Untuk saat ini, saya hanya sungguh ingin meminta maaf kepada semua orang karena gol-gol tersebut membuat Liverpool kehilangan gelar," pungkasnya.
Cederanya Mohamed Salah menjadi kunci kemenangan Madrid di final Liga Champions 2018. (REUTERS/Phil Noble) Cederanya Mohamed Salah menjadi kunci kemenangan Madrid di final Liga Champions 2018. (REUTERS/Phil Noble)
Loris Karius punya andil besar membawa Real Madrid jadi juara Liga Champions 2018. (REUTERS/Kai Pfaffenbach) Loris Karius punya andil besar membawa Real Madrid jadi juara Liga Champions 2018. (REUTERS/Kai Pfaffenbach)
Ronaldo gagal mencetak gol bagi Madrid di partai puncak Liga Champions 2018. (REUTERS/Phil Noble) Ronaldo gagal mencetak gol bagi Madrid di partai puncak Liga Champions 2018. (REUTERS/Phil Noble)
Jakarta, CNN Indonesia --sukses mencatatkan rekor baru didengan menjadi juara untuk kali ketiga secara beruntun usai mengalahkan3-1 di Stadion NSC Olimpiyskiy, Kiev, Sabtu (26/5).Kemenangan itu menjadikan Madrid sebagai klub pertama yang memenangi trofi Si Kuping Besar untuk tiga kali berturut-turut sejak turnamen ini berganti nama menjadi Liga Champions pada 1992.Sebelum ini ada Ajax Amsterdam (1971-1973) dan Bayern Munchen (1974-1976) yang menjadi juara tiga kali beruntun saat Liga Champions masih bernama Piala Champions. Bahkan, ketika kali pertama turnamen ini digelar Madrid langsung menunjukan dominasinya dengan menjadi juara lima kali beruntun.Namun harus diakui, kejayaan Madrid kali ini tidak terlepas dari dua 'hadiah' dari kiper Liverpool Loris Karius.Penjaga gawang asal Jerman itu membuat dua kesalahan elementer yang membuat The Reds defisit dua gol. Andai saja Karius tidak melakukan blunder sebanyak dua kali, bukan tidak mungkin laga dilanjutkan ke babak adu penalti.Pertandingan pada Minggu (27/5) dini hari WIB itu sejatinya berjalan seimbang sejak peluit awal dibunyikan. Liverpool memainkan skuat terbaiknya termasuk trisula maut mereka, Sadio Mane-Roberto Firmino-Mohamed Salah.Kedua tim memainkan tempo permainan yang tinggi demi membidik gol cepat. Liverpool langsung mendapat tendangan bebas pada awal laga saat Salah dijatuhkan Marcelo.Serangan dan permainan cepat The Reds membuat El Real melambatkan permainan. Casemiro dan kawan-kawan sadar, meladeni permainan cepat lawan akan berbahaya bagi mereka.Peluang demi peluang didapat kedua tim hingga menit ke-20. Sampai akhirnya bintang Liverpool, Mohamed Salah, terkapar di lapangan. Salah cedera karena berduel dengan Sergio Ramos.Pemain asal Mesir itu akhirnya tidak dapat melanjutkan pertandingan karena meringis kesakitan pada bahu kirinya. Pemain 25 tahun itu pun ditarik keluar dan digantikan Adam Lallana menit ke-30'Agen' Ramos pun sukses menjalankan tugasnya. Ramos tidak saja sekadar mematikan pergerakan Salah, tetapi juga membuat mantan pemain AS Roma tidak bisa melanjutkan permainan.Faktor ini juga yang membuat Liverpool gagal memenangi pertandingan, selain karena dua blunder Karius. Tanpa Salah, permainan Liverpool berubah drastis.Duet Sadio Mane dan Roberto Firmino tidak mampu memberikan kesulitan berarti bagi pertahanan Madrid. Lini serang tim asal Inggris itu seperti kekurangan kekuatan.Petaka bagi Liverpool yang membidik gelar keenam mereka muncul menit ke-51. Mental dan konsentrasi Loris Karius tampak terganggu pada saat itu.Pasalnya, kiper 24 tahun terbilang sangat berani melemparkan bola di mana ada Karim Benzema di depannya. Lemparan mendatar Karius itu pun langsung dipotong Benzema yang membuat bola berubah arah dan menggelinding ke gawang Liverpool.Liverpool sejatinya bisa bangkit dari keterpurukan karena kehilangan Salah, blunder Karius, dan ketinggalan 0-1. Sadio Mane membuat skor imbang 1-1 dengan golnya pada menit pada menit ke-55 assist dari Dejan Lovren.Namun, pelatih Madrid Zinedine Zidane memberikan respons cepat dari kebangkitan Liverpool itu dengan memainkan Gareth Bale menggantikan Isco menit ke-61.Bale pun langsung jadi pahlawan Madrid usai membuat Los Blancos unggul dengan gol saltonya menit ke-64. Pada 10 menit akhir, Bale mematenkan performa dalam laga tersebut dengan menjadi bintang Madrid berkat gol kedua yang masuk ke gawang Karius.Pada menit ke-83 Bale kembali menciptakan gol indah setelah melepaskan tendangan keras kaki kiri dari luar kotak penalti. Hanya saja, gol pamungkas itu juga karena andil Karius.Karius salah mengantisipasi tendangan Bale yang membuat bola berputar kencang dan berubah arah. Dalam tayangan ulang dari belakang gawang, Karius kedapatan lebih dulu melompat.Saat mendekati telapak tangan Karius, bola sedikit bergeser ke bawah. Perubahan arah itu yang membuat Karius gagal mengantisipasi bola dengan baik. Sedikitnya sentuhan antara bola yang berputar keras dan telapak tangan Karius membuat bola masuk ke dalam gawang.Sesaat itu juga Karius seperti menjadi tersangka untuk klubnya. Tidak ada pemain Liverpool yang menghampiri Karius usai insiden tersebut.Karena, berkat dosa-dosa Karius itu juga Madrid mencatatkan sejarah yang mungkin sulit dilewati klub lain di masa mendatang. Dengan meraih gelar juara Liga Champions ketiga kali secara beruntun, total Madrid sudah mengoleksi 13 trofi Liga Champions.
TRIBUNNEWS.COM - Usai sudah gelaran Liga Champions musim 2017/2018.
Musim spektakuler ini ditutup dengan laga di Stadion NSC Olimpiyskiy, Kiev, Sabtu (26/5/2018) waktu setempat atau Minggu dini hari WIB.
Adalah Real Madrid yang bertarung dengan Liverpool di laga puncak ini.
Real Madrid berhasil menang 3-1 atas Liverpool FC dalam laga final Liga Champions
Gol Real Madrid dicetak oleh Karim Benzema (menit ke-51) dan Gareth Bale (64', 83').
Adapun Liverpool mencetak gol lewat aksi Sadio Mane (55').
Dikutip BolaSport.com dari situs resmi UEFA, Real Madrid memang tampil lebih dominan.
Mereka memimpin penguasaan bola dengan 62 persen. Dari segi peluang, Los Blancos memiliki 12 yang 5 di antaranya mengarah akurat.
Striker Liverpool, Mohamed Salah (kiri), dikejar oleh bek Real Madrid, Sergio Ramos, dalam laga final Liga Champions di Stadion NSC Olimpiyskiy, Kiev, Ukraina pada 26 Mei 2018. (SERGEI SUPINSKY / AFP)
Adapun Liverpool FC mempunyai 11 kesempatan, di mana 2 percobaan menuju sasaran. Mengambil inisiatif serangan sejak awal pertandingan, Real Madrid memberikan ancaman pada menit ke-15.