HALAMAN utama Google hari ini, Kamis 3 Mei 2018, sungguh unik. Untuk yang pertama kalinya Google memberikan pengalaman virtual reality 360 derajat dalam bentuk video dalam doodlenya. Google memilih pertunjukan teater dalam bentuk animasi karya Georges Méliès, seorang ilusionis yang juga pembuat film berkebangsaan Prancis.
Jika diklik, maka kita akan dibawa pada video Youtube 360 derajat. Gerakkan ponsel kita ke kiri dan ke kanan untuk mengikuti aktor teater yang bermain. Suara musik klasik mengalun sepanjang video berdurasi 2 menit 10 detik itu.
Rupanya Google mencoba mengenang mahakarya Georges Méliès berjudul À la conquête du pôle atau The Conquest of the Pole. Karya itu diproduksi Mei 1912. Méliès memelopori berbagai teknik film dalam aspek teknis dan naratif di masa awal perfilman, terutama dalam penggunaan efek khusus dan pembuatan beberapa film pertama yang bergenre fiksi ilmiah.
Georges Méliès ternyata telah mengubah dunia perfilman lebih dari seabad lalu. Dia melihat film dan kamera lebih dari sekadar alat pengambil gambar. Dia melihatnya sebagai kendaraan untuk berpindah tempat dan membuat orang benar-benar tenggelam dalam cerita.
Méliès menghadirkan keajaiban pada pembuatan film melalui banyak sekali trik dan ilusi. Salah satu cara untuk menghormati karyanya dengan cara yang paling inovatif dan imersif yang tersedia saat ini untuk menyampaikan cerita: Virtual Reality!
Melalui Doodle ini, Google menyoroti beberapa trik yang dipelopori Méliès sembari membawa penonton ke dalam sebuah dunia dan kisah yang ajaib.
Siapa Georges Méliès?
Nama panjangnya adalah Marie-Georges-Jean Méliès. Méliès adalah pria kelahiran Paris 8 Desember 1861. Ia meninggal di kota kelahirannya pada usia 76 tahun, tepatnya pada 21 Januari 1938.
Georges Méliès adalah seorang pembuat film dan pesulap sukses yang mempunyai sebuah teater yang kemudian dibangun kembali oleh pesulap terkenal Robert-Houdin.
Méliès kemudian merambah dunia film hingga kemudian memproduksi film pertamanya pada tahun 1895, Méliès membeli sendiri kamera perekam pertamanya sekaligus mempelajari teknologi perfilman. Kemudian ia memperoleh proyektor, mesin cetak, hingga perlengkapan lain yang dibuat khusus memenuhi keinginannya.
Film pertama Méliès adalah dokumentasi pentas pertunjukan teater Robert-Houdin. Berikutnya, ia kemudian mengombinasikan pengetahuannya tentang pembuatan film dengan teknik seni sulap. Alhasil, terciptalah sebuah film dengan nuansa ilusi. Contoh yang paling nyata adalah saat pemeran yang muncul dan kemudian menghilang, atau sebuah objek yang berubah wujud menjadi objek lainnya seperti yang lazim kita saksikan dalam film saat ini.
Karya besarnya adalah beberapa film berdurasi cukup pendek, hanya beberapa menit. Filmnya yang paling terkenal adalah "Le Voyage dans la Lune" atau Perjalanan ke Bulan, berdurasi paling panjang, yaitu sekitar 20 menit dan menjadi film paling kompleks yang pernah Méliès buat.***
TEPAT 3 Mei, 106 tahun lalu, pesulap atau ilusionis sekaligus sutradara besar asal Perancis Georges Méliès merilis mahakaryanya yang berjudul À la conquête du pôle (The Conquest of the Pole). Dalam film tersebut, pria kelahiran Paris 8 Desember 1861 itu menggunakan banyak teknik yang menginspirasi dan masih digunakan di dunia perfilman saat ini.
Film tersebut bercerita tentang ilmuwan dari seluruh penjuru dunia yang berkumpul dan mendiskusikan cara terbaik untuk mencapai kutub utara. Setelah membuat sejumlah peralatan inovatif, para ilmuwan itu pun melakukan perjalanan ke Kutub Utara dan menemukan berbagai hal di luar dugaan.
Film itu merupakan bentuk perpaduan unik dari trik sulap dan teknik sinematografi. Tak heran jika karya Méliès pun menginspirasi sutradara, produser sekaligus aktor kenamaan Hollywood, Francis Ford Coppola yang selalu menegaskan bahwa sinema, film dan sulap adalah hal yang tak bisa dipisahkan.
À la conquête du pôle sendiri merupakan satu dari puluhan karya Méliès yang dikenang dunia. Selain film itu, masih banyak film-film lain yang tak kalah mengagumkan berkat teknik penyutradaraan dan trik sulap yang ia sisipkan.
Berikut adalah 5 Film Terbaik Karya Georges Méliès:
1. A Trip to the Moon (1902)
Film ini dikenal dunia sebagai film fiksi imliah pertama. Soalnya film ini menyajikan banyak animasisi dan efek spesial yang inovatif. Pada masanya, adegan pendaratan pesawat ruang angkasa di bulan dalam film tersebut jelas bisa membuat khayalan penontonnya seolah menjadi nyata.
Meski hanya berdurasi 15 menit, film ini merupakan film terpanjang pertama saat itu. Setelah sempat hilang, versi berwarna dari film ini akhirnya ditemukan kembali di Barcelona, Spanyol pada 1993 dan direstorasi untuk kemudian ditampilkan dalam Cannes Film Festival, 17 tahun kemudian.
2. The Vanishing Lady (1896)
Film ini menggunakan efek spesial tertua yang hingga kini masih digunakan oleh banyak sutradara ternama di dunia. Efek tersebut dikenal sebagai "jump cut".
Uniknya, efek tersebut ditemukan oleh Méliès secara tak sengaja ketika kameranya macet saat merekam adegan di jalan. Ketika ia memutar film hasil rekamannya yang macet itu, gambar taksi yang terekam ternyata berubah menjadi mobil jenasah.
3. The Four Troublesome Heads (1898)
Film ini terkenal sebagai salah satu film bertema ilmu hitam terbaik. Salah satu adegan yang tak akan dilupakan penonton film ini adalah saat Méliès memisahkan kepala dari badannya, kemudian melemparkan kepala itu ke udara.
4.Joan of Arc (1900)
Film ini adalah yang pertama menceritakan kisah kehidupan pejuang Katolik Perancis, Joan of Arc atau Jeanne d'Arc. Fil ini juga merupakan batu loncatan terbesar bagi Méliès dalam profesi lainnya sebagai pendongeng naratif.
Dalam film ini, Méliès menggunakan sejumlah efek spesial yang lebih canggih pada masanya. Termasuk efek larut (dissolves) dan superimposisi dalam kemunculan sosok malaikat sebagai adegan pembuka.
5. The Merry Frolics of Satan (1906)
Film ini sebenarnya bukanlah salah satu film Méliès yang banyak dikenal masyarakat umum. Namun di kalangan penggian sinematografi, film ini menjadi salah satu referensi penting.
Salah satu adegan penuh efek spesial dalam film ini adalah saat sebuah kereta ditarik oleh kuda tengkorak menembus awan di langit.***
tirto.id - Doodle hari ini, Kamis (3/5/2018) lain dari biasanya. Google tak memajang foto, logo, gambar, game , atau animasi, melainkan pengalaman virtual reality (VR) 360 derajat dalam sebuah video. Google menjelaskan, Doodle interaktif tersebut merupakan hasil kolaborasi Google Spotlight Stories dan Google Arts & Culture bersama tim Cinémathèque Française, sekaligus Doodle VR pertama yang pernah mereka hadirkan. Ditampilkan pada laman muka Google, Doodle interaktif ini jika diklik akan membawa pengguna pada video YouTube 360 derajat. Ada dua cara dalam menikmati video tersebut, yakni menggunakan smartphone dengan headset (Cardboard atau Daydream) atau tanpa headset . Bila menggunakan smartphone , pengguna memerlukan aplikasi tambahan bernama Google Spotlight Stories yang bisa diunduh di Play Store (Android) atau App Store (iOS). Selain itu, karena ini memakai alat tambahan, tidak semua smartphone mendukung. Menurut Fossbytes , Virtual Reality membutuhkan sejumlah sensor untuk bekerja mulai Accelerometer, Gyroscope, dan Magnetometer. Kendati demikian, Google juga menyediakan solusi untuk menikmati sensasi Doodle hari ini tanpa headset sebagai video 360 derajat melalui channel YouTube Google Spotlight Stories. Pengguna dapat gerakkan ponsel ke kiri dan ke kanan untuk mengikuti aktor teater yang bermain di sepanjang video berdurasi dua menit 10 detik itu. Bagi yang menonton lewat komputer, navigasi itu bisa dilakukan dengan klik kiri dan tahan tetikus. VIDEO Adapun Google Doodle hari ini mengenang sosok Georges Melies, seorang sineas Perancis yang memelopori beragam teknik film dalam aspek teknis dan naratif di masa awal perfilman. Lahir di Paris, Perancis pada 8 Desember 1861 dan meninggal pada 21 Januari 1938, Google memberikan penghormatan kepada Melies pada 3 Mei karena tepat pada 3 Mei 1912, dia merilis film berjudul À la Conquête du Pôle atau The Conquest of the Pole . Film tersebut adalah salah satu maha karya dari Melies yang menyuguhkan interpretasi komikal nan ajaib atas eksplorasi yang dilakukan Amundsen dan pesaingnya yang malang. "Dia bahkan membangun sebuah 'Raksasa Salju' di dalam studio kaca Montreuil-nya untuk film ini, yang kepalanya saja berukuran dua meter," tulis Google. Menurut catatan Britannica , sepanjang 1899 sampai 1912 Melies telah memproduksi 400 film. Beberapa film Melies antara lain Cléopâtre (1899; Cleopatra's Tomb ), Le Christ marchant sur les eaux (1899; Christ Walking on Water ), Le Voyage dans la lune (1902; A Trip to The Moon ), Le Voyage à travers l'impossible (1904; The Voyage Across the Impossible ), dan Hamlet (1908). Dalam karya-karyanya Melies mengkhususkan diri dalam menggambarkan transformasi fisik yang ekstrim dari tubuh manusia, contohnya pemotongan kepala dan anggota badan untuk memberikan efek komik. Masih menurut Britannica, pertumbuhan komersial industri memaksa dia keluar dari bisnis film pada tahun 1913 dan Melies meninggal dalam kemiskinan.
tirto.id - Google Doodle hari ini, Kamis (3/5/2016) menampilkan sebuah video interaktif Virtual Reality (VR) 360 derajat tentang sosok Georges Melies. Melies adalah seorang sineas Perancis yang "memelopori berbagai teknik film dalam aspek teknis dan naratif di masa awal perfilman, terutama dalam penggunaan efek khusus dan pembuatan beberapa film pertama yang bergenre fiksi ilmiah." Melies lahir di Paris pada 8 Desember 1861 dan meninggal pada 21 Januari 1938. Lalu mengapa Google memberikan penghormatan kepada Melies pada 3 Mei? Dalam rilisnya, Google menyebutkan bahwa tepat pada 3 Mei 1912, Melies merilis film berjudul À la Conquête du Pôle atau The Conquest of the Pole . Film tersebut adalah salah satu maha karya dari Melies. Menurut catatan Britannica sepanjang 1899 sampai 1912 Melies telah memproduksi 400 film. Beberapa film Melies antara lain Cléopâtre (1899; Cleopatra's Tomb ), Le Christ marchant sur les eaux (1899; Christ Walking on Water ), Le Voyage dans la lune (1902; A Trip to The Moon ), Le Voyage à travers l'impossible (1904; The Voyage Across the Impossible ), dan Hamlet (1908). Dalam karya-karyanya Melies mengkhususkan diri dalam menggambarkan transformasi fisik yang ekstrim dari tubuh manusia, contohnya pemotongan kepala dan anggota badan untuk memberikan efek komik. Masih menurut Britannica, pertumbuhan komersial industri memaksa dia keluar dari bisnis film pada tahun 1913 dan Melies meninggal dalam kemiskinan. Namun Google menilai Georges Melies telah "mengubah dunia perfilman lebih dari seabad yang lalu." "Betapa menyenangkan bisa menemukan keluasan karya dan warisan yang ditinggalkannya melalui ratusan film! Dia melihat film dan kamera lebih dari sekadar alat pengambil gambar. Dia melihatnya sebagai kendaraan untuk berpindah tempat dan membuat orang benar-benar tenggelam dalam cerita," demikian keterangan Google. Berikut adalah cuplikan A La conquete du Pole yang disutradarai oleh Georges Melies tersebut: VIDEO