Contact Form

 

Ali Banat Meninggal Dunia, Kepergian Pemuda Kaya Raya Ini Meninggalkan Duka bagi Banyak Muslim


SERAMBINEWS.COM – Ali Banat bukanlah seorang imam, kyai, atau ustaz, tapi kabar meninggalnya pemuda muslim Australia ini menyeruak menembus batas negara, hingga ramai dibagikan melalui media sosial, termasuk di Aceh.

Link tentang berita kematian Ali Banat menyebar melalui fasilitas berbagi pesan, disertai link siaran langsung Facebook tentang proses penguburannya.

Kabar meninggalnya Ali Banat ini disampaikan secara resmi melalui laman Facebook milik Muslims Around The World (MATW) Project pada Selasa (29/5/2018) pukul 15:35.

MATW adalah sebuah lembaga amal yang didirikan Ali Banat pada Oktober 2015, untuk membantu mereka yang kurang beruntung di daerah miskin di Togo, Afrika.

“Innalillahi wainna ilayhiraji'un. Saudara Ali Banat telah kembali ke haribaan-Nya tepat sebelum maghrib. Harap memahami bahwa ini adalah waktu yang sulit bagi kita semua dan kami meminta Anda termasuk Ali, keluarganya dan MATW, mengirimkan doa Anda dalam bulan Rramadhan ini.”

(Baca: TNI AU Segera Miliki Jet Tempur Su-35, Ini Perbandingannya dengan F-35 Milik Australia )

(Baca: Bahas Rencana Pertemuan Trump dan Kim Jong Un, Pejabat Korea Utara Tiba di New York )

Pantauan Serambinews.com , Kamis (31/5/2018), postingan ini sudah 28 ribu kali dibagikan dengan 48 ribu tanggapan dari warganet.

Pada pukul 19.57 MATW kembali memosting sebuah status disertai video pengumuman dari seorang imam Australia.

“Asalamalaikum saudara-saudariku, saudara kita yang tercinta Ali Banat telah kembali kepada pencipta-Nya. Shalat Jenazah saudara kita ini akan diadakan besok di Masjid Lakemba setelah shalat Zuhur. Kami meminta agar semua wanita dan pria memenuhi keinginan saudara Ali dan memakai pakaian putih.”

Siapa Ali Banat hingga begitu menarik minat orang-orang untuk membagikan kisahnya?

Dikutip Serambinews.com dari abc.net.au, Ali Banat adalah inspirasi bagi para pemuda, terutama muslim, tidak hanya di Australia, tapi juga di seantero dunia.




SERAMBINEWS.COM - Miliarder sekaligus pendiri Muslims Around The World (MATW) Project, Ali Banat, meninggal dunia pada, Selasa (29/5/2018).

Kabar meninggalnya Ali Banat ini disampaikan secara resmi melalui laman Facebook milik Kabar meninggalnya Ali Banat ini disampaikan secara resmi melalui laman Facebook milik Muslims Around The World (MATW) Project, Selasa (29/5/2018) pukul 15:35.

“Innalillahi wainna ilayhiraji'un. Saudara Ali Banat telah kembali ke haribaan-Nya tepat sebelum maghrib. Harap memahami bahwa ini adalah waktu yang sulit bagi kita semua dan kami meminta Anda termasuk Ali, keluarganya dan MATW, mengirimkan doa Anda dalam bulan Ramadhan ini.”

MATW adalah sebuah lembaga amal yang didirikan Ali Banat pada Oktober 2015, untuk membantu mereka yang kurang beruntung di daerah miskin di Togo, Afrika.

Kabar meninggalnya pemuda Muslim kaya raya yang berasal dari Greenacre di barat daya Sydney, Australia, ini menyebar luas melalui jejaring media sosial.

Itu karena sosok Ali Banat yang hidupnya bergelimang kemewahan, berubah drastis dalam dua tahun terakhir.

Dua perusahaan miliknya sendiri terus berkembang serta hidup dalam kemewahan, layaknya sebuah mimpi bagi banyak anak muda.

Dalam sebuah serial video produksi komunitas Muslim Australia, yang ditayangkan di Facebook pada November 2015 lalu, Ali yang diwawancari oleh Syeikh Mohamed Hoblos menunjukkan beberapa barang koleksi barang mewahnya.

Sebagian barang milik Ali telah didonasikan kepada warga yang membutuhkan di beberapa negara Afrika.

(Baca: Misteri Penerbangan MH370, 4 Tahun Menghilang dan Pencarian Dihentikan, Ini 12 Faktanya)

(Baca: Sebelum Meninggalkan Rumah untuk Mudik, Letakkan Koin di Dalam Freezer Kulkas, Ini Kegunaannya)

Di antara harta yang dimiliki Ali adalah mobil Ferrari Spider yang harganya 600 ribu US dollar, gelang berlian seharga 60 ribu US dollar, sejumlah sepatu Louis Vuitton seharga 1,300 US dollar, dan banyak lainnya.


Hidayatullah.com–Anda mungkin belum pernah mendengar Ali Banat, seorang pemuda Muslim dari Sydney, Australia, yang menjalani hidup mewah, dengan bermacam-macam pakaian desainer dan mobil mewah.

Tiga tahun lalu, dia didiagnosa kanker dan segera memutuskan untuk membagikan kekayaannya. Selasa lalu, orang dermawan dan filantropis itu telah menghambuskan nafas terakhirnya hari Selasa malam (2905/2018).

Banyak orang yang mengenalnya setelah video Gifted with Cancer nya viral sekarang berduka atas kematiannya dan menyumbangkan uang pada badan amalnya Muslims Around the World (MATW).

Pada saat ini $1,041,438 (setara Rp 15 Milyar) berhasil dikumpulkan, dengan lebih banyak donasi mengalir masuk setiap detiknya. Jadi siapakah Ali Banat?

Ali adalah anak muda berasal dari Greenacre di Sidney barat daya dan meraih hidup nyaman, dengan menjalankan sebuah bisnis sukses.

Sandal jepit yang ia miliki berharga Rp 9 jutaan, sedangkan sepatunya berharga Rp 17 juta.

Dalam video Gifted with Cancer nya, dia menunjukkan ruang tidurnya yang penuh dengan sepatu Louis Vuitton, satu-satunya merk sepatu yang dia kenakan, dan sebuah gelang seharga $60,000. Salah satu mobilnya termasuk Ferrari Spider berharga $600,000.

Namun setelah mengetahui Allah memberika cobaan berupa sakit kanker, dia menyadari tidak ada satupun dari itu (hartanya) yang berarti baginya.

“Saat Anda tahu Anda sakit atau Anda tidak memiliki banyak waktu untuk hidup, ini (harta) adalah hal terakhir yang ingin Anda kejar. Dan begitulah seharusnya kita menjalani kehidupan kita setiap harinya,” katanya dikutip Metro.co.uk.

Dokter memberinya vonis, bahwa hanya memiliki waktu tujuh bulan hidup, Alhamdulullah, Ali dapat bertahan hingga tiga tahun, dan waktunya dia habiskan untuk melakukan kebaikan.

Organisasinya, MATW, telah membantu ribuan orang di sejumlah negara termasuk Togo, Ghana dan Burkina Faso.

Ali telah mengunjungi beberapa negara di Afrika sendirian dan bekerja keras mencari sponsor sehingga 100% sumbangan dapat masuk ke dalam proyek dan tidak terpotong biaya administrasi.

Dengan uang bantuan, MATW bertujuan untuk membangun desa bagi 200 janda, sebuah masjid, sebuah sekolah ke rumah bagi 600 anak yatim, sebuah pusat kesehatan, dan bisnis-bisnis untuk mendukung masyarakat lokal.

“Ini adalah sebuah anugerah sebab Allah telah memberi saya kesempatan untuk berubah,” tuturnya dengan mata yang berkaca-kaca.

Dia mengatakan gagasan mendirikan organisasi amal, Muslim Around the World, terlahir dari kesadaran diri bahwa ketika ia mati nanti, semua kekayaannya akan tetap, tak ikut bersamanya, kecuali hanya amal shalihnya.

“Semuanya berawal ketika saya berziarah ke kuburan di mana seorang saudara yang juga menderita kanker telah meninggal dunia. Saya berada di kuburan dan saya merenung sendirian. Anda akan pergi sendirian, tidak akan ada orang di sana untuk Anda, tidak ada ibu, tidak ada ayah, tidak ada saudara laki-laki, tidak ada saudara perempuan kecuali amal Anda, ” ia juga menjelaskan bahkan kekayaan kitapun lenyap.

“Bahkan uang Anda, tidak akan ada untuk Anda sehingga satu-satunya hal yang akan ada untuk Anda adalah sedekah (amal) dan itulah satu-satunya hal yang akan membantu Anda secara bertahap melalui waktu Anda di kuburan sampai Anda mendapatkan tujuan akhir Anda (akherat),” ujarnya .

Ali Banat yang telah menghabiskan sebagian besar waktunya untuk ziarah, datang ke pemakaman sebagai renungan dan persiapan untuk kematiannya yang banyak diceritakan dalam chanel Living Muslim di akun Youtube. Ali mengaku, sudah siap menyambut ‘malaikat kematian’ jika tiba-tiba ia mengambil jiwanya.

“Ini sangat sulit bagi saya, dan subhanallah aku benar-benar melihat hal hal yang harus saya yang belum pernah melihat sebelumnya dan keluarga saya ada disana berdiri di samingi saya dan aku telah menunjuk ke atas dan saya katakan Ya Allah bawa saya.”

“Itu adalah hal terindah yang pernah saya melihat, aku hanya ingin pergi, dan pada hari berikutnya subhanallah saya bangun dan saya pun marah karena Allah belum mengambil saya, kata Ali Banat linangan air mata.

Dalam sebuah wawancara yang disebar di Youtube, ia sempat ditanya apakah ingin bertemu Allah? Dengan sederhana iIa pun menyatakan ingin bertemu Allah dalam keadaan yang sebaik-baiknya.

Video Ali Banat menjadi inspirasi kaum Muslim di seluruh dunia yang tengah mendapatkan cobaan dan musibah sakit.

“Sungguh inspirasi bagi banyak orang. Semoga Allah memberinya tempat di tertinggi di Jannah (Surga), ” kata pengguna twitter.

YouTuber Adam Saleh berbagi penghormatan dengan mengatakan bahwa Ali adalah sosok inspirasi bagi banyak orang lain.

Sebagian follower mengajak yang lain untuk mengingat Ali dalam doa-doa mereka.*/Nashirul Haq AR


Merdeka.com - Ali Banat, seorang pria Muslim dari Sydney, Australia, melakukan hal mulia sebelum meninggal dunia. Miliarder Muslim yang mengelola sebuah bisnis itu menyumbangkan harta kekayaannya setelah dokter menyatakan bahwa hidupnya tak akan lama lagi.

Ali Banat terbiasa menjalani gaya hidup mewah dan dikelilingi barang-barang mahal mulai dari pakaian buatan desainer ternama hingga mobil-mobil yang mencolok. Namun tiga tahun lalu, dia didiagnosis mengidap kanker. Hal tersebut membuatnya mengambil keputusan untuk berbuat baik selama sisa hidupnya.

Ali membuat sebuah video bertajuk 'Gifted With Cancer' yang menjadi viral setelah kematiannya. Dalam video tersebut, dia menunjukkan kamar tidur mewahnya, beberapa sepatu dari Louis Vuitton, perhiasan senilai puluhan dolar, dan salah satu Ferrarinya yang bernilai USD 60.000.

Namun semua kekayaan itu, kata Ali, tidak ada artinya setelah dia dinyatakan sakit. Dia pun memutuskan untuk menyumbangkan kekayaannya melalui sebuah organisasi Muslim di Seluruh Dunia (MATW).

"Saat Anda tahu sedang sakit dan tidak punya banyak waktu untuk hidup, hal terakhir inilah yang ingin Anda kejar. Berbuat baik kepada semua orang, begitulah cara kita menjalani kehidupan sehari-hari," kata Ali dalam video tersebut, dikutip dari metro.co.uk, Kamis (31/5).

Sebelumnya Ali didiagnosis hanya memiliki waktu tujuh bulan untuk hidup. Tetapi Ali masih diberi umur hingga tiga tahun. Selama itulah Ali berusaha untuk melakukan kebaikan sebanyak mungkin sebelum akhirnya meninggal dunia kemarin.

Hingga saat ini, organisasi MATW yang dikelolanya sudah membantu ribuan orang di sejumlah negara termasuk Togo, Ghana, dan Burkina Faso. Bahkan, Ali pernah melakukan kunjungan ke Afrika untuk memberikan bantuan bagi orang-orang yang membutuhkan.

Ali sendiri bekerja keras untuk mencari sponsor agar 100 persen donasi bisa diberikan ke berbagai proyek untuk mensejahterakan warga miskin.

Dengan uang tersebut, Ali telah berhasil membangun rumah bagi lebih dari 200 janda, masjid, sekolah, rumah untuk 600 anak yatim piatu, rumah sakit atau pusat medis, hingga membantu pengembangan bisnis warga setempat. [ian]



Total comment

Author

fw

0   comments

Cancel Reply