TEPAT 3 Mei, 106 tahun lalu, pesulap atau ilusionis sekaligus sutradara besar asal Perancis Georges Méliès merilis mahakaryanya yang berjudul À la conquête du pôle (The Conquest of the Pole).
JAUH sebelum kita bisa memetakan dunia dan menggunakannya secara daring, Abraham Ortelius berhasil mengumpulkan berbagai informasi dari para ilmuwan, ahli geografi, dan kartografer untuk kemudian mengubahnya menjadi apa yang sekarang dikenal dunia sebagai atlas modern.
Abraham Ortelius adalah tokoh kunci dalam sejarah pengetahuan manusia. Selain dikenal sebagai penemu atlas modern, Abraham Ortelius, juga merupakan orang pertama yang menemukan pergeseran benua. Atlas yang diciptakannya menjadi warisan geografi yang manfaatnya bisa dirasakan hingga saat ini.
Lahir di Antwerp pada 14 April 1527, Abraham Ortelius yang menutup usia pada tahun 1598, juga seorang humanis yang mempelajari sastra klasik dan sejarah, serta mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan.
Selama abad ke-16 peta dunia adalah instrumen yang paling tepat untuk menunjukkan penemuan, serta mengkomunikasikan bentuk dunia yang diduga. Pada saat itu, peta masih merupakan campuran fakta, spekulasi, dan fantasi murni.
Abraham Ortelius membuat kumpulan peta yang lebih modern untuk pertama kali. Karyanya ini berjudul Theatrum Orbis Terrarum atau The Theatre of the World. Karya ini memuat 53 peta yang mencakup negara-negara di dunia pada saat itu. Atlas yang menjadi representasi dunia ini memiliki dampak budaya yang sangat besar, karena Abraham Ortelius berhasil menyatukan semua pengetahuan terkini pada zamannya yang terkait dengan ukuran dan bentuk benua.
Atlas modern Theatrum Orbis Terrarum dari Abraham Ortelius ini pertama kali diterbitkan hari ini 20 Mei pada 1570. Diperbanyak dan terus diperbarui dalam edisi berturut-turut, Theatrum Orbis Terrarum menjadi atlas paling populer pada masanya. Edisi terakhir berasal dari tahun 1622 dan memiliki 167 peta. Jasanya ini menggiring Abraham Ortelius diangkat menjadi ahli geografi ke Philip II dari Spanyol (1575).
Penerbitan atlas, berjudul Theatrum Orbis Terrarum (Teater Dunia) pada 20 Mei 1570 ini secara signifikan menandai perkembangan ilmu pengetahuan salah satunya bidang geografi. Sebagai bentuk penghargaan terhadap penemu atlas ini, Google Doodle pun merayakan momen berhagra penerbitan atlas pertama ini sebagai doodle-nya pada hari ini.
Ini adalah bukti pertama dari seseorang yang membayangkan pergeseran benua - teori bahwa benua-benua bergabung bersama sebelum berjajar ke posisi hari ini. Membalik-balik halaman, dan mungkin juga melihat monster laut di air - makhluk mitos ini adalah subjek daya tarik dalam generasi Abraham Ortelius, dan sering muncul di samping lanskap peta atlas yang terus berubah.***
Liputan6.com, Jakarta - Google Doodle hari ini, edisi Minggu (20/5/2018), menghadirkan Abraham Ortelius. Bagi kamu yang belum familier dengan nama ini, Abraham Ortelius adalah sosok pencipta atlas dunia modern ( cartographer ).
Jika kamu membuka laman utama mesin pencarian Google, Google Doodle akan menampilkan animasi tulisan Google dengan buku yang memperlihatkan sejumlah ilustrasi atlas dan karakter Abraham Ortelius.
Sosok Abraham Ortelius sendiri dianggap sangat berpengaruh bagi dunia pemetaan dunia. Pantas saja karyanya patut diapresiasi di Google Doodle .
Ilmu dan teorinya sendiri sampai saat ini bahkan masih digunakan oleh kalangan ilmuwan, ahli geografi, serta ahli pemetaan.
Atlas pertama yang diciptakan Abraham Ortelius berjudul Theatrum Orbis Terrarum (Panggung Dunia), yang diterbitkan pada 20 Mei 1570 silam. Dari atlas inilah, kita bisa mengetahui bahwa Bumi itu sangat luas.
Atlas tersebut menyimpan 53 jenis peta dari seluruh negara di dunia. Atlas ini bahkan diklaim menjadi atlas paling akurat karena Abraham Ortelius dinilai sukses menyatukan semua negara serta budaya dalam satu bingkai besar.
TRIBUNNEWS.COM - Ada yang unik jika kita membuka mesin pencarian Google hari ini.
Google Doodle hari ini (20/5/2018) menghadirkan sosok Abraham Ortelius.
Bagi yang belum tahu, Abraham Ortelius alias Flemish Abraham Ortels adalah sosok yang berjasa menemukan peta atlas dunia modern atau disebut juga cartographer.
Nah, di Google Doodle edisi hari ini kita bisa melihat animasi sebuah buku yang berisi lembaran atlas peta dunia dan ilustrasi gambar Abraham Ortelius.
Abrham Ortelius adalah sosok yang sangat berpengaruh dalam bidang pemetaan dunia.
Berkat dirinya semua orang di zaman sekarang bisa melihat peta dunia dengan jelas dan lengkap.