Contact Form

 

Siapa Maya Angelou yang Ulang Tahunnya Jadi Google Doodle Hari Ini?


Liputan6.com, Jakarta - Hari ini, Rabu (21/3/2018), saat membuka laman pencarian Google akan terlihat sosok perempuan bernama Dr. Maya Angelou. Siapa dia?

Dr. Maya Angelou adalah seorang penyair, penyanyi, penulis memoar, dan aktivis hak-hak sipil Amerika Serikat (AS) yang nongol sebagai Google Doodle kali ini.

Uniknya, saat gambar doodle diklik, kamu bisa mendengar puisi berjudul Still I Rise dibacakan oleh sejumlah sosok terkenal dunia.

Adapun sosok yang membacakan puisi tersebut adalah Alicia Keys, Oprah Winfrey, America Ferrera, Martina McBride, bahkan rekaman asli suara Maya Angelou sendiri.

Semasa hidupnya, Maya sudah menerbitkan tiga buku esai, tujuh otobiografi, beberapa buku puisi dan beberapa kali muncul di seri drama dan TV.

Ia juga menerima lebih dari 50 gelar kehormatan dan dikenal karena serial otobiografinya. Serial ini mengisahkan pengalaman Maya di masa kanak-kanak hingga dewasa.

Berkat buku pertamanya yang berjudul I Know Why the Caged Bird Sings, wanita yang lahir pada 1969 ini pun menuai kesuksesan yang luar biasa.

Berkat jasa dan dedikasinya, Google pun menghormati Dr. Maya Angelou yang saat ini berulang tahun ke 90 dengan Google Doodle yang cukup unik.


KOMPAS.com - “Kau boleh mencatatku dalam sejarah, dengan kebohongan palsu yang penuh benci. Kau boleh menginjakku dalam tanah. Namun, bagai debu, tetap ku ‘kan bangkit lagi.”

Begitu bunyi penggalan puisi penuh emosi karya Dr. Maya Angelou yang ditampilkan dalam Google Doodle hari ini. Bentuknya berupa voice over dan teks yang mengiringi video slideshow berisi sejumlah ilustrasi.

Doodle yang ditampilkan di laman Google pada Selasa, 4 April 2018 memang ditujukan untuk memperingati hari ulang tahun Dr. Maya Angelou ke-40, seorang aktivis asal Amerika Serikat yang getol memperjuangkan kesetaraan gender dan kebudayaan orang kulit hitam keturunan Afrika-Amerika.

Puisinya yang diperdengarkan di Doodle Google berjudul Still I Rise dan dialamatkan untuk penguasa berkulit putih yang menindas kaum kulit hitam.

Terlahir sebagai Marguerite Annie Johnson pada 1928, kisah Dr. Maya Angelou bermula dengan tragedi saat ia mengalami pelecehan seksual ketika masih berumur 8 tahun.

Karena kejadian ini, Dr. Maya Angelou sempat membisu selama lima tahun, tak mau mengucapkan sepatah kata pun, dan lebih memilih menyibukkan diri dengan membaca buku-buku dan puisi.

Perjalanan hidup membawa Dr. Maya Angelou melakukan berbagai macam hal. Dia menjadi konduktor trem listrik pertama di San Francisco yang berkulit hitam, lalu berkeliling duina sebagai anggota opera Porgy and Bess, sambil belajar menguasai beberapa bahasa.

Google Puisi yang mengiringi video di Google Doodle Dr. Maya Angelou berjudul Still I Rise dan ditujukan bagi opresor berkulit putih yang menindas kaum kulit hitam. Puisi yang mengiringi video di Google Doodle Dr. Maya Angelou berjudul Still I Rise dan ditujukan bagi opresor berkulit putih yang menindas kaum kulit hitam.

Sebagaimana dirangkum KompasTekno dari laman Google Doodle, pernah pula Maya Angelou menjadi wartawan di Afrika. Dia kemudian dikenal sebagai salah satu aktivis hak asasi manusia paling menonjol di generasinya.

Tahun 1969 Maya Angelou menerbitkan buku pertamanya, I Know Why the Caged Bird Sings, lalu semenjak itu juga terkenal sebagai penulis. Dia lalu menulis aneka buku lain, mulai dari autobiografi, kumpulan puisi, buku literatur anak-anak, bahkan juga buku masak.

Dr. Maya Angelou tutup usia pada 28 Mei 2014. Melalui karya-karyanya sepanjang hidup, dia memberikan suara pada jutaan orang yang tidak memiliki suara.

Itu pula sebabnya pusi Still I Rise di doodle Google dibacakan oleh sejumlah tokoh terkenal yang terinspirasi oleh Dr. Maya Angelou. Mereka adalah Alicia Keys, America Ferrera, Martina McBride, Guy Johnson, Laverne Cox, dan Oprah Winfrey.

Seperti yang dikatakan oleh Dr. Maya Angelou, orang-orang akan melupakan ucapan dan perbuatan kita, tapi tidak akan pernah melupakan perasaan yang kita munculkan di hati mereka.


SOSOK Dr. Maya Angelou hadir di halaman utama Google, Rabu 4 April 2018 ini. Ia adalah seorang perempuan kulit hitam asal Amerika Serikat penulis cerita, penyair, penulis memoar, hingga aktivis. Google merayakan hari kelahirannya yang ke-90 yang jatuh tepat hari ini.

Saat diklik, terdengar puisi indah berjudul "Still I Rise". Tak main-main, puisi itu disampikan sejumlah orang terkenal seperti Alicia Keys, America Ferrera, Martina McBride, Guy Johnson, Laverne Cox, dan Oprah Winfrey. Tak hanya itu, tentu saja rekaman asli suara Maya Angelou sendiri.

Kata-katanya yang indah selalu dikenang banyak orang. Dalam kehidupan yang kaya dengan pengalaman Dr. Maya Angelou telah menyentuh kehidupan jutaan orang di seluruh dunia melalui ajarannya, tulisannya, suaranya, dan tindakannya.

Puisi "Still I Rise" ada dalam kumpulan puisi karya Maya Angelou berjudul "And Still I Rise" yang merupakan karya ketiganya dan diterbitkan Random House pada 1978. Tahun itu memang merupakan masa produktif dalam karier kepenulisan Angelou.

And Still I Rise terdiri dari 32 puisi pendek, terbagi menjadi tiga bagian. Tema puisi berfokus pada sebuah pengharapan penentuan kebangkitan atas segala kesulitan dan kehilangan semangat, dan banyak topik sama seperti dalam autobiografi, termasuk buku puisi sebelumnya.

Dua puisi yang paling dikenal yaitu "Phenomenal Woman" dan "Still I Rise" yang dibacakan dalam audio di halaman Google. Dia bertutur tentang persaingan dan gender dalam beberapa puisinya, menekankan kekuatan dan kegembiraannya dalam komunitas.

Kekerasan seksual saat kecil

Maya Angelou terlahir dengan nama Marguerite Annie Johnson di St. Louis Missouri, Amerika Serikat, 4 April 1928. Ia wafat pada umur 84 tahun di Winston Salem, Carolina Utara, Amerika Serikat, tepatnya pada 86 tahun.

Di balik kesuksesannya menjelang usia dewasa, masa kecil Angelou justru sangat menyakitkan. Ia menjadi korban serangan seksual pada usia tujuh tahun yang membuatnya bisu selama lima tahun.

Selama tahun-tahun itu, buku dan puisi menjadi sahabatnya. Ia kemudian menemukan suaranya lagi dan memulai perjalanan intelektual dan kreatif meski banyak yang menilainya menentang arus.

Saat menginjak masa remaja dan kehidupan awal dewasanya, Angelou justru memiliki lebih banyak pengalaman dibandingkan perempuan lain seumurannya. Ia menjadi seorang ibu sekaligus perempuan dan orang kulit hitam pertama yang menjadi kondektur trem atau kereta listrik di San Francisco.

Angelou juga pernah berkeliling dunia sebagai anggota pemeran opera Porgy dan Bess dengan penguasaan berbagai bahasa. Dia bernyanyi dan menari di kabaret profesional, bekerja sebagai wartawan di Afrika, dan menjadi salah satu aktivis hak-hak sipil paling terkemuka di generasinya.

Buku Maya Angelou

Buku pertamanya, "I Know Why the Caged Bird Sings" atau "Aku Tahu Mengapa Burung Sangkar Bernyanyi" lahir pada tahun 1969 dan menuai sukses bersar. Karya itu membuatnya semakin bersemangat sebagai penulis. Enam karya autobiografi lainnya kemudian ditulisnya selain buku puisi, sastra anak-anak, dan nonfiksi termasuk buku masak.

Melalui karya-karyanya, Dr. Angelou memberikan suara kepada jutaan orang. Dia memperjuangkan hak-hak perempuan dan kesetaraan gender. Angelou mendefinisikan kembali keindahan kulit hitam dan tradisi lisan Afrika-Amerika yang terkenal. Dia mendukung perang dan berkampanye untuk perdamaian universal.

Maya Angelou juga penerima banyak penghargaan selama hidupnya. Dia menjadi penyair pertama yang membuat resitasi pelantikan dalam tiga dekade ketika Bill Clinton menjadi Presiden pada tahun 1992. Pengaruh besar pada budaya populer juga dirasakan melalui sejumlah nominasi penghargaan, penghargaan publik, dan lebih dari 50 gelar kehormatan lainnya.***


Dengan segudang karya dan keahliannya, nama Maya Angelou jelas layak dikenang oleh seluruh masyarakat dunia. Perempuan kelahiran 4 April 1028 St. Louis, Missouri, Amerika Serikat, ini meninggalkan jejak yang dalam di sejumlah bidang.

Meninggal dunia pada 28 Mei 2014 lalu, Maya dikenang dunia dengan talentanya sebagai penulis, editor, aktivis hak sipil, penyanyi, penari, aktris, komposer dan bahkan sebagai sutradara perempuan kulit hitam pertama di Hollywood. Namun salah satu jejak yang paling dalam ditapakkan adalah karya tulisnya.

Sepanjang hidupnya, Maya sudah membuat banyak tulisam berupa esai, autobiografi dan yang terindah adalah puisi-puisinya. Tak terhitung sudah puisi yang diciptakan Maya untuk dunia.

Berikut adalah 5 Puisi Terbaik Karya Maya Angelou:

1. Still I Rise (1978)

Puisi ini bercerita tentang kebanggaan warga kulit hitam di AS yang mampu bertahan dan bangkit meski di tengah tekanan dan penganiayaan orang kulit putih, selama berabad-abad. Puisi yang juga favorit pribadi Maya ini pernah dibacakan oleh Nelson Mandela saat ia dilantik menjadi Presiden Afrika Selatan pada 1994.

2. On the Pulse of Morning (1993)

Tema utama puisi adalah desakan untuk menyatukan keragaman dalam budaya di AS. Maya membacakan sendiri puisinya yang satu ini pada acara pelatikan Presiden AS Bill Clinton 20 Januari 1993. Maya menjadi penyair kedua yang mendapat kehormatan serupa, setelah Robert Frost yang membacakan puisinya “The Gift Outright” pada acara pelantikan Presiden AS John F. Kennedy pada 1961. Rekaman suara Maya saat membacakan puisi di acara tersebut kemudian memenangi penghargaan Grammy Award kategori “Best Spoken Word” di tahun yang sama. Selain itu,

3. Phenomenal Woman (1978)

Puisi naratif ini menggambarkan bagaimana seharusnya seorang perempuan bangga terhadap dirinya sendiri meski berpenampilan apa adanya dan tak mengikuti tren serta tuntutan mata dunia. Puisi inilah yang paling sering dibacakan Maya di berbagai kesempatan. Puisi ini ditampilkan dalam film box office "Poetic Justice" karya sutradara John Singleton yang rilis pada 1993 dan meraup keuntungan hingga 27 juta dolar AS.

4. Caged Bird (1983)

Sama seperti "Still I Rise", puisi ini juga bercerita tentang tekanan dan penganiayaan terhadap warga kulit hitam di AS. Burung dalam sangkar (Caged Bird) digambarkan oleh Maya sebagai warga kulit hitam yang tak bisa hidup bebas dan hanya bisa bernyanyi dalam sangkar tersebut sebagai bentuk penantian akan kebebasan, bukan sebagai ekspresi kebahagiaan. Puisi ini pulalah yang mengawali karya otobiografi terbaik Maya, "I Know Why the Caged Bird Sings".

5. A Brave and Startling Truth (1995)

Puisi bertema hak asasi manusia, perdamaian dan keadilan sosial dalam puisi ini ditulis dan dibacakan langsung oleh Maya pada peringatan Hari Kemerdekaan AS ke-50 pada 1995. Dalam puisi ini, Maya berbicara soal sejarah ras manusia yang mencoba menciptakan peradaban besar lewat berbagai capaian seperti membangun monumen besar hingga mempelajari berbagai ilmu pengetahuan dengan diwarnai berbagai intrik dan peperangan. Namun Maya mencoba menyampaikan bahwa capaian seperti itu justru bukanlah keunggulan ras manusia sesungguhnya, melainkan cinta kasih, perdamaian lah yang menjadi capaian terbesar.***

Total comment

Author

fw

0   comments

Cancel Reply