Contact Form

 

Miras Terbaik di Manila Dibikin Lewat Bantuan Dukun dan Pasukan Pemberontak


Images: Astro Shaw

Thriller fans, rejoice! It has finally been confirmed that 'Dukun' will be making its way to the silver screens after being banned for more than a decade.The controversial movie directed by Dain Said, is an adaptation of real life events surrounding a Malaysian politician, the late Datuk Mazlan Idris, and alleged witch doctor Mona Fandey.The high-profile case garnered nationwide attention back in 1993 due to its gory nature and the influential people involved.Although decades have passed, the story is still remembered up until today.Mona Fandey was later found guilty of murdering the politician and was suspected of practising black magic. She was executed in November 2001.The movie was mysteriously leaked on the internet earlier this year in February, so it’s a surprise that 'Dukun' will finally be getting its time on the silver screen.is the star and plays the lead of the movie, a female bomoh namedplays politicianOther local actors and actresses who will also appear in this horror-thriller are, andUmie Aida couldn’t be more elated following the news and told Harian Metro that the 12-year wait was worth it despite the fact that she has come to terms with the fact that the movie may never be screened in cinemas.“I was informed that the movie will be shown in theatres last week. Honestly, I wasn’t expecting it espescially after the film was banned in December 2006,” she told the Malay daily.Rojak Daily did a quick check on the movie showtimes to see if 'Dukun' is really coming to cinemas and according to our findings, you can watch it as soon asWe know a lot of you (including us) are looking forward to watching this movie, but just a head’s up: a lot of scenes have been cut out so the one showing in cinemas will be different than the one previously leaked online.'Dukun' premieres in a cinema near you this


After more than a decade on the shelf, Malaysian horror film Dukun – from award-winning director Dain Said – will finally see release on Apr 5, 2018. Production company Astro Shaw announced the movie’s official screening date via Instagram on Apr 1.

Dukun is the story of an investigation into the death of a politician at the hands of a bomoh (or shaman), played by actress Datin Paduka Umie Aida.

The movie’s screenplay by Huzir Sulaiman is believed to be loosely based on the sensational real-life case of Mona Fandey, a singer-turned-witch doctor convicted for the 1993 murder of politico Mazlan Idris. She was executed on Nov 2, 2001 at age 45.

Astro Shaw completed the film in 2007 but never released it. No official statement was ever given for the delay. Dukun also stars Faizal Hussein, Bront Palarae, Namron and Elyana.

Announcement of the film’s release also answered questions about the “girl in red kebaya” video clip, which has been gone viral on local social media since last week. One user posted footage of a ghostly figure in a red dress walking alone on a road at night.

The clip may have been a promotional tool by Astro Shaw to hype the release of Dukun. Prior to yesterday’s announcement, a teaser image with the tagline “Perempuan Kebaya Merah” and “Akhirnya Kita Bertemu” (Finally, we meet) was also shared on its Instagram page.

The woman in the red kebaya is, of course, actress Umie Aida in her character’s clothes as shown on the movie’s poster.


Semua foto oleh penulis. Artikel ini pertama kali tayang di MUNCHIES Apa minuman keras lokal Filipina yang paling mengesankan bagi seorang Kalel Demetrio? “Soda jeruk dicampur bensin,” kata Kalel Demetrio, sembari mengenang minuman paling berkesan yang pernah dia temui beberapa tahun lalu, kala menjelajahi Filipina mencari inspirasi bahan koktail. “Saat sedang melakukan riset, saya bertemu kelompok pemberontak dan petani yang tinggal di gunung. Mereka memperlihatkan beberapa bahan-bahan khas daerah dan minuman favorit mereka. Awalnya saya tidak tahu kalau menggunakan bensin—mereka minum sekali teguk karena rasanya sangat membakar kerongkongan.” Demetrio, sekrang dikenal dengan julukan Liquido Maestro , telah menghabiskan waktu meriset dan mendokumentasi bahan-bahan langka miras khas Filipina. Dia berambisi menciptakan budaya koktail anyar di Manila menggunakan bahan-bahan tradisional negaranya. Dengan kreativitas berlebih, dia menggunakan pendekatan unik, lalu sukses menciptakan koktail khas yang sekarang sudah terdaftar di lebih dari 28 bar dan restoran berbeda di Manila. “Kami kehilangan warisan Filipina, tapi sekarang saya ingin meningkatkan kembali penggunaan bahan-bahan asli Filipina, dan rasa patriotisme kami berada di tingkat yang berbeda,” ungkap Demetrio. Demi menciptakan minuman beralkohol seperti toddy kelapa—yang dibuat dengan jus kelapa segar, kelapa bakar, batuan (sebutan lokal untuk pohon buah hijau yang bisa didapat di selatan Filipina), serta sirup rhum panggang—Demetrio rela pergi saban pekan mencari bahan makanan dan melakukan ekspedisi ke lebih dari 7.100 kepulauan seantero Filipina. “Semuanya berawal dari mendatangi pasar dan akhirnya saya bertemu dengan petani dan shaman. Orang-orang yang tinggal di daerah terpencil di gunung atau hutan menggunakan rempah-rempah dan tumbuhan yang digunakan untuk pengobatan,” kata Demetrio. Bahan-bahan seperti serpentina, tumbuhan dengan kandungan anti-radang yang digunakan untuk mengobati berbagai hal, dari rasa sakit sampai diabetes, merupakan bahan pokok dalam ciptaan Demetrio, yang dijadikan berbagai jenis minuman mulai dari yang pahit atau apapun yang bisa difermentasi. Selain tumbuhan yang digunakan dalam pengobatan dan masakan khas penduduk asli, Demetrio turut berguru kepada suku pedalaman, serta ke dukun-dukun lokal, untuk belajar cara menciptakan minuman alkohol khas mereka. Contohnya adalah minuman keras yang dibuat dari amukaw, sejenis pisang khas suku Aeta. Demetrio tidak hanya mempelajari bahan-bahan dari petani dan anggota suku. Dia juga mempelajari waktu panen terbaik untuk mendapatkan hasil yang bagus. “Jika kamu ingin mendapatkan bunga terbaik dan tumbuhan mekar di malam hari, maka kamu harus segera memanennya dan menjadikannya ekstrak,” ungkap Demetrio. “Tidak enaknya, kamu harus bangun dari subuh untuk mengumpulkan getah pohon tembakau di lahan seluas satu hektar dan kamu hanya memiliki senter sebagai bantuan penerangan.” Demetrio bagaikan ilmuwan gila yang selalu bereksperimen dengan temuannya di laboratorium fermentasinya di pinggiran Manila. Ruangan panjang sempit (hanya butuh empat langkah saja dari tembok satu ke tembok lainnya) bertempat di sebuah bangunan tidak mencolok di suatu perumahan, lab Demetrio adalah tempat terbaik untuk mencari koktail jenis baru. Laboratoriumnya dilengkapi peralatan dapur, tumbuhan mekar, peninggalan suku asli, dan sumber penelitian mulai dari buku masak suku asli sampai buku-buku tentang botani. Di sana juga terdapat ratusan botol, gelas, dan mason jar yang dipenuhi cuka hasil percobaan, fermentasi bahan suku asli, minuman pahit, dan berbagai oplosan cairan. Setelah menemukan bahan, sumber, dan fakta bahwa banyak ramuannya membutuhkan peralatan dan teknik yang biasa digunakan dunia kuliner, tidak heran kalau Demetrio lebih dikenal sebagai “liquid chef.” Faktanya, Demetrio memang memulai karir sebagai juru masak. “Waktu masih bekerja sebagai juru masak dulu, saya menyadari bahwa sisa-sisa potongan buah dan sayuran dibuang begitu saja. Saya pun belajar sedikit demi sedikit untuk menyulapnya menjadi sirup dan infusi,” kata Demetrio. Kecintaan Demetrio terhadap bahan-bahan khas Filipina lah yang membuat dia (dan mentor serta mitranya, Chef Robbie Goco) membuka restoran organik pertama di Filipina lima tahun lalu. “Selain mencari bahan, saya bertujuan membuat sektor pertanian lebih menarik lagi untuk anak muda. Saya bekerja sama dengan berbagai petani meningkatkan permintaan terhadap hasil pertanian lokal, dengan menciptakan minuman berkualitas baik di lab saya. Filipina memiliki dataran tinggi dan rendah. Negara kami bisa menumbuhkan beragam bahan alami, yang kurang hanyalah kreativitas.” Demetrio berencana mengedepankan kreativitas dan fokus terhadap bahan khas daerah yang dia dapatkan untuk proyek selanjutnya: Agimant. Agimant akan menggunakan bahan yang didapat dari 200 pulau di Filipina. Setiap provinsi rencananya diberi giliran selama tiga bulan untuk memamerkan minuman khasnya, sehingga pelanggan bisa sepenuhnya menjelajahi dan mencicipi rasa-rasa bahan dari setiap daerah. Karena niatnya melakukan eksperimen miras ini begitu mulia, mari kita semua ikut bersulang agar rencana Demetrio dapat terwujud!




PELAKON terkenal, Datin Paduka Umie Aida gembira dan tidak menjangka filem Dukun akhirnya ditayangkan di pawagam seluruh negara bermula 5 April ini. Umie, 44, berkata, penantian selama 12 tahun akhirnya berbaloi meski sebelum ini beranggapan filem itu sudah tidak ada harapan untuk dipertontonkan kepada khalayak. “Saya dimaklumkan filem ini bakal ditayangkan seminggu lalu. Sejujurnya, saya tidak menjangka sama sekali apatah lagi filem ini sebelumnya diharamkan tayangannya pada Disember 2006. “Malah, sewaktu kecoh filem ini bocor di Internet bulan lalu, tidak ada sebarang maklumat mengatakan ia bakal ditayangkan. Lagi pula, apa yang berlaku daripada sikap tidak bertanggungjawab segelintir pihak,” katanya kepada Harian Metro. Penayangan filem yang menjalani penggambaran pada 2006 itu sekali gus merungkai misteri perempuan kebaya merah yang tular baru-baru ini. Dalam masa sama, Umie yang melakonkan watak Diana Dahlan iaitu dukun dalam filem itu menghargai usaha pihak penerbit, Astro Shaw yang berusaha bagi menastikan filem arahan Dain Said itu dapat ditayangkan. Menurut Umie, dia berasa gementar menunggu maklum balas daripada penonton terutama membabitkan wataknya. “Alhamdulillah, semua kerja keras pelakon dan kru berbaloi. Sekurang-kurangnya penonton boleh tengok usaha semua pihak dalam menghasilkan filem ini. “Ia bukan kerja seorang dua, tapi semua yang terbabit. Sejujurnya, saya berasa gementar kerana selepas 12 tahun menunggu. Saya terima dengan terbuka setiap komen dan maklum balas diberikan. “Ingin ditegaskan, kebanyakan babak dalam filem yang bocor sebelum ini tidak terdapat dalam filem yang bakal ditayangkan. Filem penuh dan sebenar dapat disaksikan Khamis ini,” katanya. Dukun diadaptasi daripada kes pembunuhan berprofil tinggi yang membabitkan ahli politik Datuk Mazlan Idris dan Mona Fandey yang didakwa pengamal ilmu hitam. Berikutan itu, Lembaga Penapisan Filem Negara (LPF) mengharamkan filem berkenaan kerana jalan ceritanya yang kontroversi serta menyinggung perasaan keluarga pihak terbabit. Selain Umie, filem itu turut menampilkan pelakon hebat lain seperti Adlin Aman Ramli, Namron, Faizal Hussein, Bront Palarae, Nadiya Nisaa, Mislina Mustafa, Soffi Jikan, Hasnul Rahmat, Elyana dan ramai lagi.



Total comment

Author

fw

0   comments

Cancel Reply