Buruknya penampilan bek Barcelona, Samuel Umtiti, kabarnya membuat Lionel Messi kesal. Dalam laga ini, Barcelona dikalahkan AS Roma 3-0 dan terpaksa tersingkir dari Liga Champions. Apa pendapat kalian? #Messi #Barca #UCL #LigaChampions #ASRoma
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on Apr 11, 2018 at 4:33am PDT
KOMPAS.com - Pelatih Juventus , Massimiliano Allegri , mengungkapkan bahwa timnya tak sepantasnya gugur dengan cara yang kontroversial.
Juventus harus kalah dengan menyedihkan seusai dijegal Real Madrid pada leg kedua perempat final Liga Champions di Stadion Santiago Bernabeu, Kamis (12/4/2018) dini hari WIB.
Real Madrid yang sebelumnya telah nyaman berkat menang 3-0 pada pertemuan pertama di kandang lawan nyatanya sempat dibalas Juventus tatkala bermain di kandang sendiri.
Kedudukan tiga sama secara agregat pun berlangsung hingga pengujung laga, yang tampak seperti akan memasuki babak tambahan.
Akan tetapi, drama terjadi seusai wasit Michael Olivier memberikan tendangan penalti kepada skuad El Real.
Baca Juga: Lama Tak Beri Kepastian, Emre Can Terancam Batal ke Juventus
Bek Juventus, Medhi Benatia, dianggap melanggar gelandang Real Madrid, Lucas Vazquez, di depan gawang sang kiper, Gianluigi Buffon, pada menit 90+7.
Buffon yang tak terima melakukan protes keras kepada wasit dan berujung pada kartu merah.
Naas bagi Juventus, Ronaldo yang menendang penalti berhasil mencetak golnya yang ke-15 di Liga Champions.
Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, menyatakan tak mengerti apa yang merundung timnya.
Cristiano Ronaldo Heran Mengapa Pemain Juventus Memprotes Wasit https://t.co/OCZPNT8wDk
"Penalti itu adalah momen yang membingungkan. Saya pun memahami reaksi kekecewaan Buffon," tutur Allegri dikutip BolaSport.com dari laman The Guardian .
"Sungguh saya tak mengerti apa yang terjadi pada malam itu, kejadian itu sungguh sangat cepat dan mungkin hasil itu akan dikenang," ujar Allegri menambahkan.
Mantan pelatih AC Milan tersebut mengaku kecewa terhadap keputusan wasit yang memberikan tendangan penalti pada Real Madrid dan mengartu merah Buffon.
Allegri pun mengaku marah sekaligus sakit hati karena merasa bahwa Juventus tak pantas tersingkir secara dramatis di perpanjangan waktu.
"Penalti itu sangat tak jelas dan menangis tak ada gunanya saat ini," ucap Allegri. (Ahmad Tsalis)
Marcelo menyindir Barcelona yang tereliminasi dari Liga Champions meski sempat unggul tiga bola dari lawannya di leg pertama perempat-final. Real Madrid memastikan kelolosan ke babak semi-final Liga Champions dengan menyingkirkan Juventus lewat agregat 4-3, dan Marcelo sedari awal meyakini bahwa timnya takkan berakhir seperti Barcelona yang tersingkir tragis dari AS Roma .
Seperti diketahui, Madrid sempat memetik kemenangan 3-0 di pertemuan pertama yang digelar di Turin sepekan lalu, namun mereka hampir kolaps karena disamakan agregatnya oleh Juve di Santiago Bernabeu dalam rentang waktu satu jam permainan di leg kedua, Kamis (12/4) dini hari WIB tadi.
Beruntung wasit Michael Oliver memberi hadiah penalti kepada tuan rumah di menit-menit akhir setelah Medhi Benatia menjatuhkan Lucas Vazquez di dalam kotak terlarang, dengan eksekusi tersebut bisa dituntaskan oleh Cristiano Ronaldo. Terkait
Sehari sebelumnya, jagat sepakbola dihebohkan dengan eliminasi yang dialami rival Madrid, Barcelona, padahal mereka sempat mengklaim kemenangan 4-1 di leg pertama melawan Roma, namun tak sanggup terhindar dari kekalahan 3-0 di Stadio Olimpico hingga harus tersisih.
Menyusul hasil semalam, Marcelo dalam keterangannya kepada wartawan mengatakan: “Kami harus menghadapi [ketertinggalan] itu dan kami telah melakukan segalanya demi lolos ke putaran berikutnya.
“Apa yang terjadi pada Barcelona takkan terjadi pada kami karena kami adalah Real Madrid!”
Di semi-final nanti, Madrid bisa bertemu Liverpool, AS Roma atau Bayern Munich, dan mereka tinggal menunggu hasil undian yang akan dilakukan pada Jumat (13/4) esok. Artikel dilanjutkan di bawah ini
Dikalahkan Real Madrid, Skuat Juventus Ramai-ramai Protes
Nova Arifianto , CNN Indonesia | Kamis, 12/04/2018 09:06 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Penalti Real Madrid yang membuat Juventus gagal lolos ke semifinal Liga Champions mendapat reaksi dari pemain, pelatih, dan presiden klub. Setelah tertinggal 0-3 di leg pertama, Juventus berhasil menyarangkan tiga gol ketika bertamu ke markas Real Madrid pada leg kedua perempat final Liga Champions di Santiago Bernabeu, Rabu (11/1).
Saat harapan menembus semifinal mulai muncul, sebuah keputusan wasit yang memberikan penalti di pengujung pertandingan membuyarkan impian Bianconeri. Keputusan Michael Oliver menuai protes dari para pemain Juventus yang berhasil menekan Real Madrid di hadapan pendukungnya selama 90 menit.
Pemain Juventus langsung bereaksi setelah wasit Michael Oliver menunjuk titik putih karena menilai Medhi Benatia melanggar Lucas Vazquez. (REUTERS/Stringer)
"Saya mengawal [Lucas] Vazquez dan mendapat bola. Dia jatuh karena dia tidak bisa berbuat apa-apa. Anda dapat lihat bola terlepas dari kaki saya dan berubah arah. Aneh jika kemudian menjadi penalti," ujar Mehdi Benatia, pemain yang dinilai melanggar Vazquez sehingga wasit menunjuk titik 12 pas. Benatia juga menyinggung frekuensi Madrid mendapat keuntungan di Liga Champions. Masalah yang sama juga diungkapkan Giorgio Chiellini. "Tidak mengejutkan, Bayern Munchen tahun lalu juga mengalami hal serupa dan tahun ini giliran Juve," ucap Chiellini dikutip dari Football Italia.
Pelatih Massimiliano Allegri berusaha menanggapi kontroversi dengan santai dan lebih memilih menyindir kinerja korps baju hitam ketimbang melakukan protes keras seperti yang dilakukan pemain Juventus. "Saya tidak ingin menilai apa yang wasit lakukan. Saya merasa sedih atas apa yang terjadi pada anak-anak yang tampil baik di Turin selama 60 menit dan tidak dapat mencetak gol." "Penalti malam ini adalah kebalikan dari apa yang terjadi pada Juan Cuadrado di leg pertama. Saya katakan waktu itu, insiden itu bisa menentukan kelolosan," kata Allegri menyebut insiden menit-menit akhir leg pertama ketika Cuadrado jatuh di dalam kotak penalti.
Selain pemain dan pelatih, presiden Juventus Andrea Agnelli juga melontarkan pendapat terkait penalti. Tidak menuding wasit Oliver, Agnelli mendesak Liga Champions menggunakan teknologi Video Assistant Referee (VAR). "Kita harus tenang dan menganalisa situasi. Saya lihat banyak negara telah mengimplementasikan VAR dan saya lihat banyak insiden yang merugikan klub Italia, seperti pelanggaran Cuadrado, Milan ketika bertemu Arsenal dan Juventus malam ini. Itu membuktikan kita butuh VAR di Liga Champions," tutur Agnelli. (ptr)