Umat Katolik dari Paroki Bedono Santo Thomas Rasul ()
Timika (ANTARA News) - Ribuan umat Katolik Keuskupan Timika, Mimika, Papua merayakan hari raya Minggu Palma memperingati Tuhan Yesus masuk ke kota Yerusalem.
Pentauan Antara di Gereja Katedral Tiga Raja Timika, Minggu, ribuan umat memadati gereja dengan membawa daun-daun palem masing-masing, perayaan dimulai pukul 07.00 WIT.
Perayaan diawali dengan upacara pemberkatan daun Palma oleh Uskup Keuskupan Timika, Mgr Jhon Philip Saklil Pr dan pastor Amandus Rahadat Pr di depan gereja Katedral dan dilanjutkan dengan perarakan ke dalam gereja.
Perayaan Minggu Palma ini juga ditandai dengan pembacaan kisah sengsara Yesus Kristus yang diambil dari Injil Markus. Umat diajak untuk merenungkan kisah sengsara Tuhan Yesus.
Mgr Jhon sebagai selebran utama perayaan Minggu Palma tersebut dalam khotbahnya mengajak umat Katolik untuk merayakan suka cita dan kegembiraan seperti yang dirasakan umat Yerusalem ketika menyambut Tuhan Yesus sebagai Raja masuk ke kota Yerusalem.
Akan tetapi kegembiraan dan suka cita tersebut tidak membuat umat lupa diri dan kemudian meneriaki Yesus untuk disalibkan.
Untuk itu Mgr Jhon mengajak semua umat agar dapat menyerahkan diri untuk dipimpin oleh Yesus sang Raja Abadi dan rendah hati. Pewarta: Jeremias Rahadat Editor: Kunto Wibisono COPYRIGHT © ANTARA 2018
POS-KUPANG.COM|LARANTUKA - Kesibukan persiapan jelang perayaan Minggu Palma, minggu memasuki Pekan Paskah di Flotim terlihat di gereja dan kepela-kepela.
Demikian juga dengan Umat Katolik Paroki Konga Sabtu (24/3/2018). Mereka tampak sibuk mempersiapkan Daun Palma untuk perayaan Minggu Palma.
Dalam perayaan Minggu daun-daun, Palma salah satu jenis ranting pohon favorit bagi umat Katolik, untuk mengenang saat ketika Yesus memasuki Kota Yesusalem sebelum kematiannya.
Ketua Panitia Perayaan Semana Santa di Konga Yoseph Kopong Kung kepada Pos Kupang.com Sabtu (24/3/2018) mengatakan persiapan panitia menyongsong Pekan Semana Santa sudah 70 persen.
"Sudah 70 persen persiapan panitia. Kalau Minggu Palma bagi kita di sini, tidak termasuk dalam tradisi yang kita sebut Semana Santa," kata Yoseph.
Yoseph menambahkan Semana Santa dimulai sejak Rabu Trewa, sampai perayaan Prosesi Maria Alleluya dan ditutup serah Punto Dama dari Mardomu lama ke Mardomu baru. . "Kita sudah siap untuk perayaan Semana Santa," kata Yoseph. (*)
tirto.id - Minggu Palma 2018 dirayakan ribuan umat Katolik di Keuskupan Timika, Mimika, Papua pada Minggu (25/3/2018). Menurut pantauan di Gereja Katedral Tiga Raja Timika, ribuan umat memadati gereja dengan membawa daun-daun palem. Perayaan dimulai pukul 07.00 WIT dan diawali dengan upacara pemberkatan daun palem oleh Uskup Keuskupan Timika, Mgr Jhon Philip Saklil Pr dan pastor Amandus Rahadat Pr di depan gereja Katedral dan dilanjutkan dengan perarakan ke dalam gereja. Perayaan Minggu Palma ini juga ditandai dengan pembacaan kisah sengsara Yesus Kristus yang diambil dari Injil Markus. Umat diajak untuk merenungkan kisah sengsara Tuhan Yesus. Mgr Jhon sebagai selebran utama perayaan Minggu Palma tersebut dalam khotbahnya mengajak umat Katolik untuk merayakan suka cita dan kegembiraan seperti yang dirasakan umat Yerusalem ketika menyambut Tuhan Yesus sebagai Raja masuk ke kota Yerusalem. Akan tetapi kegembiraan dan suka cita tersebut tidak membuat umat lupa diri dan kemudian meneriaki Yesus untuk disalibkan. Untuk itu Mgr Jhon mengajak semua umat agar dapat menyerahkan diri untuk dipimpin oleh Yesus sang Raja Abadi dan rendah hati. Minggu Palma ( Palm Sunday ) dalam tradisi umat Kristiani merupakan hari pertama Pekan Suci dan Minggu sebelum Paskah. Minggu Palma merupakan peringatan masuknya Yesus ke Yerusalem yang disambut dengan arak-arakan. Di sejumlah gereja, arak-arakan dilakukan dengan melambaikan daun palem, daun kurma, atau daun dari tumbuhan lokal setempat.
Namun, seperti dilansir dari Britannica , hari pertama Pekan Suci ini lazim disimbolkan dengan daun Palma. Liturgi Minggu Palma dimulai dengan berkat dan penumpangan tangan pada daun palem. Setelah itu, masuk dalam sesi pembacaan surat dalam Alkitab dan khotbah singkat yang diberikan oleh Imam. Daun palem yang tela diberikati Romo seusai misa biasanya akan dibawa pulang untuk dipasang di rumah masing-masing sebagai tanda telah siap untuk memasuki Paskah. Beberapa dari daun palem itu dibakar pada tahun berikutnya untuk diguanakn sebagai abu dalam peringatan Rabu Abu.
Sumber: antara Penulis: Dipna Videlia Putsanra Editor: Dipna Videlia Putsanra
Antara , CNN Indonesia | Minggu, 25/03/2018 11:19 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Minggu (25/3) dirayakan umat Katolik sedunia, termasuk di Indonesia sebagai hari Minggu Palma atau Minggu Palem. Minggu Palma sendiri merupakan rangkaian pembuka Pekan Suci jelang Paskah atau Kebangkitan Yesus. Minggu Palma ini merupakan kenangan peristiwa dielu-elukannya Yesus saat masuk ke Yerusalem. Rangkaian perayaan lainnya, yakni Kamis Putih (peringatan perjamuan terakhir Yesus dengan para murid), Jumat Agung (Yesus disalib), dan Minggu Paskah (kebangkitan Yesus dari kematian). Dalam liturgi Minggu Palma, umat Katolik yang menghadiri misa akan dibagikan daun palem. Hal ini terlihat pada sejumlah gereja Katolik di seluruh Indonesia. "Daun palem adalah simbol kemenangan yang digunakan untuk menyatakan kemenangan martir atas kematian. Martir sering digambarkan dengan daun palem di antara tempat untuk instrumen dari sebuah kesyahidan," kata Yonas Kamiasi Pr, pastor dari Stasi Yesus Maria Yosep Liliba dikutip dari Antara . "Yesus Kristus kerap kali menunjukkan hubungan daun palem sebagai simbol kemenangan atas dosa dan kematian yang diasosiasikan dengan kejayaanNya memasuki kota suci Yerusalem," tambahnya. Dalam liturgi Minggu Palma ini, umat Katolik tidak hanya mengenang peristiwa masuknya Yesus ke kota Yerusalem melainkan juga mengenang kesengsaraan Yesus. Oleh karenanya, Minggu Palma juga disebut sebagai Minggu Sengsara, karena pada saat itu umat akan mendengarkan pembacaan kisah-kisah sengsara Yesus dalam Injil. Tak cuma di Kupang, ribuan umat katolik di Keuskupan Timika, Papua juga merayakan Minggu Palma. Misa Minggu Palma dimulai pada pukul 07.00 WIT. Perayaan diawali dengan upacara pemberkatan daun palma oleh Uskup Timika Mgr Jhon Philip Saklil dan Pastor Amandus Rahadat Pr di depan gereja katedral setempat dan dilanjutkan dengan perarakan ke dalam gereja. Sedangkan di Gereja Katedral Jakarta sendiri, Misa Minggu Palma diselenggarakan sebanyak empat kali. Mengutip situs resmi Katedral Jakarta, Misa Minggu Palma ini digelar pada pukul 06.00 WIB, 08.30 WIB, 11.00 WIB, 16.30 WIB, dan 19.00 WIB. Perayaan Misa Minggu Palma di Gereja Katedral Jakarta ini masih dibuka untuk umum dan tidak menggunakan sistem pendaftaran online. Sistem pendaftaran online baru diberlakukan untuk Misa Jumat Agung (30/3), dan Sabtu Suci (31/3). (chs)