Dua orang warga tewas dalam musibah kebakaran yang terjadi di kawasan Taman Kota, Jakarta Barat. Dua korban tersebut terjebak di dalam rumah saat api membara. "Korban meninggal ada dua orang, warga Taman Kota," kata petugas jaga Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Barat, Yanto saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (30/3/2018). Yanto menyebutkan, satu korban berusia 42 tahun bernama Ana. Sementara satu lainnya berusia 78 tahun namun belum diketahui identitasnya. Korban meninggal di dalam rumah. "Korban dua-duanya perempuan. Terjebak di dalam rumah. Diduga karena kena asap, kemudian terjebak di dalam rumah, tidak bisa keluar," kata Yanto. Selain korban tewas, Yanto juga menyebutkan dua orang petugas damkar mengalami luka bakar akibat musibah ini. "Satu warga juga mengalami luka bakar," katanya. Kebakaran terjadi pemukiman padat penduduk di pinggir rel kawasan Taman Kota, Jakarta Barat, Kamis (29/3) malam. Kurang lebih ada 400 unit rumah yang hangus dilahap api.
Kebakaran di permukiman padat penduduk di daerah Taman Kota, Jakarta Barat, telah padam. Petugas pemadam kebakaran (damkar) sedang melakukan proses pendinginan di lokasi. "Sudah padam, tapi masih proses pendinginan. Masih menyisir, takutnya masih ada api," kata petugas call center Damkar Jakarta Barat, Bambang, saat dihubungi detikcom , Jumat (30/3/2018). Meski begitu, Bambang menuturkan, hingga saat ini belum bisa diketahui jumlah warga yang menjadi korban dalam peristiwa ini. Belum diketahui juga penyebab kebakaran tersebut. "Warga (yang jadi korban) belum ketahuan (jumlahnya). Penyebabnya juga belum ketahuan," ungkapnya. Sebelumnya, diketahui ada dua petugas pemadam kebakaran yang mengalami luka bakar dalam kebakaran di permukiman padat di Taman Kota, Jakarta Barat. Keduanya telah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). "Untuk korban sejauh ini yang terpantau ada dua anggota kami. Sudah dibawa ke RSCM," kata petugas call center Damkar Jakarta Barat, Yanto, saat dihubungi detikcom , Kamis (29/3).
JAKARTA, KOMPAS.com - Perjalanan kereta rel listrik ( KRL ) lintas Duri-Tangerang terganggu akibat kebakaran permukiman warga di Jalan Perumahan Taman Kota Blok A1, Kelurahan Kembangan Utara, Kembangan, Jakarta Barat, Kamis (29/3/2018) malam. VP Komunikasi PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Eva Chairunisa mengatakan, perjalanan KRL pada lintas tersebut belum dapat dilakukan karena dampak warga mengungsi di sekitar jalur rel. "Hingga kini petugas pengamanan PT KAI dan PT KCI tetap berupaya kembali melakukan sterilisasi jalur rel agar perjalanan KRL dapat kembali dilakukan," ujar Eva melalui siaran pers yang diterima Kamis malam.
Baca juga: Kebakaran di Taman Kota, 2 Petugas Damkar Dilarikan ke Rumah Sakit Para penumpang disarankan menggunakan alternatif transportasi lain. Pengguna jasa yang telah melakukan transaksi tiket dapat melakukan pembatalan perjalanan di loket stasiun KRL terdekat.
Sementara pengguna jasa yang tetap menunggu perjalanan KRL diimbau tetap memperhatikan keselamatan dan keamanan serta memperhatikan arahan petugas di lapangan.
JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah penumpang KRL tujuan Tangerang tertahan di Stasiun Duri, Jakarta Barat, Kamis (29/3/2018) sejak pukul 19.00.
Hal ini disebabkan kebakaran yang terjadi di Jalan Perumahan Taman Kota Blok A1, Kembangan Utara, Jakarta Barat yang berdekatan dengan Stasiun Taman Kota. Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi pukul 19.00-20.15, petugas mengumumkan perjalanan KRL tujuan Tangerang mau pun sebaliknya belum bisa berangkat akibat kebakaran.
Baca juga: Kebakaran di Taman Kota, KRL Duri-Tangerang Terganggu
Sejumlah penumpang duduk di lantai dan berdiri dekat eskalator peron 5 tujuan Tangerang. "Kami informasikan untuk KRL tujuan Stasiun Tangerang tidak bisa diberangkatkan dari Stasiun Taman Kota sehubungan adanya kebakaran pemukiman warga," ujar petugas melalui pengeras suara. Petugas menginformasikan kebakaran masih menjalar ke pemukiman warga sehingga kereta masih tertahan di Stasiun Taman Kota.
Tak hanya KRL, pemberhentian ini juga memengaruhi kereta api bandara. "Untuk manajemen waktu belum bisa kami umumkan. Bagi yang terburu-buru silakan menggunakan moda transportasi lain dan menghubungi petugas kami di loket stasiun untuk pembatalan tiket," katanya. Hingga pukul 20.30, penumpang yang menantikan perjalanan KRL tujuan Tangerang mulai menipis.
Beberapa di antara mereka ada yang belum memutuskan mencari moda transportasi lain. "Kalau (tujuannya) dekat, enak bisa naik Go-Jek, kan. Aku jauh di ujung benar-benar turun Stasiun Tangerang. Transjakarta juga enggak ada," kata salah seorang calon penumpang KRL, Intan. Ia bersama dua temannya masih menunggu kabar agar KRL tujuan Tangerang bisa beroperasi. Mereka sembari mencari cara bisa dijemput sanak saudara mau pun kerabatnya di Stasiun Duri.
Baca juga: Kebakaran di Taman Kota, 2 Petugas Damkar Dilarikan ke Rumah Sakit Robi, warga Cimone bersama seorang teman kantornya memilih menunggu dan berharap agar lintasan bisa dilewati. "Ya enggak apa-apa menunggu dulu. Sudah sejam sih ini. Lihat saja nanti sambil menunggu, masih ramai juga di sini," kata Robi. Berbeda dengan keduanya, Ilham bersama tiga rekannya berusaha mencari beberapa orang lagi agar bisa patungan ke arah Tangerang.
Ia membutuhkan satu atau dua orang lagi menggunakan taksi online . "Sudah jalur diganti malah (tertahan) begini, tetapi ya ini lagi cari barengan mau nge-Grab saja. Lumayan patungan, kan, mending sekalian banyak," kata Ilham.