Contact Form

 

Sekolah Tak Isi PDSS, Begini Alasannya


TEMPO.CO , Jakarta - Pendaftaran penerimaan mahasiswa baru jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau SNMPTN 2018 mulai dibuka hari ini, Rabu, 21 Februari 2018. Ketua Panitia Pusat SNMPTN dan SBMPTN 2018 Ravik Karsidi mengatakan jumlah peserta SNMPTN 2018 akan ditingkatkan dari tahun lalu. Sekolah peserta SNMPTN 2017 berjumlah 14.397 dengan 130.854 siswa. Sedangkan jumlah perguruan tinggi negeri yang menerima mahasiswa baru lewat jalur SNMPTN tahun ini sebanyak 86. “Tahun ini akan lebih ekstensif. Diperkirakan, jumlah pendaftar tidak kurang dari 800 ribu siswa,” ucap Ravik Karsidi saat dihubungi Tempo beberapa waktu lalu. Berikut ini jadwal program SNMPTN. - Pengisian dan verifikasi PDSS pada 13 Januari-10 Februari - Pendaftaran tanggal 21 Februari-6 Maret - Proses seleksi pada 14 Maret-14 April - Pengumuman hasil seleksi tanggal 17 April 2018 - Pendaftaran ulang peserta yang lulus di perguruan tinggi negeri masing-masing pada 8 Mei 2018. Daftar ulang tersebut dilakukan bersamaan dengan ujian tertulis SBMPTN. Baca juga:  Beda SNMPTN 2018, SBMPTN, dan Jalur Seleksi Mandiri

Berdasarkan informasi di situs resmi SNMPTN, pendaftar dapat memilih maksimal dua perguruan tinggi negeri (PTN). Jika memilih dua PTN, salah satu PTN harus berada di provinsi yang sama dengan sekolah asalnya. Apabila pendaftar memilih satu PTN, lokasi kampus bisa berada di provinsi mana pun. Pendaftar SNMPTN juga dapat memilih sebanyak-banyaknya tiga program studi, dengan ketentuan satu PTN maksimal dua program studi. Selain itu, urutan pilihan PTN dan program studi menyatakan prioritas pilihan pendaftar. Jadi, pendaftar akan diseleksi di PTN pilihan pertama berdasarkan urutan pilihan program studi. Pendaftar yang memilih program studi di dua PTN, jika tidak lulus di PTN pilihan pertama, akan diseleksi di PTN pilihan kedua berdasarkan urutan prodi dan ketersediaan daya tampung. Sedangkan khusus pendaftar berstatus siswa SMK hanya diizinkan memilih program studi yang relevan dan ditentukan masing-masing PTN. Adapun daftar lengkap PTN yang bisa dipilih pendaftar SNMPTN 2018 dapat dilihat pada laman http://www.snmptn.ac.id .




JAKARTA, KRJOGJA.com - Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) yang juga Ketua Majlis Rektor Indonesia, Prof Kadarsyah Suryadi beranggapan banyaknya sekolah yang tidak mengisi data ke Pangkalan Data Siswa dan Sekolah (PDSS) karena sekolah mulai berpikir realistis. 

Artinya, kata Prof Kadarsyah saat ini rata-rata sekolah sangat mempertimbangkan peluang lolos atau tidaknya siswa melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2018. "Mungkin sekolah-sekolah itu sering gagal meloloskan siswanya melalui jalur SNMPTN, makanya sekarang berpikir realistis, daripada harus mengisi PDSS tapi susah atau bahkan tidak lolos," demikian disampaikan Kadarsyah di Jakarta Selasa (20/2 2018).

Prof Kadarsyah menilai minimnya partisipasi sekolah asal Jawa Barat dalam pengisian PDSS pun tidak akan berpengaruh terhadap upaya kampus menjaring calon mahasiswa baru.  Sebab, daya tampung di semua PTN, termasuk ITB, sangat terbatas.

"ITB menyediakan 60 persen kursi untuk jalur SNMPTN dari total kuota 3.960 mahasiswa baru. 40 persen lainnya untuk SBMPTN, kami tidak akan membuka jalur seleksi mandiri," kata Kadarsah.

Sebanyak 7.649 sekolah di seluruh Indonesia dipastikan tidak mengikuti SNMPTN tahun 2018.  Tercatat, sekolah terbanyak yang tidak mengisi data ke dalam PDSS untuk SNMPTN 2018 tetap ditempati Jawa Barat dengan jumlah 1.318 sekolah. Semua Program studi di ITB ditargetkan akan terakreditasi internasional pada tahun ini.

"Misi khusus yang diemban oleh ITB saat ini adalah membawa kampus berbasis riset ini menuju ke arah universitas yang berbasis kewirausahaan yang bercirikan tiga unsur utama, yakni 'excellent in teaching', 'excellent ini research' dan 'excellent in innovation'," ujar Kadarsah. 

Mengenai masuknya kampus Asing Masuk Indonesia, Prof Kadarsyah mmenjelaskan tetap menjamin mutu dengan mempercepay program studi di ITB dengan meningkatkan akreditasi semua program studi menjadi terakreditasi internasional pada tahun ini. Termasuk meningkatkan jumlah dan kualitas riset.

"Suatu negara akan dihormati, jika mutunya berkembang dan produk riset yang dihasilkan bisa bersaing dengan negara lain. Kami juga telah, sedang dan akan mengembangkan penelitian-penelitian dan produk inovasi yang berguna bagi masyarakat Indonesia," tambahnya. (Ati)




Jadwal pendaftaran SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) mulai dibuka pada hari ini, Rabu (21/2/2018). Pendaftaran SNMPTN ini tidak memungut biaya atau gratis. Panitia seleksi jalur ini menetapkan jadwal pendaftaran SNMPTN berlangsung pada 21 Februari 2018 – 6 Maret 2018. Sementara pengumuman hasil seleksi SNMPTN dijadwalkan pada 17 April 2018. Mereka yang bisa mendaftar SNMPTN adalah para siswa kelas XII SMA atau sederajat yang data akademiknya sudah tercatat dan terverifikasi pada sistem Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Pengisian dan verifikasi PDSS telah berlangsung pada 13 Januari-10 Februari 2018. Panitia SNMPTN sempat memperpanjang jadwal verifikasi data siswa dan finalisasi data sekolah di PDSS selama 2 hari. Saat mengumumkan dimulainya kegiatan SNMPTN, pada 12 Januari 2018 lalu, Ketua Panitia Pusat SNMPTN, Prof Ravik Karsidi menyatakan seleksi jalur ini akan mempertimbangkan data prestasi dan portofolio akademik siswa yang sudah termuat di sistem PDSS. Penerimaan calon mahasiswa melalui SNMPTN juga mempertimbangkan level akreditasi dan rekam jejak sekolah pendaftar. Sekolah Akreditasi A dapat mendaftarkan 50 persen siswa terbaiknya. Sekolah Akreditasi B bisa mendaftarkan 30 persen siswa terbaiknya. Sekolah Akreditasi C boleh mendaftarkan 10 persen siswa terbaiknya. Terakhir, sekolah dengan Akreditasi lainnya, atau di bawah level-level tadi, hanya bisa mendaftarkan 5 persen siswa terbaiknya. Panitia Pusat SNMPTN mencatat sebanyak 16.049 sekolah telah melakukan finalisasi data di PDSS sebagai syarat agar siswanya bisa mendaftar jalur seleksi ini. Data tersebut berdasar keterangan Ravik Karsidi pada Selasa, 13 Februari 2018 atau sehari usai penutupan jadwal pengisian PDSS. "Jumlah sekolah yang finalisasi sebanyak 16.049 sekolah dengan jumlah siswa yang sudah diverifikasi sebanyak 1.118.137 siswa," kata Ravik sebagaimana dikutip Antara. Dengan demikian, ada sekitar 1,1 juta lebih siswa yang berkesempatan mendaftar sebagai peserta seleksi jalur SNMPTN untuk menjadi mahasiswa baru di 85 perguruan tinggi negeri (PTN). Menurut Ravik, semula ada 18.553 sekolah yang mengisi data di PDSS. Namun hanya 16.049 sekolah yang melakukan finalisasi data. Jumlah sekolah itu mungkin bertambah sebab panitia menunggu proses finalisasi data sekolah dari sejumlah kabupaten di Papua yakni Mimika, Asmat, Merauke, Boven Digoel dan Mappi. Sekolah dari daerah-daerah itu menerima perlakuan khusus karena mengalami kendala internet.

Jumlah PTN dan Program Studi Pilihan Pendaftar SNMPTN 2018

Berdasarkan informasi di situs resmi SNMPTN, pendaftar dapat memilih sebanyak-banyaknya 2 PTN. Jika memilih 2 PTN, salah satu PTN harus berada di provinsi yang sama dengan sekolah asalnya. Apabila pendaftar memilih satu PTN, lokasi kampus bisa berada di provinsi mana pun. Pendaftar SNMPTN juga dapat memilih sebanyak-banyaknya 3 program studi, dengan ketentuan 1 PTN maksimal 2 program studi. Selain itu, urutan pilihan PTN dan program studi menyatakan prioritas pilihan pendaftar. Jadi, pendaftar akan diseleksi di PTN pilihan pertama berdasarkan urutan pilihan program studi. Pendaftar yang memilih program studi di 2 PTN, jika tidak lulus di PTN pilihan pertama, akan diseleksi di PTN pilihan kedua berdasarkan urutan prodi dan ketersediaan daya tampung. Sedangkan Khusus untuk pendaftar berstatus siswa SMK, hanya diizinkan memilih program studi yang relevan dan ditentukan oleh masing-masing PTN. Sementara daftar PTN yang bisa dipilih oleh pendaftar SNMPTN 2018 dapat dilihat pada laman http://www.snmptn.ac.id selama periode pendaftaran.



Total comment

Author

fw

0   comments

Cancel Reply